Home / Romansa / Pengasuh Misterius / 9. Menginginkan Damian

Share

9. Menginginkan Damian

Author: Lucy Ang
last update Last Updated: 2021-05-27 11:03:31

     Besok paginya, Sherly tidak mengatakan apa-apa. Ia sarapan tanpa memandang Damian, kemudian pergi mengantar Aldo dengan mobilnya. 

    Sementara itu, Damian menghabiskan waktunya untuk mengarang lagu di studionya. 

     Sherly juga berusaha tidak memperdulikannya dan selalu menghabiskan waktunya bersama dengan Aldo. Setelah Aldo tidur, Sherly masuk ke dalam kamarnya tanpa menegur Damian. 

     Menjelang makan malam, Sherly menemani Aldo untuk makan di meja makan, Damian ada di sana tapi Sherly tetap mendiamkannya dan tidak mau bicara dengan Damian. 

     Damian menunggu Aldo masuk ke kamarnya untuk berbicara kepada Sherly, tapi rupanya Sherly tidak memberi kesempatan kepadanya untuk menjelaskan dan minta maaf. Dia langsung masuk ke dalam kamarnya tanpa mengucapkan selamat malam.

     Damian benar-benar merasa tersiksa! Entah, ada apa dengannya!? Kenapa ia melakukan hal seperti itu!? Damian tetap tidak tahu jawabnya. 

     Damian ingin melindungi Sherly dan ia tidak suka ketika Sherly menemui pacar-pacarnya. Damian tidak bisa mengingkari kenyataan bahwa pacar-pacar Sherly itu lebih muda dari padanya, mungkin lebih kaya dan yang membuatnya frustrasi, mereka memang sangat ganteng.

     Damian merasa jika ia bersaing dengan mereka, Damian akan kehilangan Sherly. 

     Ini gila! Kenapa Damian merasa takut kehilangan Sherly? Dan sejak kapan, ia mulai tertarik dengan Sherly sehingga mencemaskan hal itu? Damian meremas rambutnya sendiri karena kesal. Ia tidak bisa berkonsentrasi lalu meninggalkan studionya. 

     Baru dua hari Sherly tidak menegurnya, kenapa ia merasa tersiksa?! Ada apa dengannya? 

     Damian sudah berniat mengetuk pintu kamar Sherly dan meminta maaf tapi ia ragu dan kemudian mengurungkan niatnya begitu saja lalu masuk kedalam kamarnya.

     Sherly merasa begitu tertekan. Ia berusaha menghindari Damian selama dua hari ini. Ia ingin sekali berbaikan dengan Damian.

     Tapi itu karena salah Damian sendiri! Seenaknya saja, ia menyabotase kencan sempurnanya bersama Darel. Padahal dia sangat menyukai Darel dan berniat menghabiskan malam bersamanya.

     Tapi kenyataannya!? Sebenarnya apa sih yang terjadi diri Damian!? Kemarahannya meluap lagi.

     Ia bergegas mandi karena jam sudah menunjukkan waktunya ia untuk menemani Aldo. Hanya Aldo-lah yang bisa membuatnya tersenyum saat ini. 

     Sherly tersenyum ketika mengingat Aldo, tingkahnya begitu menggemaskan. Tapi senyumnya menghilang begitu bayangan Damian yang menyeretnya dari restoran itu terlintas di benaknya, sungguh pengalaman yang sangat-sangat memalukan! erang Sherly.

     Ia melihat secarik kertas yang menempel di pintu kamarnya.

     Aku pergi untuk show 5 hari. Titip Aldo.

     Sherly meremas kertas itu.

     “Minta maaf pun tidak, dasar!“

     Sherly mencari Aldo di kamarnya. 

     Sherly baru menyadari hari-harinya sepi, tanpa Damian. Biasanya matanya selalu disegarkan dengan pemandangan menarik tubuh dan wajah ganteng Damian. Mau tidak mau, ia jadi merindukannya. Sherly tersenyum saat membayangkan Damian. 

     Matanya membelalak dengan heran sebenarnya apa yang telah terjadi padanya? Apakah ia menyukai Damian?! Sherly tidak suka dengan perasaan yang menderanya saat ini tapi ia memang mulai merindukan Damian.

     Seumur hidupnya, baru kali ini ia merindukan seorang pria dalam hidupnya.

