Share

Mengembalikan nama baik

Author: Say sheeva
last update Huling Na-update: 2023-12-03 20:50:11

“Benar, Nyonya, saya adalah bos dari mereka, itu artinya mereka semua adalah anak buah saya,” jawab Arsenio terpaksa jujur. Kini semuanya menjadi terang, Arsenio adalah bos dari gangster yang baru saja ia temui.

“Jadi, kamu adalah pengawal yang tengah menyembunyikan diri? Rumah, mobil, ponsel mewah, itu semua bukan karena gajimu menjadi pengawal, kan?” tanya Eve masih penasaran.

“Tidak tepat jika membicarakannya saat ini, ada hal penting yang harus kita selesaikan,” jawab Arsenio membuat Eve kesal.

Di dalam perjalanan, Eve terus diam dengan tatapan kosong, melihat hal itu, Arsenio memikirkan apakah tindakannya memberi pelajaran pada Ansel serta memberitahu semuanya kepada Eve adalah hal yang benar. “Apakah anda merasa menyesal, Nyonya?” tanya Arsenio memecah keheningan di dalam mobil.

“Sangat, saya sangat-sangat menyesal, terlebih menyesali sudah sangat mencintainya yang pada akhirnya membuat saya patah hati dengan sangat,” jawab Eve dengan sendu.

Arsenio hanya bisa diam karena yang dibicarakan Eve adalah permasalahan hati, sangat susah baginya untuk mengatur Eve harus memiliki perasaan kepada siapa, karena perasaan tidak bisa dipaksa. Setidaknya, saat ini dirinya merasa lega karena sumpahnya untuk membuktikan jika mereka dijebak terbukti, tinggal bagaimana saat ini meyakinkan keluarga Saputra Wijaya agar menerima Eve kembali.

Arsenio mengajak Eve untuk bertemu Saputra Wijaya, mendengar nama papahnya membuatnya merasa gugup bahkan rasa takut kembali melandanya. “Aku takut kembali ditolak oleh Papah, kejadian pengusiran kemarin sangat membekas di hati,” ucap Eve sedih.

“Tidak ada salahnya untuk mencoba, saya akan selalu ada di samping anda, meskipun nanti ayah anda menolaknya, fakta ini wajib diketahui agar beliau tahu, meskipun kita memang bersalah, tapi kejadian itu murni jebakan, ada orang yang sengaja ingin merusak keluarga Wijaya melalui anda,” ucap Arsenio meyakinkan.

**** 

Tiba di mansion mewah 

“Maaf, kalian tidak boleh masuk atas perintah Tuan Besar,” ucap security yang selalu siaga di gerbang.

“Jika kalian tidak memperbolehkan saya masuk, tidak masalah, tapi lihatlah Nyonya Eve, dia putri semata wayang keluarga Wijaya, apa kalian berani menolak?” tanya Arsenio yang sudah tahu jika tiba di mansion keluarga Wijaya, pasti akan dihadang untuk masuk.

Kedua security saling memandang untuk memberi jawaban, pada akhirnya, mereka menghubungi majikannya untuk mengkonfirmasi ini. Cukup lama menunggu, akhirnya mereka diperbolehkan untuk masuk meskipun hanya sampai halaman depan.

“Aku terasa seperti orang asing di rumahku sendiri,” gumam Eve yang terdengar di telinga Arsenio.

Orang yang dimaksud kini sudah menemui mereka berdua dengan wajah yang tidak bersahabat, bahkan kesan angkuh sangat terlihat dari raut wajahnya. “Ada apa kalian kembali lagi? Sudah saya tegaskan bukan, jangan lagi langkahkan atau tampakkan batang hidung kalian di hadapan saya, rupanya kalian tidak punya malu,” ucap Saputra dengan ketus.

Eve yang mendengar perkataan ayahnya hanya bisa diam menunduk sembari memainkan jemari tangannya, perkataan ayahnya sangat menusuk hatinya. Jika bukan keyakinan yang diberikan oleh Arsenio, mana mau dia kembali menampakkan muka dihadapan ayahnya.

