/ Romansa / Pendamping Sang Alpha / Bab 2: Bertemu Sang Alpha

공유

Bab 2: Bertemu Sang Alpha

작가: Theresa Oliver
last update 최신 업데이트: 2025-05-31 15:01:03
Lacey tahu nasibnya telah tamat, tetapi dia tidak akan menyerah tanpa perlawanan. Para serigala itu menatapnya, mulai berderap maju ... dan tidak ada jalan keluar.

Tiba-tiba, seekor serigala putih yang besar menerobos masuk ke tengah mereka, menggigit sisi tubuh seekor serigala lalu memitingnya ke tanah. Serigala merah itu berlari bersama seekor serigala perak. Begitu Lacey mendapatkan kembali orientasinya, dia menyambar seekor serigala dan melemparkannya ke sebuah pohon, kemudian menubruk serigala lain. Selama terjadi, serigala putih besar itu tidak meninggalkan sisi Lacey sama sekali.

Dalam beberapa menit, serigala dari Cakar Liar kabur tunggang langgang. Namun, Lacey tahu mereka akan kembali.

Begitu mereka tinggal berdua, serigala putih besar itu perlahan berubah wujud, menarik kembali wujud manusianya hingga seorang pria yang sangat berotot dengan rambut hitam panjang dan ... aset lainnya ... yang mengesankan ... berdiri dihadapannya. Tidak diragukan lagi, serigala dalam diri Lacey menginginkan pria itu.

Pria Indian Amerika yang rupawan ini menyadari Lacey menatapnya dengan penuh ketertarikan dan pria itu menyunggingkan seringai angkuh kepadanya. Kemudian dia menyugar rambutnya yang sempurna, serta menggigit bibir bawahnya ketika ia mengamati Lacey dari atas hingga bawah. Hanya pria yang benar-benar percaya diri saja yang bisa berdiri di hadapan seorang wanita dengan bertelanjang bulat dan menyeringai seperti itu.

"Ini akan jadi jauh lebih mudah jika kita bisa saling bicara."

Lacey paham apa yang dia maksud. Pria ini ingin Lacey berubah wujud. Namun tidak mungkin dia akan berdiri di hadapan pria ini secara telanjang bulat. Dia berlari menuju pohon berlubang tempatnya menyembunyikan pakaiannya, tapi serigala yang tadi mengejar di sampingnya dan menghadang jalannya.

Dia menjejakkan kedua kaki serigalanya yang besar di atas lumut dengan kokoh. Kemudian sebuah geraman rendah keluar dari dadanya, geraman seorang Alpha. Bukan hanya sembarang Alpha, tetapi Sang Alpha. Dan pria itu begitu kuat, bertubuh sangat besar, lebih besar daripada manusia serigala lain yang Lacey ketahui.

Lacey membeku di tempatnya, merasakan keharusan untuk mematuhinya, dan berusaha menahan desakan untuk tunduk, kemudian mendorong melewati serigala jantan itu. Namun dia kembali melangkah ke hadapan Lacey dan berubah ke dalam wujud manusianya, menangkap perhatian Lacey.

"Hanya wanita yang percaya diri yang tidak akan peduli apa yang orang pikirkan ketika melihatnya telanjang." Pria itu bertopang dagu, mengamati Lacey, tampak mempertimbangkan sesuatu. "Namun sepertinya kau bukan perempuan seperti yang aku pikirkan ketika bertarung bersamaku melawan para serigala pembangkang itu." Dia berbalik dan mulai berjalan pergi.

Jiwa serigala Lacey meronta hebat, jelas-jelas menginginkan pria itu sebagai pasangannya. Lacey berusaha keras mengontrol keinginan itu.

Walaupun dia baru saja bertemu dengannya, pria itu telah membuatnya sangat jengkel. Di tempat ini, dia bahkan tidak mengenal pria sombong kepa ... um ... dan dia membuat membuat Lacey sangat kesal. Baiklah, Lacey juga bisa melakukannya. Dia membiarkan kabut merah bertepian hitam memenuhi penglihatannya, bertransformasi dan berubah hingga ia benar-benar menarik dirinya ke wujud manusianya.

"Dan hanya pria yang benar-benar percaya diri yang akan mengatakan hal semacam itu kepada seorang perempuan terhormat." Kemudian dia berbalik dan berjalan pergi, mengibaskan rambut coklatnya yang panjang ke balik bahunya.

