Share

Mengamuk

Di dalam sebuah kamar pelayan yang ada di bagian belakang dari rumah keluarga Aditama. Terlihat seorang gadis cantik kini sedang duduk meringkuk di atas ranjang.

Dengan ditemani seorang wanita yang usianya 8 tahun lebih tua darinya, gadis itu menangis sesegukan menceritakan semua hal yang telah terjadi padanya semalam.

"Ya, Allah, Nay. Kamu yang sabar ya!" ujar Eni yang ikut menitikan air matanya karena merasa sedih ketika mendengar semua ceritanya tadi.

"Hiks ... hiks ... sekarang aku harus bagaimana, Mbak? Mahkotaku kini sudah hancur da-dan aku sudah tidak suci lagi, Mbak. Hiks ... hiks!" ucap Nayla. Dengan tersedu-sedu gadis berlesung pipi itu masih meneruskan tangisnya yang seolah tidak bisa untuk dihentikan.

Eni langsung memeluknya dengan sangat erat. Lalu mengusap-usap punggungnya pelan, mencoba untuk menenangkannya. Sungguh ia merasa miris, iba dan tidak tega melihat gadis yang baru 4 bulan yang lalu ia bawa untuk bekerja di rumah ini, tengah bersedih.

Dirinya tidak pernah meny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status