Realm of Miracle merupakan dunia di mana kekuatan adalah segalanya, pertarungan adalah bentuk dari kehidupan itu sendiri, dan keadilan maupun kemuliaan diperoleh dari seberapa tinggi kekuatan yang dimiliki. Di dunia yang menganggap kelemahan adalah dosa tertinggi tersebut, hidup lah seorang anak tanpa Qi bernama Il-Pyo. Tanpa bisa berkultivasi dia dianggap tidak lebih dari sampah dan terus menerus mendapat penghinaan. Namun, ketika halangan bakatnya di hancurkan, dia berjanji akan berdiri di puncak dunia. Membawanya pada pertarungan tanpa akhir dan ketinggian yang sebelumnya tidak pernah siapapun capai! PS: Ini adalah karangan belaka. nama tokoh dan tempat dibuat berdasarkan imajinasi. Tidak ada niatan bagi penulis untuk merendahkan tokoh tertentu, agama, suku, kebangsaan ataupun khalayak umum yang mungkin kebetulan terkait dengan cerita ini.
Lihat lebih banyakPada sisi tersembunyi di hutan, sosok berjubah hitam tengah memperhatikan keluarga Zhou yang dicegat sekelompok ahli bertopeng. Namun, pandangan sosok tersebut hanya tertuju pada seorang pemuda yang tidak lain adalah Il-Pyo."Sebelumnya aku menunggumu di perbatasan. Apa yang sebenarnya kau lakukan di dalam labirin? Kenapa terlambat menyusul?" celetuknya sambil meret mata ke samping. Di sisinya seorang wanita cantik baru saja datang dan tersulut warna."Meskipun Benih Api dan Benih Es dimurnikan, ada hal yang mengganjal di sana. Jadi aku lebih menyelidikinya," jawab wanita itu lalu ikut mengarahkan pandang pada Il-Pyo. Dia tersadar akan sesuatu dan cepat berusaha menjelaskan, "A—aku tidak terlibat dengannya, Paman.""Apa kau akan mengelak setelah dengan jelas Il-Pyo mengenakan topeng milikmu?" "Se—setidaknya aku tidak membantunya bertarung seperti yang paman minta. Aku hanya melakukan kultivasi ganda dengannya. Dan aku ...." Kalimat sosok wanita cantik itu memelan hingga tidak lagi te
Il-Pyo dan Zhou Hao sampai di perbatasan tanpa hambatan seperti yang sudah-sudah. Seluruh anggota Keluarga Zhou menyambut kembalinya mereka dengan lega. Terutama tetua pertama yang merasa cemas karena dia sendiri tidak dapat berbuat banyak di dalam perbatasan. Ranah Kaisar Teknik tidak memungkinkannya untuk masuk dan memeriksa ke sana.Setelah penjelasan Il-Pyo yang masih menyamar sebagai Alkemis bertopeng. Mereka tidak mempertanyakan lagi keberadaan Il-Pyo yang sebenarnya. Alasan bahwa dirinya sedang melakukan perjalanan pulang melalui rute yang aman cukup untuk membuat mereka tenang. Artinya, membatasi kekuatan saat bertarung tidak perlu Il-Pyo lakukan saat memakai identitas Minghao.Keluarga Zhou memutuskan bertahan selama satu minggu. Sembari memulihkan diri, hal ini juga dikarenakan Zhou Yubei yang tiba-tiba akan menerobos ke ranah Petarung. Terakhir kali Il-Pyo ingat jenius keluarga Zhou tersebut berada di ranah Semi Petarung bintang delapan. Sepertinya dia mendapatkan peluang c
