Share

Bab 120. Syarat yang Membebani

Penulis: Dera Tresna
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-13 07:20:07

“Selama ini kamu sudah tahu jika aku tidak menyukai terapi dan konseling yang aku jalani. Mereka seakan memaksaku untuk menceritakan apa yang tidak mau aku ceritakan. Aku harus berkata jujur padamu jika itu sangat menyiksaku.”

Austin menceritakan kondisi dirinya saat menjalani terapi dan konseling dari sudut pandangnya.

“Tetapi hanya itu yang bisa membuatmu sembuh, kamu butuh seseorang sebagai tempat bercerita tentang apa yang tidak bisa kamu ceritakan pada orang lain. Kamu harus mengeluarkan semua yang menjadi bebanmu selama ini. Jika terus menyimpannya, maka sampai kapanpun kamu tidak akan sembuh,” jelas Gabriella menanggapi perkataan Austin.

“Ya aku setuju dengan hal itu, tetapi aku tidak mau diburu-buru saat aku harus menggali masa-masa terkelam dalam hidupku. Seakan-akan aku dipaksa untuk mengingat apa yang bertahun-tahun sudah aku coba untuk lupakan,” sanggah Austin.

“Sampai kapan pun kamu tidak akan bisa melupakan apa yang menjadi masa lalumu karena itu adalah bagian apa yang t
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 135. Berada Dalam Persimpangan

    Setelah saling memperkenalkan diri, mereka masuk ke rumah. Buck yang berpura-pura tidak mengenal Gabriella, membuat Gabriella bisa bernafas lega karena itu artinya dia tidak perlu menceritakan masa lalunya pada Austin.Tetapi Gabriella penasaran dengan Mama Buck, bagaimana wanita itu bisa mengenal Austin? Dulu Buck tidak pernah menceritakan tentang Mamanya, sehingga Gabriella sama sekali tidak mengenal wanita tersebut.Setelah obrolan basa-basi, mereka pindah ke meja makan, suasana di sana menjadi sangat canggung, keempatnya duduk saling diam dengan pikiran masing-masing.“Apakah setelah makan, kita bisa pergi ke ladang untuk melihat peternakanmu? Aku ingin melihat kondisinya,” tanya Buck pada Austin memecah kecanggungan.“Tentu saja, aku akan mengantarmu setelah kita makan nanti,” jawab Austin.“Apakah Mama boleh ikut Sayang? Mama tidak mau ditinggal sendirian di sini.” Mama Buck menimpali obrolan putranya dengan Austin.“Asal Mama tidak merepotkan, Mama boleh ikut dengan kami,” kata

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 134. Bertemu dengan Orang dari Masa Lalu

    Keesokan paginya sebuah mobil yang berhenti di depan rumah. Austin yang memang sudah menunggu temannya langsung keluar untuk menyambut tamunya.Pintu mobil tersebut terbuka, seorang pria tampan keluar dari mobil tersebut. Belum sempat Austin menyapa pria tersebut, pintu mobil sebelahnya kembali terbuka. Seorang wanita seumuran Mamanya keluar dari mobil yang sama yang dikendarai pria tersebut.Wanita itu mengedarkan padangan dengan kagum. “Pemandangan di sini indah sekali, mama tidak menyesal ikut denganmu Buck,” kata wanita tersebut.Tubuh Austin langsung membeku saat melihat wanita tersebut.Gabriella dari dalam rumah, mengikuti Austin dari belakang. “Apakah temanmu sudah datang?” tanyanya.Dia terkejut melihat wajah Austin yang pucat dan kaku sehingga langsung tahu jika ada yang tidak beres dengan pria itu. Gabriella mengalihkan tatapannya ke arah mobil dan saat tahu siapa yang datang, tubuhnya ikut membeku, tidak jauh berbeda dengan ekspresi Austin.“Buck?”“Nyonya?”Gumam Gabriell

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 133. Bicara Tentang Perasaan

