Home / Pendekar / Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api) / 48.Lawan Seratus Pun Siapa Takut?

Share

48.Lawan Seratus Pun Siapa Takut?

Author: Gibran
last update Last Updated: 2025-01-08 07:41:41

Bima melesat dengan cepat dengan penuh semangat. Hingga akhirnya dia sampai di rumah terakhir yang sudah hancur akibat serangan Manik dan para pengikutnya di desa itu.

Bima berdiri di tengah jalan menghadang rombongan berkuda dengan jumlah yang cukup banyak.

Rombongan itu berhenti. Wicaksono menatap tajam, lalu dengan cepat dia cabut pedangnya.

"Hei, kisanak, apa yang kau lakukan di tengah jalan! Menyingkir lah atau mati!" hardik Wicaksono.

Bima tersenyum kecil. Dia cabut pedangnya.

"Waktunya makan pedangku..." ucap Bima dengan seringainya yang membuat para murid itu tegang.

Tanpa babibu lagi Bima melesat kearah rombongan itu. Mata kanan nya memancarkan sinar biru.

"Hati-hati! Dia akan menyerang!" teriak Wicaksono.

Namun terlambat, Bima sudah melompati nya dan langsung mengarah ke para murid yang ada di belakang.

"Mengirim bocah Tubuh Besi padaku? Kalian sangat konyol!" ucap Bima masih den
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    320. Maharaja Manusia (Tamat)

    Dewa Surya tertawa keras hingga menggema ke langit dan menggetarkan tanah. Tak ada yang bisa menghentikan kekuatan nya. Bima tergeletak tak berdaya. Ratu Azalea pun sama meski tidak terlalu parah. Arimbi bersandar di batang pohon sambil memejamkan matanya. Qing Long tak berdaya dan hanya bisa berdiri dengan terhuyung. Tangan Darah, Subali, Aryo, Birawa dan Meng Sui masih terkapar entah masih hidup atau sudah mati setelah beradu kekuatan dengan Dewa Surya. Ling Xia dan Dua Gerbang Penjaga masih sibuk bertarung dengan para pendekar Kerajaan. Setelah Batu Keramat harapan terkahir yang bisa mereka gunakan untuk memukul balik telah di hancurkan oleh Dewa Surya, mereka semua putus asa. Sementara Dewa Surya yang masih terlihat kokoh meski tubuhnya penuh dengan luka kembali terbang ke langit setelah menyambar tubuh Ratu Azalea yang berada tak jauh darinya. Wulan yang tadinya sempat mengira Dewa tersebut akan membunuh

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    319. Rencana terakhir Gagal

    Dewa Surya berdiri dengan pakaian compang camping. Beberapa luka di tubuhnya terlihat meski tidak sejelas luka pada bahu kanan dan punggung nya yang di akibatkan oleh serangan kuku Pancanaka.Matanya menatap penuh amarah ke arah Qing Long lalu ke arah Bima yang sedang dirawat oleh Ayu Wulan Paradista."Makhluk-makhluk rendahan tidak tahu diri... Beraninya kalian membuat ku murka..." umpat Dewa Surya lalu melayang ke udara. Qing Long menatap tak percaya ke arah Dewa Surya. "Bagaimana bisa dia masih sanggup mengeluarkan kekuatan setelah dihantam serangan kami bertubi-tubi...?" batin Qing Long. Mata Dewa Surya bersinar putih. Seluruh urat di tubuhnya menyembul keluar pertanda dia tengah mengeluarkan sesuatu yang sangat dahsyat. "Akan aku musnahkan...." Kedua tangan Dewa Surya terangkat ke atas. Sinar matahari yang terang semakin terlihat terang dan panas! Bima yang sudah cukup kuat untuk berdiri se

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    318. Ajian Jiwa Naga Langit

