Share

40. Bangkitnya Pusaka Kujang Emas

Lingga dan yang lain mengangguk serempak.

Limbur Kancana mendadak menguap. Pria itu mengeluarkan sebuah seruling dari balik rambut, kemudian memainkannya.

“Apa itu seruling sakti, Kakang Guru?” tanya Sekar Sari.

“Tentu saja bukan. Ini seruling biasa yang aku dapatkan berpuluh-puluh tahun lalu,” jawab Limbur Kancana yang kemudian meniup seruling tersebut. Suara embusan angin, deburan air terjun saling bersahutan dengan alunan musik yang tercipta dari alat musik itu.

“Berpuluh-puluh tahun lalu?” Sekar Sari memastikan. “Tapi Kakang Guru terlihat seperti pria yang baru saja menginjak usia 30 tahunan. Jujur saja, aku terkejut ketika Kakang Guru adalah guru dari guru kami.”

Limbur Kancana tertawa. “Itu karena aku hebat.”

Tak ada lagi yang bertanya atau berbicara setelahnya, termasuk Lingga yang masih bingung dengan perkataan tersebut. Ia sepertinya masih belum mengenal siapa Limbur Kancan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status