Home / Pendekar / Pendekar Sembilan Matahari / 6 Tendangan Seribu Kati

Share

6 Tendangan Seribu Kati

Author: Bengcu
last update Huling Na-update: 2023-06-01 05:34:11

Xiao Long Li menjadi sangat cemas dengan perkembangan yang terjadi ini.

Sebelumnya Xiao Long Li memang menantang Ge Fei untuk bertarung satu lawan satu dengan Chen Long. Tapi itu karena dia pikir Ge Fei yang terbiasa mengeroyok itu tidak akan berani untuk melakukan pertarungan satu lawan satu.

Tapi ternyata, Ge Fei malah terlihat semakin percaya diri saat akan melakukan pertarungan satu lawan satu itu.

Ge Fei melewati Xiao Long Li dan berbisik, "sebelum ini, aku sengaja mempermainkan dia dengan cara mengeroyok dia bersama teman-temanku. Tapi itu bukan berarti karena aku takut kepadanya. Tapi itu karena aku ingin mempermainkannya. Tapi saat aku bertarung satu lawan satu dengannya, maka, aku tidak akan main-main lagi. Aku tidak akan memberi ampun kepadanya."

Ge Fei mengakhiri kata-katanya dengan menatap Xiao Long Li tajam. Ini berarti Ge Fei akan mewujudkan kata-katanya itu

Hal ini membuat Xiao Long Li semakin menyesal karena kata-katanya tadi yang menantang Ge Fei hingga membuat Ge Fei sangat murka.

Karena itu Xiao Long Li kembali mendekati Chen Long dan berkata, "biar aku yang menghadapinya. Please, biar aku yang menghadapinya."

Tapi Chen Long buru-buru menggelengkan kepalanya. "Aku tidak akan mundur dalam pertarungan satu lawan satu. Walau bagaimanapun, aku seorang lelaki yang tidak akan mundur saat ditantang untuk bertarung satu lawan satu. Aku bisa mundur kalau dikeroyok, tapi tidak, kalau dalam pertarungan satu lawan satu."

"Dia akan menghajarmu habis-habisan, Chen Long," bisik Xiao Long Li sambil menahan tangan Chen Long.

"Aku tidak akan mundur. Aku sudah belajar ilmu k****u selama 20 hari ini."

"Benarkah? Siapa yang mengajarimu?"

Sebenarnya Chen Long akan menyebutkan nama Paman Kam, tapi kemudian apa yang sudah di ujung lidahnya dia tahan kembali. Kemudian dia cuma berkata, "pokoknya aku sudah belajar. Jadi, jangan khawatirkan aku."

"Please ... biarkan aku yang menghadapinya," bisik Xiao long Li lagi.

Sementara itu, Ge Fei menjadi geram. Dia kemudian berkata, "Chen Long, kalau memang kamu tidak mau berhadapan denganku, biarkan Xiao Long Li yang berhadapan denganku dan lebih baik kamu segera memakai baju perempuan. Hahaha."

Mendengar kata-kata Ge Fei ini, orang-orang yang berada di sini langsung tertawa semua. Semuanya mentertawakan Chen Long.

Chen Long merasa terhina dengan kata-kata dari Ge Fei itu, karena itu, dia segera mendelik ke arah Xiao Long Li. "Bibi Liong, jangan menghalangi aku lagi. Kalau kamu terus menghalangiku maka aku tidak akan mau lagi berteman denganmu."

Mata Xiao Long Li membulat ke arah Chen Long. Tentu saja Xiao Long Li tidak akan tahan kalau tidak bisa bersama Chen Long dan kalau Chen Long tidak lagi menganggapnya sebagai teman.

Karena itu, Xiao Long Li terpaksa mundur dua langkah ke belakang membiarkan Chen Long untuk berhadapan dengan Ge Fei.

Sekarang ini, Chen Long mulai menggerakkan tangannya. Sebenarnya, bagi dia, ini bukanlah jurus k****u tapi ini jurus menebang kayu seperti yang diajarkan oleh Paman Kam kepadanya.

Chen Long tidak tahu kalau jurus ini akan berfungsi atau tidak, yang jelas, saat ini, dia tidak memiliki pilihan lain dan dia akan menggunakan jurus ini untuk berhadapan dengan Ge Fei.

