Mengendalikan Naga
Salah satu keahlian Zhang Jin, si Pendekar Seruling Emas alias Pendekar Naga HItam ini adalah menunggangi Naga Hitam yang besar.
Zhang Jin bahkantidak menggunakan pelana khussu dan tali khusus untuk mengendalikan dan duduk di atas Naga Hitam. Hal ini dia lakukan agar tercapai keselarasan antara dirinya dengan Naga Hitam tanpa membuat Naga Hitam seperti tunggangannya saja.
Zhang Jin hanya berpegangan pada punggung Naga Hitam saat naga ini terbang tinggi ke angkasa.
Ada semacam tonjolan dekat leher belakang Naga Hitam yang bisa dipegangnya saat mengendalikan naga ini untuk bertarung ataupun bertempur.
Naga Hitam juga senang dengan tindakan Zhang Jin ini, yang membuat dirinya seakan menjadi rekan bertarung Zhang Jin, bukan sebagai alat untuk bertarung belaka.
Naga Hitam alias Kui Long ini sangat besar dan berwarna hitam secara keseluruhan. Naga ini memiliki sayap yang lebar di kedua sisi tubuhnya ini. Sayap Naga Hitam ini sangat kuat bagaikan baja yang bisa melindungi dirinya dari semburan api panas ataupun serangan-serangan lainnya. Kedua sayapnya yang menutup akan sanggup menahan serangan apapun baik serangan elemental maupun serangan pedang.
Kaki Naga Hitam menyimpan cakar yang sangat tajam yang bisa merobek tubuh manusia biasa menjadi dua bagian hanya dengan menancapkan kuku tajamnya saja. Selain kuku tajamnya, bagian tonjolan di sekitar kakinya juga sangat tajam yang bisa melukai siapapun jika Naga Hitam ini menginginkannya.
Serangan yang paling ditakuti oleh dunia persilatan adalah semburan api naga dari Naga Hitam yang panasnya bisa langsung membuat tubuh manusia biasa menjadi abu saja hanya dalam sekejaban mata. Hanya Naga Hitam yang saat ini merupakan satu-satunya naga yang diketahui hidup dan menjadi rekan bertarung Pendekar Seruling Sakti.
Sejak Pendekar Seruling Sakti, Zhang Jin menghilang maka Naga Hitam juga menghilang. Dunia Kang-ouw kembali merasa aman tentram tanpa Naga Hitam yang berkeliaran, karena seberapun saktinya seorang pendekar jika terkena semburan api naga ini tetap tidak akan bertahan.
Saat dunia Kang-ouw mendengar Naga Hitam bersembunyi di Pegunungan Kui Lin, maka mereka membiarkannya karena lebih aman jika naga ini tetap berada di sana tanpa berusaha muncul kembali di dunia Kang-ouw.
Namun dunia Kang-ouw harus bersiap-siap lagi dicekam ketakutan saat bocah yang sekarang berusia 8 tahun ini mulai dewasa dan muncul di dunia Kang-ouw sebagai Pendekar Seruling Sakti dan Naga Hitam.
*****
"Bagaimana cara naik ke atas punggungmu ini, Kui Long?" tanya Zhang Long yang masih bertubuh kecil sekarang.
"Coba kamu panjat ... aku akan turun serendah mungkin agar kamu bisa mencapai punggunku, Zhang Long!"
Zhang Long tampak dengan susah payah berusaha naik ke atas punggung Naga Hitam ini.
Beberapa kali terjatuh dari atas punggung Kui Long yang licin tidak membuat jera bocah ini. Dia tetap bersikeras untuk naik hingga berhasil mencapai punggung Naga Hitam ini.
"Apa perlu dipasang tali dahulu untuk kamu berpegangan?" tanya Naga Hitam ini yang agak cemas kalau Zhang Long terjatuh saat di udara.
"Apa ayahku memasang tali padamu, Kui Long?" tanya Zhang Long.
"Ayahmu tidak pernah memasang tali maupun pelana di punggungku!" ujar Naga Hitam.
"Kalau begitu, aku juga tidak akan memasang tali maupun pelana pada dirimu! Aku harus belajar untuk bisa duduk dan berpegangan dengan benar pada dirimu, Kui Long! Tenang saja, masih banyak waktu bagiku untuk belajar!" kata Zhang Long yang pantang menyerah.
"Aku kagum padamu, Zhang Long ... tidak salah jika kamu mewarisi semua sifat-sifat ayahmu! Aku akan mendukungmu!" ujar Naga Hitam.
"Terima kasih atas dukunganmu, Kui long! Kita bisa muncul kembali ke dunia Kang-ouw nanti setelah semua warisan ayah aku pelajari!" lanjut Zhang Long.
Zhang Long akhirnya berhasil naik ke atas punggung Naga Hitam.
