"Aku ingin menikmatinya. Sedikit saja!" ucap Rainhard meyakinkan Nayra.
"A-aku ... tadi aku muntah!" jawab Nayra mendorong Rainhard perlahan.
"Memangnya kenapa? Apa kau pikir aku jijik?" tanya Rainhard dengan nada rendah.
"Aku yang merasa kurang nyaman!" tegas Nayra tersenyum dan mengecup pipi Rainhard.
Saat Nayra ingin membuka jas Rainhard yang dia pakai, Rainhard langsung menghentikannya.
"Pakailah! Kau akan mengingatku jika melihat itu," ucap Rainhard tersenyum.
Nayra keluar dari mobil Rainhard dengan suasana hati yang senang. Dia senang karna perlahan sikap Rainhard terhadapnya berubah menjadi lembut.
"Sampai ketemu besok sore!" ucap Rainhard tersenyum kemudian meninggalkan rumah Nayra.
Adapun Nayra menatap mobil Rainhard yang perlahan menjauh dari pandangannya.
Nayra masuk ke dalam rumahnya dengan senyum bahagia di wajahnya. Hingga tepat di ruang tamu, Cleo datang menyapanya
Pagi hari pukul 16.00Sore hari telah datang, angin lembut menyapu kulit putih Nayra. Riasan cantik yang ada di wajah Nayra membuat siapapun bisa menebak kalau Nayra sedang jatuh cinta. Nayra yang memakai dress selutut dengan warna pink lembut membuat postur tubuhnya tampak sempurna.Terlihat sangat jelas di wajah Nayra bahwa wanita itu sangat bahagia atas pertemuan kali ini. Sesekali Nayra menoleh melihat Rain yang dari tadi menggenggam tangannya dengan erat.Pria itu terlihat tampan dengan jas hitam. Yah setelan jas hitam adalah kesukaan dari Rainhard karna itu mencerminkan seseorang yang pekerja keras.Posisi mereka saat ini adalah pantai karna kemarin Rainhard tidak sempat mengabulkan permintaan Nayra untuk ke pantai."Rain, pakaianmu sungguh tidak cocok dengan suasana pantai," gumam Nayra tersenyum merasa lucu."Lagi pula kita tidak akan lama. Aku hanya ingin kau menikmati pantai meski hanya sebentar. Lain
Nayra melihat dengan saksama wajah dari perias bernama Rachel itu. Terlihat sangat jelas ada kesedihan diwajahnya."Apa kalian saling mengenal?" tanya Nayra memberanikan diri untuk bertanya."Hah? Ohh ... itu ... tentu saja aku mengenal Rain. Maksudku Tuan Rain, dia sering dibicarakan berbagai berita di stasiun Tv. Semua orang tentu saja mengenalnya!" jawab Rachel gugup dan mengubah ekspresinya yang tadinya sedih menjadi tertawa canggung.Nayra merasa aneh dari cara Rachel berbicara. Dia berpikir pasti Rachel dan Rainhard saling mengenal."Begitu yah? Kupikir kalian saling mengenal atau berteman," balas Nayra tersenyum pura-pura tidak curiga.Rachel mempercantik Nayra seolah ini adalah hari pernikahan Nayra. Adapun Nayra masih mengawasi gerak gerik Rachel yang masih bersikap aneh.Sedangkan di ruang rias pria, seorang wanita cantik memakaikan jas kepada Rainhard. Wanita cantik itu tengah puas menikmati pemandang
Nayra melihat dengan saksama wajah dari perias bernama Rachel itu. Terlihat sangat jelas ada kesedihan diwajahnya."Apa kalian saling mengenal?" tanya Nayra memberanikan diri untuk bertanya."Hah? Ohh ... itu ... tentu saja aku mengenal Rain. Maksudku Tuan Rain, dia sering dibicarakan berbagai berita di stasiun Tv. Semua orang tentu saja mengenalnya!" jawab Rachel gugup dan mengubah ekspresinya yang tadinya sedih menjadi tertawa canggung.Nayra merasa aneh dari cara Rachel berbicara. Dia berpikir pasti Rachel dan Rainhard saling mengenal."Begitu yah? Kupikir kalian saling mengenal atau berteman," balas Nayra tersenyum pura-pura tidak curiga.Rachel mempercantik Nayra seolah ini adalah hari pernikahan Nayra. Adapun Nayra masih mengawasi gerak gerik Rachel yang masih bersikap aneh.Sedangkan di ruang rias pria, seorang wanita cantik memakaikan jas kepada Rainhard. Wanita cantik itu tengah puas menikmati pemandang
Mendengar perkataan Nayra membuat Rachel sedikit kesal. Padahal Rachel tidak pernah berniat bermusuhan dengan Nayra tapi mendengar perkataan Nayra membuat Rachel sakit hati."Aku tidak tahu, kenapa Rain bisa dengan mudahnya setuju untuk menikah denganmu. Yang aku tahu ... di dalam hati Rain masih terukir jelas namaku!" ucap Rachel emosi dengan air mata yang mengalir."Aku adalah Rafaela kecil bagi Rain, selama ini aku mengubah namaku menjadi Rachel hanya karna suatu penyesalan yang tidak bisa aku lupakan!" Lanjut Rachel dengan nada merendah."Aku sama sekali tidak peduli tentang siapa kamu sebenarnya atau bagaimana hubungan kau dan Rain di masa lalu. Yang jelas, orang yang akan dia nikahi adalah aku dan mungkin saja cepat atau lambat dia akan mencintaiku!" jawab Nayra tegas."Heh, benarkah! Kau harus tahu bahwa aku akan merebut kembali barang milikku!" tegas Rachel kesal.Rachel langsung keluar dari ruangan rias itu da
