Share

Ellen Mau Kakak Emma

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2025-08-07 12:23:29

Di rumah sakit.

Ellen terbangun di tengah malam dan kembali menangis saat melihat tangannya dipasang infus dan tidak ada di kamarnya.

“Kakak Emma.” Ellen spontan memanggil nama sang pengasuh, suara tangisnya yang keras membangunkan Imelda yang tertidur di kursi samping ranjang.

Imelda langsung berdiri lalu duduk di tepian ranjang Ellen.

“Ellen, ini nenek buyut.” Imelda mengusap lembut kening Ellen.

Begitu Ellen menoleh pada Imelda, dia langsung bertanya, “Di mana Kakak Emma?”

Imelda terkejut. Bukan Ethan yang ditanyakan Ellen, tapi malah pengasuh Ellen.

“Ellen mau Kakak Emma.”

Imelda tersenyum, tangannya masih mengusap lembut kening Ellen.

“Kakak Emma sedang dijemput Papa, jadi Ellen jangan menangis,” kata Imelda.

Mendengar penjelasan dari sang nenek buyut, Ellen langsung berhenti menangis meskipun masih sesenggukan.

“Nenek Buyut tidak bohong?” tanya Ellen.

“Untuk apa nenek bohong?”

Ellen tersenyum melihat keseriusan di mata sang nenek buyut, tapi detik berikutnya ekspresi wajahnya m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
sp yg datang Rosalinda kah kalo iy usir aja nenek...bikin gerah aja
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Perdebatan Keluarga

    Di rumah orang tua Ethan.Rosalinda duduk sambil menyilangkan kedua tangan di depan dada. Wajahnya begitu suram, sorot matanya tajam ke arah sang mertua.“Apa sebenarnya yang mau kamu katakan?” tanya Victor menatap heran pada sang istri.Baru juga Victor menginjakkan kaki di rumah, Rosalinda sudah mengajaknya duduk bersama Imelda di ruang keluarga.Imelda duduk dengan tenang sambil menggenggam ujung tongkatnya saat menatap pada Rosalinda.“Apa kamu tahu kalau Ethan menikah tanpa seizin kita, bahkan Mama tahu tapi dia malah setuju dan tidak keberatan sama sekali dengan keputusan Ethan.” Suara Rosalinda dalam berbalut nada kekecewaan.Kening Victor berkerut halus. Dia menoleh sejenak pada Imelda sebelum kembali menoleh pada sang istri.“Kalau Ethan mau menikah, bukankah ini kabar bagus?” kata pria itu.Rosalinda membulatkan bola mata lebar. “Bagaimana bisa kamu bilang kabar baik, jika yang dinikahinya itu pengasuh Ellen?! Apa kamu masih bisa bilang ini kabar baik?” Rosalinda menaikkan

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Ada Sesuatu

    Saat siang hari. Ethan duduk sambil menatap Ivan yang sedang makan. Ada sesuatu di balik tatapannya, saat Ivan memandang ke arahnya, Ethan langsung mengalihkan pandangan.“Anda tidak makan?” tanya Ivan saat merasakan tatapan Ethan tadi tertuju padanya.Ethan memandang pada Ivan, lalu menggeleng pelan. “Makanlah yang banyak, itu semua untukmu.”Ethan menunjuk makanan yang ada di meja dengan dagu.Ivan agak kurang nyaman dengan tatapan Ethan tadi, tapi dia tetap melanjutkan makannya.“Lain kali, panggil aku dengan sebutan kakak atau nama saja, jangan bicara formal denganku,” kata Ethan.Ivan berhenti mengunyah, tatapan matanya menunjukkan kebingungan, tapi dia mengangguk pelan.Setelah menatap Ivan yang kembali makan, Ethan memandang ke arah ranjang. Tatapannya tertuju pada Emma yang sedang menyelimuti Ellen.Emma menghampiri Ethan dan Ivan, dia duduk di samping Ivan dan tersenyum melihat sang adik makan dengan lahap.“Ellen tidur?” tanya Ethan.Emma mengalihkan pandangan pada Ethan, di