"Kamu bisa mengendalikan diriku Zhang Long, sesuai kemauanmu. Nanti aku ajarkan caranya setelah kita terbang ke angkasa!"
"Terbang? Kita tidak membicarakan terbang, Kui Long!" kata Zhang Long yang mulai agak ketakutan saat Naga Hitam ini mulai mengepakan sayap untuk terbang ke angkasa.
"Jangan khawatir ... kamu percaya kan samaku yang akan selalu melindungimu dan tidak akan membiarkanmu dalam bahaya?" tanya Naga Hitam.
"Aku percaya, Kui Long! Ayo kita terbang!" ajak Zhang Long yang mulai pulih kepercayaan dirinya.
Naaga Hitam langsung melesat ke angkasa dan terbang dengan anggunnya.
Zhang Long yang sempat hampir terjatuh, berhasil duduk kembali di atas punggung Naga Hitam yang sekarang sedang terbang di angkasa.
"Sekarang aku akan mengajarimu untuk mengendalikan arah terbangku sesuai keinginanmu!" ujar Naga Hitam.
"Baik Kui Long, aku mendengarkan!"
"Jika hendak menukik terbang ke bawah, kamu cukup memajukan tubuhmu maka aku akan merasakannya kalau kamu ingin melesat ke bawah!"
Zhang Long kemudian melakukan persis seperti yang dikatakan Naga Hitam.
"Bagus Zhang Long! Jika kamu hendak membuatku berbelok atau menghindari serangan, cukup arahkan peganganmu di tonjolan tubuhku ini ke arah kiri atau kanan sesuai keinginanmu!"
Zhang Long mulai mengarahkan Naga Hitam terbang ke arah yang diinginkannya. Ternyata mengajari Zhang Long tidak sesulit yang dibayangkan semula.
"Terakhir yang paling penting adalah kapan kamu ingin aku menyemburkan api ke arah lawan atau apa saja di hadapanmu!"
"Baik .. Kui Long! Apa yang harus kulakukan untuk semburan api ini?"
"Kamu cukup berteriak dengan kata yang aku pahami yaitu Drakenis, maka aku akan menyemburkan api untukmu! Usahakan berteriak di dekat pendengaranku agar aku jelas mendengarnya!"
"Drakenis!"
Zhang Long langsung meneriakkan kata ajaib untuk Naga Hitam menyemburkan api.
Semburan api dari Naga Hitam membuat tubuh naga ini berguncang, tapi beruntung Zhang Long sudah menguasai tempat duduknya.
Bocah yang tadinya ketakutan naik naga, kini ketagihan dan senang terbang bersama naga.
"Andai kamu melihat anakmu ini, Zhang Jin! Aku yakin dia akan tumbuh menjadi pendekar yang hebat nantinya! semoga kamu tenang di alam sana, sahabatku! Aku akan merawat anakmu dan melindunginya dengan nyawaku!" ujar Naga Hitam dalam hati.
"Long Kui ... kita turun saja ya sekarang! Boleh aku memanggilmu Long Kui? Lebih bagus daripada dipanggil Kui Long!" kata Zhang Long yang sangat menikmati hari pertamanya mengendalikan naga dan terbang tinggi.
Teguran Zhang Long menyadarkan Naga Hitam ini kembali. "Aku suka dengan panggilan Long Kui, lebih bagus kedengarannya dan tidak menyeramkan!" ujarnya.
"Baik ... berarti kita sekarang sudah resmi ya menjadi rekan bertarung baik di daratan maupun di angkasa!" ujar Zhang Long.
"Siap .... Zhang Long! Ternyata bakat ayahmu menurun padamu sehingga tidak perlu waktu lama bagimu untuk mengendalikan naga!' lanjut Naga Hitam.
"Besok aku akan mulai mempelajari jurus-jurus bela diri warisan ayah! Mohon dukungan Long Kui agar bisa dengan cepat mempelajari semua jurus-jurus ini!"
"Pasti ... Zhang Long!"
Bersambung ....
