Share

39. Lapar.

Penulis: Ashh_
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-27 17:16:57

Lynette terbangun pukul 9 malam, wanita itu melirik ke arah lampu tidur yang menyala sebagai penerangan utama kamar ini. Di samping kanannya, Lucian tertidur damai dengan merangkul bahunya erat.

Seluruh badannya terasa sangat sakit dan sangat letih. Dia ingat dengan Lucian yang tiba-tiba menggaulinya setelah dia terbangun kaget, karena merasa bermimpi buruk. Namun ternyata itu lebih dari sekedar mimpi buruk.

Alis tebal Lucian mengambil perhatiannya, Lynette memposisikan dirinya menghadap pada Lucian. Menggeser letak kepalanya yang tadinya ada di pergelangan tangan pria itu, lebih naik ke atas hingga ke bahu.

“Kenapa dia bisa memasang wajah setenang itu, padahal dia memeluk pinggangku dengan sangat erat.” Pandangan Lynette turun pada tangan kiri Lucian yang melingkar di pinggangnya.

Lama dalam posisi itu, Lynette mencoba menyingkirkan dirinya dari pelukan Lucian dan duduk menghadap jendela kamar. Dia bangkit, menggeser pesan gorden besar itu dan melihat jika badai telah surut dan ke
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pengantin Pengganti Bos Mafia   47. Tentang Lynette.

    Lucian memutuskan untuk menyewa kabin untuk perjalanan mereka, setelah dia menimbang dengan keadaan Lynette yang sedikit terguncang. Jika Lucian tidak salah menghitung, mereka baru akan tiba satu jam lagi. Meskipun hanya sebentar, tapi keadaan Lynette adalah yang terpenting. Pintu kabin Lucian buka, mempersilahkan Lynette untuk masuk terlebih dahulu. Tidak ada banyak barang di sini, hanya ada kasur kecil, nakas dan kulkas satu pintu. Di bagian tengah ruangan ada meja kecil yang dilapisi dengan karpet tebal. Suhu dalam ruangan ini sedikit pengap, maka Lucian putuskan membuka sedikit jendela kecil tidak jauh dari meja duduk di sana. Lynette mengikuti Lucian dan duduk di depan pria itu. Telepon service ada di atas meja, Lucian mengambilnya dan berbicara dari sambungan. "Iya, air dingin dan toast. Masing-masing dua porsi." Keheningan merebak di antara mereka dengan sepoi angin dingin yang masuk melalui jendela. Lynette menatap kosong ke arah depan dengan tangan yang tersimpan d

  • Pengantin Pengganti Bos Mafia   46. Pembunuhan ke 7.

    Di hadapan mereka telah berdiri 5 pria dewasa dengan senjata tajam di tangan mereka. Berdiri menantang Lucian yang hanya berdua dengan seorang wanita yang diperintah oleh tuan mereka untuk menghabisinya. Kemenangan membara di mata mereka, senyum, pongah pun terbit setelah tembakan mereka berikan sebagai pengancaman. "Kau tidak akan bisa kabur kemanapun lagi, Lucian!" teriak salah satu dari mereka yang tampaknya ketua dari mereka semua. Wajahnya garang, menyeramkan dengan satu mata yang tertutupi dengan kain hitam. Tubuhnya yang berotot tampak sangat keras dengan tato yang menghiasi di setiap jengkalnya. "Kau pasti ingat aku! Seseorang yang akan kau habisi di tengah jurang, kau bahkan mengambil satu mataku! Sialan!" Suara itu menggema mencoba mengalahkan deburan ombak yang menghantam kapal. Tersimpan begitu banyak dendam yang tertimbun selama beberapa tahun. "Tidak, aku tidak ingat," balas Lucian dengan surat tenang. Tidak terbesit rasa takut apapun dari pria itu. Lyn

  • Pengantin Pengganti Bos Mafia   45. Alix Julienne.