“Saya memang tidak tahu malu karena kembali menunjukkan muka di hadapan anda, Tuan, namun kedatangan kami kemari untuk membersihkan nama baik yang sudah tercoreng, sebab skandal waktu itu, kami sudah menemukan bukti, jika kejadian waktu itu sebuah jebakan, pelakunya adalah Emir Ansel, mantan kekasih Nyonya Eve Gianita Wijaya,” ucap Arsenio dengan lugas dan tenang.

Mendengar hal itu, Saputra hanya tertawa keras, ia menganggap perkataan mantan pengawal anaknya ini hanya sebuah lelucon. “Emir Ansel? Dia keturunan bangsawan, meskipun saya menentang dengan keras hubungan Eve dengannya, sangat mustahil pelakunya adalah dia, manfaatnya apa membuat skandal menjijikan seperti ini?” ejek Saputra Wijaya membuat Eve dan Arsenio saling menatap dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

Lalu Arsenio melakukan video call kepada salah satu anak buahnya yang tengah mengeksekusi Emir Ansel, di panggilan video, Saputra melakukan berbagai pertanyaan kepada Emir untuk membuktikan apa yang dikatakan Arsenio benar atau tidak.

Setelah mengetahui jika semuanya benar, Saputra bergegas mematikan sambungan telepon sembari wajahnya merah padam, menandakan jika dirinya tengah emosi.

“Dimana posisi Emir Ansel saat ini?” tanya Saputra Wijaya penuh amarah.   

“Emir Ansel sudah saya serahkan kepada rekan-rekan saya untuk memberikannya pelajaran yang setimpal, jadi anda tidak perlu mengkotori tangan anda hanya untuk anak ingusan kemarin sore,” jawab Arsenio tidak mau menyebutkan dimana lokasi markas besarnya.

“Saya tidak akan puas jika belum melihatnya langsung, jika kalian menyembunyikannya malah membuat saya menjadi curiga jika Emir Ansel kalian paksa untuk mengakui ini semua,” jawab Saputra Wijaya memancing emosi Arsenio.

“Silahkan tuduh sesuka hati anda, namun satu hal yang pasti, Emir Ansel sudah saya tangani sesuai apa yang Nyonya Eve inginkan, yang terpenting adalah mengembalikan lagi nama baik kami dan anda tahu kebenarannya,” ucap Arsenio tetap tidak mau menyebutkan dimana lokasinya.

“Tidak mudah mengembalikan nama baik, apalagi berita kalian tersebar sangat luas, meskipun semua orang nantinya tahu jika semua ini jebakan. Tetap saja, skandal kalian akan terus terpatri dalam ingatan masyarakat luas. Maka dari itu, meskipun nama kalian nantinya kembali baik, tetap saja saya tidak bisa menerima kalian dalam lingkup keluarga ini lagi. Jadi, lebih baik kalian pergilah, saya masih ada urusan lain yang lebih penting,” usir Saputra membuat Eve diam terpaku mendengar ini semua.

“Pah! Apa Papah tidak melihat perjuangan kami membuktikan ini semua tidaklah mudah! Eve pikir dengan terbukanya semua ini membuat pemikiran Papah terhadap kami sedikit lebih baik! Kami dijebak! Skandal yang terjadi bukanlah atas dasar suka sama suka! Ternyata semua sia-sia saja! Harta serta martabat adalah hal paling penting di dalam hidup Papah!!!! Eve anak kandung Papah!!! Kenapa dengan teganya Papah seperti ini? Kurang apa Eve selama ini? Sejak kecil sampai dewasa selalu saja menuruti apa kata Papah bahkan setiap gerak gerik Eve selalu diawasi seperti CCTV berjalan!! Hanya karena satu kesalahan yang sengaja dilakukan orang lain untuk menghancurkan keluarga ini, membuat Papah menutup mata semua itu!!! Seorang Saputra Wijaya yang terkenal berwibawa, dihormati serta disegani banyak orang, hanyalah tampak luar saja! Penilaian orang-orang rupanya tidak didasari dengan sifat asli seorang Saputra Wijaya yang sebenarnya!!!!” pekik Eve dengan penuh kekecewaan dan air mata.

