Share

Pergi Ke Lembah Bambu

Author: Aray Fu
last update Last Updated: 2023-08-02 10:48:13

Wang Lian tidak melihat ke arah Li Ning yang tidak meneruskan perkataannya. Karena saat ini mereka sudah kembali berada di tengah-tengah para tamu undangan yang mulai beranjak pulang, dan sebelumnya mereka memberikan ucapan selamat dan mendoakan kebahagiaan Wang Lian dan Li Ning.

"Cukup diam, dan pasang senyum bahagia. Dan kau tunjukan senyumanmu itu kepada Tuan Muda sekte Salju. Agar dia melupakanmu," bisik Wang Liang kepada Li Ning.

Karena memang selama ini semua orang tahu kalau Li Ning dan Tuan Muda Sekte Salju memiliki hubungan yang cukup dekat. Bahkan kabar yang beredar pun mengatakan kalau mereka akan melangsungkan pernikahan. Namun, siapa sangka kalau ketua Sekte Naga Hitam malah menikahkan putrinya dengan muridnya sendiri.

"Dasar bedebah tidak tahu diri!" gerutu Li Ning kesal.

Acara yang akhirnya menjadi sedikit berantakan karena kondisi alam yang secara tiba-tiba membuat mereka panik itu akhirnya selesai. Semua tamu akhirnya meninggalkan paviliun Naga Hitam dan memberikan ucapan selamat atas pernikahan Wang Lian dan Li Ning. Termasuk Tuan Muda Sekte Salju, Xu Ming. Namun, bukan selamat yang dia berikan tapi sebuah ancaman kepada Wang Lian.

“Jangan merasa bangga, aku akan merebutnya darimu!” bisik Xu Ming. Tatapan mata Xu Ming begitu tajam saat menatap Wang Lian. Dia terlihat seperti menyimpan dendam yang besar karena Wang Lain telah menikahi kekasih hatinya.

Wang Lian tidak menjawab, dia hanya memberikan seulas senyum kepada Xu Ming. Dan sudah pasti hal itu membuat Xu Ming semakin meradang, apalagi saat melihat tatapan penuh cinta dari Li Ning untuknya. Rasanya Xu Ming ingin segera merampas Li Ning dari tangan Wang Lian.

Hingga saatnya makan malam tiba di keluarga pimpinan sekte Naga Hitam. Dan seperti biasa mereka akan menghabiskan makan malam bersama dengan meja kecil berada di hadapan masing-masing. Namun, anehnya hanya ada tiga meja disana. Itu membuat Wang Lian bingung.

Saat Wang Lian masih berdiri dalam diam, tiba-tiba sebuah suara merdu keluar dari mulut Li Zhan, ibu mertuanya.

"Tidak ada meja untukmu disini, kau silakan makan bersama para pelayan!" ucap ibu mertuanya sambil memandang tajam ke arah Wang Lian.

"Baik, Bu," jawab Wang Lian pelan.

"Panggil saya nyonya, saya tidak sudi dipanggil ibu oleh kamu, saya jijik," kembali hinaan terlontar dari bibir mertuanya.

Wang Lian hanya diam dan mengikuti apa kemauan dari mertuanya. Dia tidak akan melawan, walaupun dia harus sekuat tenaga menahan sesak di dadanya.

Malam pertama yang harus dilalui oleh Wang Lian dan Li Ning. Kalau pengantin pada umumnya mereka akan menghabiskan malam pertama ini dengan berbagi kehangatan. Tapi, tidak dengan keduanya. Saat ini Li Ning duduk di pinggir jendela kamarnya yang dibiarkan terbuka, sedangkan Wang Lian hanya berdiri menatap sang istri dengan mata tidak berkedip.

"Ayah mengatakan kalau kau memiliki sesuatu yang berharga. Tapi, aku hanya melihat sampah pada dirimu!" ujar Li Ning akhirnya memecah kesunyian kamar itu.

"Apa?"

"Kau yang memilikinya, mengapa malah bertanya! Siapa kau sebenarnya?" tanya Li Ning penasaran.

"Bukannya kau sudah tahu siapa aku? Aku adalah Wang Lian, murid rendahan yang tidak dibutuhkan di Naga Hitam," jawab Wang Lian pelan.

