Beranda / Pendekar / Pendekar Kera Sakti / 3. Kau belum layak untuk menjadi lawanku!

Share

3. Kau belum layak untuk menjadi lawanku!

last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-12 15:09:26

Semakin Baraka menggerakkan tangannya, semakin cepat pergerakan Gelang Brahmananda-nya. Kazikage yang awalnya masih sanggup menangkisnya, lama kelamaan semakin kewalahan. Apa yang dipetunjukkan Baraka, benar-benar mengejutkan semua orang.

“Ini sihir...” ucap beberapa orang melihat apa yang dilakukan Baraka. Semua terdengar menggunjing.

BUGH!

Semua kehirukan itu terhenti saat mereka melihat, tubuh Kazikage terkena gebukan Gelang Brahmananda lawannya.

BUGH! BUGH! BUGH!

Berikutnya, tubuh Kazikage benar-benar menjadi sasaran empuk serangan Gelang Brahmananda Baraka, begitu kerasnya sampai-sampai ketiga pedang katana yang ada di Kazikage terlepas jatuh ke tanah.

BUGH! BUGH! BUGH! BUGH! BUGH!

Selanjutnya tubuh Kazikage benar-benar menjadi bulan-bulanan Baraka, hingga akhirnya tubuh Kazikage tak sanggup lagi bertahan dan tersungkur jatuh ditempatnya.

Wungngng! Wungngng..! Wungngng...!

Begitu Baraka menghentakkan kedua tangannya, ke-10 ‘Gelang Brahmananda’ kembali kearahnya dan masuk kembali kepergelangan tangannya. Senyum sinis menyeringai di wajah Baraka melihat Kazikage yang jatuh berlutut ditempatnya.

“Kau belum layak untuk menjadi lawanku!” cemooh Baraka dengan jumawa.

Lelaki yang menjadi orang kepercayaan Kazikage tampak ingin berjalan kearah Kazikage, tapi langkahnya terhenti saat melihat Kazikage merentangkan tangannya sebagai tanda, dia tidak perlu dibantu. Laki-laki yang memiliki aura yang sangat luar biasa itupun mengurungkan langkahnya.

Kazikage sendiri secara perlahan terlihat mulai bangkit dari jatuhnya, setelah mencoba dengan segenap kekuatannya. Dia akhirnya mampu berdiri dan mengangkat wajahnya. Terlihat bagaimana sekujur wajah Tuan Muda dari Kekaisaran Matahari ini dipenuhi dengan simbah darah. Sepertinya, luka yang dialaminya cukup parah.

Matanya yang tajam, terlihat menatap kearah Baraka dengan tatapan membunuh. Aura yang keluar dari tubuhnyapun tak main-main, membuat orang-orang yang ada ditempat itu merasa merinding. Bahkan beberapa orang, tanpa sadar melangkah mundur dari tempatnya berdiri.

“Hari ini, kita akan membuktikan...” terdengar suara Kazikage bergetar seperti orang yang menahan amarah.

“Kalau tidak kau yang mati! Maka Aku yang mati!”

Kata-kata Kazikage membuat semua orang yang ada ditempat itu gemetar kedua kakinya, aura yang sangat kuat kembali terpancar dari sekujur tubuh Kazikage. Kazikage sendiri tampak mulai melepas kimono bagian atas tubuhnya yang juga dipenuhi darah, hingga menampakkan tubuhnya yang kekar dan berotot. Sebuah tatto naga hitam tergambar dari dada hingga ke punggungnya, bahkan ekor sang naga, tampak melingkar-lingkar di kedua pergelangan tangannya.

“Klan Naga Hitam...” ucap beberapa orang dengan bergidik negeri. Sungguh sebuah Tatto yang sanggup membuat ciut nyali seseorang hanya dengan menatapnya.

