Home / Romansa / Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan / Kedekatan Emma dan Ellen

Share

Kedekatan Emma dan Ellen

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2025-06-21 15:07:18

Ethan duduk diam di kursinya sambil memandang ke dinding kaca besar yang menghalangi dunia luar masuk ke dalam ruangannya.

Ethan diam memikirkan apa yang tadi Samuel katakan. Tiba-tiba ada rasa bersalah merayap di dadanya, apalagi saat ingat bercak merah di sprei.

Saat Ethan masih melamun, dia dikejutkan dengan suara ponsel yang tergeletak di meja. Ethan mengecek siapa yang mengirim pesan padanya, ternyata Emma yang menghubunginya.

[Tuan, sopir menghubungi saya kalau mobilnya tiba-tiba mogok di jalan. Apa saya boleh mengajak Non Ellen pulang menggunakan taksi?]

Ethan langsung mengecek jam di arloji yang melingkar di pergelangan tangan, lalu dia mengetik balasan untuk Emma.

[Tidak usah naik taksi, aku yang jemput.]

Setelah mengirim pesan pada Emma, Ethan segera berdiri dari kursinya lalu berjalan keluar dari ruang kerjanya.

“Anda mau makan siang?” tanya Samuel saat berpapasan dengan Ethan.

“Mobil yang menjemput Ellen mogok, jadi aku akan menjemputnya,” jawab Ethan lalu segera melangkah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Adeena
Yuhuuu udah mulai dapat bukti semoga Ethan ga berubah sikap sama Emma...
goodnovel comment avatar
Marlien Cute
Akhirnya Ethan menemukan sebelah anting yang sama tertinggal dikamar hotel waktu ml sama Emma.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Ibu Majikan Yang Tak Suka

    Siang itu Ellen pulang bersama Emma seperti biasa. Ellen terlihat sangat senang saat berjalan bersama sambil menggandeng tangan Emma.Ketika sampai di dalam rumah, Ellen melepas tangan Emma dengan senyum semringah saat melihat siapa yang ada di rumah.“Oma.” Ellen berlari menghampiri Rosalinda Walter–sang nenek yang datang berkunjung ke rumah itu.“Cucu kesayangan oma.” Rosalinda langsung memeluk Ellen bahkan menciuminya berulang kali.Ellen tertawa riang, dia senang karena sang oma mampir main ke rumah.Saat masih sibuk dengan Ellen, Rosalinda menatap ke arah Emma yang berdiri di dekat mereka. Wanita paruh baya itu memerhatikan penampilan Emma dari ujung kaki hingga kepala.“Kamu pengasuh baru Ellen?” tanya Rosalinda tak terkejut ada pengasuh baru karena selama sebulan ini memang sudah bergonta-ganti beberapa pengasuh. Bahkan tak hanya bulan ini, bulan sebelumnya, dan sebelumnya, hampir beberapa sekali dalam sebulan ganti pengasuh dengan alasan resign yang tak jelas.Rosalinda berdi

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Keluarga Emma

    Keesokan harinya. Emma sedang sibuk menyisir rambut Ellen lalu mengikatnya agar rapi sebelum pergi ke sekolah.Ellen terlihat sangat senang. Dia duduk di kursi kecilnya sambil mengayunkan kedua kakinya yang menggantung.“Aku suka kalau rambutnya diikat,” ucap Ellen.“Benarkah?” Emma tersenyum sambil menatap bayangan Ellen dari pantulan cermin.“Iya,” balas Ellen dengan nada ‘A’ panjang di akhir kata.Emma lagi-lagi dibuat tersenyum dengan tingkah lucu Ellen, lalu dia kembali berkata, “Kakak Emma tidak punya adik perempuan, punyanya adik laki-laki, jadi tidak bisa ikat rambut seperti ini.”“Kakak Emma punya adik?” tanya Ellen lalu menoleh sambil mendongak agar bisa melihat wajah Emma.“Punya,” jawab Emma, “mau lihat?” tanya Emma kemudian.Ellen mengangguk-angguk penuh semangat.Emma berjongkok di samping Ellen duduk, lalu dia membuka ponsel dan memperlihatkan foto Ivan.“Ini adik Kakak Emma, tapi dia nggak bisa jalan karena sakit,” ucap Emma.“Sakit apa? Kasihan sekali.” Ellen langsung

