Share

50. Obat Perangsang

Akara yang tadinya panik kini mengintip perlahan, ternyata ada benjolan juga di dahinya, pemuda itu malah tertawa melupakan kekesalannya. Akan tetapi, Lina segera meraih kedua pipinya.

“Terima kasih telah menolongku. Lagi?” ujarnya membuka percakapan.

“Terima kasih juga telah melukaiku. Lagi,”

Ekspresi Lina langsung berubah kesal, namun kemudian menghela nafasnya untuk menenangkan diri.

“Aku Lina, siapa namamu?”

“Akara,” jawabnya dengan suara pelan, lalu melirik ke arah tubuh gadis telanjang yang duduk di pangkuannya. Ia langsung tersipu, seketika Lina menyadarinya dan malah tersenyum menggoda.

"Apa yang kamu lihat bocah?" Lina meraih dagu Akara dan menatapnya dengan sinis. Seperti laki-laki normal pada umumnya, Akara terpana dengan keindahan tubuh Lina hingga membuat adik kecilnya bangun dan menyentuh mulut bawah Lina yang merekah.

"Aghh!" Lina langsung saja mengejang seperti tersengat listrik dan melompat dari pangku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status