"Hanya api biasa," tukas Yang Xue'er memandang remeh sosok Il-Pyo yang mengenakan topeng. "Kau pikir bisa mengalahkan kemampuan jenius keluargaku dengan itu? Sungguh konyol."Dari semua keluarga kuat di wilayah Akademi Hujan, keluarga Yang menduduki salah satunya. Yang Xue'er merupakan nona muda kedua keluarga Yang. Selama ini tidak ada yang berani meremehkan keluarganya sebagaimana yang Il-Pyo lakukan sekarang.Bagi gadis tersebut Il-Pyo pasti akan langsung kalah jika jenius keluarganya serius menyerang. Dia beranggapan jika membunuh Il-Pyo tidak lebih dari mencubit serangga. Maka dari itu api di telapak tangan pemuda tersebut sama sekali tidak membuatnya takut.Il-Pyo balas menatap gadis yang menurutnya hanya bisa mengoceh tersebut. "Kenapa tidak kau buktikan sendiri jika ini api biasa? Kau lihat jenius keluargamu ... mereka berkeringat dingin.""Kalian berdua jangan takut! Cepat serang dia!" seru Yang Xue'er merasa kesal pada dua anggota keluarganya.Meskipun merasa ragu dikarenaka
Minghao dengan jelas dapat merasakan ada dua keberadaan tengah menghadang di depan. Tidak salah lagi mereka adalah orang-orang yang menginginkan nyawa Il-Pyo semenjak di kekaisaran Nilam, sama seperti dua orang yang sebelumnya mereka lawan.Intinya orang-orang itu ingin pembuatan pil Tingkat Emas kualitas tertinggi tidak terjadi. Semua terkait dengan perjanjian Il-Pyo dengan putri Nilam Guangmei. Lebih besar lagi, konspirasi ini mungkin melibatkan seluruh kekaisaran Nilam."Kenapa mereka mundur? Apa karena aku bersama Zhou Hao mereka takut bertindak? Atau karena mereka tidak ingin memancing perhatian jenius dari wilayah Akademi Hujan?" Il-Pyo terpaku dalam pertanyaannya sendiri ketika dua orang yang dia perkirakan akan menyerang malah pergi.Entah kenapa hati Il-Pyo tidak dapat tenang walaupun itu hal yang baik. Masih ada 4 orang di ranah puncak Pengungkit Teknik dan dua orang yang mengawasi adalah bagian dari mereka. Tanpa keberadaan Zhou Hao kelompok jenius muda keluarga Zhou bisa s
Sekalipun Il-Pyo ingin mempelajari Teknik Leluhur dengan waktu sesingkat mungkin. Nyatanya melatih Teknik Leluhur tidak semudah yang dia kira. Empat hari sudah dia mencoba menguasainya selama bertahan di ruang rahasia labirin. Namun, hasil yang diperoleh jauh dari kata sempurna.Hal baik yang mungkin dapat Il-Pyo syukuri sekarang adalah tentang apa yang disimpulkan oleh Minghao. Menurut naga kecil tersebut dia sudah cukup bagus merealisasikan tekniknya hanya dalam waktu singkat. Sesuatu yang mustahil dicapai oleh jenius manapun. "Baiklah, kalau tidak dapat meningkat lagi, artinya memang sudah mencapai batasku." Selain anggota keluarga Zhou yang pasti menunggunya keluar labirin, Il-Pyo juga perlu memperhatikan keadaaan labirin usai Benih Api dan Benih Es dimurnikan. Akan berbahaya jika dia terlalu lama berdiam di tempat yang tidak menentu. Il-Pyo memutuskan ini adalah percobaan terakhir melatih Teknik Leluhur.Sama seperti yang dia lakukan secara
Il-Pyo lanjut bersila pada pilar di tengah kolam walau tidak ada lagi yang dapat dia serap karena airnya telah habis. Masih ada 4 orang di ranah puncak Pengungkit Teknik yang dikirim untuk membunuhnya. Keadaan bahaya belum usai dan dia perlu menyediakan penanggulangan. Agar sesegeranya dapat mempelajari teknik, yang dia lakukan sekarang adalah mengakses Lautan Kesadaran."Kultivasiku naik menjadi ranah Pengungkit Teknik bintang tiga saat kultivasi ganda. Ditambah teknik Qi dan Teknik Leluhur yang akan kita pelajari sekarang. Aku mungkin sudah dapat bersaing dengan ranah Penguasa Teknik," celetuk Il-Pyo semangat saat sudah bertemu dua entitas kesadaran dari Afinitas Leluhurnya."Tidak sederhana seperti ranah Petarung dan ranah Pengungkit Teknik. Ranah Penguasa Teknik memiliki perbedaan mencolok. Dari peningkatan dampak serangan Teknik sampai pada kemampuan terbang. Itu tentu menjadi dinding paling tebal yang harus dilewati ranah di bawahnya jika ingin menang," jawab Minghao diiringi lan