Jurus Tapak Sakti (1) Zhang Long memutuskan mempelajari jurus Tapak Sakti yang diwariskan ayahnya terlebih dahulu, daripada mempelajari Jurus Seruling Sakti. Jurus Tapak Sakti dalam Kitab Tapak Sakti yang diwariskan ayahnya ini memiliki 10 Jurus Tapak Sakti yaitu, Tapak Sakti Penghancur Raga Tapak Sakti Penghancur Jiwa Gelombang Sinar Tapak Sakti Tapak Pedang Sakti Tapak Sakti Naga Hitam Tapak Dewa Langit Tapak Naga Sakti Tapak Seribu Bayangan Perisai Tapak Sakti Tapak Sakti Seribu Pedang Jurus-jurus ini biasanya harus dipelajari bertahun-tahun untuk membuat jurus ini menjadi lebih serasi dalam penyerangan dan pertahanan. "Kamu konsentrasi saja mempelajari jurus-jurus warisan ayahmu! Lupakan dahulu orang-orang yang kamu benci untuk sementara ini, Zhang Long!" kata Naga Hitam meperingatkan anak ini. Naga Hitam khawatir dengan aura kegelapan yang sewaktu-waktu bisa muncul kembali, jika Zhang Long terus menerus mengingat trauma yang dialaminya. "Kamu bantu aku melatih ju
Misteri Hutan Kui LinZhang Long langsung tertidur begitu selesai menyantap makanan yang dibawa oleh Naga Hitam. Walaupun makanannya sederhana, tapi Zhang Long tidak mengeluh sama sekali. Malahan dengan lahap bocah ini makan habis semua makanan yang dibawa Naga Hitam ini."Aku senang kamu sudah bisa makan banyak!" ujar naga Hitam."Aku harus makan banyak, Long Kui! Biar aku kuat dan bisa menjadi pendekar sakti seperti ayah!" sahut Zhang Long."Tidurlah Zhang Long .... beristirahatlah, kumpulkan tenaga untuk mempelajari semua ilmu bela diri ini!" ujar Naga Hitam."Baik ... Long Kui!" Zhang Long yang sedang tertidur lelap malahan menjawab perkataan Naga Hitam, menunjukkan kalau dirinya bisa mendengar Naga Hitam ini dalam tidurnya.Naga Hitam kemudian membawa Zhang Long menuju pondokan kecil di tengah hutan Kui Lin, yang menjadi tempat tinggal Zhang Long selama berada di Pegunungan Kui Lin.Pondokan ini dibangun sendiri oleh Zhang Jin yang memutuskan menetap lebih lama di Pegunungan Ku
Kehebatan Long Kui Naga Hitam alias Long Kui tidak menyangka kalau hutan yang sudah lama didiaminya ini ternyata mulai menjadi daerah kekuasaan hawa kegelapan."Hawa kegelapan Zhang Long sudah mulai beraksi! Aku tidak boleh membiarkannya! Aku tidak ingin kehilangan sahabat untuk kedua kalinya akibat hawa kegelapan ini!" ujar Naga Hitam dalam hati.Zhang Jin yang juga pernah berlatih di Pegunungan Kui Lin ini kewalahan saat dia mencoba menciptakan Jurus Tidak sempurna.Akibatnya muncul hawa kegelapan di dalam dirinya yang mencoba menguasainya.Sebagian hawa kegelapan ini mulai berusaha menguasai Pegunungan Kui Lin ini.Naga Hitam saat itu tidak berdaya untuk mencegahnya, sehingga Zhang Jin memutuskan pergi dari pegunungan Kui Lin ini.Sekarang kejadian yang sama terulang kembali. Hanya saja kali ini hawa kegelapan Zhang Long lebih kuat daripada hawa kegelapan Zhang Jin."Aku tidak boleh membiarkan kejadian dulu terulang kembali sekarang karena ketakutanku terhadap hawa kegelapan ini!
Pertarungan Pertama Zhang long terbangun dari tidurnya saat melihat Naga Hitam yang bertarung dengan Hawa Kegelapan yang terus berubah-rubah bentuk. "Rupanya Long Kui tidak sempat membawaku kembali ke pondokan," gumam Zhang Long. Hawa kegelapan yang berasal dari dalam diri Zhang Long ini sangat kuat dan berusaha membinasakan Naga Hitam yang dianggapnya sebagai penghalang hawa kegelapan ini untuk menguasai Zhang Long. Zhang Long yang masih kelelahan sangat mencemaskan Naga Hitam yang sudah lama tidak bertarung jarak dekat, tapi dia tidak bisa membantunya. "Kenapa aku harus membawa hawa kegelapan yang bisa menjadi sosok yang menakutkan bagi semua orang? Apa yang salah di dalam diriku ini?" gumam Zhang Long. Pertarungan Naga Hitam dan Hawa Kegelapan terus berlangsung. Hawa Kegelapan kembali menggunakan wujud Naga Hitam membuat Long Kui sedikit kesulitan menghadapinya. "Semburkan api panasmu ... Long Kui!" teriak Zhang Long memberi semangat. "Kamu sudah bangun, Zhang Long? Awas .
