Ada 4 orang sesepuh yang berada di Tong Lam Pai ini yang berusia 70 tahun ke atas dan setiap 10 tahun sekali, mereka diizinkan untuk mengambil murid dari murid tingkat kedua ataupun murid tingkat ketiga di Tom Lam Pai ini.
Murid-murid tingkat pertama, beberapa di antaranya adalah bekas murid dari 4 orang sesepuh ini pada 20 tahun yang lalu dan itu termasuk ketua Tom Lam Pai pada saat ini.
Pada saat ini, para sesepuh yang ilmunya semakin tinggi itu, diperkenankan untuk mengambil satu murid dari murid tingkat kedua maupun murid tingkat ketiga yang ada pada saat ini.
Chen Long sangat mengimpikan untuk menjadi salah satu murid dari 4 orang sesepuh ini. Itu adalah impiannya sejak dua tahun lalu, sejak dia melangkah masuk dalam perguruan Tong Lam Pai ini.
Hal itu sudah ditanamkan kepada Chen Long oleh Pamannya Chen Long yang bernama Chen Hok.
Pamannya Chen Long lah yang memasukkan Chen Long ke perguruan Tong Lam Pai ini.
Paman Chen Long yang tinggal di desa di kaki gunung Tong Lam San ini ingin supaya Chen Long menjadi murid dari salah satu dari empat orang sesepuh Tong Lam Pai yang dia dengar, ilmunya berada di tingkatan tinggi di dunia persilatan.
Hanya saja karena pamannya Chen Long tidak mampu membayar uang masuk yang besar dan juga karena Paman Chen Long mengaku sebagai orang yang tidak mampu, maka akhirnya sejak hari pertama Chen Long tinggal di Tong Lam Pai, dia selalu ditindas dan dihina dan bahkan tidak diajarkan k****u dengan baik.
Hinaan itu dipimpin oleh Ge Fei yang selain pamannya adalah ketua partai Tong Lam Pai, juga orang tuanya sangat terpandang karena merupakan saudagar yang kaya di kota kecil di kaki gunung Tom Lam San.
Chen Long membiarkan dirinya dihina, pernah diinjak, pernah dipukul pernah diludahi, bahkan pernah dikencingi oleh Ge Fei.
Chen Long menerima semua hinaan itu. Dia menahan semua hinaan itu demi hari ini. Hari di mana para sesepuh akan keluar dari pertapaan mereka dan memilih murid untuk mereka turunkan ilmu kesetiaan mereka.
Karena itu, saat ini, Chen Long sudah menunggu dengan penuh harap. Dia berharap dirinya akan dipilih menjadi salah satu murid dari 4 sesepuh.
Empat sesepuh dari perguruan Tong Lam Pai ini, terdiri dari tiga orang lelaki dan seorang wanita.
Sesepuh yang wanita bernama Nirahai seseorang yang bukan berasal dari Bangsa Han atau bangsa yang suku bangsanya sangat dominan di negara Tiongkok. Tapi, Nirahai ini berasal dari bangsa Khitan, bangsa utara di luar Tembok Besar Cina.
(Kelak, bangsa Khitan berubah nama menjadi Manchu yang kemudian menguasai daratan Cina pada tahun 1550 an, mengalahkan bangsa Han dan akhirnya dua suku bangsa itu menyatu menjadi bangsa Tiongkok yang kita kenal pada masa sekarang ini.)
Nenek Nirahai sendiri, di dunia persilatan dikenal dengan julukan sebagai "betina perusak para lelaki" karena di masa lalu dia selalu mengejar kaum lelaki yang berani memperkosa kaum wanita. Dia melukai bahkan membunuh kaum lelaki pemerkosa kaum wanita.
Karena itu, dia mendapatkan julukan betina perusak para lelaki.
Sekarang ini, Nenek Nirahai sudah berjalan-jalan di antara para murid. Nampaknya dia sedang mencari sosok yang dia inginkan itu.
