Share

kisah

Penulis: DRIANS
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-11 00:23:34

Tubuh wanita itu sudah tidak karuan, dia hampir tamat sekarang. Tubuhnya telah terpojok, kepungan dari monster harimau itu telah menutup jalan pelariannya. Sasa sekarang hanya bisa berdiri didepan tembok rumahnya.

Tubuhnya lemas sebab energi Quantum miliknya telah terkuras tak tersisa. Dia meringkuk sambil menunggu kematiannya. Namun walaupun begitu dia tak ingin mati.

"Seorang tolong selamatkan aku,"

Teriaknya. Didalam suaranya itu terdengar seperti kepasrahan yang tak bisa dijelaskan dengan kata kata.

Tiba tiba saja sebuah gelombang kuat menghantam monster yang ingin menerkam wanita tak berdaya itu. Sasa membelakan matanya. Dia mengusap ngusap pelipisnya.

"Lixuan kenapa kau datang kesini, pergi lah jangan bahayakan dirimu."

Lixuan menoleh kearah Sasa, tiba tiba saja wanita itu terdiam. "Tenanglah Sasa aku bisa mengatasi semua monster sialan ini."

Monster demi monster tubang, tumpukan mayat itu hampir menyerupai gunung. Pada akhirnya semua orang yang tersisa didalam bangunan itu bisa terselamatkan. Namun tubuh Lixuan perlahan kehilangan kesadaran miliknya, tubuhnya tumbang ditumpukkan mayat mayat monster itu.

Serangan misterius dari monster monster itu menyebabkan banyak pendekar tangguh yang telah terbunuh. Desa Uruk tak pernah mengalami kerugian seperti ini sebelumnya. Tangisan tangisan bergema didesa tersebut, tidak ada yang bisa mereka lakukan dengan kematian kematian manusia manusia itu.

****

Keesokan harinya para warga desa Uruk memakamkan mayat para korban yang berjatuhan akibat serangan monster.

Semua orang berpakaian hitam berbaris dimana mana.

Lixuan yang ada disekitar orang orang itu tak bisa lagi meneteskan air matanya, namun untuk wanita yang ada disampingnya dia tak berhenti menangis. Tetua desa telah meninggal, tidak ada lagi pelindung bagi mereka yang selamat.

Pukulan telak itu membuat semua orang merasakan hal yang sama, Lixuan mencoba menenangkan Sasa dengan memeluknya. Beberapa menit kemudian pemakaman itu selesai, semua orang berhamburan satu persatu hanya menyisakan Lixuan dan Sasa.

"Sasa ayo kita kembali," ucap Lixuan.

"biarkan aku di sini sebentar Lixuan,"" ucap Sasa.

"Baiklah kalau begitu."

Ketika Sasa sudah selesai melepaskan ayah tercinta miliknya dan hendak meninggalkan tempat tersebut, tiba tiba saja ada segerombolan orang orang menghampiri mereka.

Tentunya Lixuan tak tinggal diam dengan orang orang misterius yang baru saja menampakan wujud mereka dihadapannya. Lixuan dengan sanklad yang telah berubah menjadi pisau kecil memasang kuda kuda bertarung.

Orang yang berjubah hitam dan tudung menutup wajahnya mulai memperlihatkan rupa mereka. Sesaat kemudian mereka menekuk kedua kakinya.

Apa yang terjadi? Bukankah ada yang aneh dengan situasi ini. Lixuan juga memiliki pemikiran yang sama. Siapa sebenarnya orang orang ini.

"Maaf telah membuat pangeran merasa terancam seperti ini."

Mendengar pernyataan dari satu orang itu dahi Lixuan mengkerut. "Pengeran apa yang kalian bicarakan?"

Belum terjawab pertanyaannya wanita disampingnya angkat bicara. "Bukankah kalian yang menyelamatkan kami tadi malam?" Menyelamatkan semua warga desa uruk? Apa maksud wanita ini.

Para orang orang itu mengangguk. Setelah para monster habis tak bersisa, desa Uruk dihadapankan dengan situasi sulit yang lainnya. Pasukan kerajaan Alrnat berbondong bondong masuk kedesa Uruk. Sebelum mereka membuat kekacauan, beruntungnya Sam mencegah mereka.