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Akhirnya Bertemu Lagi

    “Apa tidak masalah bicara dengan mamamu seperti itu?” tanya Emma setengah berbisik. Dia cemas dan takut kalau Rosalinda marah pada Ethan.“Kamu tidak perlu mencemaskannya,” balas Ethan dengan santai.Melihat Ethan yang begitu tenang, Emma pun berusaha untuk tak berpikiran berlebih.Mereka tiba di depan kamar inap Ellen. Ethan berhenti sejenak lalu menoleh pada Emma.“Ellen pasti sangat senang melihatmu kembali,” kata Ethan.Emma mengangguk pelan. Dia juga sudah rindu pada gadis kecil itu.Ethan membuka pintu kamar inap perlahan, membawa Emma masuk untuk menemui putrinya. Saat mereka menginjakkan kaki di dalam, mereka langsung melihat ekspresi wajah Ellen yang penuh dengan senyuman.“Kakak Emma,” teriak Ellen tak bisa membendung kebahagiaannya. Dia membuka tangan ingin memeluk pengasuhnya itu.Emma langsung melepas tangannya dari Ethan. Dia melangkah cepat menghampiri Ellen, lalu segera memeluk gadis kecil itu.“Ellen kangen Kakak Emma,” kata Ellen saat berada dalam pelukan hangat Emma

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Mendeklarasikan Pernikahan

    Imelda menatap datar ke arah pintu. Ekspresi hangatnya berubah dingin saat melihat Rosalinda dan Fiona datang.“Bagaimana kabar Ellen? Oma datang bawa boneka.” Rosalinda berjalan mendekat menghampiri ranjang Ellen.Namun, sebelum Rosalinda berhasil mendekati Ellen, Imelda sudah lebih dulu berdiri menghalangi langkah Rosalinda.Rosalinda terkejut. Dia menghentikan langkah sambil menatap heran pada Imelda.“Kenapa Mama menghalangiku?” tanya Rosalinda, keningnya berkerut samar.“Ellen nggak mau lihat Oma, Oma nakal!”Suara teriakan Ellen membuat Imelda melirik ke belakang, lalu setelahnya dia kembali menatap pada Rosalinda.“Dengar sendiri, Emma tidak mau menemuimu,” kata Imelda dengan nada suara pelan tapi tegas.Rosalinda benar-benar tak percaya. Dia menoleh pada Fiona yang ada di sampingnya lalu kembali menatap pada sang mertua.“Aku tidak melakukan apa pun, aku hanya ingin melindungi Ellen dan Ethan,” kata Rosalinda mencoba membujuk.“Melindungi? Melindungi dengan cara memperlihatkan

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Ellen Mau Kakak Emma

    Di rumah sakit. Ellen terbangun di tengah malam dan kembali menangis saat melihat tangannya dipasang infus dan tidak ada di kamarnya.“Kakak Emma.” Ellen spontan memanggil nama sang pengasuh, suara tangisnya yang keras membangunkan Imelda yang tertidur di kursi samping ranjang.Imelda langsung berdiri lalu duduk di tepian ranjang Ellen.“Ellen, ini nenek buyut.” Imelda mengusap lembut kening Ellen.Begitu Ellen menoleh pada Imelda, dia langsung bertanya, “Di mana Kakak Emma?”Imelda terkejut. Bukan Ethan yang ditanyakan Ellen, tapi malah pengasuh Ellen.“Ellen mau Kakak Emma.”Imelda tersenyum, tangannya masih mengusap lembut kening Ellen.“Kakak Emma sedang dijemput Papa, jadi Ellen jangan menangis,” kata Imelda.Mendengar penjelasan dari sang nenek buyut, Ellen langsung berhenti menangis meskipun masih sesenggukan.“Nenek Buyut tidak bohong?” tanya Ellen.“Untuk apa nenek bohong?”Ellen tersenyum melihat keseriusan di mata sang nenek buyut, tapi detik berikutnya ekspresi wajahnya m

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Sangat Yakin

    “Tu-Tuan ….” Suara Emma tersekat di tenggorokan. Tatapannya tak percaya pada Ethan yang berdiri di depannya dengan pandangan begitu serius saat melontarkan kata ‘istri’ padanya. “Anda jangan bercanda, Tuan.”“Apa aku terlihat bercanda?”Emma meneguk ludah kasar, tubuhnya mendadak gemetar. Kenapa Ethan ingin menjadikannya istri?“Kenapa?” Hanya kata itu yang lolos dari bibirnya.Tangan Ethan terulur ke kepala Emma, lalu mengusap lembut rambut Emma dengan tatapan tak teralihkan dari wajah wanita itu.Lidah Emma kelu, tatapannya tak mampu beralih dari sorot mata lembut Ethan.“Karena aku membutuhkanmu, Ellen membutuhkanmu. Bukan sebagai pengasuh, tapi sebagai satu-satunya wanita yang akan kami cintai.”Jantung Emma berdegup sangat cepat, bahkan kedua kakinya tiba-tiba lemas, membuat tubuhnya limbung dan hampir terjatuh jika Ethan tak segera menangkap lengannya.“Tu-an.” Emma tak percaya. Ini seperti mimpi dan ucapan Ethan terdengar seperti sebuah nada candaan untuk menenangkannya.Tapi Et

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status