Suara tamparan terdengar memantul di kamar sederhana milik Nayra. Kini dihadapan Nayra berdiri seorang wanita dan pria yang berumur 40an, di dekatnya terdapat wanita cantik nan seksi yang sedang menangis mengeluarkan air mata buaya dengan sandiwara menyertai tingkah lakunya."Ayah, berhenti menampar adik!" ucap Cleo Anastasya yakni kakak tiri dari Nayra.Nayra muak mendengar sandiwara kakak angkatnya yang seolah-olah dialah yang menjadi korban dari masalah ini.Nayra yang berdiri dengan tangan memegang pipi kanannya mencoba untuk angkat bicara."Apa kamu pikir tamparan dari tangan tuamu itu bisa menyakitiku? Lebih baik kau sisakan tenaga untuk memanjakan anak kesayanganmu itu!" ucap Nayra dengan tegas layaknya penguasa menatap Adam Axton ayah angkatnya."Dasar anak durhaka! Beraninya tidak sopan kepada orang tua sendiri!" ucap Adam kembali melayangkan tamparannya.Nayra dengan sigap menangkap pergelangan tangan Adam saat ingin menamparnya, "Apa ka
"Jangan sampai dia adalah pria tua maka aku rela mwlakukan hal lain daripada harus menikah dengannya. Aduh, kasihan umurku yang madih muda sangat tidak cocok menjadi pasangan pria tua!" Lanjut Nayra mengomel.Selang beberapa menit, Nayra memilih untuk curhat kepada salah sahabatnya. Dia menggapai ponselnya yang ada di dekatnya kemudian menelpon sahabatnya yang bernama Kiara.....'Halo,' Kiara mengawali panggilan.'Ra, kamu di mana sekarang?' tanya Nayra.'Aku sedang di rumah, Nay!' jawab Kiara malas.'Ra, ketemuan yuk! Aku ingin curhat!' ucap Nayra dengan nada yang putus asa.'Curhat di sini aja, Nay,' jawab Kiara malas.'Ayolah, Ra. Kumohon, sebentar aja kok. Kamu harus mendengar kisahku ini!' ucap Nayra dengan nada yang sok imut.'Tapi, Nay ....' Belum sempat Kiara melanjutkan perkataannya, Nayra langsung memotong.'Tunggu aku di sana. Kita akan jalan-jalan menggunakan mobilmu!' tegas Nayra tersenyum penuh arti.Na
"Dasar tidak tahu diri! Pria gila! Beraninya merobek pakaianku!" teriak Nayra emosi. Namun percuma emosinya tidak berpengaruh oleh laki-laki yang mulai kehilangan kesadaran itu. Obat yang telah meracuni pikirannya.Nayra berusaha memberontak namun pria itu masih saja keasikan menikmati Nayra. "Saya berjanji, apapun yang anda minta saya akan memenuhinya. Jadi, bantulah saya malam ini Nona!" ucap pria tampan itu dengan napasnya yang berat.Nayra semakin ingin memberontak, tapi sentuhan tangan pria yang menindihnya membuatnya terbuai. Ini adalah yang pertama bagi Nayra. Dia bahkan tidak tahu caranya melakukan kiss dengan baik, kepolosannya membuatnya suci tidak pernah tersentuh oleh para pria.Namun, malam ini berbeda. Dia tidak suci lagi, bekas merah yang ditinggalkan pria asing yang menindihnya membuatnya ternodai. Sekeras apapun Nayra melawan namun tenaga kuat dari pria tampan ini membuatnya kalah."Dasar pria yang tidak tahu malu! Pria sampah! Menyingkir
"Nay, tenangkan dulu dirimu. Sekarang kamu membersihkan diri dulu gih sana!" pinta Kiara memberikan sebuah handuk kepada Nayra.Nayra menuruti permintaan Kiara dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Di dalam kamar mandi, Nayra berendam di bathtub dan memilih tenggelam dalam pemikirannya.'Kenapa harus aku? Kenapa harus aku yang menjadi seperti ini? Apa yang harus aku lakukan? Aku bahkan malu kepada diriku sendiri! Pria mesum itu telah merebut sesuatu yang telah kujaga selama ini. Nasibku sungguh sial, disuruh menikah dengan pria yang bahkan tidak pernah aku temui yang katanya memakai topeng untuk menutupi wajah hancurnya dan sekarang aku malah bertemu Pria asing yang membuatku kehilangan barang berhargaku! Aku benci diriku sendiri. Seharusnya aku bisa menhindar tapi bagaimana caranya? Semua telah terjadi!' pikir Nayra.Nayra mulai menangis dengan tangan menutupi wajahnya, hatinya sakit atas hal sial yang menimpanya. Dia sangat