Beranda / Romansa / Pendamping Sang Alpha / Bab 3: Dijual Kepada Sang Alpha

Share

Bab 3: Dijual Kepada Sang Alpha

Penulis: Theresa Oliver
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-31 15:01:03
Setelah menemukan pakaiannya, Lacey bergegas kembali ke griya Alpha. Dia sama sekali tidak tahu siapa pria tadi, namun pria itu jelas sekali seorang Alpha Kawanan lain. Mungkin malah Alpha dari serigala Kawanan Cakar Liar.

Walaupun Lacey tidak senang harus pulang, karena tahu ayah tirinya akan ada di rumah, dia harus sampai di rumah sebelum berpapasan dengan manusia serigala keji itu. Dia tidak menyukai bermain dominan dan submisif, serta dia sangat yakin tidak akan mau tunduk kepada seorang Alpha dari Kawanan lain.

Dia berjalan memasuki pintu dan para pelayan menanti dengan jubah sutera di tangan untuk para manusia serigala yang tidak membawa pakaian. Dalam Kawanan, ketelanjangan adalah sesuatu yang biasa... terutama di sebuah kawanan sebesar kawanan milik ayah tirinya, namun hal itu tidak diperbolehkan di griya itu.

Ayah tiri.

Berkat perselingkuhan yang dilakukan ibunya, Sang Ketua bukanlah ayahnya yang sebenarnya... namun hanya dialah sosok ayah yang Lacey tahu. Dia hanya berharap pria itu juga merasa bahwa dia adalah ayah Lacey. Meskipun masyarakat melihatnya sebagai Putri Taregan, putri seorang Alpha, dia tidak pernah diperlakukan demikian. Atau paling tidak, ayah dan saudara-saudaranya yang tidak memperlakukannya begitu. Ibunya, di sisi lain, telah mencoba untuk melindunginya dari kemurkaan ayahnya, namun tidak selalu berhasil.

"Jubah?" Cheryl, salah satu pelayan, bertanya gugup sambil menyodorkan sebuah jubah kepada Lacey.

"Tidak, terima kasih." Lacey mengibaskan tangannya untuk menolak, ingin segera menaiki tangga, melepaskan atasan tanpa bahu berikut baju crop top-nya, lalu mandi. Lebih cepat dia mengakhiri hari ini akan lebih baik.

Namun, Cheryl menghentikannya, mata pelayan itu membesar. "Saya sarankan Anda... mengenakannya." Dia menyerahkan jubah merah di tangannya kemudian mengedikkan kepala ke seberang ruangan. Dan di sana, seseorang sedang berbicara dengan ayahnya di sisi lain Ruang Besar, ada Si Alpha gila, tampak seksi dalam balutan jubah sutera hitam.

"Baiklah." Lacey menyambar jubah itu dari tangan Cheryl, dan mengenakannya. Ayah tirinya mengharapkan sopan santun dan tata krama dalam rumah itu. Oleh karena itulah jubah-jubah itu wajib dikenakan. Namun pada saat ini, Lacey tidak peduli akan hal itu.

Lacey mengikat jubahnya, menyibakkan rambut coklat panjangnya ke balik bahu, lalu berjalan menyeberangi ruangan, dan berhenti di depan Alpha itu. "Apa-apaan yang kau lakukan di sini?"

"Lacey!" Thorn Taregan, ayah tirinya, menegurnya, menggunakan nada suara Alpha-nya yang membuat para bawahannya harus patuh... termasuk putrinya sendiri. Namun Lacey tidak pernah melakukannya. Lagi pula Tuhan tahu pria itu tidak pernah memperlakukan Lacey seperti putrinya.

"Kalau Anda tahu bagaimana dia memperlakukanku di hutan tadi - "

"Maksudmu, bagaimana aku menyelamatkanmu dari para Cakar Liar?" tanya Alpha congkak itu.

Lacey memutar matanya. "Papa - "

"Papa? Serius?" Thorn mengangkat alisnya. Kemudian dia menyunggingkan senyum palsu di wajahnya. "Lacey, sayang...." Dia merangkul Lacey sambil menatap sang Alpha liar, kemudian beralih menatap Lacey. "Aku baru saja menjualmu kepadanya."

