Kini kelimanya sudah menjejakkan kaki didasar palung yang berupa hamparan pasir yang dikelilingi oleh tebing-tebing tinggi dan curam. Kelimanya tampak menatap takjub keindahan dan keangkeran tempat itu secara bersamaan.
“Ternyata pengetahuanmu tentang laut dalam, perlu diacungi jempol Surya” kata Zayn kagum dengan penjelasan Surya disepanjang jalan mereka menyelam tadi.
“Aku hanya senang membaca Zayn”
“Kita sudah sampai didasar palung ini. Apa yang akan kita lakukan disini ?” celetuk Baron tiba-tiba.
“Benar! Apa yang sebenarnya kita lakukan disini Surya ?” tanya Zayn. Kini Baron dan Zayn sama-sama menoleh kearah Surya.
“Kita akan mencari harta karun”
“Harta karun!” kata Baron dan Zayn bersamaan dengan nada terkejut.
“Benar! Aku menduga ada banyak harta karun yang tenggelam disini”
“Kalau begitu, ayo kita cari!” ucap Baron tak sabar.
“Tunggu dulu Baron, disini bukan pasar bisa mencari harta karun seenaknya” cegah Bayu hingga Baron terpaksa harus mengurungkan niatnya.
“Apapun yang akan kita temukan disini, akan kita bagi” kata Surya lagi.
“Berapa pembagiannya? 50:50?” tanya Baron beruntun.
“Enak saja, kalian berdua akan mendapatkan bagian 10% perorang”
“Hah! 10%. Enak dikamu ngak enak dikita dong Surya” gerutu Baron mendengus
“Jangan lupa, kita berada disini. Semuanya karena aku” kata Surya mengingatkan.
“Walaupun begi…” ucapan Baron terhenti saat tangan Zayn memegang pundaknya.
“Tidak apa-apa Baron, Surya benar. Kalau bukan karena dia, kita takkan berada disini. 10% dari semua yang kita dapat disini lebih baik, daripada tidak dapat sama sekali. Bukankah niat kita awalnya hanya ingin bersenang-senang” ucap Zayn mencoba menenangkan Baron. Baron terdiam mendengar kata-kata Zayn.
“Bijak sekali Zayn. Bagaimana Baron ? kalau setuju kita lanjutkan ! Tapi kalau kau menolaknya, silahkan naik kepermukaan sekarang juga!” ucap Surya dengan tegas.
“Hah! Baiklah, daripada tidak dapat sama sekali” gerutu Baron akhirnya mengalah.
“Baiklah kalau begitu, untuk mempercepat pencarian. Kita berpencar. Aku dan Lyn akan kearah sana. Zayn dan Baron kearah sana, Bayu, kau kedepan”
Setelah disepakati, akhirnya mereka berlima berpencar, Surya dan Lyn kearah kiri. Zayn dan Baron kearah kanan, sedangkan Bayu kedepan.
Dengan mengandalkan cahaya terang keemasan yang keluar dari pakaian Zentai Bodysuit yang mereka kenakan. Semua berjalan berpasang-pasangan, kecuali Bayu. Dan setelah sekian lama.
“Aku menemukan sesuatu !” terdengar suara Bayu dihelm pelindung yang mereka kenakan. Hal ini membuat langkah Surya, Lyn, Zayn dan Baron terhenti. Tanpa menunggu lama, ke-4nya segera bergerak cepat kearah Bayu berada.
Tak lama ke-4nya sudah melihat sosok bercahaya Bayu yang tampak tengah berdiri mematung. Ke-4nya lalu melayang turun disekitar Bayu.
“Apa yang kau temukan Bayu ?” tanya Baron cepat.
“Liat kedepan!” ucap Bayu seraya menunjuk kedepan.
Surya, Lyn, Zayn dan Baron segera memalingkan pandangan mereka kedepan. Dinding tebing besar ada dihadapan mereka. Tapi bukan itu yang menarik perhatian mereka, melainkan ada sebuah gambar lukisan besar yang terpampang di dinding tebing dihadapan mereka.
Semuanya memandang takjub, apalagi gambar itu begitu besar, saat kelimanya secara perlahan menatap keatas, gambar yang berbentuk banyak sosok-sosok seperti orang yang sedang menyembah, dihadapan gambar orang-orang tersebut tampak sesosok yang sangat tinggi, hingga yang terlihat dibagian bawah hanya kakinya saja. Untuk melihat secara utuh, mereka harus keatas.
