Sangat sulit menentukan arah ketika berada di hutan yang gelap. Apalagi setelah masukinya terlalu dalam. Supaya tidak lebih jauh tersesat, Zhou Ye terpaksa mengaktifkan Purple Eyes dengan sisa energinya. Memungkinkan ia mengetahui ke arah mana harus pergi sekaligus berguna untuk menghindari bertemu Beast di tengah jalan.
"Sebentar lagi kita akan sampai di pinggiran hutan ... sisanya kuserahkan padamu." Setelah sekian lama memaksakan diri menentukan arah, cahaya ungu pada kedua netra gadis itu akhirnya memudar. Kepalanya sontak terkulai tanpa tenaga bersandar pada tubuh Il-Pyo."Kau pingsan?"Tidak ada jawaban, tanda kalau gadis di gendongannya tidak lagi terjaga. Il-Pyo mempercepat langkah ke luar hutan membawa ekspresi cemas. Zhou Ye harus segera mendapatkan penanganan, imbas pertarungan tadi seharusnya bukan hal yang menghasilkan sedikit luka.Ketika berhasil keluar dari kepungan pepohonan, Il-Pyo dibuat terkejut oleh kedatangan seseorang yaSetelah para tetua terbang pergi, yang tersisa di sisi hutan Beast Terlarang hanyalah jenius muda dari berbagai keluarga. Satu sama lain dari mereka saling melayang tatapan tajam dan tidak ingin kalah. Padahal, tidak satupun dari keluarga mereka memiliki hubungan yang buruk."Ayo pulang!" Zhou Yubei sama sekali tidak ingin berlama-lama terjebak di atmosfer tidak mengenakan. Ia berniat membawa Il-Pyo pulang, tetapi tidak sampai beberapa langkah dia berhenti. "Kenapa tidak segera mengikutiku? Apa kau tuli?" panggilnya lagi dengan kesal pada pemuda yang mengindahkan ajakannya. Il-Pyo sepintas membalas tatapan Zhou Yubei yang mengandung kemarahan, sebelum akhirnya melangkah ke hadapan Ling Xiao. "Nanti aku pasti akan membalas seranganmu tadi!" tegas Il-Pyo dengan tajam lalu melanjutkan langkahnya meninggalkan tepat itu. Peringatan Il-Pyo membuat semua mata jenius muda melotot ingin keluar, tidak terkecuali Zhou Yubei. Selain berbeda generasi, bakat Ling Xiao bukanlah isapan jempol. P
Jarang sekali Patriark keluarga serta tetua berkumpul pada satu waktu untuk melihat jenius muda berlatih. Terakhir kali jenius muda diperhatikan seperti pagi ini adalah ketika Zhou Ye masih melakukan latihan bersama mereka. Sekarang, Il-Pyo yang menggantikan gadis tersebut sebagai pusat perhatian. Napas panjang dihirup Zhou Yubei untuk mendapatkan ketenangan. Tidak hanya para tetua, keluarga Zhou seluruhnya telah berkumpul di sisi lapangan, termasuk Zhou Ye yang sudah sadar sejak kemarin malam. Bersama kedua pengawalnya gadis itu terduduk pucat menghadap lapangan. “Nona masih belum pulih. Apa tidak ingin kembali istirahat saja?” tanya Qiwu yang berdiri di sisi kiri Zhou Ye. “Seharusnya Nona membawa kami malam itu. Walaupun tidak cukup kuat dari pada Nona. Kami bisa membuka celah untuk Nona kabur dari Beast.” “Aku baik-baik saja, Qiwu. Aku ingin melihat Il-Pyo setelah bakatnya bangkit,” jawab Zhou Ye yang sejak datang pandangannya terus tertuju pada pemuda yang berdiri di seberang Z
Waktu berlalu begitu saja dan Qiwu masih belum juga dapat merobohkan pertahanan Il-Pyo. Ekspresi serius sampai terpatri lama di wajah perempuan yang sedikitpun tak menjeda serangan, bingung kenapa semua gerakan yang dia peruntukan dengan baik dapat dinetralkan pemuda itu.'Dia lincah dan pintar. Apa aku harus mengerahkan seluruh kemampuan fisikku?' pikir Qiwu ketika akhirnya berhenti menyerang. Ruang lega yang sedikit itu dimanfaatkan Il-Pyo untuk menghirup oksigen sebanyak mungkin. Entah bagaimana dia berhasil bertahan di pertarungan melawan seseorang yang berada di ranah Pengungkit Teknik. Dengan bertahan saja sudah dapat dikatakan prestasi dan bakat yang luar biasa. "Tch, tidak ada pilihan lain." Qiwu akhirnya memutuskan setelah cukup berpikir. Tubuhnya mulai memancarkan hawa samar berwarna merah muda. Atas perubahan atmosfer pertarungan yang tiba-tiba, Kesiagaan Il-Pyo menjadi meningkat tajam. Dalam hitungan detik saja dia merasakan tendangan datang dari atas. Kalau tidak sigap
Zhou Ye akan langsung pergi ke Sekte Mata Pedang jika sudah sepenuhnya pulih. Gadis itu mendapat perintah untuk membantu mengurus perekrutan murid tahap awal. Oleh sebab itu, agar lebih cepat pulih, dia segera mengambil waktu pengasingan selesai menjelaskan banyak hal kepada Il-Pyo malam tadi.Dari gadis tersebut, Il-Pyo dibekali cukup pengetahuan. Sekarang dia tahu bahwa Kekaisaran Nilam adalah wilayah yang terdiri 7 prefektur, termasuk kota Quan. Dibandingkan kota-kota lain, kota Quan adalah kota terkecil, dan Ibu kota Kekaisaran merupakan pusat pemerintahan sekaligus kota terbesar.Ada keluarga-keluarga kuat di setiap kota dan ada 6 keluarga kuat termasuk keluarga Zhou sebagai keluarga terkemuka di ibu kota. Sama seperti setiap individunya, keluarga-keluarga tersebut selalu terlibat persaingan dalam hal kekuatan.Il-Pyo menanamkan pengetahuan tentang 6 keluarga terkemuka pada benaknya sesuaikan yang dimintakan Zhou Ye padanya. Nama-nama keluarga tersebut adalah keluarga Zhou, Kelu