Lacey mendengus. "Kau apa? Aku adalah Pelatih Petarungmu... maksudku - "

"Yang juga sangat membantumu hari ini," potong Alpha gila itu.

"Hei! Aku sudah menanganinya dengan baik sampai kau datang!" Lacey berbohong, melipat tangan di dadanya, mengangkat alisnya.

Alpha muda itu menyeringai angkuh kepadanya. "Karena kau belum tahu siapa bosnya."

"Mungkin kau yang harus belajar siapa bos - "

"Lacey!" sergah Thorn. "Aku telah kehilangan banyak prajurit hebat akibat para Cakar Liar dan aku tidak ingin kehilangan siapapun lagi! Wyatt setuju untuk menggantikan posisimu sebagai Pelatih Petarung." Semua orang dalam ruangan itu terdiam dan memandangnya, tetapi Thorn tampak tidak menyadarinya. "Aku adalah ayah dan Alpha-mu, dan kau akan mematuhi perintahku! Sekarang. Aku telah menjualmu untuk menjadi Pasangan Sang Alpha. Lagi pula, kau adalah seorang Putri Alpha - "

"Sejak kapan?" Lacey bertanya. "Kau tidak pernah ingin menjadi ayahku sebelumnya! Kenapa baru sekarang?"

"Sebagai Putri Alpha...." Thorn menyisipkan nada Alpha pada suaranya, berusaha memaksa Lacey untuk patuh. "Ini adalah perjodohan yang baik. Kau akan menjadi Ratu Alpha bagi kawanannya suatu hari nanti dan anak-anakmu akan menjadi keluarga kerajaan. Bukankah itu yang kau inginkan? Bukankah itu alasanmu bertahan di sini selama bertahun-tahun?"

Air mata memenuhi mata Lacey, terancam turun. Namun dia enggan menangis di hadapan ayahnya dan Alpha muda ini. "Aku bertahan selama bertahun-tahun ini karena aku adalah putrimu dan bagian dari kawanan ini... baik kau menerimaku atau tidak."

"Omong-omong, namaku Julien Grey, Alpha dari Kawanan Bulan Panen." Pria itu mengulurkan tangannya dan tersenyum angkuh, mengabaikan perdebatan mereka. Lacey mendengus. Namun ketika dia dengan enggan mengulurkan tangan pada pria itu untuk menjabatnya, tiba-tiba Julien menarik Lacey ke dada berototnya untuk berbisik di telinga Lacey. "Kau mungkin tidak mematuhi ayahmu, tetapi kau akan mematuhiku. Aku jamin." Kemudian pria itu melepaskannya, seringai sombong masih tersungging di wajahnya seolah-olah tidak ada yang terjadi.

Ayahnya menjabat tangan Julien, tampaknya tidak mendengar ancaman Julien barusan. "Aku benar-benar minta maaf atas ledakan emosinya. Sudah mendarah daging."

Lacey melotot pada ayahnya kemudian berkata pada Julien, masih sambil menatap sang ayah. "Baiklah. Aku akan pergi mengambil barang-barangku."

"Lacey, sayang..." Ayahnya mencondongkan tubuh mendekatinya dan berbisik di telinganya. "Gantilah pakaianmu dengan sesuatu yang bagus. Kita akan melaksanakan Upacara Sumpah malam ini sebelum kau pergi." Kemudian dia mundur masih tersenyum. "Tentu saja, aku tidak akan membiarkan putriku pergi bergabung dengan kawanan lain tanpa ditunangkan terlebih dahulu."

Lacey lega pernikahan dan Upacara Perkawinan tidak dilaksanakan malam ini. Namun dia tahu Julien ingin memastikan Lacey akan menjadi seorang pasangan yang tepat sebelum pria itu berkomitmen sepenuhnya.

