Share

Dewi Pemikat Sukma

Bayu juga mengambil semangkuk makanan, dibawanya ke meja panjang yang masih kosong. Lalu dinikmatinya nasi dengan lauk tahu yang dipotong kecil dan rebung sebagai pengganti daging serta kuah berwarna coklat yang baunya sangat harum. Meskipun sederhana dan terdiri dari bahan makanan tak berjiwa tetapi rasa makanan ini sangat enak, pantas saja pemuda gendut itu bisa menghabiskan 4 mangkuk.

Bayu berdiri menuangkan secangkir teh hangat yang disediakan di atas meja. Dihirupnya pelan-pelan teh hangat itu, sambil melirik ke dua orang yang duduk di ujung meja panjang yang lain. Pemuda itu tampak asing baginya tapi gadis itu wajahnya seperti pernah dilihatnya entah di mana.

Belum habis teh yang diminumnya, terdengar suara laki-laki memanggil-manggil, “Laras! Laras! Tunggu sebentar! Akan kujelaskan semuanya.”

Tak lama muncul seorang wanita di depan aula, diikuti seorang pemuda yang memanggil-manggil tadi.

Melihat wanita itu jantung Bayu berdebar kencang, kembali terbayang pemandangan di sunga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status