Home / Fantasi / Pendekar Naga Biru / Perguruan Tapak Naga

Share

Perguruan Tapak Naga

Author: Zhu Phi
last update Huling Na-update: 2022-02-24 01:04:46

Candaka terbangun pagi-pagi dengan kagetnya karena pendekar pedang kemarin entah bagaimana sudah berada di dalam kamarnya. “Ayo, cepetan bangun, aku mau menunjukkan sesuatu yang menarik ke kamu”, sahut Isyana dengan nada cuek dan tidak peduli dengan keadaan Candaka yang masih terkantu-kantuk.

“Ada apa sih bangunin orang pagi-pagi, lagian tidak sopan banget kamu masuk begitu saja ke kamar aku”, seru Candaka dengan perasaan kesal

Ia tidak mengerti dengan perempuan ini. Paras wajahnya cantik tapi kelakuannya serampangan dan tidak peduli sama sekali dengan perasaan orang lain.

“Tuh, lihat ke bawah. Ramai banget kan ya’, tunjuk Isyana dari atas balkon penginapan ke arah jalanan di bawahnya yang dipenuhi aksi pawai silat

“Itu orang-orang dari Perguruan Tapak Naga. Kamu harusnya belajar ilmu bela diri sedikit di Perguruan itu biar tidak gemetaran kayak kemarin, hahaha”, tawa Isyana tanpa merasa Candaka tersinggung dengan ucapannya.

“Siapa yang gemetaran. Aku juga bisa ilmu bela diri sedikit. Ibu aku sering mengajari aku agar tidak disemena-menain orang lain”, tantang Candaka

“Yuk turun, ntar aku kenalin kamu sama guru silat di sana. Mau belajar atau tidak itu semua terserah kamu”, ajak Isyana

“Bukannya kamu janji mau ajak aku ke tempat kakek Wicaksono hari ini?”, tanya Candaka heran.

“Kenapa juga aku harus mengikuti gadis cantik ini, padahal urusanku lebih penting”, pikirnya. Walaupun pikirannya berontak untuk tidak mengikuti Isyana tapi kakinya melangkah mengikuti perempuan itu ke sudut desa alih-alih ada papan nama merah bertuliskan PERGURUAN TAPAK NAGA.

“Nanti dari sini aku pasti ajak kamu ke sana, jangan khawatir. Aku selalu nepatin janji kok”, jawab Isyana dengan tenangnya.

Perguruan ini luas sekali. Candaka melihat beberapa orang berpakaian merah sedang mempraktekan jurus ilmu bela diri. Isyana masuk dengan santainya, dan penjaga pun tidak menghalanginya sama sekali.

“Kak, kenalin ini teman aku Candaka”, kata Isyana ke seorang pemuda yang tinggi tegap yang sedang melatih di perguruan itu.

Candaka bersopan santun menyodorkan tangannya bersalaman dengan pemuda tadi.

“Brahma Mukti sebut saja Bram”, ekspresi pemuda tadi biasa saja tanpa senyum dan dingin padahal Candaka sudah bersusah payah memasang muka senyum

“Sontoloyo”, sahutnya dalam hati. “Kalau tahu gini mendingan aku pasang muka dingin saja tadi”

“Ini loh kak, Candaka mau belajar ilmu bela diri di sini bisa tidak kak”, tanya Isyana langsung ke intinya

Candaka kaget dengan inisiatif Isnaya memasukkannya belajar di perguruan tersebut.

“Tidak, aku tidak lama di desa ini. Setelah bertemu paman aku mau kembali ke ibukota. Jadi maaf bukan menolak tapi aku tidak punya waktu lama”, jawab Candaka dengan gengsinya

“Kalau gitu tolong ajarin beberapa jurus kak biar tidak babak belur kalau dikeroyok bandit-bandit itu lagi”, lanjut Isyana tidak mau kalah

“Lah, memangnya bandit-bandit itu beraksi lagi Is”, tanya Bram

“Iya kak, kemarin mereka mengeroyok pria yang gemetaran ini makanya aku bawa ke sini biar bisa belajar sama kakak”

“ Ya sudah kalau memang Candaka mau, besok pagi-pagi ke sini biar aku kasih beberapa tips jurus silat buat bela diri”, lanjut Bram

“Oh iya tadi kamu dicariin ibu. Pergi pagi-pagi tidak bilang-bilang malahan bawa cowok ke sini”

Candaka terdiam lagi dengan muka kaget lagi mengetahui kalau ternyata pemilik perguruan ini adalah keluarga Isyana. Pantes dia bisa seenaknya masuk ga ditegur sama sekali.

