Zhang Long tidak mau bersantai-santai lagi. Kematian orang tuanya yang tragis membuat semangat dirinya meluap-luap untuk segera menuntaskan mempelajari Jurus Tapak Sakti yang diwarisakan oleh ayahnya.
Terbayang kembali perlakuan keji yang diterima oleh ibunya dari salah satu anggota Harimau Hitam membuat giginya gemeretuk menahan kemarahan yang sangat besar.
"Awas kalian! Ke ujung dunia juga akan kukejar kalian manusia laknat!"
Zhang Long hanya bisa berteriak saja dari dalam hatinya. Kesedihan yang dirasakannya masih belum hilang. Kepedihan menyaksikan kematian orang tuanya di hadapannya tanpa bisa berbuat apapun membuat trauma pada dirinya.
"Kenapa semua ini harus terjadi pada diriku? Apa kesalahanku sehingga harus menerima semua ini?"
Pertanyaan demi pertanyaan terus berkecamuk di dalam hatinya.
Hidupnya yang bahagia menadadak harus berakhir tragis hanya dalam sekejab saja.
Walaupun sudah dilatih sejak kecil untuk mempersiapkan kejadian yang baru dialaminya ini, tapi Zhang Long tidak pernah menyangka kalau kejadian yang dialaminya ini sangat tragis dan membuat dirinya menderita.
"Aku ingat nama-nama kalian manusia laknat ...!!! Pembunuh!!!"
Hawa kegelapan tampak mulai muncul menyelimuti tubuh Zhang Long. Kebencian yang meluap-luap serta penderitaan yang dialaminya membuat sisi gelap Zhang Long muncul yang mulai mempengaruhi sifatnya.
Naga Hitam yang baru saja pergi berburu makanan, langsung panik melihat tubuh Zhang Long yang diselimuti aura hitam yang seakan hidup dan mulai menguasainya.
"Zhang Long ...!!!"
Naga Hitam berteriak sekencang-kencangnya untuk menyadarkan Zhang Long yang seakan terdiam dengan tatapan mata kosongnya.
"Zhang Long ...! Sadar!" teriak Naga Hitam lagi.
Kejadian seperti inilah yang ditakuti dan dikhawatirkan oleh Naga Hitam.
Zhang Jin pernah mengalaminya saat berusaha mempelajari dan menciptakan Jurus Tidak Sempurna.
Naga Hitam sengaja tidak memberitahukan masalah hawa kegelapan ini saat Zhang Long menanyakan kegagalan ayahnya mempelajari Jurus Tidak sempurna. Penyebab Zhang Jin menghentikan penciptaan Jurus Tidak sempurna ini adalah aura kegelapan yang terus muncul berusaha menguasainya saat dia menggabungkan jurus-jurus dasar untuk dijadikan jurus inti.
Zhang Long masih terdiam. Raut wajahnya mulai tampak menghitam dan berubah menjadi lebih kejam dan sadis.
"Zhang Long!!!"
Naga Hitam terus meneriakkan nama Zhang Long agar bocah ini sadar dari pengaruh aura hitam yang makin lama makin banyak menguasainya ini.
"Jangan memendam kebencian, Zhang Long! Kebencian hanya akan membuat kondisi tubuhmu menjadi lemah dan mudah dipengaruhi hawa kegelapan ini," kata Naga Hitam yang masih terus berusaha menyadarkan Zhang Long.
*****
Sementara itu Zhang Long merasakan tidak berada di pegunungan Kui Lin lagi. Pikirannya seakan terbang jauh ke masa lalu.
Zhang Long melihat pertarungan ayahnya, Zhang Jin saat masih terkenal sebagai Pendekar Seruling Sakti.
"Ayah terlihat gagah sekali bertarung dengan Seruling Hitam yang selalu dibawanya," gumam Zhang Long yang melihat ayahnya bergerak dengan lincahnya sambil meniup seruling hitamnya.
