Share

Bab 12. Kemarahan Daffa

last update Last Updated: 2025-11-29 08:05:31

Keisha menyeka bibirnya seolah-olah ia merasa jijik.

“Jangan pernah lakukan itu lagi. Aku sudah punya suami dan anak, Daffa. Aku tidak datang ke sini untuk dipermainkan lagi olehmu!!” Ucap Keisha dengan tegas. Lalu meninggalkan ruangan CEO tanpa menunggu tanggapan Daffa.

Prangg!!

Daffa memukul mejanya dengan keras hingga meja itu pecah berkeping-keping, membuat tinjunya memar karena pecahan kaca yang berhamburan.

Daffa tak kuasa menahan nafsunya. Saat ia melihat Keisha masuk ke ruangannya, Daffa tak kuasa menahan diri untuk tidak mengingat masa lalu.

Daffa sangat merindukan Keisha.

Jadi, meskipun Keisha sangat marah, Daffa dengan berani menciumnya, ingin merasakan bibir Keisha kembali setelah bertahun-tahun.

Hati Daffa berdebar saat ia menghisap bibir Keisha, menyelipkan lidahnya ke dalam mulut Keisha, dan mencium Keisha dengan dominan.

Daffa berharap bisa mencium Keisha berlama-lama. Namun, Keisha menggigit bibirnya dan menolak rayuannya. Mata dan kata-kata Keisha sedingin es saat w
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Penyesalan Tuan CEO [Mantan Kekasihku]   Bab 17. Marah

    “Wow... Dia terlihat sangat cantik. Tapi tunggu, siapa pria di sampingnya itu?” Satria bertanya tepat saat Daffa menoleh untuk melihat Keisha.Daffa mengerutkan alisnya ketika melihat pria yang berjalan berdampingan dengan Keisha. Rasa cemburu berkobar dalam dirinya, menyebar seperti api hutan saat ia menatap dengan tajam keduanya.Pria itu bahkan memegang punggung bawah Keisha. ‘Hanya aku yang bisa memeluknya seperti itu!’ gumam Daffa dalam hati, rasa cemburu mengancam akan membuatnya kehilangan kendali.“Sudah kubilang, move on lah dan cari wanita lain!!” Ujar Keenan, satu-satunya pemain di antara mereka, dan Daffa melemparkan tatapan tajam padanya.“Aku tidak sepertimu, aku pria yang setia dengan satu wanita!!” Tegas Daffa, tatapannya kembali tertuju pada Keisha yang sedang tertawa mendengar sesuatu yang dikatakan pria di sampingnya.Daffa mengepalkan tangannya, menahan keinginan untuk tidak bangkit dan meninju pria itu hingga babak belur. Beraninya dia menyentuh wanitanya?“Kau ce

  • Penyesalan Tuan CEO [Mantan Kekasihku]   Bab 16. Cemburu

    Sementara itu, dada Keisha terasa panas membara saat ia kembali ke ruangannya. Ia tidak percaya Daffa memanggilnya ke ruang CEO hanya untuk memamerkan hubungannya dengan Adeeva di hadapannya!‘Dia pembohong besar! Kenapa aku masih berpikir dia Daffa yang kukenal sejak kecil?’ Pikirnya dalam hati, dadanya sesak karena amarah dan sesuatu yang lain menyelimuti dirinya.Dari semua hal yang terjadi, Keisha tidak menyangka Daffa akan membiarkan Adeeva memintanya untuk mengurus dokumen pernikahan mereka. Apakah pria itu sedang mengejeknya?Sebuah rasa sakit menusuk hati Keisha dan kebencian bergolak di dalam dirinya. Daffa masih sekejam sebelumnya. Daffa pantas mendapatkan apa pun yang telah direncanakan Keisha untuk pria itu.Keisha mondar-mandir di dalam ruangannya, hatinya tak kunjung tenang. Ada rasa sakit yang tak bisa ia pahami. Mengapa masih terasa menyakitkan melihat Daffa dan Adeeva bersama?Drrt!! Drrt!!Tiba-tiba dering ponselnya menyadarkannya dari tempat gelap kenangan yang memb

  • Penyesalan Tuan CEO [Mantan Kekasihku]   Bab 15. Menolak Mentah-mentah

    Saat itu Daffa Satya Wicaksana menghadapi beberapa kesulitan dalam mengambil alih posisi CEO dari Ayahnya. Meskipun ia memenuhi syarat, tapi anggota dewan lainnya tidak ingin seseorang yang bukan 'darah Wicaksana sejati' mengambil alih perusahaan. Mereka telah mengetahui bahwa Daffa hanyalah anak yang diadopsi dan itulah alasan para dewan direksi menolak Daffa menjadi CEO, mereka bertanya-tanya apa yang dipikirkan Henry Wicaksana dengan menjadikan orang luar sebagai ahli warisnya.Abraham Afsheen adalah investor terbesar saat itu dan memiliki pengaruh yang lebih besar. Begitu Abraham menunjukkan dukungannya kepada Daffa, anggota dewan lainnya pun menyetujui pengangkatannya.Daffa bangkit dari tempat duduknya, lalu melirik ke arah Aaron, “Ambilkan secangkir kopi untuk Pak Abraham dan putrinya!” Titahnya.Daffa kemudian duduk di salah satu sofa, menatap Abraham dan Adeeva bergantian, “Ada yang bisa saya bantu?” Tanyanya dingin.Abraham tersenyum, “Kami sedang menunggu seseorang. Saya a

