Saat Maya sedang tertidur inilah tampak seseorang melihat dari balik jendela. Seorang laki-laki tampan yang menjadi incaran banyak cewek. Siapa lagi kalau bukan Jonathan.
"Cih, perempuan murahan," ujarnya.
Dia langsung pergi dan tidak jadi masuk ke ruang perawatan Maya. Dia menduga Maya sedang bermesraan dengan bodyguard tersebut. Sampai mereka tidur dengan berpegangan tangan. Padahal tangan Maya sedang diperban dan berada tidak jauh dari tubuh bodyguard tersebut.
Lebih parah lagi, Jonathan tidak menyadari kalau laki-laki tesebut adalah pegawai di rumahnya sendiri. Yang sengaja diminta nyonya besar untuk menemani Maya selama dirawat di rumah sakit.
Flashback On
Peristiwa siang di mall yang menimpa nyonya besar dan rombongannya menjadi viral di grup perpesanan hijau. Tidak hanya grup keluarga, namun juga grup perusahaan dan di kalangan pebisnis.
Info tersebut tentu saya diterima juga oleh Jonathan yang sedang berada di kan
Hari ini Maya sudah pulang dari rumah sakit. Dia dijemput sopir keluarga besar Tuan Mulia. Hanya ditemani bodyguard yang menjaganya selama di rumah sakit. Padahal Maya sangat berharap Jonathan yang diperintahkan nyonya besar untuk menjemputnya. Toh hubungannya sudah membaik akhir-akhir ini."Jangan seperti pungguk merindukan bulan. Kamu ini hanya remeh temeh rempeyek di rumah ini. Jangan berharap dijemput tuan muda," bisik Maya pada dirinya sendiri.Saat Maya turun dari mobil, ternyata Jonathan sedang pulang kerja. Mobil mereka datang beriringan. Mobil yang menjemput Maya datang terlebih dahulu. Baru menyusul di belakangnya mobil yang dikemudikan Jonathan.Melihat mobilnya saja, dada Maya sudah berdebar. Apalagi saat pengemudinya turun dan membuka pintu. Maya berjalan perlahan, berharap agar Jonathan menanyakan keadaanya. Atau minimal sekedar menyapa.Ternyata Jonathan sama sekali tidak menghiraukan keberadaan Maya. Berlalu begitu saja tanpa m
Besok harinya, acara persiapan anniversary ke-50 perusahaan PT Kita Mulia atau ulang tahun emas akan dilangsungkan. Perusahaan sudah menyewa jasa event organizer dan menyewa ballroom di sebuah hotel bintang lima.Maklum, PT Kita Mulia merupakan salah satu perusahaan garmen papan atas di negeri ini. Produknya sudah banyak diekspor ke manca negara. Terutama ke Timur Tengah.Rumah Tuan Mulia juga sudah heboh. Karena Nyonya Mulia mendatangkan MUA ke rumahnya. Untuk me-make up dirinya, juga nyonya besar yang kali ini akan ikut serta.Karena Maya akan ikut mendampingi nyonya besar, maka dia pun ikut di make up juga.Pukul 18.30 Tuan Mulia dan istri serta nyonya besar dan Maya sudah berangkat ke lokasi acara. Sedangkan Jonathan sudah berangkat terlebih dahulu. Karena Jonathan harus mengechek terlebih dahulu kesiapan acara.Karena ini ulang tahun emas, maka acara digelar dengan besar-besaran. Lebih dari seribu orang yang diundang .
Keesokan harinya berita acara Anniversary Emas PT Kita Mulia sudah tersebar di mana-mana. Baik di media cetak, media online dan juga televisi. Baik di dalam maupun luar negeriDi media bisnis yang diungkap tentang growth dan neraca perusahaan. Ekspansi yang sudah dilakukan serta performa perusahaan.Beda lagi untuk media hiburan. Yang dimuat adalah sosok Jonathan dan Maya. Mereka berusaha mengorek informasi tentang asal usul Maya. Tapi tidak ada yang menemukan. Akhirnya disebut saja gadis misterius.Untuk media perempuan, yang diulas adalah sosok nyonya besar, yang dianggap sebagai perempuan perkasa. Di usianya yang sudah sangat senja masih bisa menjadi komisaris di perusahaan multi nasional. Perusahaan yang dirintisnya."Lihat tuh, foto dan ulasan tentang mama dimuat di sini," ujar Nyonya Mulia seraya menunjukkan media online yang dibacanya dari handphone.Tidak mau ketinggalan, nyonya besar kemudian melihat situs online yang berisi te
Maya melangkah meninggalkan rumah besar tempat dia bekerja sebulan ini. Sebuah tas pemberian nyonya besar ditentengnya. Berisi satu stel pakaian yang dibelikan nyonya besar dan yang tunai. Sedangkan dress yang diberikan Jonathan dia tinggalkan saja di kamarnya. Dia tidak ingin memiliki kenangan apapun tentang laki-laki itu."Mbak Maya mau kemana?" tanya satpam rumah besar tersebut."Mau pulang kampung Pak. Sudah sebulan belum pulang," jawab Maya."Mengapa tidak menunggu taksi online saja dari sini?" tanya satpam tersebut."Mau ke depan saja Pak. Sekalian berpamitan dengan paman di depan," ujar Maya yang tiba-tiba mengingat nama paman pura-puranya si Agus, yang juga satpam perumahan tersebut."Oh ya sudah. Hati-hati di jalan ya," ujar satpam tersebut.Maya mengangguk. Ia berjalan kaki sampai pintu gerbang perumahan. Di sana ternyata tidak ada Agus. Maya jadi bernafas lega karena itu.Ia memilih jalan kaki daripada naik taksi onli
