Share

268.Ledakan Es

Author: Gibran
last update Last Updated: 2025-05-02 06:58:09

Nyai Anjani tak punya pilihan lagi selain mencoba untuk menyerang Lingxia. Karena gadis itu yang paling dekat dengannya. Ratu Azalea tak bertindak sedikit pun. Dia yakin Lingxia bukan gadis lemah. Apalagi dia sudah tahu jika Lingxia akan menjadi istri Qinglong, anak angkatnya.

"Ingin menjadi istri dari anak angkat ku, harus di uji lebih dulu, apakah mampu menjadi istri yang bisa melindungi dirinya sendiri." batin Ratu Azalea.

Nyai Anjani melesat kearah Lingxia yang telah siap dengan jurus andalannya. Yaitu Sembilan Jurus Naga.

"Aku tak akan tanggung-tanggung lagi, Sembilan Jurus Naga kekuatan Dewa," batin Lingxia.

Sementara itu Bima yang baru saja mengeluarkan Ledakan Es miliknya berdiri di tengah es. Semuanya membeku. Bahkan musuh-musuh nya yang sudah bersiap untuk menyerangnya semuanya membeku menjadi patung es.

"Hanya sepertiga kekuatan ku mereka semua sudah tewas. Sungguh tidak menyenangkan..." batin Bima.

"Dua belas Ranah Tulang Dewa Tahap Akhir mati satu kali serangan, sun
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    269.Kekuatan Nyai Anjani

    Mendengar ledekan dari Bima membuat Nyai Anjani benar-benar marah. Ditambah Bima yang terlihat sangat meremehkan dirinya. Matanya bersinar hijau. Aura hijau pun keluar dari kedua tangannya. Lingxia yang sudah mulai kelelahan mulai khawatir. "Akan ku tunjukkan kekuatan Tulang Dewa milikku... Lihatlah baik-baik!" ucap Nyai Anjani lantang. Wanita itu berteriak keras seolah tengah kesakitan. Tubuhnya berguncang. Dari punggung nya terlihat aura hijau pekat yang keluar. Aura hijau itu perlahan membentuk sebuah makhluk. "Apa yang sedang dia lakukan?" batin Lingxia. Wujud makhluk yang tercipta dari aura hijau itu semakin jelas membentuk seekor Ular Kobra raksasa. "Lingxia, ular jadi-jadian ini sangat beracun. Jika kamu terkena racunnya, tubuhmu akan meleleh dan hancur dalam waktu singkat," ucap Ratu Azalea melalui telepati. Lingxia mendengus kesal. Dia tak mau kalah begitu saja dengan wanita itu. Dengan gerakan dia mulai merapal mantra kekuatan. "Aku akan hadapi dengan Jurus Terlarang

    Last Updated : 2025-05-02
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    270.Mengungkap Rahasia

    "Aku tahu apa yang ingin kalian tanyakan padaku," kata Bima setelah beberapa saat menatap dua tetua Perguruan Harimau Dewa. "Kamu bisa jelaskan secara ringkas saja. Siapa kamu dan wanita bernama Dewi Parwati itu, lalu, apa tujuan kalian," kata Aryo sambil terus menatap Bima. "Baiklah, sebenarnya Ki Cokro sudah tahu semuanya sejak awal. Dia menyimpan rahasia ini sebaik mungkin untuk menjaga nama Perguruan. Aku datang ke tempat kalian karena mempunyai tujuan," ucap Bima sambil menatap balik kearah Aryo. Ditatap mata pemuda itu membuat Aryo merasa tertekan. Dia bisa merasakan kekuatan yang sangat besar berada di hadapannya. Bagaikan benteng raksasa yang mendorong tubuhnya. "Kau... Kau pendekar Ranah Cakrawala... Apakah es ini adalah perbuatan mu?" tanya Aryo. "Iya, begitulah. Aku membunuh belasan Pendekar Ranah Tulang Dewa tahap puncak. Jika mereka tidak aku bunuh, bukankah kalian yang bisa saja menjadi korban?" ujar Bima sambil tersenyum kecil. Aryo dan Abinyana terpana. "Berarti,