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Merasa Bersalah

    Ethan mengajak bicara berdua dengan Emma di ruang kerja. Dia juga meminta Ellen bermain di kamar agar tak mengganggu apa yang akan dibicarakan Emma dan Ethan.“Apa benar kalau tadi Naomi datang dan menamparmu lagi?” tanya Ethan sambil terus menatap wajah Emma yang tertunduk.“Iya, Tuan,” jawab Emma tanpa menatap pada Ethan.Ethan terus memerhatikan Emma. Dia melihat pengasuh putrinya itu terus meremat jemarinya. Sepertinya Emma terus gugup saat bersamanya.Dan, Ethan sekarang tahu, kenapa Emma takut berhadapan dengannya. Semua karena malam itu.“Apa lagi yang Naomi lakukan sekarang?” tanya Ethan menyelidik. Dia bertanya dan mendengarkan tanpa mengalihkan pandangan sama sekali dari Emma.“Nyonya Naomi datang ingin mengajak Nona Ellen, lalu saya dengan sopan mencegahnya dan kebetulan Nona Ellen juga menolak, lalu Nyonya Naomi marah dan menampar saya, mengatakan kalau saya sudah memengaruhi Non Ellen,” jawab Emma tetap dengan posisi menunduk. Dia tak mau menatap Ethan karena takut.Ethan

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Ellen Ketakutan

    “Kamu sudah apakan Ellen sampai dia menuruti ucapanmu?” Naomi bicara sambil menatap tajam pada Emma, bahkan giginya bergemeletuk menahan emosi.“Maaf, Nyonya. Saya hanya mengikuti perkataan Tuan,” ucap Emma tetap sopan.Tanpa diduga, Naomi menampar Emma untuk melampiaskan emosinya seperti hari sebelumnya.“Mama jangan!” teriak Ellen yang syok dan ketakutan melihat Naomi menampar Emma yang kedua kalinya. Ellen langsung memeluk kaki Emma sambil menangis.Naomi terkejut Ellen malah menangisi Emma. Dia tergagap syok juga kesal karena Ellen malah dekat dengan Emma.“Ellen takut, Mama jangan nampar Kakak Emma lagi,” rengek Ellen sambil terus memeluk kaki Emma.Guru dan beberapa pengasuh di sana terkejut melihat kejadian itu. Dua guru akhirnya mendekat untuk melerai masalah yang terjadi.“Maaf, Ibu. Jika memang ada masalah, lebih baik diselesaikan dengan baik-baik,” ucap guru sekolah itu tetap sabar menghadapi Naomi, meskipun dia tahu kalau Naomi memang sering menindas pengasuh Ellen.“Bagai

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Sama-sama Dijebak

    Ethan berangkat ke perusahaan tanpa mengantar Ellen ke sekolah. Dia berjalan dengan langkah tegap menuju lift diikuti Samuel yang terkejut melihat Ethan datang lebih awal pagi ini.“Apa ada rapat pagi ini?” tanya Ethan saat mereka berada di lift.“Tidak ada, Pak. Hanya ada pertemuan dengan klien jam sepuluh nanti,” jawab Samuel.Ethan diam sesaat, lalu menoleh Samuel yang berdiri di sisi kanannya.“Kamu sudah mendapat informasi tentang pengasuh putriku?” tanya Ethan.“Sudah, Pak.” Sebelum Samuel melanjutkan ucapannya, pintu lift sudah lebih dulu terbuka di lantai ruangan Ethan berada.Ethan berjalan keluar diikuti Samuel, mereka langsung menuju ke ruangan Ethan untuk membahas apa yang sejak kemarin Ethan pikirkan.“Jelaskan!” perintah Ethan begitu sudah duduk di kursi kerjanya.Samuel langsung membuka tablet pintarnya, kemudian mulai membacakan rincian informasi yang dia dapat secepat kilat demi menghilangkan rasa penasaran dan kecemasan sang atasan.“Nama lengkapnya Emma Zahira, dua

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Takut Dipecat

    “Ap-apa maksud Anda, Tuan?” tanya Emma tergagap dengan ekspresi panik melihat tatapan Ethan padanya.“Apa yang sedang coba kamu mainkan?” tanya Ethan.Emma meneguk ludah kasar. Dia mencoba tenang meskipun sulit.“Tuan, Anda sedang mabuk. Anda mau saya antar ke kamar?” tanya Emma mencoba membujuk agar Ethan melepasnya.Namun, apa yang dilakukan Ethan setelah Emma selesai bicara membuat Emma sangat syok.Tiba-tiba Ethan menekan tengkuknya lalu menautkan bibir mereka dalam-dalam.Emma berusaha memberontak. Dia mencoba mendorong dada Ethan, tetapi pria itu malah semakin melumat bibirnya.Emma panik dan takut, bayangan malam itu kembali singgah saat malam itu dia juga berusaha memberontak tapi sia-sia.Emma mengepalkan telapak tangannya karena tak bisa melawan. Air matanya perlahan menetes saat Ethan terus memagut bibirnya.Saat Ethan mulai menurunkan intensitas lumatan, Emma memberanikan diri mendorong dada pria itu hingga Ethan mundur dan sedikit menjauh darinya.Emma menatap Ethan denga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status