    "Benar. Saya Alix Julienne putri tunggal Louis Julienne."Louis Julienne, salah satu keluarga mafia yang berada di bawah kendali keluarga Issac. Keluarga Julienne begitu setia dengan Keluarga Issac, sehingga Lucian dengan senang hati menjadikan keturunan mereka sebagai pengendali bisnis bawah tanah dengan bisnis anggur merah. "Sekali lagi, saya meminta maaf atas kelancangan dan ketidaknyamanan Anda dan Nyonya Issac karena teman-teman saya." "Ya, saya harap dikemudian hari kau menemukan teman yang lebih bisa menghargai privasi orang lain dan lebih bermartabat."Lucian memperhatikan gerak-gerik Alix dengan saksama. Gadis ini seumur dengan Lynette, masih muda dan tengah menempuh pendidikan di universitas ternama. "Kalian saling kenal?" Suara pelan Lynette membuyarkan ketegangan pertempuran bisnis mendadak mereka. "Dia putri tunggal keluarga Julienne, salah satu keluarga yang memegang bisnisku." Jawaban dari Lucian dapat Lynette pahami. Dengan senang hati, wanita itu menyodorkan tan

  • Pengantin Pengganti Bos Mafia   44. Gadis-gadis Penggoda.

    Deburan ombak bergelayut mesra, berwarna biru ke hijauan. Udaranya pagi menuju siang yang sejuk, terasa dingin menyengat setelah hujan badai kemarin malam penuh. Matahari yang telah naik ke atas, tidak malu memberikan kehangatan yang sempurna. Udara memiliki suhu minus , tak menghentikan pada gadis-gadis cantik untuk berpakaian modis dengan wajah yang penuh make up. "Ah, Tuan Lucian bagaimana kalau kita pergi ke kantin untuk membeli makanan? Kebetulan aku memiliki beberapa saran makanan yang cocok untuk pagi ini," rayu seorang gadis dengan pakaian ketat dengan rambut bergelombang berwarna pirang. Lucian menatap gadis itu dengan senyum tipis, di sampingnya ada Lynette yang duduk dengan wajah tertekuk. Ada sekitar 4 gadis muda yang sedari awal dia keluar untuk melakukan administrasi kapal dan duduk tidak jauh dari jangkauan banyak orang. Mereka datang dan bergabung begitu saja. Tidak ada yang istimewa, karena sebelumnya Lucian memang akan segera beranjak dan mengabaikan mereka. Nam

  • Pengantin Pengganti Bos Mafia   43. Tembakan Pertama.

    "Aku tidak bisa menjelaskannya." Cukup dengan jawaban itu, Lynette tidak ingin bertanya tentang apapun lagi. Dia tidak mempunyai hak untuk mengetahui seluk-beluk keluarga Lucian. Wanita itu memilih memiringkan kepalanya, menatap gedung-gedung tinggi yang berjajar dengan cantik. Lampu-lampu jalanan yang tinggi, memantul cahaya matahari pagi yang terik. Ketika pandangannya jatuh pada kaca spion, Lynette mengerutkan kening ketika dia mendapati sesuatu yang mengganjal. Di perlimaan jalan bertepatan dengan lampu merah, mobil mereka berhenti. Lynette juga melihat jika mobil hitam di belakang mereka juga berhenti. Berlanjut ketika Lucian melajukan mobil kembali berbelok ke arah kiri, melewati jembatan kecil yang sepi. Mobil itu terus ada di belakang, ketika kebanyakan kendaraan memilih untuk belok ke arah lain. "Tuan, apakah mobil di belakang itu mengikuti kita?" Lucian sudah tahu, mobil hitam itu memang sudah mencurigakan ketika dia keluar ke jalan raya. "Di kotak bawa das

  • Pengantin Pengganti Bos Mafia   42. Kegundahan Hati Lynette.

    Perjalan panjang akan segera di mulai, Lucian fokus pada jalanan depan yang curam dan berkelok-kelok. Kebun teh di pagi hati mulai tampak beberapa pemetik daun teh di setiap sudut, dibelakang punggung mereka ada sebuah keranjang besar untuk tempat daun. Lynette sempat menanyakan hal tersebut pada Lucian dan dijawab dengan singkat. "Itu untuk tempat daun yang mereka petik.""Setelah mereka petik, lalu daunnya buat apa? Dibuat teh? Teh itu dari daun? Bagaimana bisa?"Lucian menurunkan kecepatan laju mobil, memutar stir berbelok pada tikungan yang sedikit tajam. Dengan sempurna dia kembali ke jalanan yang mulai jarang tanjakan. Jalanan yang becek, karena hujan badai semalaman tentu saja membuat kualitas jalanan semakin buruk. Bisa Lucian rasakan, jika Lynette tidak nyaman dengan jalanan mereka saat ini. Lucian akan mengabari Vadim untuk mengganti jalanan menuju kebun teh menjadi aspal, agar hal ini tidak terulang kembali. "Daun yang telah dipetik akan dikeringkan dan diproses dengan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status