Kapal pesiar mewah itu membawa mereka kesebuah pulau yang cukup besar, tapi sekali lihat saja dapat terliht kalau pulau itu tidak berpenghuni. Bayu tampak menggerakan kapal mereka memutari pulau tersebut. Di belakang pulau, kapal itu dihentikan.
“Kita akan melakukan diving disini Surya ?” tanya Baron dengan wajah bingung.
“Iya”
“Tapi disinikan perairannya dangkal”
“Ya disini memang perairannya dangkal, tapi disana!” tunjuk Surya kearah tenggara pulau itu. Baron dan Zayn mengikuti arah yang ditunjuk Surya.
“Ada sebuah palung laut yang sangat dalam, itu merupakan zona yang sangat misterius bagi para penyelam, karena belum pernah ada yang sampai ke dasarnya” jelas Surya.
“Seberapa dalam ?” tanya Baron cepat.
“Menurut perhitungan, kedalamannya mencapai 10.000 meter”
Wajah Baron dan Zayn langsung berubah mendengar hal itu.
“Gila! Itu hampir sama dalamnya dengan palung mariana, palung terdalam dimuka bumi”
“Tenang saja, aku sudah membawa peralatan menyelam yang sangat canggih. Jika kita berhasil melakukannya, kita akan menjadi orang pertama yang mencapainya dasar palung itu” kata Surya dengan semangat. Baron dan Zayn terlihat saling pandang satu sama lain.
“Ayolah! Ini adalah kesempatan yang datang hanya satu kali dalam hidup kalian” bujuk Surya. Baron dan Zayn tampak masih terdiam.
“Begini saja, aku akan menggratiskan perjalanan kita kali ini, bagaimana ?” tanya Surya menatap kearah Baron dan Zayn.
Baron tiba-tiba saja tersenyum. “Baiklah! Kenapa tidak?”
“Bagaimana kamu Zayn ?” tanya Surya.
“Hmm... Baiklah, aku ikut!”
“Bagus!” kata Surya tersenyum lebar.
“Ini akan menjadi pengalaman yang paling mendebarkan dalam hidup kita” sambung Baron ikut bersemangat.
“Bayu, kau juga ikut !” ujar Surya lagi.
“Baik, tuan muda”
“Loh, kalau Bayu ikut. Terus siapa yang menjaga kapal ?” tanya Baron.
Surya tersenyum, lalu mengangkat pergelangan tangan kanannya. Terlihat sebuah jam berbentuk tak lazim dilengan Surya. Untuk beberapa saat Surya terlihat menekan tombol-tombol yang ada di jam tangannya tersebut.
Plashh!
Tiba-tiba saja dari layar jam tangan itu keluar sebuah gambar hologram yang mengambarkan keadaan peta ditempat itu. Baron dan Zayn sampai melongo kaget melihat teknologi canggih yang diperlihatkan oleh Surya.
“Wiihhh, seperti ironman kau ini Surya” kata Baron. Lagi-lagi Surya hanya tersenyum.
“Dari GPS jam ini. Tidak ada kapal atau apapun dalam jarak puluhan kilo dari tempat ini. Jadi kita aman”
“Aman sih aman, bagaimana kalau tiba-tiba saja saat kita berada dibawah, muncul kapal lain”
“Tenang saja, Lexus yacht LY 650 sudah dilengkapi remot pengendali. Jadi aku bisa menjalankan kapal ini hanya dengan pengendalian jam ini” ucap Surya lagi seraya menekan kemBali beberapa tombol dijam itu, gambar hologram yang ada dihadapan merekapun tampak berubah. Kalau tadi membentuk gambar keadaan laut disekitar. Sekarang gambar hologram menunjukkan sketsa kapal pesiar yang saat ini mereka naiki. Terlihat Surya menunjukkan bagian-bagian keseluruhan kapal itu dengan hologram yang ada. Hal ini semakin membuat Baron dan Zayn geleng-geleng kepala karena kagum.
“Lalu bagaimana dengan keadaan dibawah, apakah aman ?” tanya Baron.
Surya lalu berjalan ketepian kapal, Baron, Zayn dan yang lain mengikutinya dari belakang. KemBali Surya menekan tombol-tombol jam ditangannya.
Plug!
Sebuah benda berbentuk bulat kecil berwarna keperakan seperti bola perak keluar dari jam tangan Surya.
Plung!
