Share

04. Kehancuran

Kehancuran  

Liu Kang mulai menyerang Zhang Jin dengan tangan kosong yang menjadi andalannya.

Liu Kang sudah merasakan kehebatan Zhang Jin dengan Seruling Saktinya yang membuatnya terkenal sebagai Pendekar Seruling Sakti.

Tapi sekarang Zhang Jin tidak menggunakan senjata andalannya yaitu Seruling Hitam yang bisa mengeluarkan suara yang merdu tapi bisa menghancurkan tubuh dari dalam dengan pembuluh darah yang meletus bagaikan balon.

Pendekar ini hanya bersenjatakan pedang saja, dan tampak tidak seperti Pendekar Seruling Sakti yang dia kenal baik sebelumnya.

"Kemana Seruling Saktimu Zhang Jin!" teriak Liu Kang lagi yang penasaran dengan tidak digunakannya senjata andalan pendekar ini padahal nyawanya sedang terancam,

"Da ge ... tidak perlu banyak bicara lagi dengan penghianat ini, karena percuma saja!" seru Bao Xian yang sudah tidak sabar ingin menghabisi Zhang Jin.

Saat Zhang Jin bergabung dengan Klan Harimau Hitam ini, Bao Xian belum bergabung. Hal itulah yang membuat Bao Xian merasa kakak tertuanya ini masih menginginkan Zhang Jin kembali ke Klan Harimau Hitam yang tentu saja akan mengancam posisinya di klan ini.

“Aku beri kesempatan terakhir untukmu menyerahkan pusaka ini mengingat persaudaraan kita di masa lalu!” tegas Liu Kang, yang masih terus membujuk Zhang Jin.

Zhang Jin tidak bergeming. Dia tahu itu hanyalah akal-akalan dari Liu Kang saja. Biarpun pusaka diberikan, tetap saja nyawanya tidak akan diampuni oleh Liu Kang.

Selama bersama Liu Kang, dia sudah mengetahui watak dari pemimpin Klan Harimau Hitam ini yang paling benci jika dikhianati, apalagi dia sudah menganggapnya sebagai saudara.

“Biar aku yang menghadapi penghianat ini!” kata Daiyu yang langsung menyerang Zhang Jin dengan pedangnya.

Traangg!

Dua pedang beradu dengan keras membuat percikan api karena gesekan pedang berisi sin-kang ini.

“Da ge ... biarkan aku bermain-main dengan perempuan cantik ini!” kata Bao Xian yang matanya tidak henti-hentinya melihat kecantikan Fang Yin.

Liu Kang menggerakkan tangannya yang merupakan tanda dia mengijinkan Bao Xian untuk bermain-main dengan Fang Yin. Bukan tanpa tujuan, Liu Kang melakukan hal itu. 

Jika nyawa Fang Yin terancam, apalagi oleh Pendekar Pemetik Bunga seperti Bao Xian maka konsentrasi Zhang Jin akan terganggu, sehingga memudahkan baginya untuk mengirim pukulan tepat di dada Zhang Jin.

Tidak mungkin Pendekar Seruling Sakti ini akan membiarkan Bao Xian bermain-main dengan istrinya yang cantik ini.

“Pergi kamu ... binatang!” teriak Fang Yin kepada Bao Xian yang telah berhasil merobek pakaian gadis ini.

“Hahaha ... mau kemana kamu Nona Cantik! Aku belum puas jika belum berhasil menikmati tubuh indahmu ini!” kata Bao Xian sambil tertawa mesum.

“Keparat kalian! Jauhi istriku!” teriak Zhang Jin, yang sangat marah melihat perbuatan Bao Xian.

"Kenapa Pendekar Seruling Sakti? Aku akan menikmati setiap jengkal tubuh istrimu ini sampai dia menjerit-jerit minta ampun padaku ... hahaha!" ejek Bao Xian.

Tapi Pendekar Seruling Sakti ini tidak diberi kesempatan untuk membantu Fang Yin. Daiyu terus mendesaknya dengan serangan-serangan yang cukup mematikan.

Breeet ...

Bao Xian berhasil merobek pakaian Fang Yin lagi, membuat gadis ini sekarang hanya memakai pakaian dalam saja.

“Bangsat!” 

Zhang Jin yang marah besar langsung mengerahkan Jurus Tapak Saktinya yang mementalkan Bao Xian menabrak dinding rumah hingga hancur, dan cukup membuat Pendekar Pemetik Bunga ini terluka.

“Ternyata kemampuanmu belum hilang ... Zhang Jin! Seandainya kamu tetap bergabung dengan Klan Harimau Hitam, pasti klan kita ini akan menjadi klan terhebat sepanjang masa!’ ujar Liu Kang.