Dengan gelar milik Sam para pasukan itu menuruti apa yang dia perintahkan. Jenderal besar kerajaan Alrnat itu memang pantas untuk dihormati. Tidak ada satupun orang yang berani menentang perkataannya.

"Menyelamatkan kita? Apa yang kau bicarakan Sasa."

"Cerita panjang, intinya mereka mencegah pasukan kerajaan ketika hendak mengahabisi warga desa."

Dari arah lain seorang pria paruh baya berambut putih berjalan kearah mereka. Dia berjalan sambil berkata. "Benar apa yang dikatakan oleh Sasa barusan. Akan tetapi ada sesuatu yang harus kau ketahui yaitu cerita masa lalu keluargamu." Dia adalah kakeknya Sasa, peria itu sebelumnya adalah tetua desa ini. Bisa dibilang dia adalah satu satunya orang diantara mereka bertujuh yang tahu semua rahasia yang dimiliki oleh ibunya Lixuan.

"Masa lalu ibuku?" Lixuan memiringkan kepalanya.

"Sebelum menceritakan semuanya aku ingin menyerahkan ini padamu." Liontin emas diberikan pada Lixuan. Anak itu pun menerima benda Itu.

"Ini adalah benda yang diwariskan turun temurun dari keluarga ibumu. Ini adalah benda yang diberikan Sindra pada istirnya sebelum berangkat menyelamatkan umat manusia dari para dewa. Menurut kisah legenda desa Uruk, akan tiba masa dimana anak yang ditakdirkan untuk mencegah amukan dewa mengunakan kemampuan dari liontin ini. Aku percaya kaulah orangnya Lixuan." Ucap kakeknya Sasa.

'Sindra? Sepertinya aku pernah mendengar nama itu, ah iya dalam ingatan ku peria yang melawan makhluk makhluk kuat itu bernama Sindra. Jadi semua itu adalah ingatan miliknya. Atau mungkin aku adalah dirinya? Tidak tidak itu pasti tidak mungkin.'

Cerita yang didengar olehnya itu memang menarik, tapi itu tak bisa dibandingkan dengan cerita masalalu ibunya dan alasan kenapa dia dipanggil pengeran. Sebab menurut Lixuan kisah yang didengarnya barusan hanyalah legenda yang belum sepenuhnya benar.

"Sudahlah omong kosong ini. Benda ini dan cerita masalalu bukan sesuatu yang penting bagiku. Aku ingin mendengar cerita ibuku."

Kakeknya Sasa pun tertawa mendengar kalimat itu keluar dari anak usia 14 tahun. Dibandingkan marah dengan Lixuan, peria baru baya itu merasa gemas dengan anak kecil itu.

Peria itu pun mengusap ngusap kepala Lixuan, "kau benar benar anak dari wanita itu."

"Baiklah cerita itu berwal dari inside yang tak terduga. Sebelumnya ibumu adalah orang yang keras kepala, dia akan melakukan apapun untuk kesenangan. Akibatnya dia keluar dari kota dan menjadi dokter dikerajaan Alrnat diusia 16 tahun, 3 tahun kemudian dia mendapatkan pencapaian yang besar dan menjadi dokter istana dan merevolusi ilmu pengobatan.

Pada masa dia menjabat menjadi dokter istana masa keemasan kerajaan Alrnat terjadi, semua itu berkat ibumu. 7 tahun kemudian ibumu menikah dengan putra mahkota kerajaan Alrnat yang telah menjadi raja. Setelah beberapa bulan kemudian ibumu mengandung anak, itu adalah kau.

Bumi seakan akan bahagia atas kehadiran mu, namun kebahagiaan itu tak berlangsung lama ketika peria bernama Devil muncul. Dia bersama pamanmu memberontak dan berhasil menggulingkan raja yaitu ayahmu. Untungnya pejuang tangguh bernama Haven berhasil membawa ibumu kesini.

Tidak hanya Haven saja yang menyelamatkan ibumu, satu orang yaitu ayah dari peria itu mati matian menyembunyikan mu ditempat ini. Kukira kebahagiaan akan menantimu, tapi peria sialan bernama Devil itu datang kesini tadi malam. Aku benar benar lengah. Maafkan aku Lixuan." Kakek itu menundukkan kepalanya diepan Lixuan.

