Martis menampar wajah Henry beberapa kali karena merasa kesal dengan sikap bodohnya yang disebabkan akibat rasa takut yang berlebih. Tubuh Henry semuanya gemetar, ia berbicara pun terbata. Hal inilah yang membuat Martis berulang kali menampar wajahnya agar ia dapat berbicara dengan jelas saat ditanya. "Cepat, beritahu aku! Kenapa Edis langsung tak sadarkan diri setelah permata giok biru tadi masuk ke dalam tubuhnya?!" Martis masih penasaran. Sebab, ia sudah bertanya pada sistem, namun sistem mengatakan bahwa yang tahu jawabannya adalah pria botak bernama Henry yang bersama Martis saat ini. Awalnya Henry masih tidak mau menjawab, tapi karena tamparan Martis dapat membuatnya sakit sampai sekujur tubuh akhirnya dia mau memberitahu Martis. "A-aku jawab..., baik, aku jawab...., Tuan...," ujar Henry seraya berlutut pada Martis. "Sebenarnya Adik keempatku mendapatkan Berkah Surgawi. Di mana garis keturunannya memiliki tubuh suci giok biru." "Lalu, kenapa peta giok biru itu ada di t
Esok harinya, perjalanan Martis, Putri Edis dan Gloe berlanjut. Dan setelah perjalanan yang cukup melelahkan ini, akhirnya mereka menemukan keberadaan api suci hitam, di mana masih dalam wilayah Peri Iblis Inti. Mereka dapat menemukannya dengan cepat berkat Gloe. Ternyata, tubuh Gloe dapat menarik perhatian api suci hitam, sehingga hal ini dimanfaatkan oleh Martis dengan baik. "Bos..., apakah itu yang di namakan api suci hitam?" tanya Putri Edis, ia menunjuk ke atas langit di mana ada kobaran api berwarna hitam sedang melayang. "Benar, itu adalah api suci hitam. Aku tidak menyangka bisa mendapatkannya secepat ini. Padahal, sesuai lokasi yang ada di dalam peta, kita masih harus menempuh beberapa perjalanan lagi. Namun siapa sangka? Ternyata api suci hitam dapat berpindah tempat sesuka hatinya." Wajah Martis nampak bahagia saat menatap api suci hitam yang melayang-layang di atas langit. Akan tetapi, ternyata bukan hanya Martis saja yang mengetahui keberadaan api suci hitam ini. Ad
Iblis kecil itu memasang muka yang menurutnya paling menakutkan. Namun kenyatannya, mimik wajah yang ia tunjukkan malah terlihat manis dan imut. Iblis kecil itu ukurannya sebesar kucing, namun dia merasa dirinya sebesar harimau. Hal ini membuat Martis dan Putri Edis tertawa terpingkal-pingkal akibat ulahnya yang menggemaskan. Hingga akhirnya, semua orang yang ada di sana juga ikut tertawa melihat tingkah Iblis kecil itu. "Kalian akan aku habisi! Hiat...!" teriak Iblis kecil itu sambil menggerakkan kedua tangan dan kakinya saat kepalanya di pegang oleh Martis. Setelah beberapa menit kemudian, suara tawa mulai mereda. Barulah Martis bisa mengajak berbicara Iblis kecil ini. "Hey Iblis Kecil, apakah kau juga menginginkan mobil milikku?" tanya Martis. "Hah...?! Mo-mobil? Apa itu Mobil?" jawab Iblis Kecil itu dengan polos. Martis menepuk jidatnya sendiri. "Hais..., sepertinya kau ini tadi menyerangku bukan karena mengincar barang langka milikku, ya?" tanya Martis mencoba mengorek
Martis masih memberikan sedikit belas kasih pada orang ini. Padahal, dia layaknya mati saja. Pria itu kembali berdiri, dan dia kemudian melarikan diri. Dan nampaknya akan menyampaikan pesan apa yang telah terjadi hari ini kepada Kepala Keamanan di desa ini. Dan benar saja, tak lama dari orang yang tadi Martis sengaja biarkan berlari, kini ia kembali dengan membawa pasukan. ""Kapten! Itu dia...! Dia yang tadi sangat sombong, dan bia berkata tidak takut pada Kapten!" ternyata salah satu orang yang tadi pergi kini kembali menemui Martis dengan bantuan pasukan tambahan. Nampaknya orang itu berkata yang tidak-tidak tentang Martis. Kemudian orang yang disebut Kapten itu menatap tajam ke arah Martis. "Kau...! Kemari lah!" Dengan nada tinggi dan membentak, Kapten ini nampaknya sangat kuat. "Kau saja yang kemari," balas Martis dengan santai. "Kurang ajar!" Orang yang di sebut Kapten itu langsung berinisiatif untuk menerjang Martis dengan mengayunkan senjata kapak besar yang ada di
Ternyata orang-orang itu tadi melihat kendaraan yang Martis gunakan. Dan saat ini, benda itu Martis simpan kembali di garasi sistem miliknya. Dan orang-orang yang menghadang mereka berdua ini sangat menginginkan kendaraan yang Martis miliki. Jadi, mereka dengan terang-terangan ingin merebutnya dari Martis. "Kau, serahkan benda aneh yang tadi kau gunakan! Kami menginginkannya!" Martis menatap ke arah salah satu dari mereka. "Atas dasar apa kalian ingin meminta benda milikku? Aku sedang buru-buru, menyingkir lah!" Bam...! Martis tanpa basa-basi memukul pria itu sampai mati hanya dengan satu gerakan. "Kau...! Kurang ajar! Beraninya membunuh Anak Buahku! Kau ternyata sudah bosan hidup!" Ada satu lagi pria yang nampak marah dengan sikap Martis. "Huft...," ujar Martis menghela nafasnya. "Kenapa Semut seperti kalian ini bisanya hanya mengganggu orang lain saja? Pergi sana!" Dengan satu gerakan lagi, Martis memukul ketiga orang yang tersisa sampai mati. Bahkan, tubuh mereka lenya
Marni menceritakan tentang sejarah wilayah Peri Iblis Inti. Ternyata, ratusan tahun yang lalu, ada kejadian aneh yang mengakibatkan distorsi antar dimensi. Akibat kejadian ini, tak sengaja ada sekelompok Peri yang masuk ke dalam dunia iblis dan akhirnya menetap. Awalnya, kelompok Peri ini diburu oleh para ras Iblis dan menyebabkan peperangan hebat. Tapi karena kekuatan para Peri sangatlah kuat, mereka akhirnya memutuskan untuk berdamai. Dan ada suatu hari di mana diadakannya pernikahan antara Iblis terkuat dan Peri terkuat guna menjalin perdamaian antara kedua ras. Marni menjelaskan pada Martis secara keselurahan. "Dan Nak Martis, aku sebenarnya adalah keturunan ketiga dari Peri Iblis. Tapi sayangnya, ada suatu tragedi yang membuat keluargaku diusir dan dikucilkan dari Wilayah Inti." Ternyata, kala itu, ayah Marni yang tak lain Anak keempat dari penguasa Wilayah Peri Iblis Inti difitnah telah berkhianat. Ia dituduh telah menyembunyikan keberadaan seorang manusia yang kala itu dik