Share

11. Gambar Sosok Misterius

Kini kelimanya sudah menjejakkan kaki didasar palung yang berupa hamparan pasir yang dikelilingi oleh tebing-tebing tinggi dan curam. Kelimanya tampak menatap takjub keindahan dan keangkeran tempat itu secara bersamaan.

“Ternyata pengetahuanmu tentang laut dalam, perlu diacungi jempol Surya” kata Zayn kagum dengan penjelasan Surya disepanjang jalan mereka menyelam tadi.

“Aku hanya senang membaca Zayn”

“Kita sudah sampai didasar palung ini. Apa yang akan kita lakukan disini ?” celetuk Baron tiba-tiba.

“Benar! Apa yang sebenarnya kita lakukan disini Surya ?” tanya Zayn. Kini Baron dan Zayn sama-sama menoleh kearah Surya.

“Kita akan mencari harta karun”

“Harta karun!” kata Baron dan Zayn bersamaan dengan nada terkejut.

“Benar! Aku menduga ada banyak harta karun yang tenggelam disini”

“Kalau begitu, ayo kita cari!” ucap Baron tak sabar.

“Tunggu dulu Baron, disini bukan pasar bisa mencari harta karun seenaknya” cegah Bayu hingga Baron terpaksa harus mengurungkan niatnya.

“Apapun yang akan kita temukan disini, akan kita bagi” kata Surya lagi.

“Berapa pembagiannya? 50:50?” tanya Baron beruntun.

“Enak saja, kalian berdua akan mendapatkan bagian 10% perorang”

“Hah! 10%. Enak dikamu ngak enak dikita dong Surya” gerutu Baron mendengus

“Jangan lupa, kita berada disini. Semuanya karena aku” kata Surya mengingatkan.

“Walaupun begi…” ucapan Baron terhenti saat tangan Zayn memegang pundaknya.

“Tidak apa-apa Baron, Surya benar. Kalau bukan karena dia, kita takkan berada disini. 10% dari semua yang kita dapat disini lebih baik, daripada tidak dapat sama sekali. Bukankah niat kita awalnya hanya ingin bersenang-senang” ucap Zayn mencoba menenangkan Baron. Baron terdiam mendengar kata-kata Zayn.

“Bijak sekali Zayn. Bagaimana Baron ? kalau setuju kita lanjutkan ! Tapi kalau kau menolaknya, silahkan naik kepermukaan sekarang juga!” ucap Surya dengan tegas.

“Hah! Baiklah, daripada tidak dapat sama sekali” gerutu Baron akhirnya mengalah.

“Baiklah kalau begitu, untuk mempercepat pencarian. Kita berpencar. Aku dan Lyn akan kearah sana. Zayn dan Baron kearah sana, Bayu, kau kedepan”

Setelah disepakati, akhirnya mereka berlima berpencar, Surya dan Lyn kearah kiri. Zayn dan Baron kearah kanan, sedangkan Bayu kedepan.

Dengan mengandalkan cahaya terang keemasan yang keluar dari pakaian Zentai Bodysuit yang mereka kenakan. Semua berjalan berpasang-pasangan, kecuali Bayu. Dan setelah sekian lama.

“Aku menemukan sesuatu !” terdengar suara Bayu dihelm pelindung yang mereka kenakan. Hal ini membuat langkah Surya, Lyn, Zayn dan Baron terhenti. Tanpa menunggu lama, ke-4nya segera bergerak cepat kearah Bayu berada.

Tak lama ke-4nya sudah melihat sosok bercahaya Bayu yang tampak tengah berdiri mematung. Ke-4nya lalu melayang turun disekitar Bayu.

“Apa yang kau temukan Bayu ?” tanya Baron cepat.

“Liat kedepan!” ucap Bayu seraya menunjuk kedepan.

Surya, Lyn, Zayn dan Baron segera memalingkan pandangan mereka kedepan. Dinding tebing besar ada dihadapan mereka. Tapi bukan itu yang menarik perhatian mereka, melainkan ada sebuah gambar lukisan besar yang terpampang di dinding tebing dihadapan mereka.

Semuanya memandang takjub, apalagi gambar itu begitu besar, saat kelimanya secara perlahan menatap keatas, gambar yang berbentuk banyak sosok-sosok seperti orang yang sedang menyembah, dihadapan gambar orang-orang tersebut tampak sesosok yang sangat tinggi, hingga yang terlihat dibagian bawah hanya kakinya saja. Untuk melihat secara utuh, mereka harus keatas.

Dan hampir bersamaan, ke-5nya melayang secara perlahan keatas seraya terus menerangi dinding tebing itu dengan cahaya dari Zentai Bodysuit yang mereka kenakan. Setelah cukup lama melayang keatas, akhirnya sampai juga mereka dibagian gambar kepala mahluk itu.

Bulu kuduk langsung meremang saat melihat bagaimana bentuk gambar kepala mahluk tinggi besar itu. Bentuk kepalanya sangat menyeramkan. Mahluk itu tampak memiliki wajah yang menyeramkan dengan hidung yang rata dengan wajah, telinga yang besar dan panjang, mulut yang besar dengan gigi-gigi taring yang menyeramkan. Dan yang paling menggidikkan pandangan, mahluk itu memiliki mata ketiga dikeningnya selain sepasang mata ditempat yang seharusnya.

Surya terlihat mengangkat jam tangannya, lalu seberkas cahaya keluar dari jam tangan itu dan mulai menyoroti gambar kepala mahluk raksasa tersebut, seiring dengan cahaya itu semakin kebawah, sosok Suryapun secara perlahan turun kebawah, Surya seperti tengah men-scan gambar tersebut dengan jam tangannya.

Baron, Zayn, Bayu dan Lyn segera mengikuti sosok Surya yang terus turun kebawah seraya terus men-scan gambar tersebut. Setelah cukup lama melayang turun, akhirnya mereka tiba juga kembali didasar.

“Kalau melihat gambarnya, orang-orang kecil ini sepertinya tengah menyembah mahluk raksasa ini!” ucap Baron memberikan kesimpulan. Yang lain tetap diam tapi membenarkan apa yang dikatakan oleh Baron. Sementara Surya masih sibuk mengutak atik jam tangannya.

“Lukisan ini sudah berusia ribuan tahun” kata Surya lagi mengejutkan mereka semua.

“Ribuan tahun, jangan bercanda kau Surya!” ucap Baron.

“Aku tak bercanda, alat scanerku ini tak mungkin salah” sangkal Surya lagi.

Di saat mereka semua terus memperhatikan lukisan didinding tebing itu dengan seksama.

“Ya sudah, ayo kita lanjutkan pencarian lagi ! Bayu, kau ikut kami” kata Surya akhirnya.

Maka kedua rombongan itupun berpisah kembali. Baron dan Zayn kembali melakukan pencarian kearah sebelah kanan. Surya, Lyn dan Bayu kearah kiri.

-o0o-

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status