Maya tidak mau menunggu lama. Sore harinya dia berpamitan kepada ibu kost untuk pulang kampung. Untuk mengurus KTP dan berkas berkas yang hilang saat dicopet."Kalau urusan saya sudah beres, saya akan kembali ke sini lagi Bu. Mohon doanya semoga semua semua lancar," kata Maya."Hati-hati ya Maya. Maaf kalau mungkin ibu dianggap cerewet. Tapi kartu identitas itu ke depannya akan kamu perlukan untuk kepentingan dirimu sendiri," ucap Bu Hadi.Maya mengangguk. Apa yang dikatakan Bu Hadi benar. Kalau dia tidak memiliki kartu identitas, maka dia hanya akan bisa bekerja pada sektor informal. Padahal Maya masih memiliki cita-cita tinggi untuk kuliah lagi dan bekerja di sektor formal."Iya Bu. Saya paham. Terima kasih sudah diingatkan. Saya berangkat dulu," ucap Maya berpamitan.Maya kemudian menuju jalan raya. Dia akan menunggu bus kota untuk menuju terminal antar kota. Selanjutnya dia akan mencari bus yang akan membawanya ke daerah asal.Sesampainy
Hampir seharian Maya mengurus kembali berkas-berkasnya yang hilang itu. Terutama untuk KTP dan ijazah. Sedangkan untuk paspor sudah diambilnya saat pulang tadi pagi. Untuk SIM dia memang tidak punya. Meskipun dia bisa mengendarai motor dengan baik.Tidak lupa ia ke bank untuk membuka rekening baru agar dia bisa menyimpan uang cash. Selain itu dia akan membeli handphone baru yang murah murah saja untuk memudahkan dia mendapatkan pekerjaan.Ternyata semua agenda tersebut bisa dia selesaikan dalam sehari. "Terima kasih, Tuhan atas semua kemudahan ini," ujarnya bersyukur dalam hati.Setelah semua beres, dia kembali ke terminal. Dia akan mengambil pemberangkatan malam agar bisa sampai di ibukota saat pagi harinya. Maya tidak mau jatuh ke lubang yang sama, tiba tengah malem dan menjadi sasaran copet.Sambil menunggu dia browsing perusahaan atau toko atau rumah makan di sekitar kost nya yang sedang membuka lowongan pekerjaan. Dia menemukan bebe
"Bukankah kamu Maya? Mengapa kamu di sini?" tanya laki-laki tersebut. Seorang laki-laki tinggi berkulit sawo matang dengan rambut panjang diikat ke belakang."Lho mengapa kamu juga di sini? Bukankah ini kost putri?" tanya Maya balik."Aku anak pemilik kost ini," jawab Firman. Laki-laki yang ditemuinya di bis. Bahkan mereka duduk bersebelahan."Oh maaf," ucap Maya. Dia menutup wajahnya karena malu. Dia berlalu menuju pintu samping yang merupakan jalan khusus anak kost."Hai jangan pergi dulu, kamu pasti anak baru ya?" tanya Firman."Iya dia barusan dua hari kost di sini," kata ibu kost yang muncul di balik pintu. Mungkin gara-gara keributan yang ditimbulkan Firman dan Maya sehingga ibu kost ikut keluar."Maaf saya permisi dulu," ujar Maya segera pergi tidak ingin berlama-lama dengan Firman, laki-laki yang diacuhkan di bis. Selain itu perutnya kita sudah prot s minta diisi. Sejak pagi Maya baru makan sekali.Firman hanya memandang Maya
Siang itu juga Maya mendapatkan telepon dari resto. Besok pagi dia diminta untuk mengikuti test wawancara. Kalau memang dinyatakan lolos, maka hari itu juga dia harus mengikuti training selama seminggu sebelum dinyatakan diterima."Apa benar sama Maya Estetika?" tanya seseorang perempuan via telepon.Maya sangat yakin itu telepon dari resto Firman. Sebab hanya di resto tersebut Maya melamar pekerjaan dan mencantumkan nomor teleponnya."Iya, saya sendiri," jawab Maya."Jadi begini. Besok pagi pukul 08.00 Anda diminta datang ke resto untuk mengikuti test wawancara. Kalau memang Anda dinyatakan diterima, maka hari itu pula Anda harus mengikuti training selama seminggu," ucap penelepon tersebut."Dengan senang hati. Besok sebelum pukul delapan saya sampai di resto," kata Maya.Dia berjingkrak kegirangan. Setidaknya dia sudah selangkah lagi mendapatkan pekerjaan. Apalagi keputusan diterima atau tidak tergantung Firman, anak ibu kostnya .K