Share

Gadisku

“Apakah kau sadar dengan kata-katamu, Danu?” tanya Permata. Tangannya mengelap air mata yang terus mengalir.

“Sadar!” sahut Danu ringan.

“Apakah kau benar-benar dan sungguh-sungguh mengatakannya?”

“Iya,” sahut Danu lagi, ringan saja dia mengucapkan.

Melihat dan mendengar hal itu, para perampok tertawa keras-keras, bulu tangan Permata berdiri. Takut.

“Danu, kau benar-benar... akan...” suara Permata terputus-putus sebab air matanya yang terus mengalir.

“Malam ini kita akan menikmati tubuh indah gadis itu!” seorang perampok berambut gondrong, gigi tengahnya ompong, berbicara demikian disambut tawa oleh teman-temannya.

Permata saat itu benar-benar benci kepada mereka, benar-benar benci kepada Danu.

“Cepat kau pergi dan tinggalkan gadis itu, bangsat! Pengecut!” kata salah satu perampok.

“Aku akan meninggalkan gadis cantik ini untuk kalian!” sekali lagi Danu meyakinkan. Danu mengecup kening Permata. Seandainya keadaan

Azka Taslimi

Wah, tidak nyangka aku bisa melanjutkan sampai bab ini. Ini semua juga tidak lepas dari bantuan dan dukungan teman-teman. Terima kasih, selamat melanjutkan!!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status