Ge Fei dan teman-temannya nampak tertawa melihat jurus Chen Long yang menurut mereka aneh itu.

Setelah itu, Ge Fei mulai mengeluarkan salah satu jurus terbaik dari Tong Lam Pai yaitu jurus Tapak Suci.

Walaupun ini merupakan jurus terendah dari Ilmu Tapak Suci, tapi Ge Fei yakin kalau ilmu yang baru dipelajarinya ini, sudah lebih dari cukup untuk mengalahkan Chen Long.

"Bersiaplah menerima jurus Tapak Menabur Bunga dari Ilmu Tapak Suci milikku." Setelah berkata seperti itu, Ge Fei langsung menyerang Chen Long.

Chen Long langsung kalang kabut menghadapi jurus serangan yang begitu kuat yang dilakukan oleh Ge Fei ini.

1, 2, 3, 4 sampai 5 pukulan dari Ge Fei ditangkis oleh Chen Long dengan sangat baik.

Walaupun Chen Long terlihat keteteran, tapi sampai 30 pukulan yang sudah dilayangkan Ge Fei, tidak ada satupun yang bisa mengenai tubuh Chen Long.

Chen Long cuma menggerak-gerakkan tangannya dengan menggunakan jurus memotong kayu yang diajarkan Paman Kam. Tapi semuanya dengan efektif bisa membuat Chen Long mampu menahan serangan Ge Fei

Hingga terdengar teriakan dari seorang temannya Ge Fei. Teriakan ini membuat Chen Long kaget.

Saat Chen Long kehilangan konsentrasi itu dan lupa menggerak-gerakkan tangannya untuk menghadapi serangan Ge Fei, saat itulah pukulan yang ke-31 dari Ge Fei berhasil mendarat di dada Chen Long.

Saat Chen Long masih terhuyung-huyung, sebuah tendangan dari Ge Fei sudah mendarat. Lagi-lagi di dada Chen Long sehingga membuat Chen Long jatuh ke arah pintu keluar hingga keluar dari ruang pertemuan ini.

Terdengar suara-suara sorak-sorai tanda puas di dalam gedung sementara Xiao Long Li langsung menyusul keluar untuk melihat keadaan Chen Long.

Ada darah di bibir Chen Long tapi dia sudah berdiri. Dia ingin masuk kembali ke dalam ruang pertemuan tapi Xiao Long Li sudah menghalanginya.

"Sudahlah. Kamu tidak perlu bertarung lagi, Chen Long."

"Aku harus bertarung lagi. Aku harus."

"Menang kalah sudah terlihat. Jangan memaksakan diri lagi. Kamu sudah kalah, Chen Long."

"Tidak. Aku belum kalah."

Tapi pada saat itulah ketua dari Tong Lam Pai sudah memanggil Ge Fei dan kawan-kawannya yang tadi berada di ruang pertemuan untuk masuk ke dalam ruang latihan sehingga saat Chen Long masuk ke dalam, dia tidak lagi menemukan Ge Fei dan yang lainnya.

"Mereka sudah masuk ke dalam. Kamu akan dimarahi kalau kamu berani masuk ke dalam dan menantang Ge Fei," kata Xiao Long Li.

Akhirnya Chen Long cuma bisa mendengus dan dia langsung meninggalkan Xiao Long Li untuk menuju ke arah dapur.

Ada perasaan marah dan malu yang berkecamuk di benak Chen Long. Karena selama 20 hari ini, dia sudah mendapatkan latihan dari Paman Kam dan Paman Kam sempat berjanji kepadanya kalau dia sudah memiliki kemampuan yang cukup hebat.

Nyatanya dia tetap saja pecundang di tangan Ge Fei. Karena itu, Chen Long ingin mencari Paman Kam untuk mengungkapkan kekecewaannya.

Chen Long melihat Paman Kam sedang sendirian berada di dapur karena itu dia segera mendekati Paman Kam dan berkata, "paman menipuku."

Paman Kam yang sedang mengaduk-ngaduk adonan kemudian menatap Chen Long dan berkata, "kapan aku menipumu?"

"Paman bilang aku sudah memiliki kemampuan yang hebat tapi nyatanya aku masih tetap saja pecundang. Ge Fei baru memukuliku dan aku tidak mampu berbuat apa-apa."

