Share

Titihan Putri Anjasmara

Dalam hati ada sebuah rasa kagum terhadap Anjasmara yang baru saja Danu melihatnya. Dia tidak banyak bicara, selalu tersenyum, dan selalu menundukkan kepala ketika tidak diperlukan memandang.

Danu dan Anjasmara berjalan-jalan di area luar kerajaan, masih di dalam kerajaan namun sepi dari keramaian, sedang tiga orang lainnya masih meneruskan perbincangan di dalam ruang tamu kerajaan dengan raja.

“Apakah namamu hanya Anjasmara?” tanya Danu, sedari tadi mereka hanya saling diam menatap rumput-rumput di atas batu-batu, kadang air mancur menjadi penghias, sedang di bawahnya hidup bahagia ikan-ikan emas.

“Tidak,” sahut Anjasmara dengan senyumnya. “Nama lengkapku Titihan Putri Anjasmara!”

“Indah namamu!” Danu memuju tulus, Anjasmara menyambutnya dengan senyuman hangat.

“Apa keahlianmu?” tanya Danu lagi, dia benar-benar kehabisan tema pembicaraan. Sebenarnya banyak hal yang ingin dia tanyakan, namun saat ini belumlah waktu yang tepat.

“Aku suk

Azka Taslimi

Hai, teman-teman, semoga kalian terhibur dengan novelku. Dengan berat harus aku katakan bahwa novel Pendekar Gunung Tiga Maut harus berakhir sampai di sini. Namun sebenarnya ceritanya belum selesai, hanya saja aku masih ada kesibukan lain yang harus aku kerjakan terlebih dahulu. Teman-teman bisa melanjutkan pada novel kedua, dan itu adalah lanjutan dari novel ini. Judulnya : Pendekar Bayangan Maut

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Duyan Kewan
lanjut kapan nih? kentang hehehe
goodnovel comment avatar
Snack Video
Oke dah semangat pokoknya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status