Surya terlihat mengangkat jam tangannya, dan menekan satu tombol dan ;
Sreeettt!
Tiba-tiba saja pakaian Zentai Bodysuit yang dikenakan Surya mengembang membesar membentuk satu bola besar sehingga yang terlihat kemudian hanya kepalanya saja lagi.
Baron dan yang lainnya terkejut, secara serentak mereka mundur satu tindak kebelakang. Sementara itu Surya kemBali menekan beberapa tombol dijam tangannya.
Sreeettt!
KemBali pakaian Zentai Bodysuit itu mengecil dan langsung mengepas ketubuh Surya sehingga membentuk tubuh yang kekar dan atletis.
“Pakaian ini sudah dirancang untuk keamanan pemakainya, bila terjadi bahaya pada penggunanya didalam laut, pakaian ini akan mengembang dengan sendirinya hingga bisa mengapung” jelas Surya.
Surya kemBali mengangkat jam tangannya dan menekan satu tombol.
Sreettt!
Tiba-tiba saja dari belakang kepala Surya keluar sebuah tabung kaca yang kemudian menutupi kepala Surya dan menyatu dengan Zentai Bodysuit dibagian leher. Kini dikepalanya, Surya telah mengenakan tabung seperti kaca seperti penutup kepala astronot.
Sreettt!
Saat Surya menekan satu tombol di jam tangannya, kemBali tabung kaca itu membuka dan masuk kemBali kebagian belakang kepalanya.
“Helm pelindung ini, walaupun terlihat sangat tipis, tapi kekuatannya mampu menahan gelombang air sekuat apapun, bahkan mampu menahan tembakan senapan. Selain itu, Helm pelindung ini menyerap air untuk dikonversi menjadi oksigen. Jadi mau berapa lamapun kita berada didalam air, kita tetap bisa bernafas” jelas Surya.
“Hebat!” celetuk Baron mendengar penjelasan Surya.
“Di Helm pelindung ini juga sudah dipasang alat komunikasi, jadi nanti kita walaupun berada didalam air. Kita tetap bisa berkomunikasi satu sama lain. Selain itu di Helm pelindung ini juga telah dipasang radar GPS, yang gunanya selain untuk mendeteksi keberadaan kita agar tidak hilang dibawah sana. Tapi kita juga memantau keadaan disekitar kita, jangkauannya mencapai 10 km, jadi kalau ada bahaya yang datang, kita bisa tau” sambung Surya lagi.
Surya kemudian berBalik menghadapkan punggungnya kearah yang lain. Terlihat bagaimana bentuk Zentai Bodysuit yang dikenakan oleh Surya dibagian belakang sedikit menonjol, ada 2 lubang dibagian punggungnya.
“Dibagian belakang ini, ada jet pendorong yang juga menggunakan teknologi mengkonversi air menjadi tenaga pendorong. Jadi nanti kita tak perlu repot untuk berenang didalam air, cukup menggunakan jet pendorong ini” kata Surya lagi seraya menunjuk kedua lubang dibagian punggungnya.
Barong dan Zayn yang mendengarkan tentang kecanggihan pakaian renang mereka sampai terbengong-bengong sendiri. Apalagi Zayn yang tak menyangka kalau ada teknologi seperti di film-film. Sementara Surya kemBali berBalik menghadap mereka. Lalu mengangkat kedua tangannya, menghadapkan kedua telapak tangannya kearah Baron dan Zayn.
Kini dapat terlihat lubang-lubang kecil di bagian telapak tangan pakaian Zentai Bodysuit itu. “Lubang-lubang kecil inilah yang akan kita gunakan untuk mengendalikan arah jet pendorong yang ada dipunggung kita tadi” Samar-samar memang terdengar suara angin yang berhembus keluar dari lubang-lubang kecil itu.
Sreggg !
Surya menggerakkan kedua telapak tangannya memutar ke kiri dan kanan secara bersamaan. Tiba-tiba saja lubang-lubang kecil itu membesar dan menyatu, membentuk satu lubang besar. Baron dan Zayn semakin melotot melihatnya.
“Kalian sudah pasti tau untuk apa lubang inikan ?”
Baron dan Zayn menggeleng.
“Ah, payah kalian ! Belum pernah nonton ironman ya ?” ejek Surya hingga membuat Baron dan Zayn saling pandang satu sama lain.
“Apakah lubang itu untuk menembakkan sesuatu ?” tanya Baron cepat.
“Benar” ucap Surya tersenyum lebar.
“Dengan mengandalkan kekuatan air, kita bisa menembakkannya melalui lubang besar ini, aku menamakannya meriam air” jelas Surya.
Surya terus menjelaskan fungsi dari masing-masing bagian Zentai Bodysuit yang akan mereka kenakan, Surya juga memberikan masing-masing jam tangan dan juga menjelaskan fungsinya kepada Baron dan Zayn sampai benar-benar faham.