Dan hampir bersamaan, ke-5nya melayang secara perlahan keatas seraya terus menerangi dinding tebing itu dengan cahaya dari Zentai Bodysuit yang mereka kenakan. Setelah cukup lama melayang keatas, akhirnya sampai juga mereka dibagian gambar kepala mahluk itu.
Bulu kuduk langsung meremang saat melihat bagaimana bentuk gambar kepala mahluk tinggi besar itu. Bentuk kepalanya sangat menyeramkan. Mahluk itu tampak memiliki wajah yang menyeramkan dengan hidung yang rata dengan wajah, telinga yang besar dan panjang, mulut yang besar dengan gigi-gigi taring yang menyeramkan. Dan yang paling menggidikkan pandangan, mahluk itu memiliki mata ketiga dikeningnya selain sepasang mata ditempat yang seharusnya.
Surya terlihat mengangkat jam tangannya, lalu seberkas cahaya keluar dari jam tangan itu dan mulai menyoroti gambar kepala mahluk raksasa tersebut, seiring dengan cahaya itu semakin kebawah, sosok Suryapun secara perlahan turun kebawah, Surya seperti tengah men-scan gambar tersebut dengan jam tangannya.
Baron, Zayn, Bayu dan Lyn segera mengikuti sosok Surya yang terus turun kebawah seraya terus men-scan gambar tersebut. Setelah cukup lama melayang turun, akhirnya mereka tiba juga kembali didasar.
“Kalau melihat gambarnya, orang-orang kecil ini sepertinya tengah menyembah mahluk raksasa ini!” ucap Baron memberikan kesimpulan. Yang lain tetap diam tapi membenarkan apa yang dikatakan oleh Baron. Sementara Surya masih sibuk mengutak atik jam tangannya.
“Lukisan ini sudah berusia ribuan tahun” kata Surya lagi mengejutkan mereka semua.
“Ribuan tahun, jangan bercanda kau Surya!” ucap Baron.
“Aku tak bercanda, alat scanerku ini tak mungkin salah” sangkal Surya lagi.
Di saat mereka semua terus memperhatikan lukisan didinding tebing itu dengan seksama.
“Ya sudah, ayo kita lanjutkan pencarian lagi ! Bayu, kau ikut kami” kata Surya akhirnya.
Maka kedua rombongan itupun berpisah kembali. Baron dan Zayn kembali melakukan pencarian kearah sebelah kanan. Surya, Lyn dan Bayu kearah kiri.
-o0o-
Tak lama, dua sosok tinggi besar muncul. Entah darimana asal keduanya datang. Tapi kedatangan kedua sosok ini membuat orang-orang yang ada ditempat itu langsung bersujud dihadapan keduanya, sosok keduanya begitu amat besar bahkan 2x besarnya dari ukuran manusia biasa. Keduanya tampak mengenakan pakaian seperti layaknya seorang pertapa. Di sisi lain, Zaynpun tampak memperhatikan kedua sosok besar yang kini tengah mendatanginya dan berhenti beberapa langkah dihadapannya. Kini kedua belah pihakpun sudah saling berhadapan dan terlihat jelas perbedaan diantara keduanya, sosok Zayn yang kecil berbanding sosok keduanya yang berdiri dihadapan Zayn. Sementara itu, salah satu dari kedua sosok besar itu tampak berpaling kearah sosok si pemimpin yang telah tewas dengan golok hitam yang menancap didadanya. “Bawa dia pergi dari sini!” ucap salah satu dari kedua pria besar itu. Para anak buah si pemimpin yang tersisa dengan cepat menggotong pemimpin mereka dan pergi meninggalkan tempat itu. Semen
“Tendangan Berputar! Hyyaaa!”. tubuh Zayn berubah menjadi satu putaran cepat kearah para penyerangnya, dan ;“Dess...desss...dessss.......akhh....akkkkkhhhhh...”. dalam sekejap saja belasan orang yang tersisa sudah terlempar dan terkapar ketanah akibat serangan dasyat yang dilancarkan oleh Zayn dan kini dengan mantapnya Zayn kembali turun ketanah. Kini yang tersisa hanya si pemimpin saja lagi yang saat itu masih sangat terkejut melihat belasan anak buahnya kini sudah terkapar disana sini.Kini barulah terbuka matanya, kalau pemuda yang dianggapnya masih begitu ingusan itu bukanlah orang sembarangan dan hal ini cukup disadarinya, tapi untuk pergi melarikan diri dari tempat itu tak mungkin dilakukannya, bagaimana tanggapan teman-teman dan anak buahnya kelak jika dia sebagai seorang pemimpin harus melarikan diri dari pertarungan.Maka satu keputusanpun diambil.Weeeerrrr...! Weeeerrrr...!Pemimpin ini terlihat memutar golok dit
