Naga yang hewan spiritual lengendaris memiliki kekuatan hewan spiritual biasa, Setiap Naga memiliki 66 Kekuatan istimewa yang hanya dimiliki oleh para Naga. Kekuatan istimewa diturunkan langsung oleh Dewa setelah pengangkatan, Naga yang dulunya hanya hewan spiritual biasa seperti yang lain diangkat menjadi hewan spiritual legendaris kebanggaan para Dewa.Tidak memiliki pilihan Luang yang mengambil alih tubuh Saga terpaksa menggabungkan kekuatan b dan berpindahnya menjadi satu, hanya b begitu para ketua kerajaan tidak akan bisa mengejarnya dan Saga akan aman untuk sementara.Efek samping menggunakan b di tubuh manusia yang belum terbiasa menguras cukup banyak energi Luang, setelah merasa cukup jauh dari Mangla Luang bergegas turun ke bawah menyandarkan tubuh Saga di bawah sebuah pohon."Haaaaah, Aku hanya bisa bisa sampai ini, kekuatanku saat ini terkuras sangat aku butuh tidur untuk sementara waktu. Ku harap pil Ketua itu masih berguna di saat kondisimu seperti ini," ucap Luang.Luang
Setelah cukup lama Saga tidak bangun dari tempat tidur saat ini Saga bisa merasakan tubuhnya kembali pulih sepenuhnya, semua berkat wanita tua yang selalu memberikan ramuan-ramuan obat pemulihannya menjadi lebih cepat, wanita tua merawatnya sudah seperti keluarganya sendiri padahal mereka tidak mengenal satu sama lain.Ahhhhhhhhhhh.Saga meregangkan tangannya di depan pintu sambil menatap pepohonan di sekitarnya, pantas saja Saga merasakan banyak energi disekitarnya ternyata rumah wanita tua berada di tengah hutan."Kamu sudah bangun, kenapa tidak beristirahat selama beberapa hari lagi," ucap wanita tua yang baru sampai."Aku sudah jauh lebih baik, jika aku terus di tempat tidur itu akan membuatku semakin menjadi lemah," sahut Saga."Tapi beberapa hari ke depan aku akan tetap disini, jadi maaf masih harus merepotkan mu," sambung Saga."Tidak masalah anak muda, aku senang ada yang menemaniku. Kalau begitu aku akan masak dulu," ucap wanita tua yang langsung masuk ke dalam.Terlalu lama
Walau hanya bertemu sebentar wanita tua merasa sangat dekat dengan Saga, sebenarnya wanita tua bahkan enggan membiarkan Saga untuk pergi tapi wanita tua itu berpikir memangnya siapa dirinya sampai mau menghentikannya."Jika segel kekuatan iblismu sudah terlepas datanglah lagi kemari, siapa tau aku bisa membantumu melakukan sesuatu," ucap wanita tua yang melihat Saga sudah bersiap pergi."Aku tidak berjanji, tapi akan aku usahakan," sahut Saga."Semoga saja semua berjalan dengan lancar. Kamu berhati-hatilah saat di kota beberapa orang bisa mencium bau kekuatan iblis mu walau tersegel," ucap wanita tua."Kamu tenang saja," sahut Saga santai."Aku pergi dulu, terima kasih sudah menyembuhkan ku. Aku tidak akan pernah melupakannya," sambung Saga melambaikan tangan sambil berjalan pergi.Saga berjalan ke kota mengikuti peta yang diberikan oleh wanita tua, di dalam peta semua terlihat sangat jelas. Setelah berhasil menguasai elemen api dirinya akan menguasai unsur air, tanah, dan angin pikir
Raja Suh masih menatap Saga yang memiliki keberanian sangat besar, Raja Suh semakin tertarik pada Saga yang awalnya sangat dicurigainya."Siapa namamu anak muda?" tanya Raja Suh."Saga," sahut Saga."Sebagai Raja aku hanya ingin yang terbaik untuk rakyat ku, aku tidak ingin ada lagi anak kecil yang diculik oleh para anggota sekte iblis. Aku tidak bisa membiarkan jika ada satupun kemungkinan orang yang ada di wilayah ku adalah anggota sekte iblis," ucap Raja Suh."Aku bisa mengerti itu, tapi aku merasa dirugikan di sini. Bagaimana kalau nanti hasilnya sama," sahut Saga."Aku berjanji jika hasilnya sama aku akan melepaskanmu, aku juga akan mengabulkan semua yang kamu inginkan," ucap Raja Suh.Saga langsung menundukkan kepalanya sambil tersenyum, dari awal itu memang yang diinginkannya dan Saga tidak menyangka Raja Suh mengerti apa yang diinginkannya."Kalau begitu aku setuju. Aku percaya Raja tidak akan mengingkari perkataannya," sahut Saga."Guru, dia tidak memiliki sopan santun itu sa
