Elder Long Qie terkejut saat mendapati kemampuan elder She Nian meningkat dengan pesat. Hal ini diketahui saat keduanya bertukar jurus pertama beberapa waktu lalu.
"Kau ⦠ternyata selama ini kau menyembunyikan kemampuanmu yang sebenarnya? Kau benar-benar licik." Elder Long Qie mengutuk keras elder She Nian.
Elder She Nian tertawa kecil, kemudian membenarkan tebakan dari elder Long Qie. "Long Qie ⦠ini salah kalian sendiri yang tidak menyadarinya. Satu hal lagi yang harus kau ketahui, sebenarnya aku sudah bekerja sama dengan Red Bat Palace sejak lima tahun terakhir."
Elder Qie yang mendengar itu bertambah emosi, dan mengepalkan tangannya dengan keras sambil memasang wajah merah padam. Mengalirkan qi ke tombaknya, elder Qie kembali memberikan serangan kepada tetua She Nian. Kini, ia tidak perduli dengan perbedaan kekuatan yang mereka miliki. Satu hal yang diharapkan elder Qie adalah dapat membunuh elder She Nian dengan tangannya sendiri.
Berpindah ke para elder Dragon Tomb Sect yang lain. Mereka cukup kesulitan menghadapi anggota Red Bat Palace. Kuatan para elder Dragon Tomb Sect ternyata berada di bawah kemampuan para anggota Red Bat Palace itu. Tampaknya mereka sudah memperhitungkan pertarungan ini dengan matang.
Pada pertarungan antara Sect Master Long Xia dan Lord Gao Mingjie, keduanya berlangsung dengan sengit. Meskipun kekuatan Sect Master Long Xia di bawah Lord Gao Mingjie, namun ia bisa menutupi kekurangannya tersebut dengan beragam keahlian yang dimiliki.
Dalam waktu singkat, keduanya telah bertukar puluhan gerakan. Namun, belum ada satupun yang berhasil melukai lawannya.
Sect Master Long Xia mencoba memanfaatkan kelebihan Heavenly Dragon Sword miliknya yang lebih panjang daripada Abyss Trident milik Gao Mingji. Tetapi, tetap saja tidak mampu menorehkan luka di tubuh pemimpin Red Bat Palace itu. Sebaliknya, Lord Gao Mingji baru saja berhasil mendaratkan satu goresan ke bagian bahu sebelah kanan Sect Master Long dan membuatnya kembali harus menjaga jarak.
Sect Master Long Xia memegangi luka di bahunya, yang telah mengucurkan darah segar. Meskipun tidak terlalu dalam tetapi cukup membuatnya merasakan sakit. Dengan cepat Sect Master Long Xia mengalirkan qi-nya agar pendarahan yang dialami tidak berlanjut.
Akan tetapi, tentu saja Lord Gao Mingjie tidak membiarkan Sect Master Long bisa bernapas lega atau sekedar memulihkan kondisinya. Dalam sekejap mata, Gao Mingjie sudah kembali berada di hadapan Long Xia dan memberikan tiga tebasan berturut-turut dan satu tusukan yang mengarah tepat ke jantung Long Xia. Namun, beruntungnya pemimpin Dragon Tomb Sect itu masih bisa menghindarinya tepat waktu dengan melakukan salto sebanyak lima kali ke belakang.
Gao Mingjie yang kembali melihat Long Xia hendak menjaga jarak darinya tidak membiarkan hal itu terjadi. Ia bergerak dengan kecepatan tinggi dan kembali memberikan serangan yang membuat Long Xia harus mengambil posisi bertahan.
Tring!
Kedua senjata mereka kembali beradu, menciptakan suara nyaring dan juga gelombang kejut yang besar. Harus Sect Master Long Xia akui, dalam beberapa kali pertukaran jurus ini, Lord Gao Mingjie masih mendominasi pertarungan.
Long Xia membuat mantra tangan lainnya dan dalam sekejap mata, langit bergemuruh serta menciptakan kilatan petir yang menyambar ke tubuhnya. Namun, bukannya membuatnya terluka, sebaliknya petir-petir itu menyelimuti tubuh Long Xia dan memberikan tambahan energi kepadanya.
Long Xia menatap tajam ke Gao Mingjie, dan mengangkat jari telunjuknya ke atas. Setelah itu, ia mengarahkan telunjuknya ke Gao Mingjie dan berteriak dengan keras. "Lightning Finger!"
