Share

64. Bangkitnya Pusaka Kujang Emas

“Apa yang kau lakukan, Wulung?” tanya Argaseni tanpa mengendurkan kuda-kuda dan penjagaan, “cepatlah menyingkir. Aku harus memberi pria kerbau itu pelajaran.”

“Akulah yang akan memberimu pelajaran, Argaseni,” sahut Brajawesi.

Argaseni dan Brajawesi sama-sama mengentak tubuh sekali, melompat tinggi di atas Wulung. Keduanya saling jual beli serangan dengan pukulan dan tendangan. Beragam jurus dan ajian dikerahkan hingga keduanya kembali mendarat di tanah dengan tatapan tak lepas dari lawan masing-masing.

“Biarkan saja mereka, Wulung.” Bangasera melompat turun, mendekat ke arah Wulung. “Kedua orang itu memang sama-sama bodoh dan tidak ingin kalah.”

Argaseni dan Brajawesi kembali saling menyerang di udara. Keduanya sama-sama tidak sedikit pun mengendurkan kekuatan. Dua anggota Cakar Setan itu berubah menjadi dua bayangan hitam yang saling beradu, menjauh sesaat, kemudian kembali saling menghantam di langit.

“Sepertinya Kartasura dan Wira sudah per

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status