Share

Bab 22

Aku beranjak dari sofa. Kulangkahkan kaki ini menuju pintu utama. Kutarik handel pintu lalu dengan perlahan kubuka daun pintu.

Mataku menyipit, keningku berkerut saat melihat dua orang lelaki bertubuh tegap memakai seragam khas seorang polisi.

"Ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanyaku kepada kedua orang polisi tersebut sebelum saya persilahkan untuk masuk.

"Apa benar ini dengan rumahnya saudari Mayang?" ucap polisi pertama.

"Benar, Pak! Saya kakaknya. Ada apa ya, Pak?"

"Siapa yang datang, Prabu?" teriak Ibu.

"Mari masuk, Pak," ajakku, kedua polisi itu mengangguk lalu berjalan di belakangku.

"Loh, bapak-bapak polisi ini ada apa ya?" tanya Ibu dengan kening berkerut saat kedua polisi tersebut sudah mendaratkan tubuhnya di sofa.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Grace Luhulima Mahulete
ya itu pembalassn nya
goodnovel comment avatar
Yung
harus nya sifa bikin sesil seperti itu karena sesil juga duri di dlm keluarga sifa,tunggu aja karma selanjut nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status