“Aku tidak sudi bergabung dengan klan perampok seperti kalian! Lebih baik aku mati daripada bergabung dengan kalian!” tegas Zhang Jin.

Liu Kang akhirnya kehilangan kesabaran untuk membujuk Zhang Jin.

“Baiklah ... jika itu kemauanmu Zhang Jin! Tapi kamu akan mati setelah menyaksikan Bao Xian bermain-main terlebih dahulu dengan istrimu!” seru Liu Kang yang menunjukkan wajah kejamnya ini.

“Aku tidak akan membiarkannya!” kata Zhang Jin yang berusaha menyerang Bao Xian yang sudah mendekati Fang Yin yang kini dicekam ketakutan terbesar dalam hidupnya.

Blaasst ... Duuuarrr ....

Serangan Tapak Sakti yang diarahkan Zhang Jin ke Bao Xian dimentahkan oleh Liu Kang dengan serangan yang hampir mirip dengan Tapak Sakti yaitu Tapak Harimau.

“Kamu lupa ... keunggulanmu terhadap diriku hanyalah Jurus Seruling Saktimu dan Naga Hitammu, selebihnya kamu bukanlah tandinganku ... Zhang Jin!” ujar Liu Kang.

Breet ...

Bao Xian sekarang telah berhasil melepaskan seluruh pakaian Fang Yin, yang menampakkan tubuh polos Fang Yin yang masih indah tanpa sehelai benangpun. Tentu saja Bao Xian sangat bernafsu untuk bermain-main dengan gadis polos ini, apalagi dia melakukannya atas perintah pemimpin besar Klan Harimau Hitam.

Zhang Jin yang berusaha menyerang Bao Xian, langsung dihantam dadanya oleh Jurus Tapak Harimau Liu Kang membuatnya terluka parah dan tidak bisa bergerak.

Teriakan Fang Yin yang menyayat hati membuat hatinya terasa ditusuk beribu-ribu pisau. Liu Kang memaksakan mata Zhang Jin menyaksikan perbuatan biadab Bao Xian terhadap Fang Yin yang akhirnya terkapar pingsan.

Sepasang mata dari tempat persembunyian juga turut menyaksikan perbuatan biadab Klan Harimau Hitam ini. Tapi Zhang Long sudah berjanji akan menuruti perintah ayahnya, apapun yang terjadi. Hanya dendam membara yang menggebu-gebu di hatinya. Satu persatu diingatnya wajah Liu Kang, Daiyu, dan Bao Xian yang telah menghancurkan keluarganya.

“Bakar semuanya ... Jangan menyisakan apapun juga! Bakar juga seluruh desa ini untuk memberi pelajaran kepada desa-desa sekitarnya agar tidak menyimpan penghianat!” perintah Liu Kang.

Bao Xian merasa sayang meninggalkan Fang Yin yang sudah cukup menyenangkan hati dan raganya ini, tapi perintah Liu kang tidak boleh dibantah sedikitpun atau kematian yang menjadi hukumannya.

“Bagaimana dengan penghianat ini ... da ge?” tanya Daiyu yang menyeret Zhang Jin ke hadapan Liu Kang.

Daiyu sangat dendam dengan Zhang Jin yang meninggalkan dirinya, padahal dirinya sudah menyerahkan segala-galanya kepada Pendekar Seruling Sakti ini.

“Sayang sekali ... pendekar sehebat dirimu harus mati mengenaskan seperti ini!” ujar Liu Kang.

Creep ...!

Liu Kang menusuk dada Zhang Jin dengan pedang Pendekar Seruling Sakti ini sendiri, yang membuat Pendekar Seruling Sakti ini menemui ajalnya dengan mata yang masih terbuka.

Desa Huang Yin langsung dibakar habis bersama penghuninya tanpa sisa. Hanya ada satu saksi mata yang menyaksikan kebiadaban Klan Harimau Hitam ini. Zhang Long, putra Pendekar Seruling Sakti yang berjanji akan mendalami Kitab Jurus Tapak sakti dan Seruling Sakti ayahnya agar bisa membalaskan dendam orang tuanya kelak.

Bagaimana perjalanan Zhang Long yang sekarang sebatang kara ini? Berhasilkah dia membalaskan dendamnuya kelak terhadap tiga pilar utama Klan Harimau Hitam ini? Mampukah Zhang Long memanggil Naga Hitam seperti ayahnya?

Bersambung ...

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Zhu Phi
Cerita yang membuat kita nostalgia ke masa-masa cerita silat menjadi primadona. Up terus thor!
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status