Petir-petir berwarna biru terang itu melesat dengan kecepatan tinggi ke arah Gao Mingjie dan menyambar apapun yang berniat menghalanginya. Serangan yang dilepaskan Long Xia itu sangat kuat, seakan sedang mengerahkan seluruh isi dunia di bawah genggaman tangannya. Namun, sebelum petir-petir tersebut mendarat di tubuh Gao Mingjie, ketua utama Red Bat Palace itu telah menyelesaikan mantra tangannya.
"Darkness Touch!"
Sebuah dinding besar berwarna hitam pekat tercipta, menghalangi petir-petir milik Long Xia. Melihat itu, Sect Master dari Dragon Tomb Sect tersebut tidak tinggal diam dan menambah aliran Qi-nya untuk memperkuat tekanan yang dihasilkan.
Petir-petir biru itu terus menerus menghantam dinding energi yang diciptakan Gao Mingjie, tetapi tetap tidak mampu menembusnya. Bahkan membuatnya retak sekalipun ia tak mampu melakukannya.
Satu serangan Long Xia kembali berhasil digagalkan, tetapi tidak membuatnya putus asa. Sebaliknya, Long Xia kembali melepaskan kemampuan lainnya.
"Lightning Bolt!"
Sambaran petir kian membesar setelah Long Xia membuat mantra tangan. Perlahan tapi pasti, petir-petir itu merambat dan mengalir ke tangan kanan Long Xia dan yang awalnya berukuran kecil kini kian membesar hingga berukuran ratusan kali lipat daripada sebelumnya.
Long Xia melepaskan bola petir tersebut dan melesat dengan kecepatan penuh ke arah Gao Mingjie. Disaat bersamaan, Gao Mingjie kembali menciptakan dinding pelindung yang sama dengan sebelumnya. Namun, kali ini serangan Long Xia menunjukkan hasil, setelah bola petir miliknya menembus dinding pelindung yang menghalangi jalannya.
Boom!
Ledakan besar tercipta di udara, saat bola petir mendarat tepat di tubuh Gao Mingjie dan membuatnya terpental hingga ratusan meter. Bersamaan dengan itu, Gao Mingjie memuntahkan darah segar dari mulutnya.
Gao Mingji mengelap darah di pinggir bibirnya sembari kembali bangkit. Tidak ingin terus-terusan bertahan, Gao Mingjie memilih untuk memberikan serangan.
"Black Calamity!"
Walaupun bertarung seorang diri, Huang Di mampu memberikan perlawanan, bahkan menyudutkan gabungan kekuatan dari kedelapan Clan Ancestor, sementara Guan Ping dan Jiang Zhang masih berusaha menahan serangan yang dilepaskan pria itu. Kekuatan Huang Di saat ini benar-benar menjadi ancaman bagi anggota Heavenly Treasure Tower yang jika mereka melakukan kesalahan sedikit saja maka nyawa yang akan menjadi taruhannya.Yuan Gang dan Yuan Ping menyadari kesulitan yang dialami oleh rekan dan seniornya itu sehingga memutuskan untuk membantu walaupun belum pulih sepenuhnya, mereka datang untuk menambah kekuatan kedelapan Clan Ancestor. Namun, tetap saja ada tiga Clan Ancestor yang harus terpental hingga ratusan meter dan mengalami luka yang cukup parah karena tidak bisa menahan serangan dari Huang Di tersebut."Hahaha, kalian pikir dengan kekuatan rendah seperti itu bisa melawanku? Kalian sudah melakukan kesalahan besar!" ujar Huang Di angkuh dengan suara yang telah berubah sepenuhnya, seperti sua
"Eternal Fire Breath!"Sebuah gelembung api raksasa keluar dari mulut Huang Di sebelum mendadak meledak saat sudah mengisi setiap sudut segel formasi Eight Eagles Confining the Dragon. Ia berniat menghancurkan segel tersebut dengan tekniknya itu, namun sayangnya kurungan yang dibuat oleh delapan Clan Ancestor itu masih sangat kuat dan sulit ditembus.Melihat usaha pertamanya gagal, Huang Di hanya bisa berdecak kesal. Tapi, ia tidak cepat putus asa. Huang Di berkali-kali mengeluarkan teknik yang sama, dengan harapan setidaknya bisa membuat kurungan itu menjadi retak.Hal tersebut segera disadari oleh Jiang Zhang yang sedari awal menonton dari kejauhan. Kemudian, dengan cepat ia membentuk mantra tangan yang seketika saja muncul lima lapis tembok yang terbuat dari tanah. Tembok-tembok ini berbentuk persegi yang ikut melapisi segel formasi sebelumnya. Dengan demikian, kurungan Huang Di menjadi berkali-kali lipat lebih tebal.Huang Di meraung keras, se
