Wang Lian mencubit tangannya untuk memastikan kalau permintaan Li Fang itu benar adanya, dan bukan khayalannya semata. Dan ternyata dia merasakan sakit pada kulitnya, itu artinya dia tidak sedang bermimpi. Semuanya benar, dia akan menikah dengan gadis dambaan semua pemuda di dalam maupun di luar sekte.
Hingga itulah Wang Lian juga tidak akan mungkin menyia-nyiakan kesempatan untuk menjadi menantu ketua sekte dan memiliki istri yang cantik. Walaupun nanti mungkin akan mendapat gelar pasangan ‘si bodoh dan si cantik’.Walaupun Wang Lian tahu, Li Ning terkenal sangat cantik, dan pastinya tidak akan mungkin mau menikah dengan Wang Lian yang memiliki predikat 'murid bodoh'. Dan Wang Lian yakin kalau gurunya memiliki tujuan tertentu menikahkan mereka. Dia tidak peduli, yang penting saat ini dia akan menjadi menantu ketua sekte."Apakah aku boleh tahu alasannya? Bukankah selama ini katanya murid utamalah yang akan menjadi suami Li Ning?" tanya Wang Lian dengan takut-takut.Walaupun Wang Lian sangat senang bisa menikah dengan Li Ning, tapi dia merasa dia harus tahu apa alasan pernikahan itu. Dan sudah pasti pernikahan itu tanpa persetujuan Li Ning. Sebab seperti itulah gosip-gosip yang di dengarnya selama ini. Bahkan murid rendahan sepertinya, jangankan menikahi Li Ning, bertemu Li Ning saja itu tidak akan mungkin.Mereka bagaikan langit dan bumi, Li Ning tidak pernah mau bertemu dengan murid yang masih berada di level dasar."Kau tidak perlu bertanya. Semua karena aku ingin kau menjadi menantuku," jawab Li Fang, namun terlihat kalau itu bukanlah jawaban yang sebenarnya. Matanya tidak bisa menyembunyikan jawaban bohong tersebut."Kau hanya perlu menikahi Li Ning!" lanjut Li Fang.Li Fang langsung menentukan hari baik untuk pernikahan Wang Lian dan Li Ning. Dan semua terkesan terburu-buru.Duar! Duar!Suara gemuruh yang saling bersahutan tidak pernah berhenti hingga hampir dua jam lamanya.Langit seolah sedang meluapkan kemarahannya kepada alam dan kepada manusia. Bertepatan hari ini, akan ada pernikahan antara Li Ning, anak tunggal dari pemimpin sekte Naga Hitam dengan Wang Lian, lelaki biasa yang merupakan murid rendahan di sekte itu."Alam sepertinya menolak pernikahan mereka," ujar salah satu tamu kehormatan yang datang sambil berbisik ke salah satu temannya."Entah mengapa Tuan Li Fang mau menikahkan anaknya dengan muridnya sendiri. Padahal kita tahu kalau putrinya itu adalah primadona, bahkan semua sekte berusaha untuk menjadikannya menantu," ujar yang lainnya.Dimana saat ini mereka sedang menunggu kehadiran pengantin pria, Wang Lian.Memang sejak dua tahun lalu, Wang Lian tidak tinggal menetap di sekte Naga Hitam. Dia memilih tinggal di desa masa kecilnya mengabaikan penolakan demi penolakan penduduk desa, walaupun harus mendapatkan hinaan setiap saat. Namun, Wang Lian ingin mengenang ibu dan neneknya. Makanya dia memilih tinggal disana."Jemput dia! Pernikahan harus segera dilaksanakan!" teriak Li Fang, pimpinan sekte Naga Hitam. Dia meminta para muridnya yang lain menjemput Wang Lian yang di desa Maina, satu jam dari tempat tinggal pimpinan sekte."Baik, Tuan!"Satu kelompok anak buah Naga Hitam menembus hujan segera pergi untuk menyeret pengantin pria.Akhirnya Wang Lian tiba di rumah pemimpin sekte dengan wajah yang menunduk. Dia tidak tahu apa tujuan gurunya meminta dia menikahi putri semata wayangnya, yang nantinya akan mewarisi menjadi pemimpin Naga Hitam. Sedangkan Wang Lian bukanlah murid utama.Di halaman rumah mewah pemimpin sekte dipenuhi dengan riuh rendah suara semua yang hadir. Entah siapa mereka Wang Lian juga kebanyakan tidak mengenal mereka kecuali beberapa orang yang sering dijumpainya.Bahkan selama ini Wang Lian tidak tahu yang mana Li Ning, karena sejak awal tinggal di sekte Naga Hitam sampai diminta menikahi Li Ning tidak sekalipun mereka bertemu. Bahkan pernikahan ini semuanya sudah dipersiapkan oleh Li Fang, mertuanya. "Baiklah kita akan mulai pernikahannya sebelum hujan membanjiri desa ini," ujar Li Fang saat melihat Wang Lian sudah siap di tempat duduknya.Dan pernikahan dilanjutkan tanpa hadirnya pengantin