“Jaga ucapanmu, Eve! Semakin dewasa kelakuanmu semakin meresahkan keluarga ini! Keputusan untuk mengusirmu dari keluarga ini rupanya pilihan yang sudah tepat! Kamu benar, harta, martabat serta pujian semua orang itu sangat penting untuk mengangkat nama keluarga Wijaya supaya semakin terkenal luas! Pergi dari rumah ini dan jangan tampakkan lagi batang hidungmu!” usir Saputra Wijaya tanpa belas kasihan.

Lalu Saputra mengirimkan pesan kepada bawahannya "Cari keberadaan Emir Ansel!! Dia juga harus menerima balasan dariku atas skandal kemarin!"

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Pengawal Setia Eve ternyata Billionare   Menjenguk Justin (END)

    “Kami sadar diri makanya tidak mau memakai uang yang bukan menjadi hak ku! Sebelum kami pergi, ijinkanlah untuk bertemu dengan Justin. Dimana dia?” ucap Joanna sembari menahan pedih di dadanya.“Buat apa mencari anakku? Ingin kembali padanya supaya uang lima miliar ini kembali padamu?” sindir Eve.“Bukan! Saya ingin mengucapkan salam perpisahan karena mau bagaimana pun juga pertemuan awal kami secara baik-baik, setidaknya berpisah juga baik-baik.” Jawab Joanna sangat dewasa.“Justin tidak ada di rumah ini, setelah kejadian itu. Kami sepakat membawanya ke RSJ agar mendapat penanganan yang baik.” Ucap Arsenio membuat terkejut semua.“Kenapa harus mengatakan itu pada mereka! Bikin malu saja! Turun harga diri kita” bisik Eve di telinga suaminya namun masih bisa terdengar oleh Maya juga Joanna.“Apa alasan kalian dengan tega membawa dia ke sana?” tanya Joanna penasaran.&ldqu

  • Pengawal Setia Eve ternyata Billionare   Fakta mengejutkan

    “Terus rencana kalian apa? Aku bisa bantu bagaimana, mbak?” tanya Meta ingin tau.“Semnetara ijinkan kami tinggal di sini karena tidak mungkin terus tinggal di sana, aku gak mau anak buah Justin berbuat hal yang lebih nekat lagi. Waktu kita berhasil kabur saja Justin sangat marah dan mengamuk.” Jawab Maya.“Baiklah kalau begitu, kalian boleh tinggal di sini selama mungkin. Nanti akan aku carikan rumah yang sekiranya aman. Memang ya keluarga Arsenio sejak dulu selalu menganggu dan meresahkan saja bisanya!!!! Sudah cukup bagi kalian untuk mengalah, waktunya melawan namun tidak dengan berhadapan langsung.” Ucap Meta ikut geram.“Kamu benar, jika semisal masih tinggal di sektar sini kurang aman. Aku nantinya akan membawa Joanna tinggal di luar negeri saja,” jawab Maya sudah mempertimbangkan sangat jauh dan dengan baik.“Bu, tinggal di luar negeri butuh biaya yang besar. Apa kita mampu? Joanna juga baru saj

  • Pengawal Setia Eve ternyata Billionare   Merencanakan ke depannya

    Setelah tiba di rumah, kini mereka bergegas menuju kamar masing-masing untuk mengemasi barang yang sekiranya perlu juga penting. Maya tidak membawa banyak barang, karena yang penting baginya adalah pakaian, alat merajut, surat berharga dan juga uang yang tersimpan di brankas.Sedangkan Joanna tidak bisa untuk memilah barang untuk nantinya di tinggal, baginya semua sangat penting. “Jika semuanya di bawa, bagaimana nanti mengangkutnya?”“Joanna, apakah sudah selesai?” tanya Maya sembari mengetuk pintu.“Belum, Bu…. Masuklah,” jawabnya dari dalam kamar.Maya yang melihat banyaknya barang yang akan dibawa merasa heran, “Semua ini akan kamu bawa? Kita nantinya naik taksi.”“Habisnya bingung mau memilah yang mana, semua penting.” Jawab Joanna garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal.“Pemberian dari Justin jangan ada satu pun yang dibawa!” tegur Maya.“I-iya,

