Share

kisah

Tubuh wanita itu sudah tidak karuan, dia hampir tamat sekarang. Tubuhnya telah terpojok, kepungan dari monster harimau itu telah menutup jalan pelariannya. Sasa sekarang hanya bisa berdiri didepan tembok rumahnya.

Tubuhnya lemas sebab energi Quantum miliknya telah terkuras tak tersisa. Dia meringkuk sambil menunggu kematiannya. Namun walaupun begitu dia tak ingin mati.

"Seorang tolong selamatkan aku,"

Teriaknya. Didalam suaranya itu terdengar seperti kepasrahan yang tak bisa dijelaskan dengan kata kata.

Tiba tiba saja sebuah gelombang kuat menghantam monster yang ingin menerkam wanita tak berdaya itu. Sasa membelakan matanya. Dia mengusap ngusap pelipisnya.

"Lixuan kenapa kau datang kesini, pergi lah jangan bahayakan dirimu."

Lixuan menoleh kearah Sasa, tiba tiba saja wanita itu terdiam. "Tenanglah Sasa aku bisa mengatasi semua monster sialan ini."

Monster demi monster tubang, tumpukan mayat itu hampir menyerupai gunung. Pada akhirnya semua orang yang tersisa didalam bangunan itu bisa terselamatkan. Namun tubuh Lixuan perlahan kehilangan kesadaran miliknya, tubuhnya tumbang ditumpukkan mayat mayat monster itu.

Serangan misterius dari monster monster itu menyebabkan banyak pendekar tangguh yang telah terbunuh. Desa Uruk tak pernah mengalami kerugian seperti ini sebelumnya. Tangisan tangisan bergema didesa tersebut, tidak ada yang bisa mereka lakukan dengan kematian kematian manusia manusia itu.

****

Keesokan harinya para warga desa Uruk memakamkan mayat para korban yang berjatuhan akibat serangan monster.

Semua orang berpakaian hitam berbaris dimana mana.

Lixuan yang ada disekitar orang orang itu tak bisa lagi meneteskan air matanya, namun untuk wanita yang ada disampingnya dia tak berhenti menangis. Tetua desa telah meninggal, tidak ada lagi pelindung bagi mereka yang selamat.

Pukulan telak itu membuat semua orang merasakan hal yang sama, Lixuan mencoba menenangkan Sasa dengan memeluknya. Beberapa menit kemudian pemakaman itu selesai, semua orang berhamburan satu persatu hanya menyisakan Lixuan dan Sasa.

"Sasa ayo kita kembali," ucap Lixuan.

"biarkan aku di sini sebentar Lixuan,"" ucap Sasa.

"Baiklah kalau begitu."

Ketika Sasa sudah selesai melepaskan ayah tercinta miliknya dan hendak meninggalkan tempat tersebut, tiba tiba saja ada segerombolan orang orang menghampiri mereka.

Tentunya Lixuan tak tinggal diam dengan orang orang misterius yang baru saja menampakan wujud mereka dihadapannya. Lixuan dengan sanklad yang telah berubah menjadi pisau kecil memasang kuda kuda bertarung.

Orang yang berjubah hitam dan tudung menutup wajahnya mulai memperlihatkan rupa mereka. Sesaat kemudian mereka menekuk kedua kakinya.

Apa yang terjadi? Bukankah ada yang aneh dengan situasi ini. Lixuan juga memiliki pemikiran yang sama. Siapa sebenarnya orang orang ini.

"Maaf telah membuat pangeran merasa terancam seperti ini."

Mendengar pernyataan dari satu orang itu dahi Lixuan mengkerut. "Pengeran apa yang kalian bicarakan?"

Belum terjawab pertanyaannya wanita disampingnya angkat bicara. "Bukankah kalian yang menyelamatkan kami tadi malam?" Menyelamatkan semua warga desa uruk? Apa maksud wanita ini.

Para orang orang itu mengangguk. Setelah para monster habis tak bersisa, desa Uruk dihadapankan dengan situasi sulit yang lainnya. Pasukan kerajaan Alrnat berbondong bondong masuk kedesa Uruk. Sebelum mereka membuat kekacauan, beruntungnya Sam mencegah mereka.

Dengan gelar milik Sam para pasukan itu menuruti apa yang dia perintahkan. Jenderal besar kerajaan Alrnat itu memang pantas untuk dihormati. Tidak ada satupun orang yang berani menentang perkataannya.

"Menyelamatkan kita? Apa yang kau bicarakan Sasa."

"Cerita panjang, intinya mereka mencegah pasukan kerajaan ketika hendak mengahabisi warga desa."

