Home / Rumah Tangga / Penjara Dendam Suami Konglomerat / Tidak Memiliki Alasan Untuk Menolak

Share

Tidak Memiliki Alasan Untuk Menolak

Author: SweetWater
last update Last Updated: 2025-03-05 18:00:00

“Pagi, Nicho.”

Nicholas menaikkan sebelah alisnya. Ia menatap Aleeta datar ketika wanita itu tersenyum ke arahnya.

Sial. Apa yang wanita itu lakukan?

“Nicho, kamu ingin kemana? Apa kamu nggak ingin sarapan terlebih dahulu?” Aleeta kembali bersuara. Dan Nicholas tetap saja diam.

“Aku akan menunggumu jika kamu ingin sarapan terlebih dahulu. Aku akan menunggumu di halaman samping,” imbuh Aleeta.

“Mau pergi kemana?” Suara dingin Nicholas terdengar.

Membuat Aleeta yang sudah hendak melangkah itu seketika berhenti. Aleeta menoleh ke arah Nicholas yang sama sekali tidak menatap ke arahnya. Wajah pria itu hanya datar dan lurus memandang ke depan.

“A-aku ingin menunggumu di halaman samping selama kamu menikmati sarapanmu.”

Nicholas akhirnya menoleh, menatap Aleeta tanpa ekspresi. “Kita akan makan bersama,” ujarnya datar.

Aleeta tampak terkejut. “M-makan bersama?! Bukanya kamu bilang kalau kamu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Mulai Di Sibukkan Dengan Pekerjaan

    Nicholas menjemput Aleeta tepat saat jam menunjukkan di angka enam sore. Tidak kurang dan tidak lebih. Dan karena ketepatan waktunya itu Nicholas harus rela menunggu Aleeta sejenak, selama istrinya itu membantu Emily membereskan ruang kerjanya.“Sudah selesai?” Nicholas langsung berdiri begitu melihat Aleeta meraih tas yang ada di atas mejanya.Sejak tadi pria itu memang menunggu di ruang kerja Aleeta dan Emily. Duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut.“Sudah.” Kata Aleeta seraya mengangguk. Ia lalu menatap Emily yang juga sudah bersiap untuk pulang. “Ayo, Emily. Kita pulang.”Emily hanya bergumam seraya mendekati Aleeta dan Nicholas.“Minggu besok Mama menyuruhmu datang ke rumah, kak,” ujar Emily kepada Nicholas.Nicholas menaikkan sebelah alisnya. “Memangnya ada acara apa?”Emily memutar bola mata. “Sejak dulu kamu ini selalu saja bertanya seperti itu setiap kali aku menyuruhmu datang ke rumah.”

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Hadiah Terindah Dari Tuhan

    “Lihatlah siapa yang telah kembali.” Emily langsung mencibir begitu Aleeta masuk ke dalam butik.Aleeta menaikkan sebelah alis. “Siapa?”“Siapa lagi kalau bukan pasangan suami istri favorit kita semua,” ucap Emily seraya menatap keluar jendela. Memerhatikan mobil Nicholas yang sudah melaju.Aleeta langsung terkekeh. “Jangan menggodaku, Emily,” ujarnya malu.Aleeta segera melangkah masuk ke dalam ruangan seraya membalas sapaan dari rekan-rekannya, sedangkan Emily mengikuti di belakangnya.“Jadi …,” Emily bersedekap seraya bersandar pada dinding kaca ruangannya. “Apa kalian sudah bersenang-senang kemarin?” Tanya Emily menatap Aleeta.“A-apa maksudmu? Aku nggak mengerti.”“Ck! Kamu ini, kak. Kamu pikir bisa membohongiku.”Emily melangkah, mendekati Aleeta yang sedang berdiri di depan mejanya. Sedangkan Aleeta hanya diam memikirkan maksud dari ucapan adik iparnya. Apa jangan-jangan Emily tahu kalau kema