    Ki Mangkubumi pun tewas setelah terkena serangan Sinar Pemusnah Kegelapan milik Ratu Azalea tepat di kepalanya hingga hancur. Setelah membunuh Ki Mangkubumi, Ratu Azalea segera melesat ke arah benteng yang baru saja bergetar setelah di hantam tubuh Bima.Namun belum juga sampai di benteng tebal tersebut, terdengar ledakan keras dan benteng tersebut hancur. Sesosok tubuh terpental dan melayang ke rumah para petinggi kerajaan. Sosok wanita berpakaian putih itu jatuh di sebuah taman rumah keluarga bangsawan kerajaan.Beberapa hiasan taman hancur terkena hantaman tubuhnya. Ratu Azalea menyusul sosok yang tak lain adalah Arimbi. Saat Dewa Surya akan menghabisi Bima yang sudah tidak berdaya karena di hajar begitu rupa oleh Dewa tersebut, Arimbi segera datang menolong. Namun dengan mudah Dewa Surya memukulnya hingga tubuh Arimbi terhempas ke dinding benteng."Arimbi...!" seru Ratu Azalea terkejut.Arimbi tak menyahut. Darah keluar dar

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    317. Duel Melawan Dewa

    Bima tak bisa bergerak beberapa saat lamanya setelah tubuhnya di lempar oleh Dewa Surya dari pusat kerajaan hingga keluar kerajaan. Tubuhnya merasakan sakit yang luar biasa setelah menghantam tiga benteng besar dan rumah-rumah batu di kerajaan. Kini dia berada jauh dari kerajaan Angin Timur. Matanya melihat api yang membubung tinggi di atas kerajaan tersebut. "Dewa itu sangat kuat... Gila, dia hanya melempar diriku namun rasanya seperti di hantam gada raksasa," batin Bima. Terlihat satu cahaya kuning melayang di atas kerajaan. Lalu banyak titik cahaya berkilau terlihat melesat ke arah Bima. Semakin lama, cahaya tersebut semakin terlihat jelas. Dan setelah tahu cahaya apa yang datang ke tempat Bima, pemuda itu terkejut lalu segera mengeluarkan sayap es milik nya. "Dewa gila! Dalam keadaan terluka pun masih bisa mengerahkan kekuatan segila ini!" Bima melompat ke udara dan menjauh dari tempatnya berada sebe

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    316. Kemunculan Dewa Surya

    Arimbi dan pasukannya yang tengah bertarung di tembok sebelah luar menatap ke arah langit di atas kerajaan Angin Timur tersebut."Aura yang sangat kuat terpancar dari dalam kerajaan...Ada apa di dalam sana?" batin Arimbi.Pasukan dua kerajaan yang tengah menggempur benteng dari arah selatan dan barat pun semua merasakan aura yang mengerikan menyeruak dari dalam kerajaan.Ki Mangkubumi berteriak kencang. Dari atas langit semua awan menyingkir sehingga cahaya matahari menerangi kerajaan dengan lebih terang. Bersamaan dengan itu muncul satu sosok bercahaya terang dari dalam tubuh Ki Mangkubumi.Sosok itu berwujud pemuda tampan dengan aura cahaya membungkus tubuhnya. Di sebelah kanan keningnya sebuah tanduk putih berkilau tumbuh. Di belakang tubuhnya sepuluh bola bercahaya terang melayang.Kelopak matanya yang terpejam terbuka secara perlahan. Bola matanya berwarna kuning terang. Senyum tipis menghias bibirnya."Ternyata

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    315. Lawan Terkuat

    Anggoro merasa kesal karena keberadaannya tidak di anggap. Tebasan pedang tadi hampir mengenai sasaran. Namun Bima dan gurunya bergerak cepat menghindar.Saat itu juga Barata segera meluncur ke arah Anggoro melakukan serangan cepat. Anggoro bahkan tidak dapat melihat kecepatan gerakan Barata. Pedang hitam di tangan Barata menebas bahu Anggoro menyilang hingga ke pinggang.Bima takjub melihat kecepatan gurunya. Dia pun segera membantu Ratu Azalea yang tengah bertarung melawan Ki Mangkubumi.Anggoro tergeletak di atas lantai arena. Namun beberapa saat kemudian dia bangun dan lukanya telah pulih kembali."Bagaimana mungkin lukanya langsung pulih tanpa melakukan apa pun!? Bahkan kecepatan pulihnya lebih mengerikan jika di banding dengan ilmu Ganti Rogo..." batin Barata.Anggoro menyeringai lebar."Jadi di dalam tubuhmu pun ada kekuatan Iblis Neraka sama sepertiku," ucap Anggoro.Barata tersenyum kecil."A