"Semua orang sudah tahu siapa aku. Bahkan seluruh anggota sekte menyebutku 'Si Bodoh', apalagi yang mau kau ketahui?" tanyanya.

"Kenapa kau mau menikah denganku?" selidik Li Ning.

"Aku tidak mungkin menolakmu. Bahkan semua orang ingin mempersuntingmu, apakah aku harus menyia-nyiakan kesempatan untuk menikahi dengan gadis pujaan semua lelaki? Ini adalah kesempatan, seorang yang tidak berguna memiliki istri yang hebat," jawab Wang Lian dengan santai.

"Dan sekarang tujuanku dengan pernikahan ini menjadi sebuah ambisi. Aku menginginkan kekuatan dan kekuasaan karena aku adalah menantu dari Ketua Sekte dan juga merupakan penerus Sekte ini," lanjut Wang Lian.

Li Ning semakin tersulut emosi dengan apa yang dikatakan oleh Wang Lian. Bahkan hingga saat ini, Li Ning belum menemukan sesuatu yang berharga seperti yang dikatakan Li Fang kepadanya.

"Apa yang kau miliki?" tanya Li Ning lagi. Dia sedang berusaha untuk mengorek informasi dari Wang Lian agar dia segera menemukan kelebihan Wang Lian, tujuannya agar dia memutuskan untuk membunuh Wang Lian atau mempertahankan sebagai suaminya. Li Ning tidak akan tinggal diam dengan pernikahan ini.

"Tidak ada!"

"Dasar tidak berguna! Mengapa aku bisa memiliki suami seperti ini! Sebaiknya kau pergi!" usir Li Ning kepada Wang Lian saking kesalnya. Bahkan Li Ning mendorong tubuh Wang menggunakan kekuatan spiritualnya saking kesalnya.

"Berapa banyak ilmu yang kau kuasai hingga kau berani bermimpi untuk meneruskan sekte ini? Kau terlalu tinggi bermimpi!"

"Hanya ilmu dasar, karena aku tidak pernah memiliki kesempatan untuk naik tingkatan," jawab Wang Lian.

"Ya, karena kau bodoh!"

Wang hanya menghela nafas berat, karena memang seperti itu. Sejak dia bergabung di sekte Naga Hitam, pemimpin sekte tidak pernah memberikan dia kesempatan untuk mempelajari ilmu lainnya selain ilmu dasar. Ketua Sekte tidak mengizinkannya untuk belajar lebih baik. Dia hanya diperlakukan seperti pelayan.

"Tuan Wang Lian, anda dipanggil oleh Tuan Li Fang.” Suara seorang pelayan di luar ruangan memanggil Wang Lian.

Wang Lian mengernyitkan keningnya, dia heran entah untuk apa lagi Li Fang memanggilnya. Namun, dia tidak bisa membantah dan segera menemui Tuan Li Fang di ruang pribadinya.

"Tuan, Wang Lian datang menghadap."

"Masuklah!"

Didalam ruangan itu, Wang Lian melihat sang mertua sedang duduk di depan sebuah meja dengan tungku api yang menyala di sebelahnya. Sepertinya beliau sedang menghangatkan tubuhnya.

"Pergilah ke Lembah Bambu, temui pemimpin sekte Merak Emas. Dan belajarlah disana ilmu pengendali iblis," ujar Li Fang setelah beberapa saat menatap Wang Lian dengan tatapan tajam.

Wang Lian terkejut bukan main, sekte yang dimaksud memanglah sekte kecil. Tapi, mereka terkenal dengan ilmu pengendali iblis, dan itu bukanlah hal yang mudah dipelajari. Akan butuh waktu yang lama, bahkan sampai puluhan tahun. Sedangkan saat ini dia sudah menikahi Li Ning. “Apakah dia mengusirku?"

“Mengapa?” tanya Wang Liang akhirnya memberanikan diri bertanya kepada sang mertua.

“Pergilah besok pagi sebelum fajar menyingsing, dan Li Ning tetap tinggal disini! Sekarang silakan keluar!” ujar Li Fang yang mengabaikan pertanyaan dari Wang Lian.

