Share

Firasat Asoka

Sebelum pergi, Ki Langkir berpesan agar Asoka mencari seorang pertapa tua dengan jenggot panjang berwarna keabu-abuan. Dialah yang nanti menetralkan aura hitam pembawa kesialan yang selama ini bersarang di tubuh Asoka.

“Baik, Ki, akan kuingat semua perintahmu. Dan untuk Paman Kusuma... terima kasih banyak karena telah menampungku di sini. Maaf juga membuat padepokan Ajisaka ricuh karena pembantaian tiga hari lalu.”

Raden Kusuma maju selangkah. Dia menatap mata Asoka tajam, lalu memeluknya. “Tidak masalah, Soka. Kedatanganmu ke sini adalah takdir. Kita tidak bisa mengalahkan kehendak Dewata.”

Asoka pergi meninggalkan padepokan. Kesedihan terpancar di wajahnya.

Memang semua yang datang akan perlahan menghilang. Semua teman, sahabat, guru, ataupun orang-orang terdekat akan saling pisah. Pilihannya hanya dua, meninggalkan atau ditinggalkan. Hal tersebut mutlak terjadi.

Kepergian Asoka meninggalkan kenangan panjang bagi setiap mu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status