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Nasi Goreng Buatan Nicholas

    “Kemana Mary?” Aleeta bertanya ketika ia dan Nicholas memasuki dapur. Nicholas hanya mengangkat bahu. “Apa mungkin dia sedang pergi?” Aleeta kembali bersuara. “Mungkin.” Nicholas menjawab singkat. Ia mengikuti Aleeta yang berjalan menuju lemari tempat penyimpanan makanan. “Apa Mary lupa untuk memasak hari ini?” Tanya Aleeta yang kini berjalan menuju kulkas. “Oh, sepertinya Mary sedang pergi berbelanja sekarang. Lihat, nggak ada apapun yang tersisa di sini,” ujarnya menatap Nicholas. “Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?” Tanya Nicholas. Aleeta diam sejenak. “Mungkin kita bisa membuat sarapan seadanya terlebih dahulu.” Aleeta segera mengeluarkan telur yang hanya tinggal satu butir itu beserta dua bungkus mie instan. Dan untungnya Aleeta juga masih menemukan sedikit sayuran yang bisa ia gunakan sebagai pelengkap mienya nanti. “Mie instan?” Nicholas mena

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Hadiah Dari Nicholas

    Aleeta perlahan mulai membuka matanya. Ia pikir semuanya sudah berakhir. Tapi ternyata ia salah. Begitu Aleeta membuka mata Nicholas segera menurunkan sandaran kursinya dan langsung menyerang bibirnya. “Nicho—“ Aleeta tidak bisa memprotes karena bibir Nicholas langsung membungkam bibirnya begitu saja. Aleeta mencengkeram tangan Nicholas saat jari yang masih terbenam di dalamnya itu perlahan kembali bergerak, keluar masuk di miliknya yang sudah semakin basah oleh cairan pelepasannya tadi. Ia mendesah saat tangan Nicholas yang lainnya langsung menangkup salah satu dadanya, kemudian meremasnya pelan. “Nich …,” Aleeta merintih saat bibir Nicholas mulai mengecupi lehernya, menjilatinya dengan sensual. “Aku sudah nggak bisa menahannya, Aleeta,” bisik Nicholas di leher Aleeta. Aleeta baru ingin menjawab tetapi suara jeritannyalah yang lebih dulu keluar. Terkesiap karena mulut Nicholas yang langs

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Aku Hanya Peduli Padamu

    Lagu yang mengiringi dansa Nicholas dan Aleeta sudah berhenti beberapa menit yang lalu. Tapi mereka masih tetap berdiri, saling memeluk dan mendekap satu sama lain. “Masih belum puas memelukku?” Aleeta mendongak, menatap Nicholas yang tengah menunduk ke arahnya. Dan karena Nicholas yang menunduk seperti itu membuat wajahnya dan wajah suaminya itu tampak begitu dekat. Bahkan Aleeta bisa merasakan hidung Nicholas menggesek hidungnya saat ia bergerak tadi.“Kalau aku bilang belum?” Aleeta berujar polos.Nicholas terkekeh pelan. “Baiklah. Terserah kamu ingin memelukku sampai kamu puas pun aku nggak akan masalah. Hanya saja mungkin lebih baik kalau kamu melanjutkannya nanti saja,” terang Nicholas.“Nanti kapan?”“Nanti kalau sudah berada di rumah,” bisik Nicholas menggoda.Aleeta merasa pipinya seketika memanas karena bisikan tersebut. Ia menatap Nicholas yang kini mulai tersenyum ganjil. Apa yang sedang Nicho

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Makan Malam Romantis

    Mobil yang di kendarai Nicholas berhenti di pelataran parkir sebuah restoran mewah bintang lima yang ada di pusat kota. Pria itu segera keluar mobil, lalu membukakan pintu mobil untuk Aleeta. Bahkan Nicholas tak segan mengulurkan tangan saat Aleeta hendak turun dari mobilnya. Seperti layaknya seorang pangeran yang sedang membantu permaisurinya turun dari kereta kuda. Hanya saja bedanya Aleeta tidak menaiki kereta kuda, melainkan sebuah mobil mewah.Nicholas terus membimbing Aleeta memasuki restoran. Seorang pelayan langsung menyambut kedatangan Nicholas dan mengarahkannya ke sebuah ruangan VIP yang sudah di pesan secara khusus oleh Nicholas tadi. Nicholas menarik sebuah kursi lalu menyuruh Aleeta duduk di kursi tersebut, sedangkan ia duduk di depan Aleeta. Aleeta menatap sekeliling, restoran itu sangat mewah, semua orang datang dengan mengenakan pakaian yang rapi, gaun dan jas. Sementara dirinya? Aleeta menunduk. Ia hanya mengenakan sebuah dress se

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status