"Tidak kakek kau dan istirmu selalu membantuku selama ini. Kau tidak perlu meminta maaf seperti itu, seharusnya akulah yang meminta maaf karena tidak berhasil mencegah kematian istrimu."

"Apa yang kau bicarakan Lixuan? Dibandingkan kematian istriku, nyawa cucu dan keluargaku lebih berharga. Lagian aku dan istriku sudah bau tanah."

Kakek itu tak pernah menyangka bahwa anak seusianya bisa mengeluarkan kata kata itu. Seolah olah saat ini dia melihat orang yang berbeda.

'Sepertinya sudah saatnya aku menemui mu istri tercinta ku.' tiba tiba tubuh pria tua itu terjatuh ke tanah. Lagi lagi satu nyawa yang berharga melayang didepan mata Lixuan.

Sasa yang baru saja bersedih atas kehilangan ayahnya berlari mendekati kakeknya. "kakek bangunlah..." Dia menggoyang goyangkan tubuh yang sudah tak bernafas. Sekeras apapun usahanya dia tak akan pernah bisa menyelamatkan raga yang telah menghilang dari jasadnya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pendekar Cincin Giok   Sebuah perediksi

    "tuan Vans asal tahu saja ini bukan tentang harga diri dan ego, akan tetapi ini tentang keyakinan dan tekad," ucap Vincaus dengan tegas. "ah jadi yang kau maksud tentang keyakinan itu adalah membunuh para bawahan mu," ucap Vans. Setelah mengucapkan kalimat itu sepuluh musuh tumbang ditempat itu. "ah apa apa ini, apakah ini akhir dari kita," ucap prajurit. "aku tidak ingin ini terjadi, aku ingin pulang bertemu keluarga ku," ucap perajurit lainnya. "bagaimana ini, apakah kita menyerah saja, dan menangkap tuan Vincaus." "mungkin itu bisa kita lakukan apabila tuan tak segera melakukan pergerakan." semua suara itu tumpang tindih sehingga itu hanya terdengar seperti suara tawon. Vans yang melihat itu merasa senang, dia akhirnya bisa mendapatkan kemenangan atas mental mereka. Hanya butuh sentuhan terkahir, musuhnya akan segera runtuh. namun disaat yang sama Vincaus tertawa terbahak bahak. "aku tahu, aku tahu, kau hanya bisa membunuh sepuluh orang bukan? jika kami melakukan gerakan

  • Pendekar Cincin Giok   Ternyata itu kau

    Armada yang cukup banyak itu berhenti dipulau yang tak berpenghuni, pada saat ini mereka sedang menunggu mangsa yang ingin dikejar oleh mereka. Namun sebelum itu mereka ingin melakukan sesuatu terhadap kerajaan Englandia.Sudah dua hari mereka menetap disana, setiap satu harinya mereka menyeludupkan barang barang kedalam kerajaan Englandia.Selain itu juga mereka meninggalkan beberapa orang disana untuk melakukan sesuatu yang amat penting.Saat ini kapal yang dinaiki oleh Lixuan dan para anggota baru sedang menuju keaarah kerajaan Englandia sebagai saudagar yang menjual barang barang. Sebelumnya semua awak keru yang ada disana memang adalah saudagar yang dimiliki oleh serikat bajak laut, namun kali ini beberapa orang yang ada didalam sana adalah pasukan militer."Dimana Lisa Lixuan?" Ucap Sasa.Karena ahli bertarung dan dia ingin selalu berdekatan dengan Lixuan, Sasa ikut serta melakukan misi yang akan dijalankan oleh Lixuan itu. Saat ini ada sasa dan Long cai disampingnya.Sasa yang

  • Pendekar Cincin Giok   benda menakjubkan

    Hari hari yang dilalui oleh Lixuan kembali seperti sebelumnya, meskipun saat ini ada Sasa dan Long cai disana dia tetap melakukan rutinitas seperti biasanya. Terkadang dia membantu memasak, atau pun membantu para awak keru yang sedang memperbaiki kapal. Sebelumnya terjadi badai yang amat besar, itu menyebabkan kapal kapal yang dinaiki mereka mengalami kerusakan yang cukup fatal.Sedangkan untuk Sasa dia saat ini masih belum bisa menerima Lixuan yang saat ini, sebelumnya dia mengenal Lixuan yang hangat dan pengertian sedangkan untuk sekarang dia tak mendapatkan hal tersebut dari Lixuan. Meskipun pada saat ini hubungan mereka sudah membaik namun masih ada jarak diantara mereka berdua. Berbeda sekali dengan sebelumnya."Lisa apakah ada yang bisa aku bantu, sepertinya kau sedang kerepotan sekarang," ucap Sasa.Entah bagaimana hubungan diantara kedua gadis itu kian semakin dekat, Sasa sudah tak memiliki kebencian terdapat Lisa. Bisa dibilang kedua wanita itu sudah menjadi sahabat.Pada s