    Last Updated : 2025-05-02
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    271.Desa Misterius

    Rombongan itu berhenti di sebuah desa yang nampak gelap tanpa ada penerangan obor sama sekali. "Biasanya desa yang kita singgahi selalu ada obor di setiap gapura. Tapi desa ini sedikit aneh," kata Aryo sambil mengawasi sekitar. Dia yang membawa obor turun dari kuda dan mendekati gapura desa yang sudah lapuk. Abinyana pun mendekat. "Sepertinya desa ini sudah lama di tinggal pergi para penduduk, hanya saja, tidak jelas apa penyebab nya," kata Abinyana. Suasana desa itu gelap gulita. Obor yang mereka bawa adalah satu-satunya penerang di tempat tersebut. "Kalian coba cari tahu dan ketuk rumah warga. Jika ada sesuatu yang tidak beres, segera laporkan," perintah Aryo. "Aku akan mengitari desa ini untuk memastikan tak ada jebakan di sekitar desa," kata Abinyana. Delapan murid yang mendapat perintah mengangguk. Mereka membawa obor masing-masing satu. "Aku temani kalian, sangat berbahaya jika kalian bertemu makhluk yang kuat," kata Gerbang Hitam. Delapan murid itu bernapas lega. Mere

    Last Updated : 2025-05-03
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    272.Dua Makhluk Gaib

    Gerbang Hitam melesat ke arah empat muridnya yang tengah berusaha melepaskan diri dari cengkraman tangan pada leher mereka. Gerbang Hitam melompat sambil melepas pukulan sakti miliknya. Namun anehnya tangan-tangan itu seperti tembus jika terkena serangan. Meski tembus, cengkraman tangan itu juga terlepas. Gerbang Hitam menatap arah hilangnya tangan-tangan panjang tersebut. "Semuanya mengarah pada rumah butut itu. Apakah ini nyata atau hanya ilusi?" batin Gerbang Hitam. "Kalian sebaiknya tetap waspada. Keluarkan senjata roh kalian, kita akan mencoba menangkap mereka," kata Gerbang Hitam. Delapan murid itu mengangguk. Mereka segera mengeluarkan senjata mereka. Perlahan-lahan mereka berjalan mendekati pohon besar dan rumah kecil yang sudah bobrok di bawah pohon tersebut. "Setiap aku menyerang tangan-tangan panjang itu, serangan ku selalu tembus seolah hanya melewati tempat kosong. Apakah kalian punya cara untuk membuatnya terluka?" tanya Gerbang Hitam yang biasa di panggil Ki Ireng

    Last Updated : 2025-05-03
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    273.Hantu Ganjang?

    "Apa ini!? Bagaimana sisik naga ku bisa meleleh!?" seru Gerbang Hitam dengan wajah panik. Dia panik karena sisik Naga yang dia pelajari dari leluhurnya adalah pertahanan terkuat klan Naga. Namun hanya dengan ludah Hantu Ganjang, sisik Naga miliknya meleleh seperti lilin. "Hahaha! Apa kau terkejut? Itu adalah cairan yang ada di dalam tubuhku. Semua benda padat sekuat apapun akan meleleh setelah terkena ludahku, hikhikhik!" ucap Hantu Ganjang di iringi suara tawanya yang mengerikan. "Makhluk apa kau sebenarnya...!?" tanya Gerbang Hitam mencoba mengulur waktu. Namun sayangnya Hantu Ganjang tahu Gerbang Hitam sedang mengulur waktu. Dia mendekati Gerbang Hitam lalu menyentuh dagu manusia Naga itu dan menatap matanya. "Kau pikir kau akan selamat meski kau mencoba mengulur waktu? Subali, bawa bocah itu kesini!" ucap Hantu Ganjang. Akar Subali bergerak ke belakang dan membawa tubuh murid yang sebelumnya Gerbang Hitam suruh pergi untuk melapor kepada tetua yang lain. "Sayang sekali... D