“Mau tidak, tuh kakak aku sudah mau ajarin kamu. Mau ya cuman satu hari saja kok”, rayu Isyana agar Candaka mau menuruti kemauannya

“Iya kak nanti aku minta maaf sama ibu”, jawab Isyana pelan

Merasa tidak enak dengan kebaikan Isyana dan juga dia tidak mau menyinggung perasaaannya karena dia masih memerlukan pertolongan Isyana maka Candaka mengangguk pelan menyetujui kemauannya

“Horeeeee...!!! Gitu donk baru Candaka namanya”, teriak Isyana kegirangan

“Memangnya kalau aku menolak bukan Candaka namanya”, pikir Candaka. “Ada-ada saja tingkah perempuan ini, tapi lugu polos dan baik hati. Lah kok aku jadi suka sama dia. Tidak boleh kan aku mau balik ke ibukota setelah urusan di sini selesai”. Perasaan Candaka mulai campur aduk tidak karuan.

“Udah yuk jangan ganggu kakak aku mau melatih murid-muridnya”, ajak Isyana sambil menarik tangan Candaka yang hampir jatuh saking kagetnya

“Yang ganggu kakak kamu bukannya kamu”, kata Candaka dalam hati lagi.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (6)
goodnovel comment avatar
Alexis Walker
mantaplah ceritanya
goodnovel comment avatar
Zhu Phi
Terima kasih
goodnovel comment avatar
Zhu Phi
Pengaruh jaman kak
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Pendekar Naga Biru   Terima Kasih Readers

    Salam Pendekar Naga, Terima kasih untuk semua pembaca yang telah mengikuti kisah Candaka dari awal hingga akhir ini. Semoga kisah Candaka bisa memuaskan sahabat-sahabat readers sekalian. Mohon maaf apabila masih ada kata-kata yang salah, atau beberapa kisah yang tidak berkenan di hati pembaca. Kemungkinan kisah Pendekar Naga Biru ini akan dilanjutkan ke Season 2, tapi tidak dalam waktu dekat. Penulis lagi menyiapkan spin off Pendekar Naga Biru mengenai kisah Gandar, Wu Tian, Xian Ling, Rinjani, dan lainnya dari awal agar lebih mudah mengikuti season 2 nantinya yang kemungkinan beberapa bulan lagi baru tayang setelah keseluruhan spin off Pendekar Naga Biru ini selesai. Sekali lagi terima kasih sebanyak-banyaknya, Author sampaikan ke seluruh pembaca Pendekar Naga Biru. Berkat dukungan dan semangat kalian, kisah ini bisa diselesaikan sampai Tamat. Apabila ada yang ingin ditanyakan, bisa mengikuti penuis di ... 1G : zhu.phi F* : zhu phi Salam semuanya ... ^-^ Jakarta, 31 Oktob

  • Pendekar Naga Biru   ENDING

    Alam Kehampaan.Sebuah dunia yang tipis yang berada di antara Dunia Bawah dan Dunia Tengah."Kenapa kamu tidak mencariku, Kanda Candaka?" ujar gadis cantik yang berpakaian biru gelap, yang sedang menatap pernikahan Candaka dari jauh.Iblis Naga Biru yang sekian lama menghilang akhirnya mengembalikan ingatan Jayanti, tapi tidak dengan hawa iblis yang menyelimutinya."Tunggu pembalasanku Kanda, karena telah menelantarkanku! Teganya kamu tidak mencariku dan malahan menikahi perempuan lain!" seru Jayanti yang penuh kekecewaan.Wajah Jayanti yang cantik tidak seperti dahulu lagi yang ceria dan berseri-seri.Wajah gadis ini sekarang pucat dan dipenuhi aura kegelapan yang membuatnya tampak sedikit menyeramkan.*****Alam Kesunyian.Sebuah sunia yang terletak di antara Dunia Tengah dan Dunia Atas."Naga Hitam sudah menghilang! Sudah saatnya aku menguasai Kamandaria!' seru Naga Ashura yang menguasai Alam Kesunyian.Naga Ashura sudah dalam persiapan awal mengirim Naga Immortal memata-matai Naga

  • Pendekar Naga Biru   Awal Yang Baru

    Iblis Naga Hitam benar-benar memenuhi janjinya untuk tidak mengacau di Kamandaria lagi. Kehidupan di negeri ini juga sudah berlangsung normal kembali. Candaka akhirnya setuju untuk menerima takdirnya sebagai Pendekar Naga Biru dengan menjadi Raja Kamandaria. Namun Candaka belum menjatuhkan pilihan siapa yang akan menjadi Ratu di Kamandaria, karena dia sudah berjani akan memperistri Rinjani, Alisha, dan Zhian. Seluruh negeri sedang dilanda kebahagiaan karena setelah sekian lama, muncul Pendekar Naga Biru yang akan memerintah di negeri ini dengan arif dan bijaksana. Canda dielu-elukan di seluruh negeri Kamandaria karena dianggap sebagai penyelamat yang akan membuat Kamandaria menjadi kerajaan yang berjaya lagi seperti dahulu. Penobatan Candaka untuk menjadi Raja Kamandaria masih sebulan lagi, tapi jalan-jalan di seluruh sudut Kota Naga Emas dihiasi oleh bunga berwarna-warni. Ada apa gerangan? Ternyata rakyat Kamandaria tengah menyambut pesta pernikahancalon raja dan ratu mereka n

