Share

05. Pegunungan Kui Lin

Pegunungan Kui Lin  

Klan Harimau Hitam akhirnya meninggalkan Desa Huang Yin setelah memastikan desa ini terbakar habis beserta penghuninya.

Beruntung bagi Zhang Long, kalau Liu Kang tidak mengetahui Zhang Jin memiliki seorang putra. Jika dia mengetahuinya, maka kemungkinan besar Zhang Long juga tidak akan selamat dari kekejaman Liu Kang.

Zhang Long meninggalkan desa kelahirannya dengan perasaan yang sangat sedih. Bahkan dia tidak bisa mengenali lagi jasad orang tuanya yang sudah terbakar habis beserta seluruh penduduk Desa Huang Yin.

Desa Huang Yin yang penuh ceria dengan penduduknya yang tanpa beban beraktivitas sudah tidak ada lagi. Semuanya lenyap karena perbuatan keji Klan Harimau Hitam.

Desa ini sudah menjadi debu dan terbakar habis oleh kekejaman Klan Harimau Hitam yang tidak berhasil mendapatkan keinginan mereka sehingga penduduk Desa Huang Yin menjadi sasaran kemarahan mereka.

“Ayah ... Ibu ... paman-paman dan bibi-bibi serta teman-teman semuanya ... aku akan membalaskan dendam kalian terhadap gerombolan penjahat itu!” geram Zhang Long yang masih belum pulih sepenuhnya dari trauma menyaksikan ayah dan ibunya tewas di depan matanya.

Tidak ada lagi yang tersisa bagi seorang bocah bernama Zhang Long. Hanya kesedihan dan dendam yang membara yang akan selalu menyertainya dalam perjalanan hidupnya.

Zhang long melanjutkan perjalanan ke Pegunungan Kui Lin yang terkenal keangkerannya. Ayahnya meminta dirinya bersembunyi di pegunungan ini sambil mempelajari Jurus Seruling Sakti dan Tapak Sakti.

Bahkan Zhang Jin juga memerintahkan Zhang Long untuk bertemu Naga Hitam dan mencoba bersahabat dengan Naga Hitam ini agar bisa digunakan dalam pertarungan nantinya dengan menungganginya.

*****

Pegunungan Kui Lin sebenarnya merupakan pegunungan yang sangat indah dipandang mata. Banyak batu-batu yang mirip perbukitan kecil yang berdiri di sekitar pegunungan ini.

Keindahan pegunungan ini tidak sesuai dengan namanya yang menyeramkan, seakan pegunungan ini berhantu.

Zhang Long melalui perjalanannya yang panjang akhrnya tiba juga di pegunungan yang tidak pernah dimasuki orang ini karena keangkerannya itu.

“Aku harus berani! Demi ayah dan ibu!” tegasnya dalam hati.

Zhang Long yang sebenarnya tanpa rasa takut ini, agak gemetaran juga saat memaksakan dirinya memasuki pegunungan Kui Lin. Pegunungan yang konon banyak hantunya ini membuat tidak ada seorangpun yang berani memasukinya.

Baru saja kaki Zhang Long hendak melangkah memasuki hutan di pegunungan ini, sudah ada perasaan bergidik yang menghampirinya.

“Siapa yang berani sekali memasuki Pegunungan Kui Lin ini?”

Terdengar suara yang cukup berat yang membuat Zhang long makin ketakutan.

“Aku ... Zhang Long tidak bermaksud buruk! Aku diutus ayahku Zhang Jin untuk menemui Naga Hitam yang kabarnya ada di pegunungan ini untuk menjadi teman berlatih ilmu bela diri dari ayah!’ seru Zhang Long.

“Kamu bilang tadi Zhang Jin? Pendekar Seruling Sakti?” tanya suara berat ini yang tidak diketahui asal usul suaranya ini.

“Benar sekali ... aku hanya menumpang beristirahat di sini hingga aku bisa merampungkan seluruh jurus-jurus bela diri dari ayahku!” ujar Zhang Long.

“Kenapa Zhang Jin tidak datang bersamamu?” tanya suara berat ini lagi.

“Ayah sudah tewas di bunuh oleh gerombolan penjahat!” seru Zhang Long lagi.

"Siapa yang membunuh Zhang Jin?'

"Aku tidak tahu, tapi aku ingat wajah-wajah mereka yang telah membuat ayah dan ibuku tewas!"

“Apa buktinya kalau kamu benar-benar putra dari Zhang Jin?” tanya suara ini lagi.

“Aku membawakan Seruling Hitam dari ayah ... mohon hantu pegunungan Kui Lin ini bisa menerimaku tinggal di sini!” ujar Zhang Long.