    Last Updated : 2025-05-03
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    274.Hantu Ganjang(2)

    Hantu Ganjang terlihat gemetar setelah melihat akar Subali yang sangat kuat itu terpotong oleh serangan jarak jauh yang sangat cepat. Bahkan sinar tebasan itu juga menghancurkan akar-akar yang lain saat meledak di tanah. Tujuh murid itu terlempar di udara dan jatuh ke tanah dalam keadaan tak sadarkan diri. Bima yang merasa tak bisa mengendalikan kekuatan nya merasa bersalah. "Untung saja mereka tidak mati... Bisa jadi masalah kalau mereka mati karena Pedang Pemotong Roh milikku tadi..." batin Bima. Ratu Azalea menatap mata Hantu Ganjang dengan tajam. Mata Ratu berkilat kuning. Semakin Hantu Ganjang itu menatap mata Ratu, semakin dia tertekan oleh aura kuat yang keluar dari tubuh sang Ratu. "Bagaimana ada manusia yang sekuat ini... Pemuda itu sangat kuat. Hanya satu tebasan mampu menghancurkan akar-akar Subali. Dan wanita itu, tidak lebih lemah dari pemuda ini... Sialan... Siapa mereka sebenarnya...? Aku penasaran pada dua manusia ini, bagaimana negara Angin ini mempunyai pendekar

    Last Updated : 2025-05-03
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    275.Ilusi Pengalihan Jiwa

    Bima tersenyum lebar melihat Hantu Ganjang yang kebingungan. "Hei, apa yang sedang kau pikirkan Hantu jelek?" tanya Bima membuat Hantu Ganjang merasa di permainkan. "Bajingan! Kau gunakan jurus ilusi padaku bukan!? Kembali kan tubuhku!" teriak Hantu Ganjang marah. Bima tertawa terbahak-bahak. "Sudah terlambat untuk menyadarinya Hantu bodoh. Tubuhmu sedang aku jadikan boneka baru ku. Harusnya kau bersyukur aku menjadikan dirimu boneka. Karena itu lebih bermanfaat bukan? Daripada kamu hidup mengenaskan di tempat ini," ucap Bima lalu tertawa terbahak-bahak. "Biadab! Beraninya kau mengecoh diriku...! Aku tak akan memaafkan mu!" teriak Hantu Ganjang lalu melesat ke arah Bima. Matanya bersinar hijau terang. Tinjunya melayang. Namun dia tak sampai ke tempat Bima berada. Karena kakinya telah di tarik oleh Gerbang Hitam dan di banting ke tanah dengan sangat keras. Brraaaakkk! Tubuh Hantu Ganjang menghantam tanah dengan keras hingga tanah hancur. Bima tertawa melihat hal tersebut. "Kon

    Last Updated : 2025-05-03
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    276.Wujud Sempurna Subali

    Subali menyerang dengan semua akar pohon miliknya. Bima berkelebat cepat menebas semua akar tersebut hingga terpotong menjadi beberapa bagian. Namun secara aneh, potongan akar-akar tersebut berubah menjadi sosok makhluk berwujud seram. Bima cukup terkejut melihatnya. Namun dia segera bergerak cepat menebas semua yang ada di hadapannya. "Kau tak akan bisa membunuhnya! Hahaha!" teriak Subali sambil tertawa. Bima menatap tak percaya. Makhluk-makhluk aneh yang baru saja dia tebas itu bangkit berdiri. Bahkan yang terpotong menjadi dua tumbuh menjadi dua makhluk. "Jadi setiap kali di tebas maka dia akan berubah menjadi dua... Jurus yang unik," batin Bima. Subali menyeringai. "Mati saja kau makhluk lemah!" teriak Subali lalu dari tubuhnya melesat ratusan tombak hitam yang menyerang ke arah Bima. "Bima! Hati-hati dengan tombak itu! Dia bisa menembus semua benda!" teriak Gerbang Hitam. Bima tersenyum. Pedang Darahnya berkiblat ke arah ratusan tombak tersebut. "Seribu Pedang Pemotong Ro

