Share

Bab 19 Kekhawatiran Abrian

Nandini masih terpaku di tempatnya. Dia tidak menyangka jika kakaknya berada di hadapannya. Semuanya terasa mimpi, tapi kenyataannya Abrian memang berada di depannya.

Apalagi sang kakak sekarang memeluk erat tubuhnya. Nandini menangis tergugu dalam pelukan Abrian. Jika ini semua mimpi, Nandini berharap ia tidak terbangun.

"Kakak!" Lirih Nandini sebelum matanya menggelap.

Nandini jatuh pingsan. Abrian kaget, reflek ia pun berteriak. Xavier yang hendak beranjak masuk pun urung jadinya karena mendengar teriakan Abrian.

"Nandini!" Teriak Xavier. Lekas ia berlari menuju Abrian.

"Vier, kenapa ini? Kenapa Nandini pingsan!" Tanya Abrian panik.

Xavier mengambil alih tubuh Nandini. Jordhan pun turut menghampiri ketiganya. Wajah Nandini begitu pucat dalam pangkuan Xavier.

Pria tampan nan gagah itu pun berdiri. Dengan Nandini berada di gendongannya. Ia langsung masuk ke dalam kamarnya.

"Paman!" Seru Xavier. "Panggil dokter kemari! Cepat!" L
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status