Share

Bab 65

Aksen nampak menghela napas lega setelah melakukan panggilan telepon bersama anak buahnya di seberang sana. Mereka mengatakan jika Aurelia sudah tertangkap begitu pula dengan satu orang pesuruhnya.

Senyumnya begitu sinis menatap layar ponsel yang menampilkan beberapa foto mengenaskan Aurelia. Sepertinya ia sudah mirip psikopat sekarang, dimana ia merasa senang jika musuhnya sudah ada dalam kendalinya.

Spontan Aksen meletakkan ponselnya ketika Amora datang dengan kotak P3K di tangannya. Wanita itu duduk di sebelah Aksen tanpa ekspresi sama sekali. Bahkan matanya tidak begitu ramah.

Namun berbeda dengan Aksen, pria itu tak sejenak pun matanya beralih menatap ke arah lain. Fokusnya tetap pada mata istrinya, mengamati setiap gerakan Amora yang sedang menyiapkan alat dan bahan untuk mengobati luka di tangan Aksen.

“Kemarikan tanganmu,” ucap pelan Amora kepada Aksen.

Aksen menggerakkan tangan berdarahnya seraya meringis pelan. Ia meletakkan tangannya itu di atas perlak yang berada di atas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status