Share

Bab 23

Bab 23

"Apa pedulimu dengan anakku, sementara saat ini kau terus-terusan memojokkan dan berniat membuangku!!

Sintia berteriak. Dia melayangkan tatapan tajam. Tangannya hampir terangkat untuk menampar suamiku, namun segera kutarik kasar.

"Dasar wanita tidak punya hati nurani. Selama anakmu di rumah sakit kau bahkan tidak pernah menjenguknya sekalipun. Kau sibuk mengejar pria yang sama sekali tidak sudi berbagi raga denganmu. Kau benar-benar perempuan menyedihkan."

"Tahan emosi, Bu Cahya." Pak Basuki menengahi.

"Sudah, Sayang. Ayo pergi."

Mas Frans menarik tanganku dengan cepat. Kutinggalkan wanita itu disusul dengan Ibu yang mengikuti dari belakang.

Berbeda dengan sebelumnya, Ibu tidak banyak bicara. Dia bahkan ikut masuk ke mobil dan duduk di kursi belakang.

"Apa sesuatu yang buruk terjadi pada Hasan?" tanyaku pada Mas Frans. Kendati memasang wajah serius, pria itu mengangguk sementara sebelah tangannya men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status