Jenius muda yang tersebar di dalam labirin secepat mungkin mencari jalan keluar. Karena labirin sepenuhnya telah dijelajahi, mereka takut apa yang mereka dapatkan akan diincar oleh jenius lain melalui pertarungan. Lebih aman jika mereka segera kembali bergabung dengan basis kekuatan yang sebelumnya dibuat di bibir pantai.Sementara itu, tanpa dapat disadari jenius yang terkadang berjalan di lorong, seorang wanita transparan membawa tubuh Il-Pyo kembali menuju pusat labirin. Setelah sampai dia terlebih dahulu memperhatikan sekitar dan akhirnya mengakses pintu ruangan tersembunyi. Barulah setelah masuk dia menampakkan diri seolah tubuhnya tersulut oleh warna.Il-Pyo masih terbaring di udara dengan aliran angin yang menjaga tubuhnya agar tidak jatuh. Perempuan bertopeng dengan tubuh seindah bidadari itu lalu membawa Il-Pyo menuju tengah kolam. Pada langkah pertama, pakaian perempuan tersebut berganti menjadi minim bahan layaknya pakaian yang dipakai saat mandi. Pun dengan Il-Pyo, angin y
Ling Xiao menatap sosok bertopeng yang berjalan gontai ke arahnya. Mata pedang yang diseret sosok itu menyentuh lantai dan menimbulkan bunyi ngilu. Untuk membunuh Il-Pyo, ternyata Teknik Leluhur yang Ling Xiao gunakan belum cukup. Malahan, dia ikut terluka parah karena dampak pertentangan dua serangan. Jenius keluarga Ling tersebut segera menoleh pada rekan di sebelahnya. Seolah paham, Han Baoju berlari ke depan menyerang Il-Pyo lebih dulu. Han Baoju hanya sempat sedikit memulihkan diri karena tidak terlalu lama beristirahat. Jadi, hanya ada sedikit Qi yang dapat dia gunakan untuk melapisi serangan fisiknya. Tendangan menjadi awal serangan Han Baoju pada Il-Pyo. Sekalipun gerakan Il-Pyo tampak menahan sakit, dia berhasil menghindar dan langsung mengayunkan serangan balasan. Han Baoju mengambil jarak dan kemudian kembali menerjang sambil membawa dua pukulan berbalut Qi tipis.Gigi Ling Xiao menggertak. Dia melihat semua serangan Han Baoju tidak satupun jatuh sesuai titik yang ditarget
Ling Xiao melompat ke atas teknik yang dia ciptakan. "Kau tahu apa kelebihan seekor burung gagak?" tanyanya menatap Il-Pyo dengan ekspresi Jumawa."Apa?""Biar aku beritahu kenapa keluarga Ling menjadi keluarga terkuat kedua di ibu kota Kekaisaran Nilam," ucap Ling Xiao dengan dagu yang lebih terangkat. "Kami keluarga Ling memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menilai lingkungan dan membuat rencana. Sederhananya, di lorong ini, akulah yang sengaja mengarahkannya padamu."Gagal menentukan arah mustahil terjadi bagi seseorang yang telah berada di ranah Pengungkit Teknik. Kesadaran yang dilepas ke lingkungan selalu berhasil mengantarkan penggunanya ke arah yang benar. Kecuali, ada semacam teknik atau keadaan dimana lingkungan dapat mengacaukan persepsi. Hal seperti itu tidak ada lagi pada labirin karena lava dan es yang memberikan suhu naik turun di dinding sudah tidak ada."Jadi maksudmu aku terjatuh dalam perangkapmu sejak awal mengejar kalian?" tanya Il-Pyo."Ayahku sangat marah ka
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.