  • Pengawal Setia Eve ternyata Billionare   Justin membahayakan

    “Aku sebenarnya terpaksa, Justin. Aku di sini ketakutan, jika terus menerus melawan, yang ada nanti kamu serta anak buahmu akan berbuat nekat kepadaku.” Jawab Joanna berlinang air mata.“Jadi, sudah tidak ada rasa sayangmu kepadaku, Joanna? Janji yang sudah pernah kita rangkai dengan indah kini menguap begitu saja dalam hidupmu?” tanya Justin dengan wajah sendu.“Perasaan itu aku yakin akan terkikis dengan sendirinya jika kita berdua sama-sama bertekad untuk menerima takdir yang ada. Perihal janji serta impian yang pernah dirangkai bersama, anggap saja sebuah angin lalu yang tidak pernah terjadi.” Jawab Joanna terpaksa mengatakan ini agar Justin sadar.“CUKUP! AKU BENCI MENDENGARNYA! KALIAN SEMUA JAHAT! JIKA MAUMU BEGITU, MARI KITA MA-TI BERSAMA AGAR TIDAK ADA PRIA LAIN YANG MEMILIKIMU!” pekik Justin berhasil menarik Joanna berada dalam pelukannya lalu ia merogoh saku celananya yang ternyata ada pisau

  • Pengawal Setia Eve ternyata Billionare   Suasana Memanas

    “TIDAK ADA KATA BAIK-BAIK SAJA JIKA SUDAH MASUK TINDAKAN KRIMINAL! JIKA POSISINYA YANG MENJADI KORBAN ADALAH ANAKMU, APA BAKAL TETAP INGIN BAIK-BAIK SAJA, HA? AKU ORANG TUA DARI JOANNA! RASA KHAWATIR JUGA KETAKUTANKU SANGAT BESAR! JIKA MEMANG KAMU MEMILIKI JIWA NALURI SEORANG IBU SEHARUSNYA MENGERTI!” Bnetak Maya lalu berlari ke kamar yang ada di sana untuk mencari keberadaan Joanna.“Tante! Jangan asal masuk ruangan orang!” tegur Justin geram. Ingin mencegah, namun sayangnya kini Joanna melihat ibunya ada di sini.“I-ibu….” Panggil Joanna yang sedang di rias dan sudah menggunakan gaun pernikahan. Air matanya langsung berlinang dengan deras ketika mengetahui ada ibunya di sini.“Joanna…. Kenapa akhirnya kamu menerima ajakan dia untuk menikah?” tanya Maya kecewa, air matanya tak kalah mengalir dengan deras.“Joanna terpaksa, Bu! Justin terus memaksaku bahkan sampai tega menculikku di sini

  • Pengawal Setia Eve ternyata Billionare   Alibi sangat meyakinkan

    Kini Joanna sudah berada di kamarnya. Tidak berselang lama Justin pun juga sudah kembali.Salah satu anak buahnya segera memberikan laporan kepadanya. “Tadi nona hampir kabur melalui kamar mandi, bos.”“APA???” pekik Justin seketika emosi.“JOANNAAAAA………” Teriak Justin yang sangat menggema seluruh ruangan terlebih saat ini kamarnya tengah terbuka.“Mampus…. Ketahuan deh!” batinnya gugup.Terdengar suara langkah semakin berjalan mendekat ke kamar, perasaannya pun semakin berdegup kencang karena harus mempersiapkan diri dengan amukan Justin.“Joanna… apa benar kamu mau coba-coba kabur?” tanya Justin mengintimidasi.“Apaan sih, gak ada aku punya niatan seperti itu!” bantah Joanna memasang wajah kesal.“Tadi salah satu anak buahku mengatakan kalau kamu mau mencoba kabur.” Jawab Justin dengan menatap t

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status