Pertarungan segera berhenti saat tempat itu kedatangan sepuluh orang lainnya secara mendadak. Dua di antaranya adalah kultivator yang memancarkan kekuatan Great-class Nascent Soul.Dari dua jagoan itu, salah satunya merupakan seorang pria sepuh yang jika dilihat secara sepintas tidak berbahaya. Namun, pada kenyataannya ialah yang memiliki kemampuan tertinggi di antara mereka. Sementara jagoan satunya memiliki perawakan yang kekar, dan selalu menunjukkan wajah dingin juga tegas.Sedangkan tiga orang lainnya merupakan jagoan Mid-class Nascent Soul dan sisanya telah mencapai ranah Late-class Nascent Soul. Kedelapan orang ini mengenakan pakaian yang sama, yaitu sebuah jubah berwarna kekuningan yang di belakangnya terdapat corak berbentuk kepala burung elang.Wajah Yuan bersaudara menjadi sedikit lebih tenang saat keberadaan orang-orang itu, berbeda dengan Huang Di yang seketika menjadi memburuk. Tatapan tajam, dipenuhi dengan kemarahan terlihat memenuhi wajahnya."Ternyata mereka sudah mer
Yuan bersaudara menyelimuti tubuh mereka menggunakan Qi yang cukup besar barulah bisa bernapas dengan leluasa. Harus diakui, kekuatan yang dilepaskan oleh Huang Di benar-benar dahsyat, mampu membuat keduanya merasakan ngeri. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa perbedaan kekuatan di antara mereka terpaut jauh.Huang Di yang melihatnya kemudian tersenyum mengejek. "Hanya dengan kemampuan seperti ini ingin menangkapku? Kalian benar-benar mengecewakan harapanku!"Setelah berkata demikian, Huang Di memperkuat tekanannya sampai ke tahap yang tidak lagi dapat dibendung oleh kedua lawan di hadapannya. Alhasil membuat mereka terhempas hingga ratusan meter. Huang Di mampu mengungguli kedua lawannya hanya dengan auranya saja."Kekuatan Patriark Huang sudah meningkat sejauh ini? Memang layak menjadi pilar nomor satu di Heavenly Treasure Tower?" ujar Yuan Gang sambil mengelap darah di pinggir bibirnya."Sayangnya ia sudah melakukan pengkhianat. Kita tidak bi
Setelah Huang Di memutuskan akan menjadi perwakilan Heavenly Treasure Tower yang pergi sendirian untuk menemui anggota Kelompok Gagak Hitam, maka pertemuan antara pemimpin tertinggi asosiasi juga telah selesai."Chief Master, sesuai dugaan Patriark Huang telah mengambil umpan." ujar Yuan Gang saat hanya tersisa dirinya, Yuan Hanying, dan Yuan Ping di ruangan itu."Paman benar, maka dari itu kita hanya perlu melanjutkan rencana berikutnya." Yuan Hanying mengangguk pelan, sebelum memberikan dua gulungan kertas ke masing-masing dari Yuan Gang dan Yuan Ping."Mohon kedua paman mengantarkan pesan ini kepada Patriark Guan dan Patriark Jiang, serta pastikan mereka akan pergi membantu.""Baik, Chief Master!" Setelah menerima gulungan kertas tersebut, Yuan Gang dan Yuan Ping meninggalkan ruangan itu dengan melakukan teleportasi.Saat hanya tersisa dirinya sendiri di ruangan itu, Yuan Hanying menatap tajam ke arah luar, seraya bergumam, "Patriark Huang, apa sebenarnya yang kau pikirkan. Apakah