Tiba-tiba, pria itu menjambak rambutnya hingga nyaris mematahkan lehernya, membuat sengatan rasa sakit menjalar turun dari belakang kepala hingga ke punggungnya, membuatnya berhenti. Kemudian pria itu melangkah ke hadapannya. "Tidak ada seorang pun yang berpaling pergi dari Sang Alpha."

"Selalu ada kali pertama untuk segala hal." Kemudian, Lacey menjambak segenggam rambut pria itu, mencengkeramnya erat. "Dan aku tidak peduli siapa kau." Lacey melangkah mendekat, menarik kepala pria itu dengan keras. "Jangan pernah memperlakukanku seperti itu lagi."

Wajah Lacey yang menawan beralih menjadi sekelam iblis sementara geraman parau terdengar dari dalam dada sang pria. Pria itu berusaha meraihnya, tetapi Lacey membantingnya dengan bantuan bahu, dan pria itu jatuh terlentang. Lalu Lacey berlari secepat yang ia bisa menuju pohon berlubang tempat dia menyembunyikan pakaiannya. Meskipun Lacey menghargai pertolongannya ketika melawan Cakar Liar, dia berharap itu adalah kali pertama sekaligus terakhir dia bertemu pria itu ... tidak peduli dia Alpha atau bukan.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 100: Belahan Jiwa

    Setahun kemudian ...."Siap?" Ibu Lacey bertanya sambil tersenyum bangga ketika menatap mata Lacey. Setelah Perang Antar Kawanan, Lacey telah menawarkan ibunya untuk tinggal bersamanya, tetapi karena sekarang Camari benar-benar bebas melakukan apa pun yang dia inginkan, dia memutuskan untuk menjadi anggota Kawanan Bayangan, kawanan milik Arkin. Lacey bersyukur ibunya dan Arkin telah saling menemukan kembali ... setelah bertahun-tahun ini. Dan rasanya aneh. Thorn dan Camari selalu khawatir akan mati jika salah satu di antara mereka pergi, tetapi ketika berdiri di hadapannya sekarang, Camari tampak baik-baik saja. Lacey menebak itu karena Ikatan Pasangan di antara mereka telah memudar bertahun-tahun yang lalu. Ada begitu banyak hal yang telah terjadi di antara mereka sebelum Thorn wafat.Namun, Lacey menyingkirkan pikiran tersebut, bertekad untuk tidak membiarkan siapa pun mengacaukan hari ini. Lacey mengangguk. "Ya. Aku siap."Salah satu sudut bibir Camari menyunggingkan senyum. "

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 99: Para Pengawal Ratu Alpha

    Malamnya setelah para Alpha dan keluarganya telah meninggalkan kastel atau beristirahat untuk malam itu, Lacey mempersiapkan diri untuk membicarakan kematian Thorn dan Lynessa pada ibunya."Apa kau ingin aku ikut denganmu?" tanya Julien ketika mereka menuruni tangga. Lacey menggeleng. "Tidak. Aku hanya ingin segera menyelesaikan ini."Julien menariknya hingga berhenti di landasan tangga menuju kamar mereka dan meletakkan kedua tangannya di bahu Lacey, menatap matanya. "Lacey, itu tidak dapat dihindari. Mereka menyerangmu. Ingat itu." Kemudian pria itu menghela napas panjang. "Kalau kau tidak melawan mereka, mereka akan membunuhmu. Itu adalah perlindungan diri."Lacey mengangguk. "Ya, aku tahu. Namun, itu tidak membuatnya menjadi lebih mudah."Julien mengangguk paham. "Beri tahu aku kalau kau membutuhkanku."Namun, Lacey menarik pria itu mendekat. "Julien, aku bangga padamu malam ini. Kau adalah Alpha Tertinggi yang luar biasa. Kau bukan hanya memikirkan kawananmu, tapi jug

