Share

8. Sabotase Kencan

     Ternyata Sherly dan Darel makan malam di tempat yang sama dengan Damian! 

     Sherly melambaikan tangannya sekilas menyapa Damian dan juga teman kencannya.

     Dari tempat duduknya, ia dapat melihat dengan jelas bagaimana Sherly dan Darel saling menggoda dan melupakan kehadirannya yang berada di satu ruangan yang sama dengannya. 

     Tiba-tiba Damian merasa tidak suka melihat kedekatan Sherly dengan Darel.  

     “Kau tidak apa-apa?“ kata Serena.

     Damian hanya terdiam dan tidak menanggapi sindiran Serena. 

     “Atau kau mau, kita menghampiri mereka!“

     Serena benar-benar terganggu dengan sikap Damian. Dia selalu melirik meja tempat di mana pengasuhnya sedang berkencan saat ini!  

     “Oh, maaf itu tidak perlu. Sebaiknya kita memesan makanan sekarang.“

     Di balik menunya Damian masih mencuri pandang ke arah meja Sherly. 

     Serena merasa kesal karena Damian tidak pernah memperhatikannya. Perhatiannya hanya tertuju pada pengasuh Aldo! Tapi ia berusaha menahan diri. Cukup sulit baginya untuk mengajak Damian berkencan. Sekuat tenaga, ia berusaha meredam rasa cemburunya!  

     Darel mengecup dan mengelus tangan halus milik Sherly dan Sherly tersenyum manis tampak begitu menikmatinya.

     Darel mengatakan sesuatu kepada Sherly dan melihat Sherly diam sesaat kemudian mengangguk malu-malu.

     Apakah Darel mengajaknya bercinta? Dan Sherly mengiyakan? Damian merasa gerah membayangkan hal itu!

     Darel memanggil pelayan dengan wajah gembira. Dan memberikan tip yang banyak! 

     Damian tidak senang melihatnya! Tanpa sadar, Damian menghampiri Sherly yang baru akan berdiri.

    “Kita harus bicara!“ 

    “Tapi kami baru mau pergi,“ ucapnya berbisik.                         

     “Sekarang!“ Damian menarik tangan Sherly dengan cepat. 

     Darel merasa tersinggung tapi tidak bisa berbuat apa-apa atas permintaan Sherly. Ia membanting lap tangannya ke meja.

     Damian menarik tangan Sherly menuju arah toilet.

     “Apa kau akan menjadikannya Darel-mu malam ini!?“ 

     “Apa ada masalah dengan hal itu?“ tanya Sherly bingung.

     “Kau baru mengenalnya!“

     “Well, katakan saja, aku lebih senang hubungan sesaat yang singkat namun menyenangkan.“

     “Kau akan berpacaran dengannya?“

     “How-how-how, tunggu dulu! Pacaran? Aku tidak mau berpacaran dengan siapapun, untuk apa?! Aku hanya ingin bersenang-senang, itu saja.“

     “Kau tidak boleh melakukannya!“

     “Kenapa tidak boleh?“ tantang Sherly merasa ingin marah.

     Damian diam tidak bisa menjawab.

     “Lebih baik kau menemani teman kencanmu sekarang karena aku bisa merasakan, ia akan membunuhku sekarang ini karena mencuri waktumu darinya! Dan aku juga tidak mau membuat teman kencanku menunggu.“

     “Kau harus pulang bersamaku!“

     “Apa! Tapi kenapa? Tidak, aku tidak mau. Damian, lepaskan aku!“

     Damian tidak perduli. Ia tetap tidak melepaskan pegangan tangannya dari Sherly dan menyeretnya pulang. 

     “Maaf, aku ada keperluan mendadak yang tidak bisa ditunda. Kami harus pergi!“

     Damian memberitahu Serena dan Darel dengan singkat. Sebelum sempat mereka beraksi, Damian sudah menyeret Sherly pergi dari tempat itu.

     “Kau gila! Sebenarnya apa sih maumu? Jangan bilang tiba-tiba kau tidak menyukai teman kencanmu sehingga menyabotase kencanku?“

     Tapi kenapa? tambahnya bingung dalam hati.

      Damian hanya diam sambil berkonsentrasi mengemudi mobilnya. Apa yang ada dalam pikirannya saat ini!? Kenapa dia melakukan hal ini!? Damian juga sama tidak mengertinya dengan Sherly.

     Sherly terduduk lemas.

     “Padahal aku sangat menyukai Darel,“ sindir Sherly sambil melirik Damian yang tidak mau melihat kearahnya. 

     Namun Damian hanya diam tidak menanggapi apa-apa. 

     Sherly bersandar dengan lemas di kursi mobil Damian.

     Sesampai di rumah, Damian tidak berkata apa-apa. Ia langsung naik ke atas dan meninggalkan Sherly begitu saja.

     Sherly terduduk tidak mengerti! Tapi ia tidak mengejar Damian dan masuk ke dalam kamarnya sambil membanting pintu. 

      Damian tidak mengerti, kenapa ia berbuat seperti itu kepada Sherly! Ia tidak bisa tidur karena memikirkan hal itu. Berulang kali ia mencoba untuk tidur, tapi ia tetap tidak bisa. Dalam hatinya bertanya-tanya apakah Sherly sudah tidur?

     Ia pasti marah sekali!

     Tapi Damian tidak perduli.

     Ia lebih suka Sherly marah padanya, dari pada ia harus melihat Sherly bercinta dengan Darel. Entah kenapa, ia tidak suka dengan kenyataan itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status