    Last Updated : 2025-05-04

Latest chapter

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    295.Sisa Pertempuran

    Bima sedikit terkejut mendengar kata-kata terkahir Iblis Es sebelum tertidur. "Guru dari Nyai Wingit?" batin Bima sambil menatap Nyai Wingit yang tergeletak di atas tanah.Dia mendekati wanita tersebut. Ternyata wanita tersebut masih hidup. Bima segera pasang kuda-kuda sambil menatap tajam ke arah wanita tersebut.Nyai Wingit terlihat kepayahan saat berdiri. Matanya menatap tajam kearah Bima."Bedebah...Bisa-bisanya aku kalah darimu..." umpat Nyai Wingit.Bima tersenyum lebar. Dia ingat tujuan utamanya adalah menangkap wanita itu mengekstraknya menjadi pil."Kau sudah tak bisa berbuat apa-apa bukan?" tanya Bima lalu bersiap mengambil ancang--ancang."Mau apa kau!?" teriak Nyai Wingit dengan wajah panik.Saat ini dia tak mempunyai kekuatan sedikit pun untuk melawan. Sedangkan Bima masih segar bugar."Menangkap mu," kata Bima dengan wajah terlihat sangat bahagia. Hal itu karena mata Bima melihat inti jiwa dari Nyai Wingit terlihat jelas. Hal itu dikarenakan kekuatan Nyai Wingit telah

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    294.Seribu Tinju Matahari

    "Cepat! sebelum terlambat!" ucap Ratu Azalea keras.Gerbang Hitam dan Gerbang Biru segera mengikuti Ratu Azalea keluar dari penginapan. Ternyata di luar keadaan sudah sangat kacau. Semua orang berlarian dengan wajah ketakutan. "Apa yang terjadi Ratu!?" tanya Gerbang Hitam.Dia melihat dari atas langit sebelah barat dan terlihat ribuan pedang es raksasa sedang melayang turun ke bumi. "Itu...bukankah itu kekuatan Pendekar Bima!?" tanya Gerbang Biru.Ratu Azalea tak menyahut. Dia mengeluarkan tombak emas miliknya."Jika aku tak bisa menahan ledakan kekuatan dari dua tenaga dalam itu, maka kita semua akan mati..." kata Ratu dengan wajah serius.Gerbang Hitam dan Gerbang Biru paham dengan keadaan saat ini. Mereka segera duduk bersila disebelah kanan dan kiri Ratu Azalea."Kami akan membantu. Tenang saja Ratu, kekuatan kami berdua bisa membentuk perisai yang bisa menahan serangan Dewa sekali pun!" kata Gerbang Hitam."Tak perlu banyak kata,cepat keluarkan perisai kalian! Dua kekuatan itu

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    293.Pertemuan Kembali

    Bima menatap Nyai Wingit yang terlihat baik-baik saja setelah bentrok kekuatan. Iblis Es yang menyadari sesuatu langsung tanggap dengan keadaan Nyai Wingit. Dia menduga di dalam tubuh Nyai Wingit ada sesuatu yang lain, yang melindungi tubuh asli Nyai Wingit.Mata Nyai Wingit bersinar terang. Bibirnya kembali menyeringai."Manusia, di dalam hatimu ada iblis jahat yang yang terpendam, jika kamu tidak segera menjauh darinya maka kamu akan ikut dia ke dalam neraka!" kata Nyai Wingit. Bima terkejut dengan suara Nyai Wingit yang seperti suara seorang pria."Apa urusanmu peduli pada diriku! Siapa kau!?" tanya Bima balik.Nyai Wingit tertawa terbahak-bahak. Suaranya memang suara seorang pria. Besar dan berat."Kau tanya siapa akku!? Apakah kau siap mendengarnya?" Bima menatap tajam. Iblis Es mengepalkan tinjunya. Dia bisa merasakan aura yang tidak asing dari sosok yang ada di dalam tubuh Nyai Wingit.."Tak perlu banyak berlagak, katakan siapa kau!?" tanya Bima dengan nada keras. Nyai Wingit