Tampak lawan yang mengeroyok ayahnya ini terpental muntah darah oleh kekuatan tenaga dalam suara seruling hitam ini.
"Dasar pendekar siluman! Kamu menggunakan ilmu sihir untuk membuat kami terluka ... siapa sebenarnya dirimu?" tegur salah satu lawan Zhang Jin yang terluka.
"Tidak perlu tahu siapa diriku! Serahkan pusaka yang kalian curi dari Klan Harimau Hitam!" seru Zhang Jin.
Wajah Zhang Jin yang tampak menyeramkan belum pernah dilihat Zhang Long seumur hidupnya. Tampak oleh Zhang Long adanya aura hitam yang menyelimuti tubuh Zhang Jin ini.
"Aura hitam ini mempengaruhi sifat ayah yang menjadi menyeramkan dan kejam. Apa ini hawa kegelapan yang saat ini menguasai tubuhku?" gumam Zhang long dalam hati.
"Kami tidak mencuri pusaka yang kamu maksud! bahkan kami tidak tahu pusaka seperti apa itu!" seru salah satu lawan Zhang Jin yang terluka.
"Aku tidak akan bertanya lagi ... kalau kalian tidak menyerahkan Pusaka Kahyangan ini, maka nyawa kalian tidak akan kuampuni!"
"Kami benar-benar tidak tahu apa yang Tuan Pendekar maksud!" kata salah satu lawan Zhang Jin ini masih bersikeras tidak apa-apa mengenai Pusaka Kahyangan.
"Kalian memang cari mati ...!"
Zhang Jin meniup seruling hitamnya lagi. Lawan Zhang Jin tampak pucat pasi melihat Zhang Jin meniup seruling hitamnya kembali.
"Kami mohon Tuan Pendekar ... kami benar-benar tidak tahu!" mohon salah satu lawan yang terluka parah ini.
Zhang Jin tampak tidak peduli. Beberapa saat kemudian seluruh lawan Zhang Jin ini meledak karena tekanan tenaga dalam yang besar dari nada seruling sakti ini.
Zhang Long yang melihat adegan ini seakan tidak percaya kalau ayahnya yang melakukan perbuatan keji seperti ini. Lawan yang sudah tidak berdaya tetap dibantai oleh ayahnya tanpa ampun hanya karena tidak tahu apa-apa mengenai Pusaka Kahyangan.
"Pusaka Kahyangan .... ayah juga menitipkan pusaka ini padaku selain seruling hitam dan Kitab Jurus Bela Diri. Aku belum melihatnya karena masih terbungkus kain saat ayah menyerahkannya padaku," pikir Zhang Long.
Setelah pertarungan tidak seimbang itu, perlahan Zhang Jin tampak tersadar dan terkejut melihat banyaknya darah dan mayat di tempatnya berdiri. Penyesalan tampak di wajah Zhang Jin yang kini sudah kembali normal.
"Aku tahu sekarang yang membuaat ayah menjadi kejam dan beringas ... pasti aura kegelapan yang berasal dari dalam tubuhnya ini. Tapi kenapa selama ini aku tidak melihat hawa kegelapan ini? Apa saat sudah bersama ibu, hawa kegelapan ini juga hilang? Benar-benar misteri yang harus aku pecahkan agar aku tidak seperti ayah yang menyesali perbuatan yang dilakukan tanpa sadar," ujar Zhang Long dalam hati.
*****
"Zhang Long .... sadarlah! jangan seperti ayahmu!"
Kata-kata Naga Hitam mulai terdengar olehnya yang kemudian menyadarkan dirinya dari terdiam sesaat tadi.
"Ada apa Kui Long? Apa yang telah aku lakukan?" tanya Zhang Long.
"Kamu belum meelakukan apa-apa Zhang Long! Beruntung dirimu cepat sadar! Aku sarankan mulai sekarang lupakan dahulu dendammu agar hawa kegelapan ini tidak muncul lagi untuk menguasaimu!" ujar Naga Hitam.