-o0o-
Lima Sosok tubuh sudah berdiri ditepian kapal, semuanya sudah tampak mengenakan Zentai Bodysuit masing-masing. Yang paling menarik tentunya adalah sosok sicantik Lyn, karena dengan mengenakan Zentai Bodysuit itu, tubuh Lyn yang memang pada dasarnya sangat langsing dan indah, terlihat semakin terbentuk dan terlihat begitu mempesona. Zentai Bodysuit itu begitu ketat ditubuh sehingga tubuh yang indah akan semakin menarik dipandang. Baron dan Zayn lagi-lagi terpesona dengan sosok Lyn yang selalu tersenyum menawan kearah keduanya. Lagi-lagi Baron mengeluarkan kebiasaan buruknya. Apa itu ? Apa lagi kalau bukan air liurnya yang meleleh keluar dari bibirnya. Untung saja Zayn dengan cepat menyikunya untuk menyadarkannya. “Sudah siap semua?” tanya Surya kepada yang lain. Satu demi mengangguk menjawab pertanyaan Surya. “Are you ready Beb ?” tanya Surya lembut kepada Lyn. Lyn tersenyum dan mengangguk. Surya mengangkat jam tangannya dan menekan satu tombol.
Zayn terlihat mengangkat jam ditangannya, bukan untuk melihat waktu, melainkan melihat berapa dalam sudah mereka menyelam. Di jam itu tertera angka 225 meter. Artinya mereka sudah menyelam sejauh 225 meter. Di kedalaman ini, memang cahaya matahari perlahan-lahan memudar dan laut pun menjadi gelap. “Gunakan lampu penerang!” terdengar suara Surya dihelm pelindung masing-masing. Dan hampir bersamaan kelimanya saling mengangkat tangan dan memperhatikan jam tangan yang ada ditangan mereka. Tombolpun ditekan. Debh! Debh! Debh! Debh! Debh! Sekujur tubuh kelimanya tampak mengeluarkan sinar kuning keemasan yang terang, sinar ini berasal dari warna keemasan dari Zentai Bodysuit yang mereka kenakan. Sehingga kini gabungan sinar keemasan yang keluar dari kelimanya membuat tempat disekitar kelimanya menjadi terang benderang. Terlihat kini bagaimana ratusan ikan berbagai jenis yang biasanya hidup didalam kegelapan tampak berenang menjauh karena silau akan c
“Sebentar lagi kita akan memasuki area Midnight” terdengar suara Surya memberitahukan kepada mereka. Jika kita mengira kegelapan sebelum kedalaman 1.000 meter sudah sangat mengerikan, maka itu bukan apa-apa ketimbang di bawahnya. Dinamakan midnight zone, area di bawah kedalaman 1.000 meter merupakan area air hitam tanpa ada apa-apa. Diperkirakan untuk berenang di sini akan jauh lebih susah ketimbang harus berjalan di luar angkasa. Di laut dalam ini juga kehidupan jauh lebih berat karena tidak adanya makanan. Makhluk hidup di sini melakukan evolusi lagi demi bertahan hidup: bergerak efektif untuk mengurangi tenaga. Bagi para pemburu, mereka harus bisa menangkap mangsanya dalam satu kali gerakan dan cara ini membuat mereka melakukan adaptasi bentuk tubuh, yaitu memiliki rahang yang panjang untuk bisa langsung menelan. Di kedalaman berikutnya, 3.000 meter, semuanya akan bergerak sangat lamban. Bukan karena kita melambatkan waktu ketika berada di area i
Kini kelimanya sudah menjejakkan kaki didasar palung yang berupa hamparan pasir yang dikelilingi oleh tebing-tebing tinggi dan curam. Kelimanya tampak menatap takjub keindahan dan keangkeran tempat itu secara bersamaan. “Ternyata pengetahuanmu tentang laut dalam, perlu diacungi jempol Surya” kata Zayn kagum dengan penjelasan Surya disepanjang jalan mereka menyelam tadi. “Aku hanya senang membaca Zayn” “Kita sudah sampai didasar palung ini. Apa yang akan kita lakukan disini ?” celetuk Baron tiba-tiba. “Benar! Apa yang sebenarnya kita lakukan disini Surya ?” tanya Zayn. Kini Baron dan Zayn sama-sama menoleh kearah Surya. “Kita akan mencari harta karun” “Harta karun!” kata Baron dan Zayn bersamaan dengan nada terkejut. “Benar! Aku menduga ada banyak harta karun yang tenggelam disini” “Kalau begitu, ayo kita cari!” ucap Baron tak sabar. “Tunggu dulu Baron, disini bukan pasar bisa mencari harta karun seenaknya” cegah