Surya melemparkan bola perak kecil itu ke air, dan kini terlihat bagaimana hologram yang keluar dari jam tangan Surya berubah bentuk, bentuk lautan dalam yang sangat luas. Kini Baron dan Zayn mengerti, ternyata benda bola perak yang tadi dijatuhkan oleh Surya merupakan semacam benda radar pendeteksi untuk memetakan laut yang ada dibawah mereka.
Surya tampak menggeser-geser jarinya dipermukaan jam tangannya, terlihat gambar hologram itupun maju melesat menuju kearah utara pulau tersebut. Rupanya benda bola perak itu juga bisa berfungsi seperti drone yang bisa terbang dengan pengendalian jarak jauh.
Setelah cukup lama meluncur kekedalaman laut, bola perak itu akhirnya berhenti dan mulai bergerak turun, hal ini dapat terlihat dari gambar hologram yang ada diatas jam tangan Surya.
Semakin dalam bola perak itu tenggelam, semakin terlihat gambar hologram itu membentuk suatu cekungan melengkung layaknya huruf V yang membentang jauh. Semakin dalam tenggelam semakin terlihat apa saja yang ada dibawah lautan tersebut hingga akhirnya bola perak itu mencapai dasar lautan.
“Aman” ucap Surya mantap seraya menutup gambar hologramnya.
“Jadi, ayo kita menyelam!” kata Surya kalem.
“Ya, ayo kita beraksi !” seru Baron penuh semangat.
Surya kemudian tampak memberikan tanda kode kepada Bayu. Bayu tampak mengangguk, lalu bangkit berdiri meninggalkan mereka. Tak lama kemudian. Bayu Bayu sudah kemBali dengan membawa lima buah kotak persegi panjang yang kini diletakkan dihadapan mereka.
“Apa ini ?” tanya Baron mendekat kearah kotak itu. Zayn ikutan mendekat.
“Itu peralatan menyelam kita” jelas Surya.
Baron segera membuka salah satu kotak tersebut, lalu mengeluarkan seperangkat pakaian dari dalam kotak tersebut. Baron terlihat membentangkan pakaian itu didepan wajahnya, Zayn dan yang lain ikut mendekat, menatap kagum dan bingung dengan pakaian yang kini dibentangkan oleh Baron dikedua tangannya.
Pakaian yang berbentuk Zentai Bodysuit (pas ditubuh) itu berwarna keemasan, hanya dibagian tangan dan kaki dan sisi kiri, kanan dan belakang yang berwarna hitam membentuk satu garis horizontal dipunggung.
“Pakaian apa ini ?” kemBali Baron melontarkan pertanyaan dengan maksud yang sama.
“Ini adalah pakaian menyelam kita” kata Surya seraya ikut membuka salah satu kotak tersebut, lalu mengeluarkan seperangkat pakaian tersebut dari dalam kotak. Zayn, Lyn dan Bayu ikut melakukan yang sama.
“Apakah kau pernah menonton film Fantastic Four Baron ?”
“Tentu saja pernah”
“Nah! Pakaian ini bahannya sama dengan itu. Pakaian ini walaupun tipis, tapi tahan terhadap gempuran angin, air dan yang lainnya. Jadi selama kita menggunakan pakaian ini menyelam, tubuh kita tidak akan apa-apa” jelas Surya. Baron dan yang lainnya mulai tertarik mendengarkan hal itu.
Dengan dibantu Bayu, Surya lalu melepaskan pakaian atasnya, terlihatlah tubuh atletis Surya dan perut sixpacknya, masih mengenakan celananya. Surya mengenakan Zentai Bodysuit itu. Jam tangannya yang unik dan canggih dilepasnya dan dipasangnya diatas pakaian Zentai Bodysuitnya. Terlihat dibagian dada sebelah kiri sebuah simbol huruf bertulisan BP (mungkin Buana Perkasa artinya).