"Apa sebenarnya hawa kegelapan ini, Kui Long? Aku lihat dalam alam bawah sadarku kalau ayahku juga memilikinya! Pasti kamu tahu masalah ini, tidak mungkin kamu tidak mengetahuinya!" ujar Zhang Long.
"Aku juga tidak tahu pasti Zhang Long! Ayahmu sudah memiliki hawa kegelapan ini saat bertemu pertama kali denganku! Mungkin ini memang keturunan, atau mungkin juga ada semacamm hawa jahat yang selalu mengikuti Zhang Jin dan keturunannya"
"Kamu tahu tidak, ayahku mengendalikan hawa kegelapan ini dengan apa? Sejak aku lahir, sepertinya aku tidak pernah melihat hawa kegelapan ini menguasai ayahku! Kenapa aku juga mengalami seperti yang dialami ayahku? Kenapa aura hitam yang merupakan hawa kegelapan ini berada di dalam tubuhku?" tanya Zhang Long yang masih penasaran.
"Aku tidak tahu banyak masalah ayahmu dengan hawa kegelapan ini, Zhang Long! Tapi yang pasti yang aku tahu, kamu tidak boleh menyimpan hawa jahat di dalam tubuhmu agar hawa kegelapan ini tidak muncul menguasai dirimu!" ujar naga Hitam.
"Baiklah Kui Long ... berjanjilah kamu akan menyelidikinya! Aku berjanji tidak akan menyimpan dendam lagi untuk sementara ini dan konsentrasi mempelajari ilmu bela diri!" ujar Zhang Long dengan penuh percaya diri.
Mengendalikan Naga Salah satu keahlian Zhang Jin, si Pendekar Seruling Emas alias Pendekar Naga HItam ini adalah menunggangi Naga Hitam yang besar.Zhang Jin bahkantidak menggunakan pelana khussu dan tali khusus untuk mengendalikan dan duduk di atas Naga Hitam. Hal ini dia lakukan agar tercapai keselarasan antara dirinya dengan Naga Hitam tanpa membuat Naga Hitam seperti tunggangannya saja.Zhang Jin hanya berpegangan pada punggung Naga Hitam saat naga ini terbang tinggi ke angkasa.Ada semacam tonjolan dekat leher belakang Naga Hitam yang bisa dipegangnya saat mengendalikan naga ini untuk bertarung ataupun bertempur.Naga Hitam juga senang dengan tindakan Zhang Jin ini, yang membuat dirinya seakan menjadi rekan bertarung Zhang Jin, bukan sebagai alat untuk bertarung belaka.Naga Hitam alias Kui Long ini sangat besar dan berwarna hitam secara keseluruhan. Naga ini memiliki sayap yang lebar di kedua sisi tubuhnya ini. Sayap Naga Hitam ini sangat kuat bagaikan baja yang bisa melindung
Jurus Tapak Sakti (1) Zhang Long memutuskan mempelajari jurus Tapak Sakti yang diwariskan ayahnya terlebih dahulu, daripada mempelajari Jurus Seruling Sakti. Jurus Tapak Sakti dalam Kitab Tapak Sakti yang diwariskan ayahnya ini memiliki 10 Jurus Tapak Sakti yaitu, Tapak Sakti Penghancur Raga Tapak Sakti Penghancur Jiwa Gelombang Sinar Tapak Sakti Tapak Pedang Sakti Tapak Sakti Naga Hitam Tapak Dewa Langit Tapak Naga Sakti Tapak Seribu Bayangan Perisai Tapak Sakti Tapak Sakti Seribu Pedang Jurus-jurus ini biasanya harus dipelajari bertahun-tahun untuk membuat jurus ini menjadi lebih serasi dalam penyerangan dan pertahanan. "Kamu konsentrasi saja mempelajari jurus-jurus warisan ayahmu! Lupakan dahulu orang-orang yang kamu benci untuk sementara ini, Zhang Long!" kata Naga Hitam meperingatkan anak ini. Naga Hitam khawatir dengan aura kegelapan yang sewaktu-waktu bisa muncul kembali, jika Zhang Long terus menerus mengingat trauma yang dialaminya. "Kamu bantu aku melatih ju
