Share

3. Pindah ke Rumah Damian

     Sherly mengemasi barang-barang yang akan dibawa dan tidak ketinggalan, ia juga membawa laptopnya.  Dia memilih dari sekian banyak mobil kesayangannya lalu memutuskan untuk mengendarai Ferarri warna kuning super kesayangannya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

     Damian mendengar deru suara mobil meraung di depan rumahnya. Ia mengintip sebentar sebelum membuka pintu. Dia benar-benar tidak menyangka Sherly turun dari mobil Ferarri?! Dalam hati Damian bertanya-tanya kemungkinan apa jika seorang wanita yang memiliki mobil Ferarri bersedia bekerja sebagai pengasuh? 

     Tidak mungkin! Atau mobil itu milik kekasih Sherly dan meminjamkannya kepada Sherly tapi untuk apa Sherly bekerja sebagai pengasuh Aldo kalau begitu? Damian lagi-lagi tidak habis pikir.  

     Damian merasa sangat aneh dan mulai mencari tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi?  

     Sherly mengenakan pakaian mahal dan bermerk, bukan hanya itu saja, ia juga sangat menguasai Ferarrinya saat ini tapi anehnya, ia mau bekerja sebagai pengasuh dengan gaji dua juta lima ratus ribu perbulan. Damian merasa telah dipermainkan saat ini.

Tapi untuk ukuran seorang wartawan rasanya sulit juga diterima akal sehatnya. Jadi apa alasan Sherly untuk bekerja padanya?

     Ketika ia membuka pintu, Sherly juga hendak mengetuk pintu.

     Damian terpaku sesaat.

     “Halo! Harus dibawa kemana barang-barangku?“ tanya Sherly sambil tersenyum manis.  

     “Siapa kau sebenarnya?“ tanya Damian dengan cepat.

     “Pengasuh barumu?“ kata Sherly mengingatkan.

     Ia merasa sedikit heran, Damian begitu cepat melupakan kesepakatan diantara mereka.   

     “Apakah kau sedang mempermainkan aku? Apa kau wartawan? Dan apa yang kau inginkan dariku?“

     Damian mencecar Sherly dengan pertanyaan yang bertubi-tubi. 

     “Kenapa kau bertanya begitu?“ Sherly bertanya balik dengan cepat guna menutupi sikap paniknya.

     “Aku merasa, kau tidak kekurangan uang.“

     Damian melirik mobil Sherly.

     “Itu kepunyaanmu?“ tanyanya menyudutkan.

     Sherly memandang Ferarinya dengan heran, apa dia berlebihan membawa Ferarrinya malam ini? Mungkin kalau saja ia membawa Jaguarnya, Damian tidak akan bersikap seperti itu padanya. Sherly menyayangkan keputusannya itu.

     “Seingatku mobil itu adalah milikku, hadiah!“ tambahnya lagi.

     Ayahnya membelikannya, waktu ulang tahunnya yang ketujuh belas. 

     “Jadi kenapa …?“

     “Aku cuma butuh pekerjaan!“

     Sherly berkata dengan jujur.

     “Apa tidak boleh?“

     “Kau …“

     “Apakah kau akan membiarkan aku berdiri terus di sini? Aku capek!“ keluh Sherly. 

     “Baiklah. Sini biar kubantu!“ kata Damian.

     “Terima kasih. Oh, iya ngomong-ngomong masih banyak barangku di mobil yang perlu diturunkan.“

     Sherly masuk ke dalam rumah dengan santai.

     Damian melongok mendengar perkataan Sherly.

     “Sam! Turunkan barang-barang Miss Sherly!“ teriak Damian dengan kencang sambil menutup pintunya kembali.

     Sherly menjelajah sendiri masuk kedalam rumah. Setelah memutuskan melihat semua kamar.

    Sherly memutuskan untuk memilih kamar disebelah kamar Damian. 

     “Hmm… itu kamar sepupuku, sebenarnya kamarmu ada di…“

     “Di mana sepupumu sekarang?“ 

     “Dia sedang berlibur ke Bali.“ 

     “Oke, aku akan pindah ketika dia pulang, boleh? Aku suka dengan kamar ini!“

     Damian memperhatikan Sherly, ia hanya bisa tersenyum lalu mengalah. 

     Sherly menepuk pipi Damian pelan.

     “Terima kasih.“

     Damian merasa diperlakukan seperti anak kecil oleh Sherly. 

     Sherly sama sekali tidak terpengaruh dengan pesonanya? Damian merasa heran! Baru kali ini ada wanita yang bersikap santai ketika melihatnya tapi baginya itu tidak masalah karena ia juga tidak bermaksud untuk mendekati Sherly dan menjadikannya kekasihnya! Hanya saja saat ini, ia merasa harga dirinya sebagai seorang pria tampan sedikit terusik.

     Setelah memasukkan semua barang-barangnya ke kamar barunya, Sherly langsung menutup pintu sambil mengucapkan selamat malam.

     Jantung Sherly berdebar kencang! Dia tidak menyangka Damian begitu ganteng, lain sekali dari foto yang dia lihat di internet!

     Ya Tuhan… aslinya, jauh, jauh, jauh… lebih ganteng! pekik Sherly dengan keras.

     Pintu kamarnya diketuk.

     “Sherly, kau tidak apa-apa?“

     Damian memastikan.

     “Yah!“

     Sherly tiba-tiba nongol di pintu lalu menutup pintunya dengan cepat.

    “Oke,“ kata Damian sambil geleng-geleng kepala.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status