****

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bea Abineno
astaga .....pernikahan seperti apa ini
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pendekar Pewaris Kekuatan Iblis Neraka   Sekte Merak Emas

    Hari ini suasana di Lembah Bambu tampak cukup ramai, mereka mengadakan perjamuan atas kemenangan melawan Li Fang dan Xu Ming. Semua orang bersenang-senang karena akhirnya orang yang telah membuat guru agung mereka cacat itu mati.“Selamat buat semuanya, terima kasih atas kerjasamanya. Akhirnya kita bisa mengalahkan mereka yang ingin menyerang Sekte kita dengan ribuan pasukan,” ujar Wang Lian kepada semua orang yang hadir.Tidak lupa juga Wang Lian mengucapkan terima kasih kepada Bai Rao dan Bai Fei yang sudah berkontribusi penuh atas tewasnya kedua orang sombong yang ingin menguasai Lembah Bambu dan Lembah Neraka itu.Suasana hiruk pikuk semua orang sebenarnya tidak mampu membuat hati Wang Lian tenang, Xiao Lan baru saja mengatakan kepadanya kalau dia dan keluarganya akan pergi mala mini. Mereka terlihat sangat terburu-buru untuk segera keluar seperti tidak betah lagi di Lembah Bambu.Setelah semua rangkaian acara bersenang-senang itu selesai, barulah Wang Lian mengumumkan kalau hari

  • Pendekar Pewaris Kekuatan Iblis Neraka   Janji yang Harus Ditepati

    “Apakan Tuan masih akan tetap pergi?” tanya Wang Lian kepada Xiao Lan dengan wajah yang tampak sedih dan sayu. Dia tidak bisa membayangkan apa yang akan dia lakukan kelak setelah Xiao Lan tidak ada.Selama ini, Xiao Lan bagaikan seorang ayah baginya. Semua yang dirasakannya dibagi kepada Xiao Lan. Setelah Xu Huan pergi, hanya ada Xiao Lan lah yang selalu mendampinginya dalam segala hal. Dan sekarang Xiao Lan benar-benar akan pergi meninggalkannya.Xiao Lan menganggukkan kepalanya. “Sesuai dengan janjiku kepada istri dan anak-anakku, kami akan hidup mengasingkan diri dan menjadi orang biasa setelah aku bisa membalaskan dendamku. Aku hanya akan menikmati sisa hidupku dengan tidak lagi memikirkan sekte. Aku akan menyerahkan Sekte Merak Emas kepadamu, semua terserah kepadamu. Apakah tetap akan mempertahankan Merak Emas sebagai sebuah sekte, atau akan kembali menyatukannya dengan Sekte Iblis Neraka,” jawab Xiao Lan.Bahkan tangan keduanya masih berlumuran darah setelah bertarung dengan Xu

  • Pendekar Pewaris Kekuatan Iblis Neraka   Biarkan Jasad Mereka Abadi

    “Baiklah, kami serahkan kepadamu untuk yang satu itu,” jawab Wang Lian menganggukkan kepalanya dan menatap Xu Cheng dengan tatapan tajam. Membuat Xu Cheng tampak ketakutan, dia tahu hanya akan menunggu waktu untuk mati. Tapi, melihat bagaimana Xu Ming dan Li Fang mati di tangan Wang Lian tubuhnya menggigil ketakutan.Bai Rao segera pergi meninggalkan Lembah Bambu, sebab perjanjiannya dengan Bai Fei kalau dia akan segera meninggalkan tempat itu ketika semua sudah usai.“Terus, apa yang harus kita lakukan dengan kedua orang ini?” tanya Xiao Lan menatap kedua nanar kepada kedua jasad yang tergeletak di depan mereka.Meskipun bukan di tangannya Li Fang mati, tapi Xiao Lan merasa puas. Dia sudah membuat Li Fang merasakan kesakitan yang dulu di rasakan oleh Xu Huan. Sebagaimana janjinya kepada Xu Huan sebelum sang guru agung meninggal adalah dia ingin membuat Li Fang merasakan sakit yang dulu di rasakan oleh Xu Huan.Dan Xiao Lan pun merasa lega ketika Wang Lian yang menghabiskan Li Fang at