wanita dihadapan mereka membuat Wang Lian kian penasaran seperti apa rupa wanita yang akan menjadi istrinya nanti.Tak lama kemudian seorang wanita dengan mengenakan gaun putih panjang, keluar dari bilik dalam dengan dibantu dua orang yang bertugas mengangkat gaun tersebut apabila dia mau berjalan. Tampak perempuan muda dan cantik dengan wajah tirus, memiliki kulit yang putih dan kuku-kuku yang panjang terawat. Namun, tidak sedikitpun senyum menghiasi bibirnya.Wang Lian tertegun beberapa saat. melihat wanita yang nyaris sempurna kecantikannya, karena di desanya dan bahkan seumur hidupnya, Wang Lian tidak pernah melihat perempuan secantik dia. "Pernikahan kalian sudah sah, selanjutnya diharapkan kalian akan menjadi pasangan suami istri yang saling melengkapi, dan menjadi penerus Naga Hitam," ujar Li Fang dengan suara yang bergema.Wang Lian hanya menunduk, dia tidak berani terlalu menunjukkan kebahagiaannya. Apalagi saat tatapan matanya dan Li Ning bertemu, perempuan cantik itu seperti sedang mengintimidasinya.Prok! Prok! Prok!Tepuk tangan memenuhi ruangan itu sebagai pertanda pernikahan sudah terjadi. Senyum terkembang di bibir Li Fang, namun terlihat kelicikan di balik senyumnya."Selanjutnya mari kita bersulang untuk merayakan pernikahan ini," ujar Li Fang sambil mengangkat gelas di tangannya kepada para tetamu yang datang sebagai penghormatan."Selamat kepada Tuan Li Fang," ujar para tamu secara bersamaan, membuat Li Fang tampak tertawa sumringah mendengarnya.Jedarr!Bersamaan dengan itu tiba-tiba petir besar menyambar sebuah pohon besar yang berada tepat di halaman paviliun Naga Hitam."Awan berarak!" teriak para murid sekte yang berjaga diluar dan segera mencari perlindungan."Tutup semua pintu!" teriak Li Fang.Suasana yang semula tenang, akhirnya tampak kepanikan di semua wajah tamu yang ada.Awan hitam pekat semakin menyelimuti dunia, bahkan semula yang tampak terang benderang walaupun sedang hujan deras, saat ini yang ada hanyalah kegelapan. Dan lentera pun tidak ada yang mau menyala.Whussss!Awan berarak itu bukan hanya berwarna hitam, tapi juga membawa angin yang cukup dahsyat."Semua berlindung!" perintah para ketua sekte saat merasakan awan itu semakin mengamuk.****Hari ini suasana di Lembah Bambu tampak cukup ramai, mereka mengadakan perjamuan atas kemenangan melawan Li Fang dan Xu Ming. Semua orang bersenang-senang karena akhirnya orang yang telah membuat guru agung mereka cacat itu mati.“Selamat buat semuanya, terima kasih atas kerjasamanya. Akhirnya kita bisa mengalahkan mereka yang ingin menyerang Sekte kita dengan ribuan pasukan,” ujar Wang Lian kepada semua orang yang hadir.Tidak lupa juga Wang Lian mengucapkan terima kasih kepada Bai Rao dan Bai Fei yang sudah berkontribusi penuh atas tewasnya kedua orang sombong yang ingin menguasai Lembah Bambu dan Lembah Neraka itu.Suasana hiruk pikuk semua orang sebenarnya tidak mampu membuat hati Wang Lian tenang, Xiao Lan baru saja mengatakan kepadanya kalau dia dan keluarganya akan pergi mala mini. Mereka terlihat sangat terburu-buru untuk segera keluar seperti tidak betah lagi di Lembah Bambu.Setelah semua rangkaian acara bersenang-senang itu selesai, barulah Wang Lian mengumumkan kalau hari
“Apakan Tuan masih akan tetap pergi?” tanya Wang Lian kepada Xiao Lan dengan wajah yang tampak sedih dan sayu. Dia tidak bisa membayangkan apa yang akan dia lakukan kelak setelah Xiao Lan tidak ada.Selama ini, Xiao Lan bagaikan seorang ayah baginya. Semua yang dirasakannya dibagi kepada Xiao Lan. Setelah Xu Huan pergi, hanya ada Xiao Lan lah yang selalu mendampinginya dalam segala hal. Dan sekarang Xiao Lan benar-benar akan pergi meninggalkannya.Xiao Lan menganggukkan kepalanya. “Sesuai dengan janjiku kepada istri dan anak-anakku, kami akan hidup mengasingkan diri dan menjadi orang biasa setelah aku bisa membalaskan dendamku. Aku hanya akan menikmati sisa hidupku dengan tidak lagi memikirkan sekte. Aku akan menyerahkan Sekte Merak Emas kepadamu, semua terserah kepadamu. Apakah tetap akan mempertahankan Merak Emas sebagai sebuah sekte, atau akan kembali menyatukannya dengan Sekte Iblis Neraka,” jawab Xiao Lan.Bahkan tangan keduanya masih berlumuran darah setelah bertarung dengan Xu