-o0o-

Klan Naga Hitam. Adalah sebuah organisasi orang-orang hebat. Banyak yang mengatakan kalau Klan Naga Hitam berada langsung dibawah perintah Raja Kekaisaran Matahari. Klan Naga Hitam, bukan hanya disegani di negerinya sendiri, Kekaisaran Matahari. Tapi juga disegani oleh kawan maupun lawan di luar Kekaisaran Matahari. Dengan tatto Naga Hitam disekujur tubuhnya, sosok Kazikage benar-benar mengeluarkan aura kematian yang sangat dahsyat dan mengeluarkan kharisma yang membuat setiap orang yang memandangnya menjadi bergidik. Di tambah lagi, sekujur wajahnya dipenuhi darah, semakin menambah angker sosoknya.

Tidak seperti orang lain, yang bergetar dan bergidik melihat sosok Kazikage, Baraka masih berdiri tenang ditempatnya, bahkan terkesan acuh tak acuh. Baraka tak perduli dengan bagaimana angkernya sosok Kazikage saat ini.

“Bagaimana? Apa kau menyerah?!”

Kata-kata Baraka membuat setiap orang yang ada ditempat itu hampir saja mengeluarkan batuk darah. Bagaimana tidak? Sosok Kazikage dengan aura kematian yang sangat kuat, tidak dianggap sama sekali oleh Baraka. Dan orang-orang tersadar saat Baraka melangkah kedepan seraya membuka caping dikepalanya. Dan kini semua orang dapat melihat bagaimana sosok sipemuda yang telah mempecundangi Tuan Muda dari Kekaisaran Matahari itu.

Dia adalah sosok pemuda berusia dua puluh empat tahun. Wajahnya tampan kekanak-kanakan. Kulit wajahnya putih bersih. Matanya yang agak kebiru-biruan dihiasi sepasang alis tebal berwarna hitam. Pas sekali dengan bentuk hidungnya yang mancung. Demikian pula bentuk bibirnya yang tipis. Rambut pendek dibiarkan tergerai tak beraturan didepan membentuk poni, tapi justru terlihatnya lebih maskulin dan gagah.

“Astaga, dia masih muda sekali” celetuk salah seorang penonton.

Ramai orang-orang berkomentar atas sosok Baraka. Baraka sendiri seakan tak perduli dengan semua itu, terus melangkah kearah depan, kearah Kazikage yang saat ini masih menatapnya dengan tatapan yang mengerikan. Kedua tangannya yang mengepal dengan keras hingga mengeluarkan suara gemeletuk yang cukup kuat.

Wusshh...!

Selanjutnya, sosok Kazikage melesat dengan kecepatan yang sangat tinggi.

“Ahhh...” semua yang melihat hal itu, mendesah tertahan. Gerakan Kazikage yang cepat, ditambah lagi jarak diantara keduanya tidak terlalu jauh. Membuat setiap orang yang melihatnya, yakin. Si pemuda tak akan selamat.

“Terlalu lambat!” tapi ucapan si pemuda justru mengejutkan semua orang. Bahkan Kazikage sendiri. Padahal saat itu, jarak diantara keduanya hanya terpaut 1 tombak.

Kazikage sendiri hanya tersenyum sinis melihat serangannya tidak mungkin bisa dihindari oleh lawannya. Demikian pula yang ada didalam pemikiran orang-orang yang ada ditempat itu.

Werrr...

Semua orang kaget, terlebih Kazikage sendiri. Pukulannya dengan telak mengenai sosok Baraka. Tapi sesaat kemudian Kazikage sadar, kalau serangannya hanya mengenai bayang-bayang. Baraka sendiri rupanya telah mengerahkan ilmu ‘Gerak Kilat Dewa Kayangan’nya.

Bahkan sebelum Kazikage menyadari apa yang telah terjadi.

PLAK!

Satu tamparan keras telah menghantam wajahnya, hingga membuat sosok Kazikage terhempas terbang. Kazikage berguling-guling ditanah cukup jauh, hingga akhirnya berhenti, setelah Kazikage menapakkan kedua kakinya dengan keras ketanah. Wajahnya terasa panas. Bayangan merah 5 jari, membekas di wajahnya. Bekas tamparan Baraka. Wajahnya seketika memerah dan antara tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Serangan yang tak dapat dilihatnya itu, membuat dirinya terhempas terbang.