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    292.Pukulan Sinar Kematian

    Blaaaarrrr!!!Ledakan dahsyat dengan hawa dingin yang luar biasa merebak. Nyai Wingit yang berada di udara tak bisa menghindar dari serangan tersebut. Tubuhnya langsung membeku setelah terkena serangan Ledakan Es.Namun Bimma merasakan Nyai Wingit masih hidup dan mampu bertahan dari serangan miliknya tersebut."Pantas saja Iblis Bayangan kalah darinya...Rupanya dia kuat dan sangat berbahaya...!" batin Bima.Dia segera memanfaatkan waktu tersebut untuk menolong Iblis Bayangan. Dengan satu lompatan,Bima telah berada di dekat Iblis Bayangan yang terkapar di bawah pohon. Untung saja Bima meredam kekuatannya sehingga Iblis Bayangan tidak terkena dampak dari serangan Ledakan Es miliknya."Hei, apakah kau masih hidup?" tanya Bima sambil mengguncang tubuh Iblis Bayangan. Mata Iblis tersebut terbuka. Dia menyeringai lebar. Bima sedikit merinding melihat luka pada tubuh Iblis Bayangan."Bagaimana kau bisa terluka seperti ini?" tanya Bima."Dia sangat kuat...jurus ilusi milikku tidak berguna mel

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    291.Nyai Wingit

    Bima telah selesai mengekstrak tubuh Ki Sutan menjadi sebuah pil berwarna biru pucat. Aura dari pil tersebut cukup menyengat. Dia segera menyimpan pil tersebut ke dalam cincin nya dimana cincin itu tersimpan empat senjata dewa miliknya.Di saat yang sama Subali datang dengan membawa tubuh Ki Romo. Bima tersenyum summringah seperti melihat ikan segar. Iblis Es di dalam tubuh nya saling berpandangan dengan Iblis Tanduk Emas."Bima menjadi manusia yang lebih kejam dari kita para iblis..." kata Iblis Es."Dia mempunyai bakat alami seorang iblis, kita yang iblis malah masih berada dibawah manusia," sahut Iblis Tanduk Emas."Iblis bukanlah yang bertindak.Kita hannya menghasut mereka,namun manusia melakukan nya di luar perkiraan kita...""Kalau sudah seperti itu manusia melempar kesalahan mereka kepada kita para iblis," timpal Iblis Tanduk Emas.Dua Iblis itu tertawa. Bima hanya geleng-geleng kepala seolah hanya mendengar dua orang tua yang sedang berbincang di sore hari."Kamu boleh kembal

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    290.Kekalahan Dua Tetua

    Tangan Darah mencoba bangkit berdiri. Meski dengan gontai dia berhasil berdiri kembali. Sekujur tubuhnya melepuh terkena serangan Petir Semesta milik Ki Romo.Sedangkan Ki Romo tak lebih baik dari Tangan Darah, setelah terpental keras tubuhnya malah justru melesat ke arah perisai emas milik Ratu Azalea.Saat tubuhnya menghantam perisai emas milik Ratu Azalea, Ki Romo merasa tubuhnya remuk dan terbakar.Beberapa saat lamanya dia tak bisa bangkit berdiri kerena tubuhnya tak bisa dia gerakan.Tangan Darah berjalan kearah Ki Romo dengan langkah perlahan. Wujudnya yang terlihat hancur menambah keangkeran sosok pengikut Bima tersebut."Harus dibunuh...harus dibunuh..." gumam Tangan darah.Ki Romo mencoba mengangkat tubuhnya. Namun tidak bisa. Kakinya telah patah setelah menghantam perisai emas milik Ratu Azalea."Bagaimana bisa disini terpasang sebuah perisai yang sangat kuat...?bahkan lukaku justru aku dapat karena menghantam perisai aneh ini...!" batin Ki Romo masih mencoba untuk bangkit