“Ha ha ha! kau tak akan bisa lari dari golok pencabut rohku ini, bersiaplah kau untuk ma...”. belum lagi si pemimpin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sosok pemuda yang tadinya masih berada beberapa langkah didepannya kini sudah berada dihadapannya, bahkan ;Desss...!!!Satu tendangan cepat telah menghantam wajahnya, hingga langsung membuat si pemimpin ini langsung terlempar jauh. Kejadian yang begitu amat cepat ini tentu saja sangat mengejutkan para anak buahnya, karena sedikitpun mereka tadi tidak melihat kapan pemuda yang saat itu masih berada beberapa tombak dari pemimpin mereka bergerak, tahu-tahu kini pemimpin mereka sudah terkapar ditanah dan kini dengan susah payah terlihat bangkit. Walau terkejut karena mendapati serangan yang sungguh tidak terlihat olehnya, tapi si pemimpin terlihat menggeram marah, apalagi saat melihat pemuda yang masih berusia ingusan itu tampak cengar cengir saja menatap kearahnya..“Hei! ayo cepat serang dia
Serangan balik Zayn langsung menjatuhkan beberapa orang lawannya. Beberapa jurus berikutnya, satu demi satu para penyerangnya jatuh. Melihat hal ini Si pemimpinpun baru menyadari kalau saat ini lawan yang dihadapinya bukanlah pemuda biasa, maka ;“Mundur!”. perintahnya lagi, dan dengan serentak sisa-sisa anak buahnya langsung melompat mundur.Kini si pemimpin kembali menyerang kearah Zayn, dengan menggunakan sebilah golok berwarna hitam ditangannya. Sekali lihat saja, Zayn tau, kalau golok itu berbahaya, karena sangat berbeda dari golok-golok biasanya, maka Zayn pun tak ingin setengah-setengah lagi menghadapi lawannya. Pertarungan sengitpun terjadi diantara keduanya.Sementara itu. Si youtuber yang sejak tadi terus merekam secara live perkelahian itu, tampak tak berkomentar lagi. Mulutnya ternganga. Kaget dan juga kagum. Baru kali ini dia melihat perkelahian seperti itu, perkelahian yang menurutnya hanya ada di TV-TV. Tapi sekarang justru live diliha
Bukan saja para anak buahnya yang kaget melihat pemimpin mereka dapat dikalahkan hanya dalam satu gebrakan saja, tapi sang gadis yang saat itu juga tengah memperhatikan pertarungan tersebut juga terkejut. Walaupun dia melihat Zayn seperti melakukan gerakan yang asal-asalan, tapi justru membuat pertahanan Si pemimpin jebol.“Apakah hanya itu kemampuan pemimpin kalian?”. ucap Zayn lagi dengan nada mengejek. Hal ini membuat Si pemimpin geram bukan kepalang.“Serang dia!”. teriak Si pemimpin memberikan perintah kepada para anak buahnya. Dengan serentak para anak buahnya yang berjumlah belasan orang itu langsung menyerang kearah Zayn. Ditempatnya, sang gais terkejut melihat belasan lelaki itu menyerang kearah Zayn, sang gadis ingin membantu, tapi segera diurungkan niatnya saat melihat pemuda itu tampak seperti tenang-tenang saja, walaupun serangan gerombolan lelaki itu sudah semakin dekat kearahnya.Sementara itu, di salah satu sudut tenggara
“Pergi! Tinggalkan aku!” teriak si gadis“Maafkan kami tuan putri, tuanku maharaja memerintahkan untuk membawa tuan putri kembali”“Sudah kubilang. Aku ingin jalan-jalan dulu di negeri manusia ini, kalian kembali saja. Katakan pada ayahanda raja seperti yang aku katakan pada kalian” bentak sigadis dengan mata melotot“Maafkan kami tuan putri, tolong jangan mempersulit kami. Kalau kami kembali tanpa membawa tuan putri bersama kami. Tuanku maharaja pasti akan memancung kepala kami semua” kata seorang laki-laki yang berparas cukup sangar yang sepertinya merupakan pemimpin dari gerombolan lelaki tersebut.Sebelum perdebatan makin panjang, diantara mereka. Tiba-tiba saja perhatian mereka terpecahkan saat seorang pemuda yang datang dengan tergopoh-gopoh kearah mereka dengan mendorong motornya.Pemuda yang tak lain adalah Zayn itu, segera memarkirkan motornya tak jauh dari si gadis. Lalu dengan setengah berl