Lacey memelototi satu-satunya pria yang dia ketahui sebagai ayahnya, tidak percaya bahwa ayahnya baru saja menjual dirinya. Pada saat itu, Lacey tahu pasti dia benci ayahnya lebih dari dia kira. "Sesuai perintah Anda, Alpha."

Namun ketika Lacey berbalik pergi, seorang wanita muda dengan rambut merah terang berdiri di sisi ruangan dan memelototi Lacey saat dirinya lewat. Lacey tidak tahu siapa wanita itu, tetapi dia yakin akan mengetahuinya. Namun jika wanita berambut merah itu berpikir Lacey akan tunduk padanya, dia salah perkiraan.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 100: Belahan Jiwa

    Setahun kemudian ...."Siap?" Ibu Lacey bertanya sambil tersenyum bangga ketika menatap mata Lacey. Setelah Perang Antar Kawanan, Lacey telah menawarkan ibunya untuk tinggal bersamanya, tetapi karena sekarang Camari benar-benar bebas melakukan apa pun yang dia inginkan, dia memutuskan untuk menjadi anggota Kawanan Bayangan, kawanan milik Arkin. Lacey bersyukur ibunya dan Arkin telah saling menemukan kembali ... setelah bertahun-tahun ini. Dan rasanya aneh. Thorn dan Camari selalu khawatir akan mati jika salah satu di antara mereka pergi, tetapi ketika berdiri di hadapannya sekarang, Camari tampak baik-baik saja. Lacey menebak itu karena Ikatan Pasangan di antara mereka telah memudar bertahun-tahun yang lalu. Ada begitu banyak hal yang telah terjadi di antara mereka sebelum Thorn wafat.Namun, Lacey menyingkirkan pikiran tersebut, bertekad untuk tidak membiarkan siapa pun mengacaukan hari ini. Lacey mengangguk. "Ya. Aku siap."Salah satu sudut bibir Camari menyunggingkan senyum. "

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 99: Para Pengawal Ratu Alpha

    Malamnya setelah para Alpha dan keluarganya telah meninggalkan kastel atau beristirahat untuk malam itu, Lacey mempersiapkan diri untuk membicarakan kematian Thorn dan Lynessa pada ibunya."Apa kau ingin aku ikut denganmu?" tanya Julien ketika mereka menuruni tangga. Lacey menggeleng. "Tidak. Aku hanya ingin segera menyelesaikan ini."Julien menariknya hingga berhenti di landasan tangga menuju kamar mereka dan meletakkan kedua tangannya di bahu Lacey, menatap matanya. "Lacey, itu tidak dapat dihindari. Mereka menyerangmu. Ingat itu." Kemudian pria itu menghela napas panjang. "Kalau kau tidak melawan mereka, mereka akan membunuhmu. Itu adalah perlindungan diri."Lacey mengangguk. "Ya, aku tahu. Namun, itu tidak membuatnya menjadi lebih mudah."Julien mengangguk paham. "Beri tahu aku kalau kau membutuhkanku."Namun, Lacey menarik pria itu mendekat. "Julien, aku bangga padamu malam ini. Kau adalah Alpha Tertinggi yang luar biasa. Kau bukan hanya memikirkan kawananmu, tapi jug

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 98: Keluarga, Bagian 2

    Lacey menghela napas, berpikir. "Julien, aku akan jujur padamu."Pria itu mengelus tangannya dengan ibu jarinya. "Ya, silakan."Lacey mengangguk, lalu menatap matanya. "Roth sangat jahat padaku ketika kami tumbuh bersama. Bukan hanya dia, tapi juga seluruh saudaraku dari Thorn dan ibuku. Kau sudah tahu itu." Dia menggigit bibir bawahnya lalu melepaskannya. "Namun, menurutku satu tahun bukanlah permintaan yang besar untuk membuktikan kesetiaannya padamu, dan padaku." Dia meletakkan tangannya di atas tangan Julien, menggenggamnya. "Setahun adalah waktu yang cukup untuk membuktikan loyalitas dan kesetiaannya. Lalu setelah setahun, jika dia terbukti tidak pantas, kau bisa mencabut jabatan itu darinya." Lacey menepuk tangan Julien dan menatap matanya. "Beri dia kesempatan. Menurutku dia akan menjadi Alpha yang kuat dan setia, jika diberi kesempatan untuk melakukannya. Terutama karena sekarang Thorn telah tiada."Julien mengangguk dan mengecup tangannya juga. "Kau adalah wanita yang bi