Surya terlihat mengangkat jam tangannya, dan menekan satu tombol dan ; Sreeettt! Tiba-tiba saja pakaian Zentai Bodysuit yang dikenakan Surya mengembang membesar membentuk satu bola besar sehingga yang terlihat kemudian hanya kepalanya saja lagi. Baron dan yang lainnya terkejut, secara serentak mereka mundur satu tindak kebelakang. Sementara itu Surya kemBali menekan beberapa tombol dijam tangannya. Sreeettt! KemBali pakaian Zentai Bodysuit itu mengecil dan langsung mengepas ketubuh Surya sehingga membentuk tubuh yang kekar dan atletis. “Pakaian ini sudah dirancang untuk keamanan pemakainya, bila terjadi bahaya pada penggunanya didalam laut, pakaian ini akan mengembang dengan sendirinya hingga bisa mengapung” jelas Surya. Surya kemBali mengangkat jam tangannya dan menekan satu tombol. Sreettt! Tiba-tiba saja dari belakang kepala Surya keluar sebuah tabung kaca yang kemudian menutupi kepala Surya dan menyatu denga
Lima Sosok tubuh sudah berdiri ditepian kapal, semuanya sudah tampak mengenakan Zentai Bodysuit masing-masing. Yang paling menarik tentunya adalah sosok sicantik Lyn, karena dengan mengenakan Zentai Bodysuit itu, tubuh Lyn yang memang pada dasarnya sangat langsing dan indah, terlihat semakin terbentuk dan terlihat begitu mempesona. Zentai Bodysuit itu begitu ketat ditubuh sehingga tubuh yang indah akan semakin menarik dipandang. Baron dan Zayn lagi-lagi terpesona dengan sosok Lyn yang selalu tersenyum menawan kearah keduanya. Lagi-lagi Baron mengeluarkan kebiasaan buruknya. Apa itu ? Apa lagi kalau bukan air liurnya yang meleleh keluar dari bibirnya. Untung saja Zayn dengan cepat menyikunya untuk menyadarkannya. “Sudah siap semua?” tanya Surya kepada yang lain. Satu demi mengangguk menjawab pertanyaan Surya. “Are you ready Beb ?” tanya Surya lembut kepada Lyn. Lyn tersenyum dan mengangguk. Surya mengangkat jam tangannya dan menekan satu tombol.
Zayn terlihat mengangkat jam ditangannya, bukan untuk melihat waktu, melainkan melihat berapa dalam sudah mereka menyelam. Di jam itu tertera angka 225 meter. Artinya mereka sudah menyelam sejauh 225 meter. Di kedalaman ini, memang cahaya matahari perlahan-lahan memudar dan laut pun menjadi gelap. “Gunakan lampu penerang!” terdengar suara Surya dihelm pelindung masing-masing. Dan hampir bersamaan kelimanya saling mengangkat tangan dan memperhatikan jam tangan yang ada ditangan mereka. Tombolpun ditekan. Debh! Debh! Debh! Debh! Debh! Sekujur tubuh kelimanya tampak mengeluarkan sinar kuning keemasan yang terang, sinar ini berasal dari warna keemasan dari Zentai Bodysuit yang mereka kenakan. Sehingga kini gabungan sinar keemasan yang keluar dari kelimanya membuat tempat disekitar kelimanya menjadi terang benderang. Terlihat kini bagaimana ratusan ikan berbagai jenis yang biasanya hidup didalam kegelapan tampak berenang menjauh karena silau akan c
“Sebentar lagi kita akan memasuki area Midnight” terdengar suara Surya memberitahukan kepada mereka. Jika kita mengira kegelapan sebelum kedalaman 1.000 meter sudah sangat mengerikan, maka itu bukan apa-apa ketimbang di bawahnya. Dinamakan midnight zone, area di bawah kedalaman 1.000 meter merupakan area air hitam tanpa ada apa-apa. Diperkirakan untuk berenang di sini akan jauh lebih susah ketimbang harus berjalan di luar angkasa. Di laut dalam ini juga kehidupan jauh lebih berat karena tidak adanya makanan. Makhluk hidup di sini melakukan evolusi lagi demi bertahan hidup: bergerak efektif untuk mengurangi tenaga. Bagi para pemburu, mereka harus bisa menangkap mangsanya dalam satu kali gerakan dan cara ini membuat mereka melakukan adaptasi bentuk tubuh, yaitu memiliki rahang yang panjang untuk bisa langsung menelan. Di kedalaman berikutnya, 3.000 meter, semuanya akan bergerak sangat lamban. Bukan karena kita melambatkan waktu ketika berada di area i