  • Pendekar Pewaris Kekuatan Iblis Neraka   Mati di Tangan Wang Lian

    “Tidak! Lebih baik kau cabut kembali inti spiritualku!” teriak Li Fang ketakutan. Dia tidak bisa membayangkan kalau tubuhnya di banting setinggi angkasa seperti Xu Ming yang saat ini sudah tergeletak di lantai dan tidak lagi bernyawa.Sementara itu, Xu Cheng yang berada di atas bukit Hutan Belantara hanya bisa memejamkan matanya ketika melihat Xu Ming mati dengan sangat mengenaskan. Hilang sudah harapannya untuk bisa bebas dari sana. Dan dari ribuan pasukan yang mereka bawa, tidak ada satupun yang bisa kembali dengan hidup. Semuanya mati dan hilang tidak tahu kemana arahnya.“Aku tidak butuh itu, bahkan aku sudah memberikan kau kekuatan yang lebih besar dari biasanya. Karena aku ingin kau mati dengan bangga dan menganggap kau adalah anak dewa, padahal dewa tidak pernah melihatmu. Kalaupun dewa melihatmu dia akan membunuhmu lebih dahulu, dewa sangat membenci orang jahat sepertimu,” jawab Wang Lian.Li Fang terdiam.“Aku akan membunuhmu seperti yang kau lakukan kepada Xu Huan beberapa p

  • Pendekar Pewaris Kekuatan Iblis Neraka   Sudah Terlambat

    Wang Lian menampar Xu Ming dengan sangat keras dari jarak jauh, namun tetap saja Xu Ming merasa wajahnya sakit dan sangat panas. Saat itulah dia sadar kalau Wang Lian bukanlah lawannya.“Kau pikir aku akan percaya?” tanya Wang Lian sambil tersenyum sinis.“Percayalah padaku, Wang Lian. Aku berjanji tidak akan mengganggumu lagi,” mohon Xu Ming kepada Wang Lian.“Kalian berdua harus mati disini, namun sebelum kalian mati aku akan menunjukkan kepada kalian seseorang yang kalian cari selama ini. Dan setelah itu, aku akan membiarkan kalian memilih untuk mati atau hidup tanpa raga,” ujar Wang Lian lagi yang membuat Xu Ming dan Li Fang tampak terkejut dan membulatkan matanya.Keduanya saling pandang, mereka penasaran siapa orang yang mereka cari. Terutama Xu Ming karena dia merasa tidak pernah mencari seseorang yang hilang menyelinap masuk ke Sekte iblis Neraka. Dia belum pernah mengirimkan seorang mata-mata dan hilang.“Kalian boleh memilih seperti dirinya, jiwa kalian akan abadi meskipun t

  • Pendekar Pewaris Kekuatan Iblis Neraka   Bebaskan Aku

    “Aku tidak akan mati sebelum kau yang mati!” jawab Wang Lian menahan sakit di kepalanya karena terkena pukulan Xu Ming.Hingga tanpa disadarinya kalau kepalanya terluka. Darah segar mengalir dari kepalanya dan itu membuat Xu Ming merasa diatas awan. Dia merasa sebentar lagi kalau dia akan membunuh Wang Lian.“Aku pikir kau memang hebat dan melawan, aku pikir memang tidak ada yang bisa mengalahkanmu! Ternyata sangat mudah bagi Xu Ming untuk membunuh seorang Wang Lian!” teriak Xu Ming dengan sombong.Xu Ming yakin kalau sebentar lagi dia akan menguasai pertempuran dan dialah yang akan menguasai wilayah terluas dari semua Sekte, itu artinya Sekte nya akan menjadi Sekte terkaya.“Bunuh saja jika kau bisa,” jawab Wang Lian.Cesss!Wang Lian merasakan ada hawa hangat mengalir di wajahnya, dan saat dia menyeka dengan tangannya ternyata itu adalah darah dari kepalanya yang terluka. Dan tahu apa yang terjadi? Wang Lian akan semakin menggila saat melihat darah miliknya.“Hanya karena ini kau su

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status