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 97: Keluarga, Bagian 1

    "Terima kasih telah tinggal untuk berbicara denganku," kata Julien pada Roth, Arkin, Seth, dan Chris setelah Alpha-Alpha pergi. Lacey juga tetap tinggal. Sejak pertempuran itu, Julien selalu menyertakannya dalam semua keputusan kawanan, dan mereka telah memimpin Kawanan Bulan Panen bersama-sama sebagai tim. Mereka telah menjadi partner sejati, yang saling menghormati satu sama lain.Julien menghela napas dalam sambil mengambil tempat duduknya. "Aku tidak ingin Alpha-Alpha tahu, jadi aku memutuskan untuk melakukan ini secara pribadi." Kemudian dia menatap Roth. "Roth, aku tahu kau tidak membuat keputusan untuk berpihak pada para serigala rogue dan Rex melawan aku." Jelas sekali, Julien berusaha berprasangka baik kepadanya. "Thorn yang melakukan itu. Namun, kini kau punya kesempatan untuk melakukan hal yang benar."Roth mencondongkan tubuhnya, melipat tangannya di atas meja. "Dan bagaimana Anda ingin saya melakukannya?"Julien menghela napas, kemudian menatap matanya. "Kau harus

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 96: Majelis Para Alpha Kawanan

    Sekitar seminggu kemudian, setelah semuanya telah diatur, Julien mengadakan pertemuan majelis pertama bagi seluruh kawanan di area itu. Dan pertemuan itu mewajibkan seluruh Alpha hadir mengikutinya. Julien menyelenggarakannya di ruang makan kecil yang dihiasi lukisan-lukisan Julien. Meskipun ruang itu jauh lebih kecil daripada aula makan utama, ruangan itu akan cukup untuk pertemuan ini. Lacey telah memastikan bahwa menu makanannya telah disiapkan dengan layak untuk pertemuan itu dan seluruh kawanan diberi ruangan jika mereka memilih untuk menginap. Ketika Chris serta Seth berjalan masuk bersama Arkin, keduanya menjabat tangan Julien ketika pria itu dan Lacey menyambut para Alpha dan pemimpin kawanan di pintu."Julien, aku sangat senang kau melakukan ini," kata Arkin sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh kelompok yang berbeda-beda. "Sudah waktunya kita semua bekerja sama.""Tepat sekali," Julien menyetujui. "Aku benar-benar mengapresiasi kehadiranmu. Ada beberapa hal yan

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 95: Dampak

    Lacey menunggu di dalam bangunan bersama seluruh anggota Kawanan Bulan Panen yang lain, semuanya kelelahan akibat pertempuran. "Siapa pun yang memerlukan penanganan medis, segera pergi ke klinik!" "Siap!" teriak seluruh kawanan bersamaan. Mantel-mantel disodorkan ketika mereka berjalan masuk, dalam wujud manusia mereka, juga sebotol air."Biar aku yang menanganinya." Misty berdiri di pintu dan mengecek lengan seorang manusia serigala yang sedang masuk. "Kau. Pergilah ke klinik." Kemudian dia berhenti pada tiga orang manusia serigala muda. "Kalian bertiga terlihat sangat lelah. Apa kalian terluka?""Tidak, Bu," jawab ketiganya kompak. Misty mengangguk. "Bagus. Kalau begitu naiklah ke atas untuk mandi dan beristirahat. Makanan akan segera disajikan di aula makan.""Ya, Bu." Kemudian ketiganya menaiki tangga.Misty menghabiskan waktunya mengarahkan yang lain alih-alih mengurus dirinya sendiri. "Julien!" Lacey berteriak ketika pria itu berjalan memasuki pintu. Dia berda

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status