Misteri Hutan Kui LinZhang Long langsung tertidur begitu selesai menyantap makanan yang dibawa oleh Naga Hitam. Walaupun makanannya sederhana, tapi Zhang Long tidak mengeluh sama sekali. Malahan dengan lahap bocah ini makan habis semua makanan yang dibawa Naga Hitam ini."Aku senang kamu sudah bisa makan banyak!" ujar naga Hitam."Aku harus makan banyak, Long Kui! Biar aku kuat dan bisa menjadi pendekar sakti seperti ayah!" sahut Zhang Long."Tidurlah Zhang Long .... beristirahatlah, kumpulkan tenaga untuk mempelajari semua ilmu bela diri ini!" ujar Naga Hitam."Baik ... Long Kui!" Zhang Long yang sedang tertidur lelap malahan menjawab perkataan Naga Hitam, menunjukkan kalau dirinya bisa mendengar Naga Hitam ini dalam tidurnya.Naga Hitam kemudian membawa Zhang Long menuju pondokan kecil di tengah hutan Kui Lin, yang menjadi tempat tinggal Zhang Long selama berada di Pegunungan Kui Lin.Pondokan ini dibangun sendiri oleh Zhang Jin yang memutuskan menetap lebih lama di Pegunungan Ku
Kehebatan Long Kui Naga Hitam alias Long Kui tidak menyangka kalau hutan yang sudah lama didiaminya ini ternyata mulai menjadi daerah kekuasaan hawa kegelapan."Hawa kegelapan Zhang Long sudah mulai beraksi! Aku tidak boleh membiarkannya! Aku tidak ingin kehilangan sahabat untuk kedua kalinya akibat hawa kegelapan ini!" ujar Naga Hitam dalam hati.Zhang Jin yang juga pernah berlatih di Pegunungan Kui Lin ini kewalahan saat dia mencoba menciptakan Jurus Tidak sempurna.Akibatnya muncul hawa kegelapan di dalam dirinya yang mencoba menguasainya.Sebagian hawa kegelapan ini mulai berusaha menguasai Pegunungan Kui Lin ini.Naga Hitam saat itu tidak berdaya untuk mencegahnya, sehingga Zhang Jin memutuskan pergi dari pegunungan Kui Lin ini.Sekarang kejadian yang sama terulang kembali. Hanya saja kali ini hawa kegelapan Zhang Long lebih kuat daripada hawa kegelapan Zhang Jin."Aku tidak boleh membiarkan kejadian dulu terulang kembali sekarang karena ketakutanku terhadap hawa kegelapan ini!
Pertarungan Pertama Zhang long terbangun dari tidurnya saat melihat Naga Hitam yang bertarung dengan Hawa Kegelapan yang terus berubah-rubah bentuk. "Rupanya Long Kui tidak sempat membawaku kembali ke pondokan," gumam Zhang Long. Hawa kegelapan yang berasal dari dalam diri Zhang Long ini sangat kuat dan berusaha membinasakan Naga Hitam yang dianggapnya sebagai penghalang hawa kegelapan ini untuk menguasai Zhang Long. Zhang Long yang masih kelelahan sangat mencemaskan Naga Hitam yang sudah lama tidak bertarung jarak dekat, tapi dia tidak bisa membantunya. "Kenapa aku harus membawa hawa kegelapan yang bisa menjadi sosok yang menakutkan bagi semua orang? Apa yang salah di dalam diriku ini?" gumam Zhang Long. Pertarungan Naga Hitam dan Hawa Kegelapan terus berlangsung. Hawa Kegelapan kembali menggunakan wujud Naga Hitam membuat Long Kui sedikit kesulitan menghadapinya. "Semburkan api panasmu ... Long Kui!" teriak Zhang Long memberi semangat. "Kamu sudah bangun, Zhang Long? Awas .