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    289.Masa Lalu Tangan Darah

    Tangan Darah terpental setelah menangkis serangan beruntun dari Ki Romo,salah satu dari Tiga Setan Emas.Ki Romo yang dibantu oleh enam pengikutnya berhasil sedikit mendesak Tangan Darah."Siapa makhluk menyeramkan ini? kalau melihat serangan yang dia lancarkan aku tidak merasa asing. Pukulan itu seperti milik seorang pemburu Harta Karun yang pernah ramai dibicarakan oleh Yang Mulia. Dia adalah Datuk Manggala! Orang yang pernah mengalahkan Ketua Pemburu Senyap, Panglima Kerajaan!" batin Ki Romo dengan wajah berubah sedikit pucat.Kejadian Datuk Manggala mengalahkan panglima Kerajaan adalah sebuah cerita lama. Sebelum para pendekar kerajaan berkembang pesat seperti sekarang.Datuk Manggala pernah di ajak oleh kerajaan untuk bekerjasama dalam mencari sebuah harta karun yang konon bisa membawa mereka keluar dari pulau kutukan tersebut.Namun seperti yang di duga,Datuk Manggala tidak mau bergabung dan memilih untuk mencarinya sendiri.Panglima kerajaan mengancam akan mengurung Datuk Mangg

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    288.Mempermainkan

    Wujud Bima saat ini telah berubah menjadi wujud Balaraja. Sosok iblis dengan tanduk berwarna emas.Ki Sutan yang melihat perubahan wujud Bima terkejut. Dia tak pernah menduga jika lawannya dari tadi adalah manusia setengah iblis.''Jadi kau manusia setengah iblis? Tak disangka sama sekali ada manusia selain tuan Anggoro yang juga mempunyai kekuatan ibis,huh! tapi kau berbeda dengannya. Aku tak takut sama sekali pada iblis sepertimu!" umpat Ki Sutan.Bima tersenyum sinis. Matanya menatap tajam ke arah Ki Sutan."Aku tak peduli dengan ocehan mu itu! ayo kita lanjutkan lagi pertarungan kita!" teriak Bima lalu menancapkan Pedang Darah ke tanah. 'Jurus Bayangan Ganda!" seru Bima dalam hati.Pedang Darah miliknya bersinar emas.Dari dalam pedang itu muncul dua sosok yang menyerupai Bima. Keduanya langsung menyerang dengan cepat ke arah Ki Sutan. Terkejut dengan serangan dua bayangan yang menyerupai Bima tak membuat Ki Sutan lengah. Dengan jurus Tinju Semesta, Ki Sutan menyongsong serangan

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    287.Tinju Semesta

    Bima bangkit berdiri. Dia merasakan dadanya sesak setelah terpental jauh karena ledakan Tinju Semesta milik Ki Sutan. "Kekuatan yang sangat dahsyat, apakah ini kekuatan khusus miliknya?" batin Bima sambil menatap ke depan. Ki Sutan berjalan dengan seringai di bibirnya. Tubuhnya terlihat lebih besar dari saat pertama Bima melihatnya. "Bisa bertahan dari serangan Tinju Semesta milikku, aku akui, kau satu-satunya pendekar kelas atas yang bisa melakukannya," kata Ki Sutan memuji. Bima tak menyahut. Dia berusaha mengembalikan jalan napasnya yang sempat sesak. "Tapi, kau hanya beruntung karena tinju ku ini tidak mengenai wajahmu secara langsung... Jika tinjuku berhasil mengenai wajahmu, mungkin kepalamu sudah hilang..." Ucap Ki Sutan lagi. Bima menyeringai. "Jangan banyak membual, coba saja kau buktikan, apakah benar tinju mu itu sesakit yang kau katakan?" tantang Bima. Ki Sutan menggeram marah. Dia melebarkan kedua kakinya lalu mengeluarkan kekuatan sejati miliknya hingga tanah ber

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status