“Hantu? Hahaha ...” Suara berat ini tertawa terbahak-bahak.

“Kenapa kamu tertawa, hantu?’ tanya Zhang Long lagi.

“Aku bukan hantu, anak muda!” kata suara ini lagi.

“Jadi kamu ini apa kalau bukan hantu?” tanya Zhang Long polos.

“Aku akan mendatangimu ... jangan terkejut ya!’ kata suara ini lagi.

"Aku pasrah saja jika kamu benar-benar hantu!" ujar Zhang Long.

Tiba-tiba angin bertiup sangat kencang di hadapan Zhang Long. Pepohonan bergerak-gerak di area hutan pegunungan ini seakan ada sesuatu yang bergerak melaluinya.

Zhang Long mundur teratur khawatir dengan apa yang akan muncul dari dalam hutan ini.

Begitu sosok ini muncul di hadapan Zhang Long, dia hampir saja pingsan melihat besarnya sosok yang menemuinya.

“Aku Naga Hitam ... sahabat ayahmu!” sapa naga hitam raksasa ini yang ternyata bisa berbicara.

“Kamu naga yang bisa berbicara? Atau aku lagi bermimpi?” kata Zhang Long yang merasa mustahil ada naga yang bisa berbicara.

“Kamu tidak sedang bermimpi, Zhang Long! Aku sudah lama menunggu ayahmu, tapi dia tidak pernah muncul lagi di sini maupun memanggilku!” ujar Naga Hitam.

“Jadi aku boleh tinggal di sini?” tanya Zhang Long.

"Pegunungan Kui Lin ini juga rumahmu, karena kamu satu-satunya keturunan dari Zhang Jin!" lanjut Naga Hitam.

"Terima Kasih Naga Hitam!" ujar Zhang Long

“Akan kutunjukkan tempat yang hangat untukmu di dalam hutan! Naiklah ke punggungku. Biar kubawa kamu ke sana! Aku tidak terbang karena khawatir ada yang melihatku berada di sini yang akan membahayakan dirimu!” ajak Naga Hitam.

Zhang Long menuruti saran dari Naga Hitam dan bersama Naga Hitam ini mereka memasuki hutan yang lebat hingga muncul di sebuah tempat yang memiliki rumah pondokan dari kayu disertai mata air di sampingnya.

“Ayahmu dahulu sering berlatih di sini sampai dia menemukanku! Sekarang ini menjadi tempat tinggalmu hingga kamu dewasa dan menguasai seluruh jurus bela diri warisan ayahmu!” kata Naga Hitam.

"Tempat ini indah sekali Naga Hitam ... kenapa ayah tidak pernah menceritakannya ya?" kata Zhang Long yang kagum terhadap tempat ini.

"Mungkin untuk melindungiku! Jika tidak ada bahaya yang mengancam Zhang Jin, mungkin saja kamu tidak akan pernah bertemu diriku, Zhang Long!"

"Kenapa kamu mau menuruti ayahku, Naga Hitam?" tanya Zhang Long.

"Ayahmu ini pria yang hebat! Aku sudah berjanji akan melayani ayahmu dan keturunannya!"

Naga Hitam mepersilahkan Zhang Long memasuki pondokan kayu yang masih terlihat bersih walaupun sudah lama tidak ditinggali.

"Ada banyak kitab ilmu bela diri juga di sini! Ternyata ayah tidak hanya bisa jurus Tapak Sakti saja! Banyak sekali jurus-jurus yang sepertinya sudah dipelajari oleh ayah!"

"Mungkin ayahmu meninggalkannya di sini untukmu Zhang Long! Kamu punya banyak waktu untuk mempelajari keseluruhan ilmu silat tangan kosong dan ilmu pedang yang ditinggalkan ayahmu," ujar Naga Hitam.

Zhang long untuk sejenak lupa akan kesedihannya. Banyaknya buku-buku berisi gerakan-gerakan bela diri disertai pedang yang tergeletak di dalam pondokan ini menandakan kalau ayahnya sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk dirinya.

Perjalanan panjang Zhang Long untuk menjadi Pendekar Seruling Sakti baru saja dimulai. Bagaimana kehebatan Pendekar Seruling Sakti generasi baru ini? Akankah dia menyamai kehebatan Zhang Jin, atau bahkan melebihinya?"

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Alexis Walker
Keren kak kayak baca KPH ....
goodnovel comment avatar
Immortal
Mantap ... keren .... Teruskan thor
goodnovel comment avatar
Joe Parman
Vote vote vote
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status