Share

23. Guru Selalu Benar

Dua pasang mata saling menatap tajam. Tidak ada suara yang terlontar dari keduanya. Masing-masing bergelayut dengan pikiran sendiri, merangkai kata untuk menjadi kalimat yang pas untuk diucapkan.

"Yang Mulia, apa sekiranya yang bisa aku lakukan untuk Yang Mulia?" kata Wang Weo lebih dulu menghentikan keheningan yang terjadi. Dari wajahnya terlihat sebuah senyum, tetapi ada sedikit kerutan di dahinya. Sorot matanya yang tenang tampak menyembunyikan setitik kecemasan akan sesuatu.

"Katakan padaku, kenapa kau memberikan bunga Persik Surga padaku?" tanya Long Feng tanpa senyum. Wajahnya begitu dingin dengan aura yang mencekam. Ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan Wang Weo darinya. 

Kalau diingat-ingat, dirinya mulai jatuh sakit setelah menghirup langsung bunga yang dihadiahkan Wang Weo padanya. Meski tabib istana mengatakan bahwa dirinya hanya kelelahan, rasanya itu terlalu berlebihan. 

Sebelumnya, sebagai seorang panglima kerajaan, Long Feng ha

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status