Share

Obrolan berlanjut

"Wah ... benar-benar luar biasa, itu kamu dengan naik kuda kan?" lanjut Ranggawuni bertanya. 

"Lha iya to, bahkan tuah dari rambut mayat sakti itu juga dirasakan oleh kudaku," tutur Biswara mengisahkan.

"Masak to?! Memangnya tuah seperti apa yang bisa dirasakan oleh kudamu itu Adhinata?" lanjut tanya Ranggawuni nampak makin penasaran dengan cerita sahabatnya itu.

"Ya larinya to Wuni, pokoknya kudaku itu sudah seperti kilat saja larinya, banyak sungai dan jurang yang ketika berangkat harus aku lewati dengan memutar arah, namun pulangnya ketika aku sudah membawa rambut sakti itu, kudaku mampu melewati sungai dan jurang tersebut hanya dengan sekali lompatan saja," lanjut papar Adhinata mengenang. 

"Tapi kira-kira kalau selain kamu ada gak orang-orang istana yang berminat untuk mendapatkan mayat sakti itu?" tanya Ranggawuni. 

"Kalau yang berminat sih kira-kira ya banya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status