  • Penyesalan Tuan CEO [Mantan Kekasihku]   Bab 14. Kamu Hanya Milikku!!

    SEMINGGU KEMUDIAN...Sudah lama Daffa tidak bertemu dengan Keisha di kantor. Menyadari kebencian Keisha terhadapnya, ia memutuskan untuk memberi Keisha waktu beberapa hari untuk menenangkan diri.Sekarang, ia begitu merindukan Keisha dan tak kuasa menahan keinginan untuk bertemu dengan wanita itu, jadi ia meninggalkan pekerjaannya di ruangannya dan pergi ke departemen Hukum.Saat Daffa tiba di ruangan Keisha, ia mendapati pintu ruangan itu sedikit terbuka. Daffa pun melangkah masuk, namun ia tidak menemukan Keisha di balik meja kerjanya.Daffa berdiri di samping jendela besar. Namun, ada sesuatu yang terasa aneh disana.Daffa semakin mendekat pada jendela itu, dan ia baru menyadari apa hal aneh itu.Disana, terlihat Keisha sedang tersenyum.Sudah berapa lama ia tidak melihat senyuman Keisha. Sejak mereka bertemu lagi, yang dilakukan Keisha hanyalah marah dan selalu membentaknya. Keisha hanya tersenyum ketika bersama putrinya.Melihat senyum Keisha yang cerah dan bersinar, sinar matah

  • Penyesalan Tuan CEO [Mantan Kekasihku]   Bab 13. Maukah Menjadi Ayahku?

    Mata gadis kecil itu berbinar ketika Daffa mengenalinya. Ia berlari menghampiri Daffa dan berkata, “Aku datang untuk meminta Ibu pulang dan makan malam bersamaku, Paman. Ibu selalu bekerja keras tanpa mau makan apa pun.” “Bagaimana kamu bisa sampai di sini, Mayra?” Tanya Daffa pada gadis kecil di depannya.Daffa melihat ke belakang Mayra dan menyadari tidak ada orang dewasa yang mengikutinya. Rasa ingin melindungi tiba-tiba melanda dirinya.Daffa mengernyit, bingung. Bagaimana mungkin Keisha membiarkan putrinya berkeliaran sendirian di malam seperti ini?“Tante Quinn yang membawaku untuk menemui Ibu, Paman.” Jawab Mayra sambil menatap Daffa.Aroma makanan penutup dan kue kering tiba-tiba memenuhi udara. Mayra mencium aromanya, membuat perutnya keroncongan.Ketika Daffa menyadari dari mana suara itu berasal, ia terkekeh dan bertanya dengan lembut, “Kamu lapar, sayang? Kamu belum makan apa-apa?”Mayra menggelengkan kepalanya, “Aku ingin menunggu Ibu, tapi Ibu terlalu lama.”“Ayo,” Daff

  • Penyesalan Tuan CEO [Mantan Kekasihku]   Bab 12. Kemarahan Daffa

    Keisha menyeka bibirnya seolah-olah ia merasa jijik. “Jangan pernah lakukan itu lagi. Aku sudah punya suami dan anak, Daffa. Aku tidak datang ke sini untuk dipermainkan lagi olehmu!!” Ucap Keisha dengan tegas. Lalu meninggalkan ruangan CEO tanpa menunggu tanggapan Daffa.Prangg!!Daffa memukul mejanya dengan keras hingga meja itu pecah berkeping-keping, membuat tinjunya memar karena pecahan kaca yang berhamburan.Daffa tak kuasa menahan nafsunya. Saat ia melihat Keisha masuk ke ruangannya, Daffa tak kuasa menahan diri untuk tidak mengingat masa lalu.Daffa sangat merindukan Keisha.Jadi, meskipun Keisha sangat marah, Daffa dengan berani menciumnya, ingin merasakan bibir Keisha kembali setelah bertahun-tahun.Hati Daffa berdebar saat ia menghisap bibir Keisha, menyelipkan lidahnya ke dalam mulut Keisha, dan mencium Keisha dengan dominan.Daffa berharap bisa mencium Keisha berlama-lama. Namun, Keisha menggigit bibirnya dan menolak rayuannya. Mata dan kata-kata Keisha sedingin es saat w

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status