Tapi para murid lelaki tidak banyak berharap karena mereka tahu kalau Nirahai adalah pembenci lelaki jadi pastinya yang akan dia pilih adalah murid perempuan di tingkat 2 ataupun di tingkat 3.
Dugaan semua orang terjadi karena Nirahai kini sudah berada tepat di depan Xiao Liong Li dan langsung menatap Xiao Liong Li dari ujung kaki sampai ujung rambut.
Walaupun Xiao Liong Li sudah 5 tahun berada di perguruan ini tapi dia tidak pernah melihat satupun dari para sesepuh karena itulah, sekarang ini, baru pertama kali dia melihat Xiao Liong Li.
"Kamu ikut aku," kata Nirahai kepada Xiao Liong Li.
Sebenarnya, Xiao Liong Li ingin menggelengkan kepalanya. Dia sebenarnya tidak ingin mengikuti Nirahai ini, karena kalau mengikuti Nirahai, berarti dalam jangka waktu paling kurang 6 bulan ke depan, dia harus berada di dalam gunung dan tidak lagi melihat dunia luar dan hanya sesekali bisa keluar.
Padahal Xiao Liong Li ingin melindungi Chen Long yang sering ditindas di dalam perguruan ini.
Dengan berada di dalam gua pengasingan, mempelajari ilmu-ilmu yang diturunkan oleh Nirahai, maka itu berarti Xiao Liong Li tidak akan bisa lagi melindungi Chen Long.
Tapi karena Xiao Liong Li tau konsekuensinya kalau dia menolak, maka dia terpaksa mengikuti langkah Nirahai ini. Sebelum pergi, dia sempat menatap ke arah Chen Long, dia cuma berharap Chen Long juga akan dipilih oleh tiga sesepuh yang lain.
Setelah itu, Xiao Liong Li duduk di belakang Nirahai. Ini berarti Xiao Liong Li sudah pasti dipilih oleh Nirahai.
Sesepuh yang kedua bernama Hok Chung Tosu. Kini dia menatap ke arah murid-murid dari tingkatan kedua dan tingkatan ketiga setelah itu matanya tertuju ke arah Jun Yung. Jun Yung adalah salah satu temannya Ge Fei.
Jun Yung langsung bersorak gembira karena dia dipilih untuk menjadi muridnya Hok Chung Tosu.
Setelah itu sesepuh ketiga yang berjuluk Tosu Kurus Makan Banyak, kini menghampiri kerumunan para murid tingkatan kedua dan tingkatan ketiga.
Dia nampak berkeliling Bahkan dia sempat memegang beberapa orang anak lelaki untuk melihat tulang mereka apakah cocok untuk mendapatkan ilmunya atau tidak.
Hingga akhirnya dia putuskan untuk mengambil Luk Chong yang juga merupakan salah satu temannya Ge Fei untuk menjadi muridnya.
Dengan demikian dari 4 orang sesepuh, sekarang ini sudah ada tiga orang sesepuh yang sudah memiliki murid masing-masing dan berarti tinggal satu orang sesepuh saja yang belum memiliki murid.
Sesepuh ini bernama Hok Bun Tosu. Dia disebut-sebut sebagai orang yang paling sakti di Tong Lam Pai pada saat ini.
Bahkan ketua Tong Lam Pai pada saat ini, juga adalah salah satu murid dari Hok Bun Tosu ini.
Karena itu, semua murid tingkat dua dan tiga yang tersisa, semuanya sangat menginginkan untuk menjadi murid dari Hok Bun Tosu ini.
Ge Fei sudah sumringah. Dia ingin sekali menjadi muridnya Hok Bun Tosu ini. Karena sejak lama, pamannya yang ketua Tong Lam Pai, sudah menanamkan keinginan itu kepada Ge Fei.
Di atas panggung Xiao Liong Li nampak terus berdoa meminta kepada yang maha kuasa supaya Hok Bun Tosu memilih Chen Long untuk menjadi murid Hok Bun Tosu itu.