Dari arah lain seorang pria paruh baya berambut putih berjalan kearah mereka. Dia berjalan sambil berkata. "Benar apa yang dikatakan oleh Sasa barusan. Akan tetapi ada sesuatu yang harus kau ketahui yaitu cerita masa lalu keluargamu." Dia adalah kakeknya Sasa, peria itu sebelumnya adalah tetua desa ini. Bisa dibilang dia adalah satu satunya orang diantara mereka bertujuh yang tahu semua rahasia yang dimiliki oleh ibunya Lixuan.

"Masa lalu ibuku?" Lixuan memiringkan kepalanya.

"Sebelum menceritakan semuanya aku ingin menyerahkan ini padamu." Liontin emas diberikan pada Lixuan. Anak itu pun menerima benda Itu.

"Ini adalah benda yang diwariskan turun temurun dari keluarga ibumu. Ini adalah benda yang diberikan Sindra pada istirnya sebelum berangkat menyelamatkan umat manusia dari para dewa. Menurut kisah legenda desa Uruk, akan tiba masa dimana anak yang ditakdirkan untuk mencegah amukan dewa mengunakan kemampuan dari liontin ini. Aku percaya kaulah orangnya Lixuan." Ucap kakeknya Sasa.

'Sindra? Sepertinya aku pernah mendengar nama itu, ah iya dalam ingatan ku peria yang melawan makhluk makhluk kuat itu bernama Sindra. Jadi semua itu adalah ingatan miliknya. Atau mungkin aku adalah dirinya? Tidak tidak itu pasti tidak mungkin.'

Cerita yang didengar olehnya itu memang menarik, tapi itu tak bisa dibandingkan dengan cerita masalalu ibunya dan alasan kenapa dia dipanggil pengeran. Sebab menurut Lixuan kisah yang didengarnya barusan hanyalah legenda yang belum sepenuhnya benar.

"Sudahlah omong kosong ini. Benda ini dan cerita masalalu bukan sesuatu yang penting bagiku. Aku ingin mendengar cerita ibuku."

Kakeknya Sasa pun tertawa mendengar kalimat itu keluar dari anak usia 14 tahun. Dibandingkan marah dengan Lixuan, peria baru baya itu merasa gemas dengan anak kecil itu.

Peria itu pun mengusap ngusap kepala Lixuan, "kau benar benar anak dari wanita itu."

"Baiklah cerita itu berwal dari inside yang tak terduga. Sebelumnya ibumu adalah orang yang keras kepala, dia akan melakukan apapun untuk kesenangan. Akibatnya dia keluar dari kota dan menjadi dokter dikerajaan Alrnat diusia 16 tahun, 3 tahun kemudian dia mendapatkan pencapaian yang besar dan menjadi dokter istana dan merevolusi ilmu pengobatan.

Pada masa dia menjabat menjadi dokter istana masa keemasan kerajaan Alrnat terjadi, semua itu berkat ibumu. 7 tahun kemudian ibumu menikah dengan putra mahkota kerajaan Alrnat yang telah menjadi raja. Setelah beberapa bulan kemudian ibumu mengandung anak, itu adalah kau.

Bumi seakan akan bahagia atas kehadiran mu, namun kebahagiaan itu tak berlangsung lama ketika peria bernama Devil muncul. Dia bersama pamanmu memberontak dan berhasil menggulingkan raja yaitu ayahmu. Untungnya pejuang tangguh bernama Haven berhasil membawa ibumu kesini.

Tidak hanya Haven saja yang menyelamatkan ibumu, satu orang yaitu ayah dari peria itu mati matian menyembunyikan mu ditempat ini. Kukira kebahagiaan akan menantimu, tapi peria sialan bernama Devil itu datang kesini tadi malam. Aku benar benar lengah. Maafkan aku Lixuan." Kakek itu menundukkan kepalanya diepan Lixuan.

"Tidak kakek kau dan istirmu selalu membantuku selama ini. Kau tidak perlu meminta maaf seperti itu, seharusnya akulah yang meminta maaf karena tidak berhasil mencegah kematian istrimu."

"Apa yang kau bicarakan Lixuan? Dibandingkan kematian istriku, nyawa cucu dan keluargaku lebih berharga. Lagian aku dan istriku sudah bau tanah."

Kakek itu tak pernah menyangka bahwa anak seusianya bisa mengeluarkan kata kata itu. Seolah olah saat ini dia melihat orang yang berbeda.

'Sepertinya sudah saatnya aku menemui mu istri tercinta ku.' tiba tiba tubuh pria tua itu terjatuh ke tanah. Lagi lagi satu nyawa yang berharga melayang didepan mata Lixuan.

Sasa yang baru saja bersedih atas kehilangan ayahnya berlari mendekati kakeknya. "kakek bangunlah..." Dia menggoyang goyangkan tubuh yang sudah tak bernafas. Sekeras apapun usahanya dia tak akan pernah bisa menyelamatkan raga yang telah menghilang dari jasadnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status