     Layar di monitornya masih kosong melompong. Belum ada satu informasi pun yang menarik untuk bisa ia olah. Selain kejeniusan Damian dalam menciptakan lagu, Ia adalah paman yang bertanggung jawab atas keponakannya. Dia sudah menyelidiki dengan jelas, Aldo bukanlah anak Damian. 

      Sebagai artis yang banyak diidolakan rupanya Damian tidak pernah mengambil kesenangan dari pamornya itu malahan dia adalah jenis laki-laki yang sukar untuk bersenang-senang. Ia lebih senang mengunakan perasaan untuk berkencan dengan seorang wanitanya dari pada mengikuti naluri liar seorang pria. 

     Bagi Sherly sampai saat ini Damian adalah pria idaman yang sangat cocok untuk dinikahi karena ia akan menjadi seorang suami yang setia dan bapak yang baik bagi anak-anaknya, kelak. 

     Sherly merinding ngeri menyadari kenyataan yang diperoleh tentang Damian. Tipe seperti Damian-lah, yang mesti ia hindari jauh-jauh.  

     Padahal saat ini banyak penyanyi-penyanyi lainnya yang sangat suka memamerkan kencan sesaat mereka ke media untuk mem-blow up ketenarannya. Tapi Damian tidak melakukan hal itu karena dia memang sorang pria yang baik dan Damian adalah buah terlarang baginya.

      Semakin ia ingin melupakan niatnya mencicipi buah itu, semakin ia tertarik untuk melahapnya bulat-bulat.

     Ia menginginkan Damian sebagai teman kencannya!

     Dia penasaran seperti apa rasanya berkencan dengan Damian. Apalagi mengingat tindakan konyol Damian dikencan sempurnanya!

     Apakah Damian cemburu melihat kedekatannya dengan Darel? tanya Sherly dalam hati.

     Sherly sungguh sangat penasaran untuk mencari tahu mengenai hal itu. Tapi begitu teringat cara Damian yang agak kasar ketika membawanya pergi, Sherly agak jengkel dibuatnya.

     Demi Tuhan, Damian jelas-jelas menyeretnya keluar dari restoran itu!    

     5 hari sudah berlalu tanpa kabar dari Damian!  

     Kenapa Damian tidak meneleponnya? Paling tidak menanyakan kabar Aldo, Sherly merengut sebal.

     Sherly mendengar suara Damian dari bawah. Dia sudah pulang ke rumah! Meskipun dia masih marah dengan semua kelakuan Damian tapi dia tidak bisa terus-menerus menghindari Damian.

     Ia langsung keluar dari kamarnya dan menyambut kepulangan Damian. 

     Ia memutuskan akan memaafkan Damian dan akan mencium Damian habis-habisan! Itu tekad Sherly dalam hati sambil tersenyum senang.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Vincent Situmorang
ITS okaa N interesting tralis novel
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pengasuh Misterius   36. Jadi Satu Keluarga

    Bab 36 Sherly tidak pulang semalaman dan sudah bisa dipastikan Sherly menikmati kencannya malam ini, erang Damian dengan marah. Ia menunggunya di ruang tamu sampai ketiduran. Sherly tidak menyesal menghubungi Rafael sebagai teman kencannya. Ia merasa sensasi yang berbeda ketika Rafael mencumbunya. Rafael adalah pria yang sangat romantis dan lembut. “Aku mencintaimu,“ desah Rafel lembut sambil mengecup bibir Sherly. Sherly hanya mendesah sesaat sambil merasakan kepuasan yang sedang melandanya. Mereka bercinta di atas pasir pantai yang lembut. Rafael membiarkan Sherly mengambil kesenangan atasnya. Dan ia merasa puas karena bisa membuat Sherly berteriak dengan bebasnya ketika mencapai kepuasannya. “Rafael, aku sangat menyukaimu. Sungguh. Tapi ...“ Sherly tidak mau memberi harapan kepada Rafael. “Beri aku kesempatan untuk mencintaimu, Sherly,“ ucap Rafael memohon. “Rafael, aku tidak mau memberi janji yang tidak bisa kutepati. Tapi aku berja