"Itu mungkin karena kamu kurang fokus," Kata Paman Kam sambil menggoreng ayam.

"Paman membohongiku. Aku yakin kalau sebenarnya Paman cuma bisa memasak di dapur. Iya kan? Kemudian karena aku tidak dipilih oleh empat sesepuh, karena itu Paman berusaha mengajarku tapi sebenarnya hanya untuk mengerjai aku. Iya kan?"

Paman Kam tidak menggubris perkataan-perkataan Chen Long yang penuh amarah itu. Dia masih terus sibuk memasak.

Mulai sekarang, aku tidak ingin mengenal Paman lagi. Aku akan segera pergi dari Tong Lam Pai ini. Permisi!"

"Hmmm. Dasar bocah polos. Dia tidak menyadari kalau dirinya 20 hari yang lalu sudah sangat berbeda dengan hari ini. Hmmm," gumam Paman Kam.

Chen Long langsung berbalik menuju ke kamarnya. Dia merasa tidak berguna lagi berada lebih lama lagi di Tong Lam Pai ini, karena tidak ada orang yang menghargainya.

Tidak ada orang yang mau melatih dirinya dan satu-satunya orang yang mau melatih dirinya kenyataannya cuma menipunya.

Tapi, sesaat kemudian, saat Chen Long menyadari kata-katanya yang cukup keras kepada Paman Kam, maka sambil membawa buntalan pakaiannya, dia putuskan untuk pergi ke dapur.

Tanpa berpamitan kepada siapapun bahkan tidak berpamitan kepada Xiao Long Li, Chen Long langsung mengambil semua pakaiannya dan diam-diam dengan buntalan pakaiannya,

dia pergi ke dapur.

"Maafkan aku, guru. Mungkin guru memang ingin membantuku. Tapi, aku perlu guru yang betul-betul sakti, guru. Karena aku harus membalaskan dendam orang tuaku. Baik-baiklah kau, guru. Aku pergi dulu," kata Chen Long sambil beranjak pergi.

Chen Long segera turun gunung melewati tempat-tempat sepi yang dia tahu membuat dia tidak akan bisa bertemu dengan siapapun.

Saat berada di kaki gunung Tong Lam San, markasnya Tong Lam Pai, Chen Long melihat salah seorang paman gurunya, murid tingkat dua yang bernama To Kek Sing sedang berhadapan dengan seorang pria berangasan.

To Kek Sing sendiri adalah salah satu paman gurunya Ge Fei yang juga tidak pernah peduli saat Chen Long pernah melaporkan kepada To Kek Sing ini tentang penganiayaan yang dilakukan Ge Fei dan kawan-kawannya kepada Chen Long.

Tiba-tiba Paman Kam entah bagaimana caranya sudah berada di samping Chen Long.

Melihat kehadiran Paman Kam ini, Chen Long langsung menggeleng-gelengkan kepalanya dan berbisik, "pokoknya aku tidak akan kembali ke Tong Lam Pai."

"Sssstttt. Pria itu bernama Ku Kok Jin yang mendapatkan julukan si Tendangan 1000 Kati. Dia adalah anggota dari Hek I Pang, Perkumpulan Tangan Besi. Kita lihat pertarungan To Kek Sing itu dengan si Tendangan Seribu Kati."

"Aku tidak peduli. Pokoknya aku tidak akan kembali lagi ke Tong Lam Pai dan menjadi budak di sana."

Paman Kam mengelus-ngelus jenggotnya dan berkata, "kita bicarakan itu nanti. Sekarang kamu lihat dulu pertarungan yang akan segera terjadi di depan sana."

Pertarungan mulai terjadi antara To Kek Sing dengan pria berangasan itu dan ternyata hanya dalam waktu singkat, To Kek Sing berhasil dikalahkan oleh si pria berangasan.

To Kek Sing langsung mundur. Sebelum lari, dia berkata, "kamu jangan pergi. Kakak seperguanku akan berurusan denganmu."

"Aku akan menunggu di sini," kata si Tendangan Seribu Kati dengan sikap jumawa.

Paman Kam berbisik kepada Chen Long, "sekarang kesempatanmu untuk menunjukkan kemampuanmu. Hadapi si Tendangan Seribu Kati itu."

"Apa? Bagaimana mungkin, paman? To Kek Sing saja yang ilmunya berada di atas Ge Fei berhasil dikalahkan dengan mudah olehnya. Apalagi aku."