Jurus Tapak Sakti (2) Naga Hitam memang sangat pintar mencari makanan enak yang sangat dibutuhkan Zhang Long. Saat bangun tidur, makanan sudah tersedia di hadapannya, yang membuat bocah ini makan dengan lahapnya."Makan yang banyak, Zhang Long! hari ini kita tuntaskan Jurus Tapak Sakti yang belum kamu pelajari!" ujar naga Hitam."Asyik! Kita belajar jurus lagi ya Long Kui?" tanya Zhang Long."Benar Zhang Long! Biar kamu bisa membela diri kalau ada yang akan melukaimu!" ujar Naga Hitam."Aku sudah siap, Long Kui!" seru Zhang Long."Kamu hebat ... secepat itu sudah bisa mengembangkan Jurus Tapak Sakti ini!""Menurut kamu begitu?""Aku lihat pertarunganmu dengan hawa kegelapan, kamu bisa memilih jurus dengan benar untuk menghancurkannya!""Baiklah ... kita mulai dari jurus keenam 'Tapak Dewa Langit'!" kata Zhang Long."Jurus ini mengharuskanmu melompat setinggi mungkin, jadi memiliki gin-kang yang hebat sangat disarankan!" ujar Naga Hitam."Gin-kang?" tanya Zhang Long."Ilmu meringanka
Jurus Tapak Sakti (3)Zhang Long yang sedang mempelajari jurus Tapak Sakti mulai dibuat bingung dengan hebatnya jurus yang selama ini tidak diketahuinya. Semula Zhang Long mengira jurus ini biasa-biasa saja, karena ayhnya saat itu kalah dari gerombolan Harimau Hitam.“Long Kui ... apa jurus Tapak Sakti ayahku lebih hebat daripada jurus yang tadi aku keluarkan?” tanya Zhang Long penasaran.“Kenapa kamu menanyakan hal itu?” tanya Naga Hitam.“Aku rasa ayahku sengaja tidak mengeluarkan jurus Tapak Sakti secara maksimal saat nyawanya terancam oleh gerombolan Harimau Hitam!” ujar Zhang Long.“Mana mungkin ayahmu tidak mengeluarkan jurus yang maksimal untuk menyelamatkan dirinya dan ibumu? Pertanyaanmu sama sekali tidak masuk akal!”“Lupakan saja, Long Kui! Saatnya kita beralih ke jurus kedelapan,” ujar Zhang Long.“Tapak Seribu Bayangan!” seru Naga Hitam.Zhang Long membaca dengan serius dasar-dasar untuk mengeluarkan jurus tapak sakti ini. Naga Hitam sesekali membantunya, apabila Zhang Lo
Awal BaruHutan Kui Lin di Pegunungan Kui Lin tampak indah dipandang mata di pagi hari ini.Mentari yang menyinari pegunungan membuat suasana pegunungan terasa hangat setelah merasakan dingin sejak malam hari.Pegunungan Kui Lin masih menjadi tempat yang menakutkan bagi penduduk sekitar setelah beberapa tahun berlalu sejak penduduk sekitar melihat kilatan cahaya di hutan ini.Tidak ada seorangpun yang berani mendekati pegunungan ini, karena khawatir mereka akan lenyap begitu memasuki hutan di pegunungan Kui Lin ini.Namun tidak demikian dengan pemuda yang tampak bertubuh tegap dan berwajah tampan ini.Pemuda ini berjalan dengan santainya di sekitar pegunungan Kui Lin ini dengan perasaan gembira.Tidak tampak raut wajah ketakutan sedikitpun pada pemuda yang berumur sekitar 18 tahun ini ketika melintasi pegunungan Kui Lin."Long Kui ... keluarlah! Hari begitu cerah, tapi kamu bermalas-malasan saja!" teriak pemuda ini."Sebentar lagi, Zhang Long! Aku masih ingin menikmati tidurku sebenta
Kota Jinshen Kota Jinshen merupakan kota yang cukup maju dengan banyaknya penduduk kota yang membuka toko ataupun kedai makanan dan minuman. Mao Zhen masih menjabat sebagai walikota setelah belasan tahun berlalu, menunjukkan kalau kota Jinshen ini adalah milik keluarganya. Keluarga Mao sejaka dahulu selalu memimpin kota ini tanpa bisa dibantah oleh siapapun. Kota ini terletak tidak jauh dari Pegunungan Kui Lin sehingga Zhang Long tidak butuh waktu lama untuk memasuki kota ini. Kota Jinshen juga tidak begitu ketat penjagaannya di depn gerbang kota. Pendatang dari luar kota Jinshen hanya perlu menunjukkan kalau mereka memiliki koin emas atau perak untuk diijinkan masuk ke dalam kota ini, dengan tujuan bersenang-senang dan berbelanja segala keperluan yang dijual oleh kota ini. Zhang Long tanpa kesulitan memasuki Kota Jinshen, karena dia memiliki koin emas yang cukup yang diberikan oleh ayahnya. Bahkan Naga Hitam juga mempunyai tempat penyimpanan emas di Hutan Kui Lin yang tidak