Setelah sekian lama kedua rombongan itu berpisah. Baron dan Zayn sendiri masih terus melangkah kedepan saling berdekatan, keduanya bersikap waspada. Bahkan Baron sendiri sudah merentangkan telapak tangannya dengan menyiapkan meriam airnya, memang disekitar keduanya banyak sekali hewan-hewan berukuran besar yang selama ini belum pernah mereka lihat dan hewan-hewan laut dalam itu seperti terus mengawasi keduanya. “Zayn, apakah kau tidak merasa mahluk-mahluk ini seperti sedang mengawasi kita ?” kata Baron dengan bulu kuduk merinding. Di sebelahnya Zayn tetap terdiam, walaupun sebenarnya Zaynpun merasakan hal seperti itu. “Baron! Zayn! Kami menemukan harta karun. Cepat kemari!” tiba-tiba saja terdengar suara Surya dihelm pelindung mereka. “Ayo kita cepat ketempat mereka Zayn!” kata Baron cepat. Tanpa menunggu persetujuan Zayn, Baron langsung terbang melayang dengan jet pendorong dipunggungnya. Zaynpun terlihat ingin melakukan hal yang sama, tapi baru saja Zayn in
Tapi rasa penasarannya lebih kuat ketimbang rasa takutnya, maka Zayn terus melangkah kedepan. Anehnya setiap langkah demi langkah yang Zayn lakukan, hewan-hewan yang semula banyak dihadapannya, satu demi satu secara perlahan menyingkir menjauh. Zayn meyakini hal ini dikarenakan pagar kebatinan yang Zayn salurkan kesekujur tubuhnya yang membuat hewan-hewan itu menyingkir. “Tidak sia-sia aku belajar ilmu kebatinan” batin Zayn. Baru saja berkata begitu, tiba-tiba saja langkah Zayn terhenti, diujung pandangannya sesuatu yang menarik perhatiannya terlihat. Beberapa kali Zayn mengerjipkan matanya, tapi apa yang dilihatnya didepan benar-benar nyata. Dicoba dikucek-kucek matanya, tapi kenyataannya tetap ada. Apa yang sebenarnya dilihat oleh Zayn ?. Beberapa tombak dihadapan Zayn terlihat sebuah pemandangan menakjubkan, seekor kura-kura berukuran cukup besar untuk kura-kura pada umumnya, besarnya lebih kurang sebesar seekor gajah dewasa. Yang menarik perhatian Zayn selain uku
Zzzggghhhttt! Zzzggghhhttt! Terlihat jet pendorong yang ada dipunggung Zayn mengeluarkan suara keras sebagai tanda kekuatan jet pendorong itu sudah mencapai batas maksimalnya, tapi lagi-lagi batu besar itu tak bergeser dari posisinya. Setelah cukup lama mencoba, akhirnya Zayn menyerah juga. Dengan nafas terengah-engah Zayn menatap tak percaya kearah batu besar itu. Cukup lama Zayn terdiam, memikirkan cara untuk menyingkirkan batu besar itu. “Ah! Kenapa tidak kucoba dengan meriam airku” kata Zayn lagi dalam hati. “Benar juga, siapa tahu saja batu ini bisa hancur” sambung Zayn dalam hati. Memutuskan seperti itu, maka Zayn bersiap untuk menggunakan meriam airnya. Tak tanggung-tanggung, kedua telapak tangan sudah diarahkan kearah batu besar itu, siap untuk menembakkan meriam airnya. “Zayn! Dimana kamu?” Sebuah suara keras terdengar di helm pelindung Zayn, suara yang amat dikenalnya. Suara Baron. “Iya Zayn, dimana kamu ?” terdengar suara Su
“Biarkan aku mencobanya sendiri” kata Zayn pada ketiganya. Zayn lalu turun dan berpijak pada tempurung kura-kura hingaa posisinya kini sejajar dengan batu besar itu. Sejenak Zayn memejamkan mata, dan sayup-sayup terdengar halus suaranya membaca lafazh. “Yā ma'syaral-jinni wal-insi inista’a'tum an tanfużụ min aqtāris-samāwāti wal-ardi fanfużụ, lā tanfużụna illā bisultān” Walaupun teramat pelan, tapi Surya, Bayu dan Baron bisa mendengarnya, karena saluran komunikasi yang terpasang dihelm pelindung mereka, tapi mereka tak segera bertanya saat melihat Zayn mulai menempelkan kedua telapak tangannya dibatu besar itu. “Bismillah...” Zayn mulai mendorong batu besar itu. Kreeettts!!! Hampir saja Surya, Baron dan Bayu terlonjak kaget. Saat tiba-tiba saja batu besar itu tergeser dengan sangat mudahnya, Zayn yang terus mendorongnya hingga akhirnya batu besar itu terjatuh dari atas tempurung kura-kura besar itu. Surya, Baro