Di depan anak tangga Saga semakin dirinya yakin tidak akan mudah sampai ke tingkat lantai pertama, tapi tdak peduli apapun rintangannya Saga berpikir dirinya pasti bisa melaluinya.Deg.Saga yang menaiki anak tangga pertama menghentikan langkahnya tiba-tiba, seketika Saga merasakan kakinya terasa kaku sangat sulit baginya ingin naik ke anak tangga kedua."Aku pasti bisa, ini baru anak tangga pertama, masih ada puluhan anak tangga sampai ke tingkat ketujuh," Saga mencoba meyakinkan dirinya sendiri.Haaaaaaaaaah.Saga langsung menarik nafas panjang mencoba tetap tenang. Saga berusaha kembali mengangkat kakinya berulang kali, usaha yang dilakukan Saga dengan tenang membuatnya bisa melangkah ke anak tangga kedua walau kakinya masih merasa kaku.Di anak tangga kedua langkah Saga kembali terhenti, kali ini bukan hanya kakinya yang kaku Saga merasakan tekanan. yang sangat besar, Masih sama seperti sebelumnya Saga berusaha tetap tenang, Saga masih berusaha berulang kali mengangkat kakinya me
Di dalam kamarnya Awen sedari awal mengkhawatirkan Saga yang masuk ke dalam menara Salam, berita tentang banyaknya orang yang masuk ke menara Salam dan tidak pernah keluar membuatnya takut, bagaimana jika Saga juga tidak bisa keluar pikirnya sambil menatap cermin di mejanya."Tidak, tidak, dia pasti baik-baik saja dia bukan orang lemah," ucap Awen memukul kedua pipinya, Awen mencoba menepis pikiran buruknya.Tak tak tak.Raja Suh mengetukkan jarinya di meja dengan cemas, pikirannya tiba-tiba mengingat tentang orang-orang yang dulu memasuki menara Salam, bagaimana dirinya bisa lupa memberitahu anak muda yang saat ini mungkin juga sudah tidak bisa kembali lagi itu."Yang Mulia terlihat sangat cemas," guru Glai menyadari dari awal Raja Suh sedang memikirkan sesuatu."Aku sangat bersemangat karena yang diminta anak muda itu hanya memasuki menara Salam, aku bahkan sampai lupa memberitahunya banyak orang yang tidak pernah kembali setelah masuk ke sana," sahut Raja Suh."Itu bukan kesalahan
Malam itu juga Saga bergegas pergi meninggalkan kota, saat melewati gerbang Saga melihat ke arah Glai yang terlihat sangat kesal padanya. Sambil berjalan pergi Saga hanya tersenyum, dirinya sangat senang kekuatan iblisnya yang tersegel tidak terdeteksi oleh Glai dan gurunya.Setelah merasa cukup jauh dari kota Saga menghentikan langkahnya, peta kembali di buka oleh Saga untuk melihat ke mana tujuan selanjutnya."Perguruan Darah hitam," ucap Saga setelah melihat tulisan kecil di bagian tempat yang akan dituju.Selesai memastikan Saga kembali melanjutkan perjalanannya tidak peduli dengan gelapnya malam, Saga berjalan ke arah barat laut menuju perguruan Darah hitam yang jaraknya cukup jauh dari tempatnya saat ini berada.Untuk mempersingkat waktu Saga menggunakan langkah cepatnya, Dua hari perjalanan tanpa henti Saga akhirnya tiba di perguruan Darah hitam yang berada di tengah-tengah kota kematian.Saga yang memasuki gerbang di sambut bangunan-bangunan tak berpenghuni, suasana kota terli
Kedua tangan Saga masih kesakitan setelah menahan panah es hitam Ketua Jin, tidak ingin dianggap kalah Saga perlahan bangkit berdiri dan berjalan ke arah Ketua Jin yang menatapnya dengan heran."Aku sudah menerima 3 serangan mu, bukankah sekarang saatnya kamu menyambutku," ucap Saga mencoba menyembunyikan rasa sakitnya."Ketua Gas bawa dia masuk ke dalam, minta tabib untuk mengobatinya," sahut Ketua Jin yang langsung berjalan pergi meninggalkan Saga.Saga di bawa ke sebuah ruangan oleh Ketua Gas, tabib perguruan juga dipanggilkan untuk Saga. Seharian itu Saga benar-benar seperti mendapatkan sambutan, tidak lupa makanan juga diberikan padanya walau Ketua Jin sama sekali tidak datang menemuinya.Brrrraaaaaaaaaaaaaak.Ketua Jin mendobrak pintu kamar Saga, melihat Saga berbaring santai Ketua Jin menggertakkan gigi kesal."Apa kamu sudah puas dengan sambutan perguruan ku, sekarang kamu bisa memberitahuku siapa yang menyuruhmu datang kemari," ucap Ketua Jin."Tidak ada yang menyuruhku datan