  • Pendekar Naga Biru   Iblis Naga Hitam - II

    Setelah menempuh perjalanan menembus gurun di Alam Surgawi Naga Hitam ini, Candaka tiba di sebuah goa besar di samping air terjun.Belum jauh kakinya melangkah memasuki goa besar, terdengar suara yang menyambutnya."Selamat datang, Pendekar Naga Biru! Sungguh suatu kehormatan dikunjungi oleh pendekar terskenal di Kamandaria!' "Naga Hitam, aku hanya ingin bertemu denganmu!" seru Candaka sebelum Naga Hitam ini menyerangnya. dengan tiba-tiba."Ada urusan apa kamu jauh-jauh ke sin?" tanya Naga Hitam dari balik goa besar."Aku ingin mengakhiri pertikaian kita dengan cara baik-baik!" ujar Candaka."Kita tidak pernah bermusuhan, Pendekar Naga Biru! Hanya saja, kita berada di pihak yang saling bertentangan!""Aku dengar, Naga Hitam akan kembali lagi ke Kamandaria setelah meningkatkan kekuatan di Alam Surgawi ini!" Candaka masih berusaha melangkah mendekati goa."Berhenti! Cukup langkahmu sampai di situ saja, Pendekar Naga Biru!"Seruan Naga Hitam dari balik goa besar membuat langkah Candaka

  • Pendekar Naga Biru   Alam Surgawi - II

    Zhian memang naga yang mempunyai kemampuan khusus yang jarang sekali dimiliki naga lainnya.Tidak salah kalau Master Lu Ming berusaha mengekang kemampuan gadis ini, karenna Zhian melampaui seluruh naga untuk kemampuan naganya.Alam Surgawi milik Zhian bahkan jauh lebih besar daripada alam surgawi naga lainnya.Hal unik yang baru diketahui oleh Zhian adalah kalau Alam Surgawi miliknya bisa terhubung dengan alam surgawi lainnya."Kita bisa pergi ke alam surgawi milik naga hitam dari alam surgawi milikku! Kamu siap, Candaka?" tanya Zhian."Aku siap, Zhian!" ujar Candaka.Tubuh Zhian dan Candaka lenyap seketika dari hadapan pendekar-pendekar aliansi pembela kebenaran."Semoga saja Candaka berhasil menemukan Naga Hitam!" ujar Wu Tian."Aku harap begitu sesuai ramalan Kitab Nirvana Surgawi, kalau Candaka akan mengalahkan Naga Hitam dan menjadi Raja Kamandaria yang bijaksana!" sambung Xian Ling."Aku akan menjalin kerja sama dengan Kamandaria apabila Candaka menduduki tahta kerajaan nantinya

  • Pendekar Naga Biru   Kemana Iblis Naga Hitam Menghilang?

    Candaka yang mencaari ke seluruh pelosok istana tidak menemukan keberadaan Iblis Naga Hitam."Kemana Iblis Naga Hitam ini pergi? Kenapa tidak ada seorang pendekarpun yang berhasil memergoki kaburnya Iblis Naga Hitam? Lebih baik aku kembali untuk menanyakannya kepada Arkadewi!" ujar Candaka dalam hati.Namun Candaka tidak menemukan Arkadewi.Hanya ada Kanaya yang sedang tersenyum kepadanya."Kemana perginya Arkadewi?' tanya Candaka."Dia sudah pergi, Kak Candaka! Aku membiarkannya pergi!" ujar Kanaya."Kenapa kamu biarkan pergi, Kanaya?" tanya Candaka."Arkadewi memberitahukan lokasi bersembunyinya Iblis Naga Hitam sebagai ganti dibebaskannya dirinya.""Kamu tahu tempat bersembunyi Iblis Naga Hitam?" tanya Candaka."Kata Arkadewi, Iblis Naga Hitam pergi ke Alam Surgawi! Aku tidak tahu tempat apa itu, tapi kata Arkadewi kalau Kak Candaka mengetahuinya!" ujar Kanaya."Aku pernah pergi ke sana bersama Jayanti dan Kumalasari!" Teringat Jayanti membuat hati Candaka kembali bersedih."Di ma

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status