Apa yang terjadi benar-benar telah memukul pemikiran setiap orang. Baraka yang mampu menghindari serangan lawannya saja sudah mengejutkan bagi mereka, dan tiba-tiba saja Kazikage sudah terhempas terbang. Tidak banyak orang yang melihat kecepatan Baraka saat menampar wajah Kazikage.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pendekar Kera Sakti   1328. Part 3

    Dalam keadaan terluka berbahaya seperti itu, seandainya Dara Cupanggeni alias Perawan Tanpa Tanding itu lepaskan jurus 'Bias Dewa'-nya, pasti Baraka tak akan dapat menangkisnya lagi. Sinar merah itu akan menghantam leher Pendekar Kera Sakti, dan nasib si tampan akan berakhir sampai di situ saja. Itulah pertimbangan seorang tokoh yang menyambar Baraka.Sampai di suatu tempat, Baraka dibaringkan di bawah pohon. Ternyata keadaannya sudah semakin parah. Kulitnya mulai keluarkan bintik-bintik merah menyerupai ujung darah. Pandangan matanya kian buram, sehingga tak bisa melihat jelas siapa orang yang telah menyambarnya sampai ke situ. Kemudian Baraka dapat merasakan sesuatu yang hangat menyelimuti dirinya.Rupanya kepergian tokoh yang menyambar Baraka itu segera diikuti oleh si Bongkok Sepuh. Sampai di tempat itu, Bongkok Sepuh pandangi tokoh penolong Baraka yang mengenakan pakaian ketat ungu muda model angkin sebatas dada berhias benang emas di tepiannya. Tokoh itu adalah s

  • Pendekar Kera Sakti   1327. Part 2

    "Alasanku adalah demi perdamaian di antara sesama dan demi keselamatan jiwamu juga. Dewi Pedang dan Setan Bodong adalah dua tokoh yang tak bisa ditumbangkan dengan sekali-dua kali gebrak saja.""Kau salah duga," kata gadis itu sambil tertawa kecil."Justru aku akan memperlihatkan kepada mata para tokoh persilatan bahwa Dewi Pedang akan menjadi belatung dalam dua kejap netra saja oleh Perawan Tanpa Tanding!"Senyum Baraka mulai sinis karena menahan kejengkelan. "Sesumbarmu sangat berbahaya, Dara Cupanggeni. Dewi Pedang jangan disamakan dengan tokoh sakti lainnya. Sekalipun kau mempunyai ilmu 'Darah Gaib' dan 'Bias Dewa' tapi kau akan hancur lebih dulu sebelum bertemu dengan Dewi Pedang."Gadis itu mulai curiga. Mulutnya diam terkatup, matanya tajam memandang. Akhirnya terlontar pula pertanyaan dari kecurigaannya itu,"Kau tahu tentang dua jurus andalanku itu? Kau bersikap menghalangi niatku untuk melawan Dewi Pedang? Siapa kau sebenarnya?""A

  • Pendekar Kera Sakti   1326. Perawan Tanpa Tanding

    BARAKA melesat turun tebing gunakan Gerak Kilat Dewa Kayangannya. Dalam waktu sekejap ia sudah berdiri di depan Dara Cupanggeni. Kemunculannya membuat gadis itu terhenyak dan berhenti melangkah dalam seketika. Matanya memandang lembut dan tak berkedip. Baraka sengaja sunggingkan senyum menawan agar gadis itu tak lekas-lekas lakukan penyerangan berbahayanya.Di tempat persembunyian, di antara pohon dan semak, mata si Bongkok Sepuh memperhatikan pertemuan dua tokoh muda itu dengan hati berdebar-debar. Bahkan tokoh tua itu sempat membatin; "Moga-moga murid Setan Bodong mampu kalahkan kekuatan Dara Cupanggeni dengan caranya yang tak bisa kubayangkan. Jika pemuda itu gagal, maka keganasan Dara Cupanggeni akan melebar ke mana-mana dan menguasai dunia persilatan. Dia bisa menjadi tokoh lalim yang tak kenal belas kasihan kepada siapa pun."Bongkok Sepuh sering mendengar kehebatan ilmu murid si Setan Bodong, tapi hatinya masih saja berdebar-debar mengetahui siapa lawan