Ketiga Patriark klan menunda kepergian mereka saat Yuan Hanying mengatakan ada masalah penting lainnya yang ingin dibahas. Tidak ingin menyia-nyiakan waktu mereka, Yuan Hanying pun kemudian menjelaskan permasalahannya. Semua orang mendengarkan cerita Yuan Hanying sampai selesai tanpa memotongnya sedikitpun."Begitulah, Patriark-patriark sekalian. Jadi, saya ingin meminta saran dari para Patriark untuk menangani kasus ini." Ia menutup penjelasannya.Di tempat duduk Guan Ping, ia mengelus-elus jenggot panjangnya sembari bergumam pelan. "Sesuai dugaan, memang ada pihak lagi selain Kelompok Gagak Hitam yang merencanakan penculikan ini."Di sisi Jiang Shang, ia bersikap lebih tegas. "Chief Yuan, apakah anda telah mengetahui pihak yang bekerja sama dengan Kelompok Gagak Hitam itu?" tanyanya dengan serius.Huang Di yang mendengar itu segera menatap tajam ke arah Yuan Hanying untuk memastikan jawabannya. Ia juga merasa panik, sekaligus telah bersiap untuk
Saat matahari tepat berada di atas kepala, ketiga petinggi Heavenly Treasure Tower telah berkumpul di ruangan rapat untuk memenuhi undangan dari Yuan Hanying. Ketiganya saling menyapa, dan menanyakan satu sama lain alasan Chief Yuan mengumpulkan mereka."Apalagi yang ingin dibahas Patriark Yuan sekarang, bukankah akhir-akhir ini ia terlalu sering mengadakan rapat?!" Jiang Shang memasang wajah kesal. Mereka biasanya hanya mengadakan pertemuan setahun sekali, jadi situasi seperti ini membuatnya tidak begitu nyaman. Di antara petinggi Heavenly Treasure Tower, Jiang Shang memang dikenal memiliki temperamen tinggi, dan suka menyendiri."Tenangkan dirimu, Patriark Jiang, mungkin saja ada hal penting yang ingin Chief Yuan bahas." Guan Ping, pemimpin yang paling senior di antara mereka membuka suara. Sebenarnya ia juga tidak terlalu suka melakukan banyak pertemuan seperti ini, namun karena Yuan Hanying yang mengundang, maka mau tidak mau ia harus menghormatinya sebagai pem
Rombongan Yuan bersaudara tiba di ibukota saat pagi menjelang. Mereka berpisah di persimpangan jalan dengan rombongan Pangeran Ketiga juga anak buah Long Tian yang ditugaskan untuk mengantar Jenderal Ren dan Older Patriark Luo Zhizhao ke kediaman mereka masing-masing."Pangeran, kami tidak akan melupakan bantuan anda hari ini. Jika Pangeran membutuhkan kami di masa depan, maka aku sendiri yang akan turun tangan secara langsung." ujar Yuan Gang seraya memberi penghormatan."Tetua Yuan tidak perlu terlalu sungkan. Sudah aku katakan sebelumnya tujuanku membantu hanya semata-mata demi Saudara Long." Qin Zheng menjawab dengan memasang senyuman tipis."Meskipun begitu, tetap saja kami berhutang satu pada pangeran." Yuan Ping ikut membenarkan perkataan saudaranya. Selain itu, Yuan Qiumei juga turut berterima kasih kepadanya."Pangeran, bagi anda nyawaku mungkin memang tidak terlalu penting, namun Qiumei tetap berterima kasih karena anda telah datang memb
Dua orang anggota Kelompok Gagak Hitam segera mendekat saat namanya dipanggil oleh Ratu Ular Hitam. Seolah mengetahui maksud dari ketua mereka itu, salah satunya memberanikan diri untuk bersuara."Ketua, apakah kita akan benar-benar melepaskan putri dari Chief Yuan? Bagaimana jika 'orang itu' tau kalau kita mengkhianatinya?" bisiknya pelan yang hanya bisa didengar oleh Ratu Ular Hitam yang membuatnya menaikkan alis dibalik topeng."Guan Dao, kau mau menolak perintahku?""Bukan begitu ketua, hanya saja kita sudah dibayar untuk melakukan ini. Jika kita memutuskan secara sepihak, aku khawatir 'orang itu' tidak akan bisa menerima begitu saja." Anggota bernama Guan Dao itu menelan ludahnya secara perlahan dan berbicara dengan hati-hati di hadapan Ratu Ular Hitam.Walaupun dirinya seorang jagoan Nascent Soul, tapi tetap saja di hadapan ketua mereka itu kekuatannya tidak sebanding. Memberanikan diri untuk berbicara seperti ini saja sudah mempertaruhkan nyawanya."Guan Dao, ikuti saja perinta