Kini kelimanya sudah menjejakkan kaki didasar palung yang berupa hamparan pasir yang dikelilingi oleh tebing-tebing tinggi dan curam. Kelimanya tampak menatap takjub keindahan dan keangkeran tempat itu secara bersamaan. “Ternyata pengetahuanmu tentang laut dalam, perlu diacungi jempol Surya” kata Zayn kagum dengan penjelasan Surya disepanjang jalan mereka menyelam tadi. “Aku hanya senang membaca Zayn” “Kita sudah sampai didasar palung ini. Apa yang akan kita lakukan disini ?” celetuk Baron tiba-tiba. “Benar! Apa yang sebenarnya kita lakukan disini Surya ?” tanya Zayn. Kini Baron dan Zayn sama-sama menoleh kearah Surya. “Kita akan mencari harta karun” “Harta karun!” kata Baron dan Zayn bersamaan dengan nada terkejut. “Benar! Aku menduga ada banyak harta karun yang tenggelam disini” “Kalau begitu, ayo kita cari!” ucap Baron tak sabar. “Tunggu dulu Baron, disini bukan pasar bisa mencari harta karun seenaknya” cegah
Setelah sekian lama kedua rombongan itu berpisah. Baron dan Zayn sendiri masih terus melangkah kedepan saling berdekatan, keduanya bersikap waspada. Bahkan Baron sendiri sudah merentangkan telapak tangannya dengan menyiapkan meriam airnya, memang disekitar keduanya banyak sekali hewan-hewan berukuran besar yang selama ini belum pernah mereka lihat dan hewan-hewan laut dalam itu seperti terus mengawasi keduanya. “Zayn, apakah kau tidak merasa mahluk-mahluk ini seperti sedang mengawasi kita ?” kata Baron dengan bulu kuduk merinding. Di sebelahnya Zayn tetap terdiam, walaupun sebenarnya Zaynpun merasakan hal seperti itu. “Baron! Zayn! Kami menemukan harta karun. Cepat kemari!” tiba-tiba saja terdengar suara Surya dihelm pelindung mereka. “Ayo kita cepat ketempat mereka Zayn!” kata Baron cepat. Tanpa menunggu persetujuan Zayn, Baron langsung terbang melayang dengan jet pendorong dipunggungnya. Zaynpun terlihat ingin melakukan hal yang sama, tapi baru saja Zayn in
Tapi rasa penasarannya lebih kuat ketimbang rasa takutnya, maka Zayn terus melangkah kedepan. Anehnya setiap langkah demi langkah yang Zayn lakukan, hewan-hewan yang semula banyak dihadapannya, satu demi satu secara perlahan menyingkir menjauh. Zayn meyakini hal ini dikarenakan pagar kebatinan yang Zayn salurkan kesekujur tubuhnya yang membuat hewan-hewan itu menyingkir. “Tidak sia-sia aku belajar ilmu kebatinan” batin Zayn. Baru saja berkata begitu, tiba-tiba saja langkah Zayn terhenti, diujung pandangannya sesuatu yang menarik perhatiannya terlihat. Beberapa kali Zayn mengerjipkan matanya, tapi apa yang dilihatnya didepan benar-benar nyata. Dicoba dikucek-kucek matanya, tapi kenyataannya tetap ada. Apa yang sebenarnya dilihat oleh Zayn ?. Beberapa tombak dihadapan Zayn terlihat sebuah pemandangan menakjubkan, seekor kura-kura berukuran cukup besar untuk kura-kura pada umumnya, besarnya lebih kurang sebesar seekor gajah dewasa. Yang menarik perhatian Zayn selain uku
Zzzggghhhttt! Zzzggghhhttt! Terlihat jet pendorong yang ada dipunggung Zayn mengeluarkan suara keras sebagai tanda kekuatan jet pendorong itu sudah mencapai batas maksimalnya, tapi lagi-lagi batu besar itu tak bergeser dari posisinya. Setelah cukup lama mencoba, akhirnya Zayn menyerah juga. Dengan nafas terengah-engah Zayn menatap tak percaya kearah batu besar itu. Cukup lama Zayn terdiam, memikirkan cara untuk menyingkirkan batu besar itu. “Ah! Kenapa tidak kucoba dengan meriam airku” kata Zayn lagi dalam hati. “Benar juga, siapa tahu saja batu ini bisa hancur” sambung Zayn dalam hati. Memutuskan seperti itu, maka Zayn bersiap untuk menggunakan meriam airnya. Tak tanggung-tanggung, kedua telapak tangan sudah diarahkan kearah batu besar itu, siap untuk menembakkan meriam airnya. “Zayn! Dimana kamu?” Sebuah suara keras terdengar di helm pelindung Zayn, suara yang amat dikenalnya. Suara Baron. “Iya Zayn, dimana kamu ?” terdengar suara Su