  • Pendekar Kera Sakti   1325. Part 25

    Brruk...! Brruk...! Gusraak...!Kapak Iblis terseret menjauh hingga membentur onggokan batu. Setan Akhirat tersedak satu kali ketika berusaha bangkit. Ternyata sedakan itu keluarkan darah kental dari mulutnya. Wajah dinginnya semakin pucat, mata tajam kian meruncing pandangannya. Ia tetap bangkit untuk lakukan pembalasan. Tetapi tiba-tiba Dara Cupanggeni kelebatkan tangan kanannya. Jari telunjuknya berdiri tegak dan mengeras, seperti lakukan totokan dari jarak jauh. Namun yang terjadi bukan jurus totokan, melainkan jurus maut yang menjadi andalannya. Ujung jari telunjuk itu lepaskan selarik sinar merah yang mampu bergerak cepat dan memanjang sampai sasarannya.Ciaaap...!Setan Akhirat tak bisa menghindar atau menangkis, karena pada saat sinar merah itu melesat dari jari gadis tersebut, tubuhnya diam tak bergerak, seakan menjadi patung di tempatnya berdiri. Tentu saja sinar merah itu dapat kenai sasaran dengan tepat. Leher Setan Akhirat adalah sasaran yang dituju

  • Pendekar Kera Sakti   1324. Part 24

    Suuut...!Gadis itu cepat palingkan wajah ke kiri dan gerakkan tangan kanannya dalam keadaan terbuka menghadap lawan.Wees...! Tenaga dalam besar yang dilepaskan Setan Akhirat itu membentur telapak tangan Dara Cupanggeni, bagai terkumpul jadi satu di tangan itu. Dara Cupanggeni segera menggenggam seakan menangkap tenaga dalam itu, lalu memutar tangannya dan menyentakkan kembali ke depan dalam keadaan telapak tangan terbuka ke atas dan disodokkan ke depan.Wuuut...! Baaahg...!"Heegh...!" Setan Akhirat mendorong mundur dengan mendelik, kakinya tak menyentuh tanah sampai akhirnya membentur sebongkah batu cadas.Buuhg...!Baraka bergumam lirih di samping Bongkok Sepuh, "Gila! Tenaga lawan dapat ditangkap dan dikembalikan seenaknya saja!"Bongkok Sepuh berujar, "Itu belum seberapa. Jurus-jurus yang dimainkan gadis itu masih merupakan jurus-jurus kecil yang kumiliki juga.""Mengapa ia tidak segera gunakan jurus mautnya?""Kur

  • Pendekar Kera Sakti   1323. Part 23

    "Apakah kesaktianmu tak mampu ungguli kesaktian gadis itu?"Bongkok Sepuh diam sebentar, matanya tetap memandang ke bawah, ke pertarungan antara Dara Cupanggeni dengan Kapak Iblis dan Setan Akhirat yang sudah dimulai walau baru secara kecil-kecilan saja. Mata itu menerawang dalam memandang, karena mulut Bongkok Sepuh berkata datar, "Sunti Rahim sebenarnya guruku sendiri.""Hah...!" Baraka jelas-jelas terperangah. "Ja... jadi usiamu dengan Nyai Sunti Rahim lebih tua dia?""Lima belas tahun lebih tua dariku," jawab Bongkok Sepuh. "Ilmu pengawet ayunya itulah yang membuatku jatuh cinta padanya ketika itu. Dia tokoh wanita yang sakti, mendapat warisan ilmu dari eyangnya sejak berusia tujuh tahun. Separo ilmunya sudah diturunkan kepadaku, tapi aku tergoda oleh Bibi Gurumu, dan akhirnya kami berpisah. Aku terpaksa berguru kepada tokoh sakti lainnya. Namun kesaktianku tetap saja tidak bisa mengungguli Sunti Rahim.""Kenapa waktu itu Sunti Rahim tidak melabrak Bi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status