Xiao Liong Li sangat khawatir kalau Chen Liong tidak menjadi murid dari Hok Bun Tosu maka Chen Long akan terus dianiaya di perguruan ini, apalagi tidak ada dirinya yang memperhatikan Chen Long, karena itu dia terus berdoa dan berharap supaya Hok Bun Tosu memilih Chen Long.
Saat ini, Hok Bun Tosu sudah berjalan berkeliling melihat ke arah semua murid yang berada di tempat ini hingga akhirnya matanya tertuju ke satu orang.
Saat semua mata memandang ke langit, memandang ke arah cahaya yang memberi Kedamaian, tidak sadar berapa lama waktu telah berlalu.Cahaya terang yang menerangi alam semesta akhirnya perlahan meredup, dan kekacauan pun mereda. Semua makhluk hidup di alam semesta akhirnya dapat melihat pemandangan itu dengan jelas.Mereka melihat langit berbintang yang sunyi, hanya ada kehancuran dan kekacauan setelah perang.Apakah sudah berakhir?Tampaknya sudah berakhir.Jadi, siapa yang menang dan siapa yang kalah?Semua makhluk hidup di dunia merasa gelisah.Sang Penguasa Jurang telah tiada.Chen Long juga hilang.Ke mana mereka pergi?Apakah mereka mencapai ruang dan waktu yang berbeda? Ataukah mereka berdua binasa bersama?Tabrakan antar dewa terlalu mengerikan, mereka telah mengalaminya secara mendalam, dan kerajaan Raja Suci yang luar biasa itu masih menjadi misteri.Waktu berlalu, hari demi hari.Ketenangan dan kedamaian yang berkelanjutan di dunia membuat orang-orang berangsur-angsur merasa t
Ledakan ledakan ledakan!Chen Long menjadi semakin ganas seiring pertarungan berlangsung.“Lihat ini!”Chen Long meraung, auranya menyebar, sangat menakutkan, bahkan lebih menakutkan dari sebelumnya. Jelas, kekuatannya telah meningkat pesat, "Coba ambil pedangku lagi."Di tangannya, Pedang Bintang terbang dari udara.Cahaya pedang menyapu langit dan berubah menjadi bintang. Kekuatan mengerikan melonjak.Mendesis!Cahaya pedang melesat keluar, langsung menyapu lapisan pertahanan Penguasa Setan Jurang Maut Yang Dalam. Energi iblis langsung dipatahkan oleh pedang ini, dan terpotong di tempat, darah berceceran.“Ahhh!”Teriakan Sang Penguasa Jurang Maut terdengar di seluruh jagat raya."Bagaimana mungkin? Bagaimana kekuatanmu bisa meningkat begitu pesat? Apa kau selama ini menyembunyikan kekuatanmu?" teriak Penguasa Jurang Maut dengan marah, wajahnya penuh ketidakpercayaan."Oh ya, aku mengerti, aku mengerti. Kau sebenarnya menggunakan kekuatanku untuk membantumu sepenuhnya menyatu dengan
Ledakan!Cahaya jalan bermekaran, kekuatan dewa tak berujung melonjak, dan energi pedang yang tak tertandingi mendidih.Suatu momen tampaknya mencapai keabadianEnergi pedang yang mengerikan menyerbu ke arah Chen Long.Waktu serangan Raja Iblis Jurang Maut Yang Dalam bisa dikatakan akurat hingga milidetik. Saat Chen Long sedang menghabisi Shura Berlengan Delapan, ia langsung melancarkan serangan pedang tak tertandingi yang mampu membunuh Dewa Perang.Di berbagai dunia, makhluk yang tak terhitung jumlahnya berteriak kaget dan berkeringat dingin saat melihat pemandangan ini."Mendengus!"Chen Long mendengus dingin, dan meledak seperti guntur dewa.Dia menusukkan Tombak Pemecah Langit di tangannya dengan seluruh kekuatannya.Ledakan!Tombak Pemecah Langit menghantam Pedang Iblis dan langsung hancur berkeping-keping."Merusak!"Mata Chen Long berbinar, seluruh tubuhnya bersinar dengan cahaya keemasan, dan dia meninju.Ledakan!Seolah-olah dua alam semesta bertabrakan, dan tampaknya seluru