Jurus Tapak Sakti (2) Naga Hitam memang sangat pintar mencari makanan enak yang sangat dibutuhkan Zhang Long. Saat bangun tidur, makanan sudah tersedia di hadapannya, yang membuat bocah ini makan dengan lahapnya."Makan yang banyak, Zhang Long! hari ini kita tuntaskan Jurus Tapak Sakti yang belum kamu pelajari!" ujar naga Hitam."Asyik! Kita belajar jurus lagi ya Long Kui?" tanya Zhang Long."Benar Zhang Long! Biar kamu bisa membela diri kalau ada yang akan melukaimu!" ujar Naga Hitam."Aku sudah siap, Long Kui!" seru Zhang Long."Kamu hebat ... secepat itu sudah bisa mengembangkan Jurus Tapak Sakti ini!""Menurut kamu begitu?""Aku lihat pertarunganmu dengan hawa kegelapan, kamu bisa memilih jurus dengan benar untuk menghancurkannya!""Baiklah ... kita mulai dari jurus keenam 'Tapak Dewa Langit'!" kata Zhang Long."Jurus ini mengharuskanmu melompat setinggi mungkin, jadi memiliki gin-kang yang hebat sangat disarankan!" ujar Naga Hitam."Gin-kang?" tanya Zhang Long."Ilmu meringanka
Jurus Tapak Sakti (3)Zhang Long yang sedang mempelajari jurus Tapak Sakti mulai dibuat bingung dengan hebatnya jurus yang selama ini tidak diketahuinya. Semula Zhang Long mengira jurus ini biasa-biasa saja, karena ayhnya saat itu kalah dari gerombolan Harimau Hitam.“Long Kui ... apa jurus Tapak Sakti ayahku lebih hebat daripada jurus yang tadi aku keluarkan?” tanya Zhang Long penasaran.“Kenapa kamu menanyakan hal itu?” tanya Naga Hitam.“Aku rasa ayahku sengaja tidak mengeluarkan jurus Tapak Sakti secara maksimal saat nyawanya terancam oleh gerombolan Harimau Hitam!” ujar Zhang Long.“Mana mungkin ayahmu tidak mengeluarkan jurus yang maksimal untuk menyelamatkan dirinya dan ibumu? Pertanyaanmu sama sekali tidak masuk akal!”“Lupakan saja, Long Kui! Saatnya kita beralih ke jurus kedelapan,” ujar Zhang Long.“Tapak Seribu Bayangan!” seru Naga Hitam.Zhang Long membaca dengan serius dasar-dasar untuk mengeluarkan jurus tapak sakti ini. Naga Hitam sesekali membantunya, apabila Zhang Lo
Awal BaruHutan Kui Lin di Pegunungan Kui Lin tampak indah dipandang mata di pagi hari ini.Mentari yang menyinari pegunungan membuat suasana pegunungan terasa hangat setelah merasakan dingin sejak malam hari.Pegunungan Kui Lin masih menjadi tempat yang menakutkan bagi penduduk sekitar setelah beberapa tahun berlalu sejak penduduk sekitar melihat kilatan cahaya di hutan ini.Tidak ada seorangpun yang berani mendekati pegunungan ini, karena khawatir mereka akan lenyap begitu memasuki hutan di pegunungan Kui Lin ini.Namun tidak demikian dengan pemuda yang tampak bertubuh tegap dan berwajah tampan ini.Pemuda ini berjalan dengan santainya di sekitar pegunungan Kui Lin ini dengan perasaan gembira.Tidak tampak raut wajah ketakutan sedikitpun pada pemuda yang berumur sekitar 18 tahun ini ketika melintasi pegunungan Kui Lin."Long Kui ... keluarlah! Hari begitu cerah, tapi kamu bermalas-malasan saja!" teriak pemuda ini."Sebentar lagi, Zhang Long! Aku masih ingin menikmati tidurku sebenta