“Baiklah, kami serahkan kepadamu untuk yang satu itu,” jawab Wang Lian menganggukkan kepalanya dan menatap Xu Cheng dengan tatapan tajam. Membuat Xu Cheng tampak ketakutan, dia tahu hanya akan menunggu waktu untuk mati. Tapi, melihat bagaimana Xu Ming dan Li Fang mati di tangan Wang Lian tubuhnya menggigil ketakutan.Bai Rao segera pergi meninggalkan Lembah Bambu, sebab perjanjiannya dengan Bai Fei kalau dia akan segera meninggalkan tempat itu ketika semua sudah usai.“Terus, apa yang harus kita lakukan dengan kedua orang ini?” tanya Xiao Lan menatap kedua nanar kepada kedua jasad yang tergeletak di depan mereka.Meskipun bukan di tangannya Li Fang mati, tapi Xiao Lan merasa puas. Dia sudah membuat Li Fang merasakan kesakitan yang dulu di rasakan oleh Xu Huan. Sebagaimana janjinya kepada Xu Huan sebelum sang guru agung meninggal adalah dia ingin membuat Li Fang merasakan sakit yang dulu di rasakan oleh Xu Huan.Dan Xiao Lan pun merasa lega ketika Wang Lian yang menghabiskan Li Fang at
“Tidak! Lebih baik kau cabut kembali inti spiritualku!” teriak Li Fang ketakutan. Dia tidak bisa membayangkan kalau tubuhnya di banting setinggi angkasa seperti Xu Ming yang saat ini sudah tergeletak di lantai dan tidak lagi bernyawa.Sementara itu, Xu Cheng yang berada di atas bukit Hutan Belantara hanya bisa memejamkan matanya ketika melihat Xu Ming mati dengan sangat mengenaskan. Hilang sudah harapannya untuk bisa bebas dari sana. Dan dari ribuan pasukan yang mereka bawa, tidak ada satupun yang bisa kembali dengan hidup. Semuanya mati dan hilang tidak tahu kemana arahnya.“Aku tidak butuh itu, bahkan aku sudah memberikan kau kekuatan yang lebih besar dari biasanya. Karena aku ingin kau mati dengan bangga dan menganggap kau adalah anak dewa, padahal dewa tidak pernah melihatmu. Kalaupun dewa melihatmu dia akan membunuhmu lebih dahulu, dewa sangat membenci orang jahat sepertimu,” jawab Wang Lian.Li Fang terdiam.“Aku akan membunuhmu seperti yang kau lakukan kepada Xu Huan beberapa p
Wang Lian menampar Xu Ming dengan sangat keras dari jarak jauh, namun tetap saja Xu Ming merasa wajahnya sakit dan sangat panas. Saat itulah dia sadar kalau Wang Lian bukanlah lawannya.“Kau pikir aku akan percaya?” tanya Wang Lian sambil tersenyum sinis.“Percayalah padaku, Wang Lian. Aku berjanji tidak akan mengganggumu lagi,” mohon Xu Ming kepada Wang Lian.“Kalian berdua harus mati disini, namun sebelum kalian mati aku akan menunjukkan kepada kalian seseorang yang kalian cari selama ini. Dan setelah itu, aku akan membiarkan kalian memilih untuk mati atau hidup tanpa raga,” ujar Wang Lian lagi yang membuat Xu Ming dan Li Fang tampak terkejut dan membulatkan matanya.Keduanya saling pandang, mereka penasaran siapa orang yang mereka cari. Terutama Xu Ming karena dia merasa tidak pernah mencari seseorang yang hilang menyelinap masuk ke Sekte iblis Neraka. Dia belum pernah mengirimkan seorang mata-mata dan hilang.“Kalian boleh memilih seperti dirinya, jiwa kalian akan abadi meskipun t
“Aku tidak akan mati sebelum kau yang mati!” jawab Wang Lian menahan sakit di kepalanya karena terkena pukulan Xu Ming.Hingga tanpa disadarinya kalau kepalanya terluka. Darah segar mengalir dari kepalanya dan itu membuat Xu Ming merasa diatas awan. Dia merasa sebentar lagi kalau dia akan membunuh Wang Lian.“Aku pikir kau memang hebat dan melawan, aku pikir memang tidak ada yang bisa mengalahkanmu! Ternyata sangat mudah bagi Xu Ming untuk membunuh seorang Wang Lian!” teriak Xu Ming dengan sombong.Xu Ming yakin kalau sebentar lagi dia akan menguasai pertempuran dan dialah yang akan menguasai wilayah terluas dari semua Sekte, itu artinya Sekte nya akan menjadi Sekte terkaya.“Bunuh saja jika kau bisa,” jawab Wang Lian.Cesss!Wang Lian merasakan ada hawa hangat mengalir di wajahnya, dan saat dia menyeka dengan tangannya ternyata itu adalah darah dari kepalanya yang terluka. Dan tahu apa yang terjadi? Wang Lian akan semakin menggila saat melihat darah miliknya.“Hanya karena ini kau su