"Kamu bisa. Kamu cukup ikuti bisikanku dan fokus untuk menjabarkan hasil latihan yang aku ajarkan padamu maka aku yakin kamu akan bisa mengalahkannya."

Chen Long menatap ke arah si Tendangan Seribu Kati yang masih menunggu di luar sana dengan jarak sekitar 50 meter dari tempat Chen Long berada.

Melihat dari cara bagaimanapun, Chen Long tahu kalau dia tidak akan mungkin bisa menang melawan si Tendangan 1000 Kati itu.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (5)
goodnovel comment avatar
Shofiyudin Musthofa
lanjutkan... #5
goodnovel comment avatar
AMuis Limpokasih
mantap alur cerita
goodnovel comment avatar
Atok Uda
jadi penasaran
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Pendekar Sembilan Matahari   1605 Keputusasaan, Harapan

    Ledakan!Seorang jenderal petir, menunggang kuda tinggi, menyerbu di depan Chen Long dengan momentum tak terkalahkan yang mampu menghancurkan kehampaan. Tombak di tangannya bagaikan seekor naga hijau, menerobos angkasa, mengeluarkan suara gemuruh yang tajam, dan menyerbu langsung ke arah wajah Chen Long.Kuali Alam Semesta Delapan Harta di atas kepala Chen Long memancarkan cahaya tak berujung, menghalangi senjata guntur kesengsaraan yang jatuh dari langit untuknya. Di tangannya, dia memegang pedang ajaib yang dibentuk oleh niat pedang, menghancurkan kehampaan dan langsung menebas ke depan.Wah!Serangan kedua pria itu bertabrakan di udara, dan tiba-tiba semua hukum kekuatan hancur, meledak dengan cahaya peri yang menyilaukan.Pedang ajaib di tangan Chen Long langsung hancur, dan tubuhnya didorong mundur berulang kali oleh kekuatan besar. Kuda perang yang ditunggangi Jenderal Petir pun meraung dan meledak dengan keras.Chen Long langsung didorong kembali ke pasukan manusia petir. Sebel

  • Pendekar Sembilan Matahari   1604 Akhir Jalan

    "Kesengsaraan surgawi belum berakhir!"Orang yang tadinya ingin memanfaatkan kesempatan untuk menyerang, pada saat ini langsung menarik kembali langkahnya dan menatap langit dengan ngeri.Di sana, kekuatan ilahi yang mengerikan yang membuat orang merasa putus asa sedang terjadi. Jejak nafasnya yang bocor saja sudah cukup untuk membuat kulit kepala mereka geli, seolah-olah dewa kematian hendak turun.Di atas langit, awan bencana yang bergulir tak kunjung menghilang. Sebaliknya, mereka malah menjadi lebih tebal dan lebih ganas.Bencana sebelumnya tampak seperti hanya hidangan pembuka, sedangkan bencana berikutnya adalah hidangan utama.Kekuatan ilahi yang kuat menghancurkan dan mendarat di hati setiap orang, membuat orang memiliki keinginan untuk berlutut dan menundukkan kepala mereka yang sombong.Inilah kekuatan surga, kekuatan surga yang membuat mereka begitu menakutkan, Tuhan yang berkuasa atas segalanya."Ini...belum berakhir, dan kekuatan surgawi ini, ya Tuhan, apakah akan menyiks

  • Pendekar Sembilan Matahari   1603 Ini Belum Berakhir

    Chen Long berdiri lagi.Saat ini, dia berlumuran darah, tampak sangat menderita dan sudut mulutnya berkedut kesakitan, tetapi matanya sangat cerah."Ya Tuhan, dia tidak bisa dibunuh bahkan dengan pukulan ini, apakah dia terbuat dari besi?"Orang-orang di kejauhan yang melihat pemandangan ini semuanya merasa sulit untuk percaya diri.Kalau mereka, mereka sudah dipotong-potong sejak lama.Wah!"Aku adalah raja seni bela diri! Jika aku tidak bisa bertahan hidup dari bencana kecil ini, bagaimana aku bisa menjadi raja seni bela diri!"Tanpa ragu-ragu, Chen Long meninju naga guntur yang menyerang dari langit.Kekuatan tinju emas yang bergelombang menerobos angkasa, menghancurkan kehampaan, dan bertabrakan dengan dahsyat dengan naga petir dan guntur.Ledakan!Serangkaian ledakan mengerikan terdengar di kehampaan. Cahaya yang menyilaukan menutupi seluruh langit. Begitu menyilaukannya sehingga orang tidak dapat membuka mata mereka sama sekali.Namun, Chen Long merasakan kekuatan mengerikan tak