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 98: Keluarga, Bagian 2

    Lacey menghela napas, berpikir. "Julien, aku akan jujur padamu."Pria itu mengelus tangannya dengan ibu jarinya. "Ya, silakan."Lacey mengangguk, lalu menatap matanya. "Roth sangat jahat padaku ketika kami tumbuh bersama. Bukan hanya dia, tapi juga seluruh saudaraku dari Thorn dan ibuku. Kau sudah tahu itu." Dia menggigit bibir bawahnya lalu melepaskannya. "Namun, menurutku satu tahun bukanlah permintaan yang besar untuk membuktikan kesetiaannya padamu, dan padaku." Dia meletakkan tangannya di atas tangan Julien, menggenggamnya. "Setahun adalah waktu yang cukup untuk membuktikan loyalitas dan kesetiaannya. Lalu setelah setahun, jika dia terbukti tidak pantas, kau bisa mencabut jabatan itu darinya." Lacey menepuk tangan Julien dan menatap matanya. "Beri dia kesempatan. Menurutku dia akan menjadi Alpha yang kuat dan setia, jika diberi kesempatan untuk melakukannya. Terutama karena sekarang Thorn telah tiada."Julien mengangguk dan mengecup tangannya juga. "Kau adalah wanita yang bi

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 97: Keluarga, Bagian 1

    "Terima kasih telah tinggal untuk berbicara denganku," kata Julien pada Roth, Arkin, Seth, dan Chris setelah Alpha-Alpha pergi. Lacey juga tetap tinggal. Sejak pertempuran itu, Julien selalu menyertakannya dalam semua keputusan kawanan, dan mereka telah memimpin Kawanan Bulan Panen bersama-sama sebagai tim. Mereka telah menjadi partner sejati, yang saling menghormati satu sama lain.Julien menghela napas dalam sambil mengambil tempat duduknya. "Aku tidak ingin Alpha-Alpha tahu, jadi aku memutuskan untuk melakukan ini secara pribadi." Kemudian dia menatap Roth. "Roth, aku tahu kau tidak membuat keputusan untuk berpihak pada para serigala rogue dan Rex melawan aku." Jelas sekali, Julien berusaha berprasangka baik kepadanya. "Thorn yang melakukan itu. Namun, kini kau punya kesempatan untuk melakukan hal yang benar."Roth mencondongkan tubuhnya, melipat tangannya di atas meja. "Dan bagaimana Anda ingin saya melakukannya?"Julien menghela napas, kemudian menatap matanya. "Kau harus

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 96: Majelis Para Alpha Kawanan

    Sekitar seminggu kemudian, setelah semuanya telah diatur, Julien mengadakan pertemuan majelis pertama bagi seluruh kawanan di area itu. Dan pertemuan itu mewajibkan seluruh Alpha hadir mengikutinya. Julien menyelenggarakannya di ruang makan kecil yang dihiasi lukisan-lukisan Julien. Meskipun ruang itu jauh lebih kecil daripada aula makan utama, ruangan itu akan cukup untuk pertemuan ini. Lacey telah memastikan bahwa menu makanannya telah disiapkan dengan layak untuk pertemuan itu dan seluruh kawanan diberi ruangan jika mereka memilih untuk menginap. Ketika Chris serta Seth berjalan masuk bersama Arkin, keduanya menjabat tangan Julien ketika pria itu dan Lacey menyambut para Alpha dan pemimpin kawanan di pintu."Julien, aku sangat senang kau melakukan ini," kata Arkin sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh kelompok yang berbeda-beda. "Sudah waktunya kita semua bekerja sama.""Tepat sekali," Julien menyetujui. "Aku benar-benar mengapresiasi kehadiranmu. Ada beberapa hal yan

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 95: Dampak

    Lacey menunggu di dalam bangunan bersama seluruh anggota Kawanan Bulan Panen yang lain, semuanya kelelahan akibat pertempuran. "Siapa pun yang memerlukan penanganan medis, segera pergi ke klinik!" "Siap!" teriak seluruh kawanan bersamaan. Mantel-mantel disodorkan ketika mereka berjalan masuk, dalam wujud manusia mereka, juga sebotol air."Biar aku yang menanganinya." Misty berdiri di pintu dan mengecek lengan seorang manusia serigala yang sedang masuk. "Kau. Pergilah ke klinik." Kemudian dia berhenti pada tiga orang manusia serigala muda. "Kalian bertiga terlihat sangat lelah. Apa kalian terluka?""Tidak, Bu," jawab ketiganya kompak. Misty mengangguk. "Bagus. Kalau begitu naiklah ke atas untuk mandi dan beristirahat. Makanan akan segera disajikan di aula makan.""Ya, Bu." Kemudian ketiganya menaiki tangga.Misty menghabiskan waktunya mengarahkan yang lain alih-alih mengurus dirinya sendiri. "Julien!" Lacey berteriak ketika pria itu berjalan memasuki pintu. Dia berda

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status