Sebuah gua yang menganga menyambut Il-Pyo dan Zhou Yubei saat sampai bukit. Gua tersebut seakan tidak berujung dan hanya membuat kegelapan di dalamnya. Namun, jika dilihat dan ditelaah lebih teliti. Ada banyak pasang mata menyala yang memperhatikan mereka. Il-Pyo membalik telapak tangan dan langsung diikuti Zhou Yubei. Masing-masing tangan mereka kemudian menggenggam sebuah pedang. Sebelum memutuskan masuk, terlebih dahulu mereka saling pandang dengan sorot mata meminta konfirmasi. "Kau punya rencana?" tanya Il-Pyo. "Kukira kau yang mempunyainya. Apa kita masuk saja dan habisi mereka semua? Kelelawar-kelelawar itu hanyalah Beast tingkat Rendah Awal.""Ide bagus. Ayo habisi mereka!" ajak Il-Pyo langsung berlari ke depan."Hei! Setidaknya kita butuh obor!" tahan Zhou Yubei sebelum Il-Pyo benar-benar masuk. "Kukira kau cukup pintar ... kita tidak dapat melihat saat gelap.""Aku tidak pernah mengatakan aku pintar. Tapi kalau kau bilang aku tampan dan licik, aku akan mengakuinya.""Tch,
Hasil dari penjualan inti Beast sebaiknya dianggap nihil. Bagaimana tidak, Il-Pyo dan Zhou Yubei masing-masing hanya mendapatkan beberapa koin perunggu dari banyaknya inti Beast yang mereka kumpulkan. Itu bahkan lebih buruk daripada menjual kayu bakar di pasar. Namun begitu, pertemuan Il-Pyo dengan dua jenius keluarga lain membuatnya paham kekuatan mereka. Zhou Yubei menjelaskan bahwa Ling Bu Yi merupakan keturunan termuda dari Patriark keluarga Ling, adik dari Ling Xiao. Sedangkan gadis bernama Hou Yanqi yang mengatainya bodoh tadi merupakan putri tetua ke sembilan keluarga Hou. Zhou Yubei dan mereka berdua memurnikan tubuh pada usia yang sama, yaitu pada umur 12 tahun. Awalnya bakat mereka bertiga tidak jauh lebih tinggi satu sama lain. Sampai pada ketika Zhou Yubei tidak dapat melangkah naik dari ranah Semi Petarung bintang tujuh, ia menjadi tidak sebanding lagi dengan mereka yang berhasil ke bintang delapan. Untuk sekarang saingan terkuat untuk diterima sekte Mata Pedang adalah
Setelah mendapatkan konfirmasi, Zhou Ye membuka pintu dan memelangkah masuk ke dalam kamar. Mata ungunya yang menyala menangkap keberadaan pemuda yang tengah duduk bersila di atas tempat tidur. Dapat ia rasakan penerobosan telah terjadi pada pemuda tersebut. Kemajuan besar sejak terakhir kali mereka bertemu. "Lukamu sudah sembuh?" tanya Il-Pyo."Iya ... tapi aku harus segera kembali ke sekte Mata Pedang. Mungkin perlu waktu lama untuk kita bisa bertemu lagi," jawab Zhou Ye."Apa itu membuatmu sedih?" Kekaguman Zhou Ye pada pemuda tersebut bertambah pesat sejak di pertarungannya melawan Qiwu. Membuat pertanyaan Il-Pyo menjadi semacam serangan tiba-tiba pada perasaannya. "Ti-tidak ....""Oh, bagaimana pun kita memang belum terlalu mengenal." Il-Pyo menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil tertawa sungkan. Berpikir hanya dia yang senang bertemu gadis cantik itu setelah beberapa waktu. 'Dasar lelaki tidak peka. Setidaknya katakan kau akan berjuang keras untuk masuk sekte Mata Pedan
Meski tidak semenakutkan waktu malam karena lingkungan sekitar dapat dilihat dengan baik. Perasaan berdebar tetap memenuhi dada Il-Pyo setelah masuk hutan Beast Terlarang. Bagaimanapun dia sedang berburu Beast tingkat menengah. Akan berbahaya karena dia telah masuk hutan lebih jauh daripada saat bersama Zhou Ye. "Harimau Ekor Api!" Batin Il-Pyo berteriak semangat saat penglihatannya menangkap dua ekor Beast tingkat Rendah Akhir di kejauhan. "Jadi seperti itu penampilan Beast yang ditangkap Hou Yanqi," gumamnya. Ukuran Harimau Ekor Api tidak lebih setengah bentangan tangan. Ukuran yang jauh lebih kecil dari yang ada di benak Il-Pyo selama ini. Maka tidak membingungkan kalau kultivator ranah Petarung bintang 2 dan 3 kewalahan memburu mereka. Sekali pun Harimau Ekor Api hanya berada di ranah Semi Petarung bintang enam sampai sembilan. Tubuh mereka yang kecil pasti gesit dan susah untuk di panah maupun ditebas. "Aku membutuhkan inti Beast mereka.