  • Pendekar Sembilan Matahari   1602 Mengatasi Kesengsaraan

    Tepat ketika Chen Long menerobos kesengsaraan hati iblis , tanda abadi yang dipadatkannya meningkat dengan kecepatan yang sulit dilihat dengan mata telanjang, batu abadi juga terbakar lebih hebat, dan aura di tubuhnya meledak seperti banjir.Di atas kepalanya, hukum yang tak terhitung jumlahnya saling terkait dan bersinar, membentuk platform abadi. Cahaya abadi yang cemerlang menyambar keluar, memicu malapetaka surgawi, menyebabkan awan malapetaka di atas langit melonjak dan meluas dengan liar, seakan-akan ada binatang buas yang mengintai di awan malapetaka tersebut. Sekali meletus, akan mengguncang bumi."Mundur cepat, tinggalkan tempat ini!"Pada saat ini, dengan meluasnya awan bencana Chen Long, seluruh lembah langsung tertutup. Raut wajah orang-orang di sekitarnya langsung berubah drastis, mereka semua pun berhamburan keluar meninggalkan area yang diselimuti awan malapetaka itu.Mereka datang untuk melihat Chen Long mengatasi kesengsaraan, tetapi mereka tidak ingin membantu Chen L

  • Pendekar Sembilan Matahari   1601 Kesengsaraan Setan Hati

    "Ya ampun, apakah dia merampok tambang batu abadi? Dia bahkan membakar ratusan ribu batu abadi sekaligus, seolah-olah semuanya gratis.""Saya pernah melihatnya. Baru sebulan yang lalu, dia tiba-tiba muncul di atas Kota Chang'an. Saya tidak menyangka dia begitu kaya. Kalau saya tahu ini, saya pasti sudah menangkapnya saat itu.""Lihat, tanda abadi yang dia buat sangat tebal, hampir sepuluh kali lebih besar dari milikku. Dia pasti seorang jenius dari keluarga besar."Pada saat ini, banyak orang muncul di sekitar lembah, termasuk banyak orang kuat di Alam Abadi.Para tentara bayaran itu, yang memancarkan aura pembunuh, menatap Chen Long dengan mata berapi-api.Karena Chen Long baru saja membakar dua atau tiga ratus ribu batu peri sekaligus, yang di mata mereka hanyalah membakar uang.Di mata mereka, Chen Long tidak berbeda dengan gunung harta karun saat ini.Mereka menjadi tentara bayaran hanya untuk menghasilkan uang, untuk mendapatkan batu abadi untuk pelatihan dan kehidupan.Sepuluh r

  • Pendekar Sembilan Matahari   1600 Dampak pada Negeri Ajaib

    Kerajaan Abadi Changqing memiliki wilayah yang luas. Letaknya di bagian barat langit tengah dan merupakan daerah perbatasan antara bagian tengah dan barat langit.Mampu membangun kerajaan abadi di bagian tengah surga, Kerajaan Abadi Changqing secara alami sangat kuat, sebanding dengan tanah suci para abadi.Konon, Kaisar saat ini dan Kaisar lama dari kerajaan abadi keduanya adalah orang-orang sakti dan perkasa yang telah mencapai kesucian.Kota Chang'an, kota kecil terpencil di tepi Negeri Dongeng Changqing, mendapat namanya karena berdekatan dengan Pegunungan Chang'an.Pada saat ini, tiba-tiba terjadi badai dahsyat di langit di atas Kota Chang'an.Badai kehampaan yang mengerikan berkumpul dan terbentuk. Banyak sekali orang yang menatap ke dalam kehampaan, lalu mereka melihat sebuah sosok melangkah keluar dari badai. Dan orang ini ternyata adalah Chen Long.Mata Chen Long berkedip saat dia menatap ke bawah dan sedikit tertegun.Dia tidak menyangka bahwa dia akan diteleportasi ke atas

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status