    Hari ini kondisi Gabriella sudah sehat dan segar kembali. Dia masih tersipu malu dengan apa yang Austin lakukan, senyum pun selalu terkembang di bibirnya. Nani ikut senang melihat raut wajah Gabriella yang berseri-seri.“Dari tadi wajah Anda penuh dengan senyuman, saya yakin hati Anda sedang merasa bahagia saat ini,” singgung Nani.“Apakah ekspresiku sangat terlihat kalau aku sedang merasa senang?” tanya Gabriella.“Ya sangat terlihat, wajah Anda terlihat lebih cerah dengan rona merah muda di pipi.”Jawaban Nani semakin membuat Gabriella salah tingkah. “Kamu sangat pandai membaca ekspresi orang hanya dengan melihatnya sekilas.”Gabriella tidak tahu jika Nani melihatnya tidur bersama Austin sehingga wanita itu tahu apa alasan dia terlihat Bahagia.“Saya sudah punya banyak pengalaman dengan hal yang Anda rasakan,” jawab Nani sambil tersenyum penuh arti.“Beberapa hari yang lalu Austin melamarku.” Gabriella tidak sanggup untuk tidak membagi kebahagiaannya.“Benarkah Nona? Selamat untuk A

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 132. Tak Saling Menolak Lagi

    Austin keluar dari kamar mandi tepat saat Gabriella sedang mengumpulkan pakaian yang berserakan karena ulah Austin.“Apa yang sedang kamu lakukan?” tanya Austin heran.“Tentu saja mencari pakaianku, kamu membuangnya seenaknya,” jawab Gabriella yang kesusahan mencari pakaiannya, apalagi dengan lilitan selimut tebal di tubuhnya membuatnya semakin terhambat dalam pencarian.“Hentikan apa yang kamu lakukan itu Gabriella karena mulai detik ini kamu akan tidur dengan caraku,” kata Austin dominan.“Apa maksudnya dengan caramu?” Kening Gabriella berkerut meresponnya.Austin berjalan cepat ke tengah kamar lalu menggendong Gabriella dengan begitu ringan tanpa kesulitan berarti.“Turunkan aku Austin! Kamu tidak boleh melakukan sesuatu semaumu sendiri,” protes Gabriella marah.Austin kemudian meletakkan tubuh Gabriella ke atas ranjang dan membuka lilitan selimutnya. Dia pun membuka lilitan handuk yang dipakainya menampakkan tubuh polos yang begitu maskulin dengan otot yang tepat pada tempatnya.G

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 131. Sentuhan Pertama

    Austin masuk ke kamar tetapi tidak melihat Gabriella di sana. Saat mendengar bunyi gemericik air dari kamar mandi, Austin tahu jika Gabriella sedang mandi. Dia memutuskan untuk menunggu sambil memainkan ponsel.Saat pintu kamar mandi terbuka, terlihat wajah segar Gabriella dengan aroma manis sabun yang menyeruak masuk ke indra penciuman Austin. Tentu saja itu cobaan yang berat buat Austin. Entah kenapa akhir-akhir ini dia mudah sekali bergairah jika berdekatan dengan Gabriella.“Kamu sudah di sini dari tadi?” tanya Gabriella merasa tidak enak mengetahui Austin sudah duduk di pinggir ranjang menunggunya.“Aku baru saja datang, kemarilah nikmati makananmu!” dusta Austin.Gabriella berjalan mendekat lalu duduk di samping Austin. “Apakah kamu mau makan bersama aku? Sepertinya makanan ini cukup banyak dan aku tidak mungkin menghabiskannya sendiri.”“Baiklah, kebetulan malam ini aku juga belum makan dan rasanya sangat lapar setelah pulang dari ladang,” jawab Austin.“Apa yang terjadi dengan

  • Pengkhianatan Hati: Terjebak Jeratan Cinta Terlarang   Bab 130. Pikiran Negatif yang Tidak Perlu

    Austin pergi ke ladang tanpa sarapan, membawa konsep yang akan dia kerjakan di ladang dan peternakan, dia yakin hari ini akan berhasil menyakinkan para pekerja. Semalam dia menghubungi kenalannya, teman tempat dia bekerja dulu, menawarkan untuk menjadi investor dari projek yang akan dia garap.Mengetahui kecerdasan dan kemampuan Austin, orang itu bersedia menjadi investor dan akan mendukung pendanaan yang dibutuhkan, tentu saja dengan pembagian keuntungan yang sesuai.Austin berharap dengan rancangan projeknya, ladang tersebut bisa termanfaatkan dengan baik dan dia bisa menambah jumlah ternak agar lebih produktif. Dengan begitu akan lebih banyak lagi uang yang bisa dihasilkan dari ladang dan peternakan tersebut.Setelah menjelaskan semua konsepnya pada para pekerja bahwa mereka tidak akan dirugikan karena akan ada pendanaan yang cukup, akhirnya mereka setuju dengan keputusan yang dia ambil. Austin baru sadar bahwa para pekerja tersebut menolaknya di awal, bukan karena menganggap dia s

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status