"Juru Selamat, Juru Selamat..."Di seluruh surga dan dunia, makhluk hidup menundukkan kepala ke tanah secara berkelompok, menggumamkan doa.Baik itu ras manusia, ras iblis, ras roh, maupun ras-ras lainnya, baik itu dewa-dewa biasa maupun ras-ras yang mulia dan berkuasa, semuanya, tanpa terkecuali, berdoa dalam hati dengan harapan-harapan yang penuh rasa takut.Chen Fan, penjaga seluruh Surga dan Dunia, adalah penyelamat mereka.Jika Chen Fan tidak dapat mengalahkan Penguasa Jurang Maut, maka seluruh surga dan dunia akan sepenuhnya diselimuti oleh kegelapan tak berujung, dan mereka tidak akan pernah bisa berbalik.Kegelapan tak berujung, angkasa luas, dan kedua dewa saling menatap satu sama lain."Jurang Maut Yang Dalam, hari ini aku akan menghukummu karena membunuh rakyat jelata. Bersiaplah untuk mati!"Chen Fan meraung, dan kekuatan ilahi di sekelilingnya bergetar hingga miliaran mil. Ia menghantam dengan kekuatan yang begitu dahsyat hingga langit berbintang runtuh. Bagaikan naga pen
Naga dan burung phoenix terbunuh, dan seluruh dunia tunduk pada Sang Penguasa Jurang Yang Dalam.Kaisar Naga Emas dan Raja Phoenix Sembilan Warna menyatu menjadi naga dan phoenix kuno. Kekuatan tempur mereka mencapai tingkat setengah dewa. Mereka pikir mereka bisa melawan Raja Iblis Jurang Yang Dalam. Namun, hanya dengan satu gerakan, hanya satu gerakan, naga dan phoenix setengah dewa itu terbunuh, tanpa perlawanan apa pun.Pemandangan ini diterangi oleh seluruh dunia.Siapakah yang berani mengatakan bahwa Penguasa Jurang Maut bukanlah dewa?Siapakah yang masih beranggapan bahwa Sang Penguasa Jurang Maut belum mencapai pencerahan?Ketidakpatuhan, keengganan dan perlawanan seluruh dunia hancur total pada saat Naga dan Phoenix terbunuh.Dalam menghadapi kekuatan seperti itu, siapakah di seluruh surga dan dunia yang dapat menandingi Sang Penguasa Jurang Maut?Saya harus menerimanya!Pada saat itu seluruh dunia runtuh dan menjadi gelap.Dalam sekejap mata, seratus tahun berlalu.Para seta
Kejatuhan Surga merupakan pukulan besar bagi moral seluruh dunia surgawi.Rasanya seperti hal yang paling saya banggakan telah hancur berkeping-keping.Seolah-olah pilar yang menopang langit runtuh. Tiba-tiba, seluruh surga dilanda kepanikan. Dalam keadaan seperti itu, kekuatan yang tak terhitung jumlahnya dihancurkan dan diluluhlantakkan oleh pasukan iblis.Seolah-olah efek domino telah dipicu, banyak kekuatan utama di Tiga Puluh Tiga Surga, dan bahkan tempat suci para dewa, secara langsung membelot ke klan iblis dan bertindak sebagai anjing pelarian mereka.Di Alam Surgawi Huangji, ketika Sekte Taixuan melihat situasi ini, mereka segera menyerah kepada iblis dan secara langsung mengganggu operasi Istana Surgawi.Pada titik ini, tanah suci sekte abadi, yang sudah berada di bawah tekanan luar biasa, tiba-tiba turun satu tingkat kekuatannya karena pengkhianatan Sekte Taixuan, dan langsung dikalahkan di bawah serangan iblis.Paviliun Jiuqing, Sekte Wuji, Menara Wangxian, Lembah Suoxian