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    314. Perwakilan Dari Utara

    Bima dan Anggoro terus bertarung dengan seluruh kemampuan mereka. Meski Anggoro hanya menguasai sedikit kekuatan dari Iblis Neraka, namun kekuatannya masih bisa menahan setiap serangan Bima yang menggunakan kekuatan Iblis Es.Pertarungan mereka membuat banyak benda hancur oleh setiap ledakan kekuatan dari pedang mereka. Sementara itu Ratu Azalea berhadapan dengan Ki Mangkubumi. Ratu Azalea dan Ki Mangkubumi bertarung seimbang. Kerajaan Angin Timur mulai terlihat kacau dari dalam, sementara dari luar kerajaan pun sudah porak poranda di serang dari arah selatan dan barat.Di tembok kedua Pendekar misterius mulai mengamuk dengan kekuatan api nya. Ratusan prajurit tewas oleh serangan apinya. Keadaan semakin terlihat buruk untuk kerajaan tersebut setelah dari kejauhan terlihat rombongan besar yang tengah bergerak ke arah Kerajaan.Rombongan bersayap elang itu bergerak cepat di atas langit. Di pimpin satu wanita berpakaian serba putih deng

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    313. Pertarungan Besar Di Mulai (2)

    Sementara itu di benteng utama telah mulai berdatangan pasukan kerajaan mengepung arena dari segala penjuru. Mereka lalai dan mengabaikan pertahanan tembok ketiga dan kedua yang sebentar lagi akan di serang dua pasukan besar dari kerajaan Angin Barat dan Kerajaan Angin Selatan. Anggoro menyerang langsung ke arah Bima. Matanya menyala merah pertanda dia telah mengerahkan kekuatan Iblis Neraka di dalam tubuhnya. Bima tersenyum kecil. "Iblis Es, bukankah kamu tidak akur dengan saudaramu yang panas itu? Apakah kamu tidak ingin mengingat masa lalu dengannya lagi?" tanya Bima. "Hahaha! Tentu saja aku ingin mengenang kenangan bersama kakakku! Mari kita bersenang-senang!" sahut Iblis Es bahagia. Dia merasa senang dengan kepedulian Bima kepadanya. Pil yang Bima ekstrak seharusnya menjadi milik Bima untuk menerobos ke ranah Batara. Namun hal itu tidak Bima lakukan. Dia lebih memilih memberikan pil tersebut kepadan

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    312. Pertarungan Besar Di Mulai

    Semua orang Kerajaan terkejut melihat orang-orang yang Bima keluarkan semuanya adalah Pendekar sakti. "Tangan Darah, kamu boleh membunuh siapa saja yang ada di Kerajaan ini!" ucap Bima. Tangan Darah menyeringai senang. Raja Mangkunegara masih ingat siapa sebenarnya Tangan Darah. "Bukankah kau datuk sialan itu!?" umpat Raja Mangkunegara dengan wajah merah padam. "Dimana Panglima? Kenapa dia tidak ada di saat genting seperti ini!" tanya Ki Mangkubumi. Tidak ada yang tahu dimana panglima Pasukan Pemburu Senyap. Saat ini dia tengah kabur dari Kerajaan Angin Timur. Setelah melihat Bima dia merasa akan ada bencana yang melanda Kerajaan tersebut. Mata dia mempunyai kekuatan unik melihat masa depan. Karena kemampuan itu Raja sangat membutuhkan pandangan Panglima tentang masa depan. Satu sosok berpakaian serba hitam dengan mata merah menyala memperhatikan Panglima yang mengendarai kudanya kabur dari Ke

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status