  • Pengasuh Misterius   35. Dihadapkan dengan Keputusan yang Sulit

    Teddi tertidur dalam pelukannya. Sherly kaget ketika Damian memeluknya dari belakang. Dia tidak bisa bergerak dan dia begitu takut untuk bergerak. “Aku membutuhkanmu Sher,“ kata Damian membalikkan tubuh Sherly dengan lembut. “Dam …“ Damian membawa tubuh Sherly menjauh dari Teddi. Dan membawa tubuh istrinya ke sofa bed. “Damian …“ “Aku merindukanmu Sher…“ “Tapi …“ Damian mencium Sherly. Tubuh Sherly seakan meledak ketika merasakan ciuman Damian. Sherly merasakan desakan kerinduan mencuat dalam dirinya. Ia merindukan Damian, ia menangis ketika menyadari hal itu. Hatinya sakit serasa diiris. &n

  • Pengasuh Misterius   34. Hati Ini Masih Mencintaimu

    Damian melempar berkas perceraian mereka ke arah Sherly. Sherly terkejut melihat kedatangan Damian di rumahnya. Ia panik apa lagi saat melihat anaknya turun dari tangga. “Mommy tolong seduh susu!“ katanya dengan logat Inggris yang kental. “Naiklah sayang, Mommy akan membawakannya untukmu.“ “Dia anakku!“ seru Damian dengan marah. “Dia anakku.“ “Mommy?“ “Naik!“ teriak Sherly dengan kesal. Teddi berlari kecil mengikuti perintah mommy-nya. “Kenapa kau tidak memberitahuku?“ “Apakah harus?“ “Harus Sher!“

  • Pengasuh Misterius   33. Membuka Hati

    Teddi tumbuh menjadi anak yang sangat tampan. Dan sayangnya, ia persis seperti Damian versi kecilnya. Sherly selalu merasa bersalah karena Rafael menyayangi anaknya, melebihi apapun juga. Terkadang Sherly merasa kesal karena Rafael terlalu membela dan memanjakan Teddi. Rafael selalu pulang kerumah mereka dan menghabiskan waktu bersama Sherly dan Teddi. Selama 5 tahun ini, Rafael memiliki kamarnya sendiri. Ia tidak pernah merayu Sherly untuk bercinta dengannya. Hati Sherly masih belum bisa melupakan Damian. Setiap malam, ia sangat merindukan suaminya itu. Dan Rafael juga tahu akan hal itu, maka ia selalu menawarkan cinta tanpa berharap mendapat balasan dari Sherly. Melihat kesungguhan Rafael, hati Sherly melunak dan mulai menerima Rafael sebagai bagian dari hidu

  • Pengasuh Misterius   32. Meninggalkanmu

    Damian menyambut antusias dan gembira mendengar berita kehamilan Sherly. Sherly merasa ragu dan bertanya pada dirinya sendiri. Tiga bulan yang amat melelahkan! Kehamilan Sherly sangat menyiksa Sherly sampai-sampai ia harus dilarikan kerumah sakit karena tidak dapat makan dan minum dengan teratur. Tubuhnya menolak dan selalu muntah sampai-sampai darah keluar dari mulut Sherly karena tidak adanya cairan yang bisa dikeluarkan tubuhnya lagi. Damian menolak untuk menerima semua tawaran show dan menemani Sherly setiap saat. Ketika usia kandungannya menginjak usia lima bulan, ia sudah bisa beraktifitas dan kembali pada usaha yang ia rintis. Damian melarangnya untuk bekerja tapi Sherly menyakinkan Damian untuk membiarkannya k

  • Pengasuh Misterius   31. Cinta Satu Malam Bersama Rafael

    Sherly mengakui dalam hati firasat Damian ada benarnya juga karena Rafael selalu menyempatkan waktu untuk memantau perkembangan showroom gaun pengantin mereka. “Apa?“ tanya Rafael sambil melihat Sherly yang tengah menatapnya curiga. “Apa kau tidak terlalu sibuk belakangan ini?“ “Tidak terlalu. Itu kenapa aku bisa kesini.“ “Bukan karena maksud lain ‘kan!?“ “Apa maksudmu?“ “Rafael, aku akan sangat menghargai kalau tidak ada udang dibalik batu dengan kerja sama kita.“ “Maksudmu?“ “Jangan marah. Hanya saja, aku tidak mau memberi harapan bagi masa depan kita selain bisnis.“ “Kau membuatku kecewa dengan berpikiran sempit

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status