  • Pendekar Cincin Giok   deklarasi

    Setelah semuanya mereda Sasa kembali ke dirinya yang asli, tenang dan dingin. Bukannya dia tak ingin menghajar Lixuan lagi, namun dia tak memiliki tenaga untuk melakukan itu.Lixuan yang sadar bahwa semua ini adalah ulahnya menjauhi Sasa dan lainnya, dia menuju keaarah kamar Long cai untuk merawat peria itu."Siapa namamu," ucap Lisa yang duduk disamping Sasa. Dia baru saja kembali dari dapur untuk mengambilkan air minum. Sasa yang masih makan itu tak menjawab pertanyaan Lisa, dimatanya wanita itu hanyalah musuh yang harus disingkirkan.Lisa yang tak mendapatkan jawaban dari Sasa itu mewajirnya. Dalam masalah ini Sasa belumlah bisa berpikir rasional, seandainya dia berada diposisi yang sama mungkin perilakunya akan mirip dengan Sasa."Maaf karena menganggu hubungan kalian, tapi asal tahu saja aku tak memiliki maksud untuk melakukan itu. Kau tahu, aku menemukan Lixuan pingsan ditepi pantai sebelumnya, kami juga belum cukup kenal," ucap Lisa.Sasa belum ingin menjawab pertanyaan dari L

  • Pendekar Cincin Giok   mengambil alih

    Mendengar suara gelas yang pecah itu, segera kedua orang tersebut berlari menuju keaarah kamar sebelah. Lixuan wajahnya cukup cemas, entah Lisa yang dia cemaskan atau Sasa.Lixuan memasuki kamar yang dimiliki oleh sosok wanita, ruangan itu dipenuhi oleh perabotan elektronik yang cukup memenuhi semuanya. Ada kabel berserakan dimana mana, begitu pun kaleng kaleng yang cukup banyak."Ada apa ini kenapa ada pecahan gelas disini," ucap York.Entah dia pura pura bodoh, atau memang tak tahu. York pun segera mambantu Lisa yang sedang memunguti pecahan gelas gelas itu.Lixuan hanya melihat kedua orang itu yang sedang memunguti gelas, setelah beberapa saat kemudian padangannya teralihkan ke arah Sasa."Lixuan kau kah itu, aku tak percaya kau ada disini," dia dengan sisa sisa tenaganya melompat keaarah pelukan Lixuan, Lixuan yang mendapatkan serangan yang secara tiba tiba itu menghindar. Alhasil tubuh Sasa tersungkur dilantai yang ada disan, ya meskipun Sasa bukankah siapa siapa bagi Lixuan, na

  • Pendekar Cincin Giok   Cetar

    York dan lainnya sudah sampai ditempat Long cai berada, Lixuan yang membawa satu piring berisikan nasi itu meletakkannya keatas meja yang ada disana, begitu pun cangkir berisikan air."Wau sepertinya anak ini benar benar dalam keadaan gawat," ucap York.Dia sudah selesai mengecek seluruh bagian tubuh milik Long cai, saat ini York merasa perihatin dengan keadaan anak itu. Dia dahulu pernah mengalami hal yang serupa, saat itu dia sedang berperang untuk menaklukkan sebuah negara, namun naasnya pertempuran yang dianggap hanya sebentar itu berlangsung sangat lama. York dan pasukannya yang kekurangan makanan itu pun mengalami penyakit yang mengerikan, hampir separuhnya meninggal. Itu adalah satu satunya pertempuran yang amat sulit bagi York. Namun dengan keberuntungan yang besar, York berhasil bertahan dari kematian. Padahal sebelumnya dia nyaris mengalami hal yang serupa seperti apa yang di alami oleh teman temannya."Kau benar paman, jika dia dibiarkan saja seperti ini mungkin nyawanya t

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status