Share

Selamat, Istrinya Sedang Hamil

Qian menyodorkan selembar uang pecahan lima puluh ribu kepada tukang ojek yang sudah mengantarnya hingga ke depan gerbang rumah. Ketika tukang ojek itu tengah merogoh saku celananya, Qian sudah berlari masuk ke dalam rumah, menarik suara tukang ojek itu memanggilnya. Qian menyuruh pria itu mengambil kembaliannya.

Inara tengah kesakitan, kondisinya tidak baik, tetapi mengapa Qian terlihat begitu senang?

Setelah membuka pintu rumah, Qian melihat ibunya duduk berbincang bersama Cici di ruang tamu bersama cemilan dan minuman dingin di atas meja.

“Qian. Kamu sudah kembali,” kata Cici, berdiri, dan berjalan menghampiri Qian yang memusnahkan wajah bahagianya.

Sebelum Cici sampai di hadapannya, Qian lanjut berjalan menuju kamarnya dan Inara.

Setelah pintu kamar dibuka, Qian melihat Inara tidak sadarkan diri di samping ranjang. Qian mulai cemas, ia membopong tubuh istrinya itu, membawanya keluar dari kamar.

Sarina berdiri, senyumannya memudar terhadap Cici dan beralih bingung memperhatik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status